Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA

“JARINGAN-JARINGAN TUBUH,TULANG,DAN SENDI DAN MACAM – MACAM


CEDERA OLAHRAGA SERTA REAKSI TUBUH TERHADAP CEDERA DAN
PENANGGULANGANNYA”

Dosen Pengampu :
Drs. M. Ridwan, M.Pd
Pringgo Mardesia, S.Pd M.Pd

Disusun oleh :
1.Febriansyah hadi putra (20087117)
2.muslimin (21087152)
3.nur rizka yanti (21087051)
4.fahrul rozi (18087252)
5.M.andre raihan (20087376)
6.Adip muda naufal (17087260)

DEPARTEMEN KEPELATIHAN OLAHRAGA


PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang mana berkat rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan tugas untuk mata kuliah
“Pencegahan Dan Perawatan Cedera” dengan dosen pembimbing bapak Drs. M. Ridwan, M.Pd
dan bapak Pringgo Mardesia, S.Pd M.Pd

Penulis sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing, yang telah memberikan
tugas ini kepada penulis sehingga bias mendapatkan ilmu di materi ini. Kemudian penulis juga
berterima kasih kepada semua pihak yang telahmemberikan bimbingan dan support kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis.
Penulis sangat berharap diberi masukan atau kritikan karena penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan untuk membangun kearah yang lebih baik lagi baik dari segi
isi maupun penulisan makalah.

Padang, 22 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. POKOK BAHASAN...............................................................................................1
C. TUJUAN..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. JARINGAN TUBUH DAN TULANG SENDI.......................................................2


B. CEDERA OLAHRAGA DAN MACAM-MACAMNYA, SERTA SEBAB-SEBAB
TERJADINYA CEDERA.......................................................................................10
C. REAKSI TUBUH TERHADAP CEDERA SERTA DASAR-DASAR
PENANGGULANGANNYA.................................................................................. 13

BAB III PENUTUP.............................................................................................................18

A. KESIMPULAN ......................................................................................................18
B. SARAN....................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tulang dan sendi merupakan sistem gerak pada tubuh yang mempunyai banyak fungsi untuk
menunjang kehidupan manusia. Tanpa keduanya, manusia akan kesulitan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Sendi lutut manusia pada dasarnya terdiri dari empat tulang yang dilekatkan
oleh lingkar jaringan besar yang disebut ligament. Struktur kompleks sendi lutut ini bekerja
secara bersamaan untuk memberikan keluwesan dan dukungan pada tubuh, serta pergerakan
yang lebih luas. Ligament pada sendi lutut juga merupakan bagian tubuh yang terusmenerus
mengalami tekanan saat menjalankan aktivitas sehari-hari.

Maka jika tidak dirawat serta mendapatkan nutrisi yang tepat dapat menimbulkan nyeri, rasa
tidak nyaman, dan terbatasnya gerakan. Trauma yang disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, atau
pukulan langsung pada lutut bisa menyebabkan cedera pada ligamen di berbagai lokasi pada
bagian atas lutut, bagian luar lutut atau di dalam lutut itu sendiri. Kondisi diatas mengakibatkan
rasa sakit, kelemahan pada otot, dan berkurang fungsinya. Bahkan aktivitas biasa seperti berjalan
atau naik turun tangga bisa menyebabkan banyak beban pada sendi. Cedera ligamen pada lutut
pada mulanya dapat diobati dengan sekantung es, penghentian pergerakan, dengan cara
beristirahat. Jika kondisi tidak bertambah baik dalam masa tiga sampai tujuh hari, lebih baik segera
kunjungi dokter atau spesialis di ilmu kedokteran olahraga atau orthopedi.

B. Pokok Bahasan
1. Jaringan tubuh,tulang dan sendi.
2. Cedera olahraga dan macam-macamnya,serta sebab-sebab terjadinya cedera.
3. Reaksi tubuh terhadap cedera,serta dasar-dasar penanggulangannya.

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan dan merumuskan tentang tubuh,tulang dan sendi
2. Untuk menjelaskan dan merumuskan Cedera olahraga dan macam-macamnya,serta
sebab-sebab terjadinya cedera.
3. Untuk menjelaskam dan merumuskan Reaksi tubuh terhadap cedera,serta dasar-dasar
penanggulangannya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.JARINGAN-JARINGAN TUBUH,TULANG DAN SENDI

1.TULANG

Tubuh kita terdiri dari berjuta-juta sel dan macam-macam jenis.Sel-sel beserta subtansia
interseluler yang terdiri dari subtansi dasar (matriks) dan serabut-serabut jaringan
ikat,membentuk jaringan.

Jadi jaringan tulang dibentuk oleh sel-sel tulang (osteosis) besama-sama dengan subtansia
interseluler,dimana subtansia dasarnya mengalami penimbunan zat-zat kapur yang kemudian
menjadi tulang.

Tulang-tulang tubuh merupakan pengungkit dan berpungsi sebagai alat gerak pasif.
Tulang-tulang tersebut kuat dan ringgan,sedemikian rupa hingga tahan beban lenih dari 10 kali
yng biasa nya harus di pikul nya.

a.Susunan tulang

Secara anatomis tulang terdiri dari dua bahan,bahan yng keras di sebut Subtansia
Kompakta,dimana susunan bahan tulang sangat rapat dan kuat.Sedangkan Subtansia Sponigosa
ialah bagian tulang yang kurang padat,yang tampak seperti spon, di dalam nya terdapat sumsum
tulang yang bertanggung jawab bagi pembentukan sel-sel darah.

b.Periosteum

Permukan tulang (kecuali merupakan persambungan) tertutup oleh kilit tulang yang di
sebut PERIO STEUM, pada periosteum ini lah otot akan melekat melalui TENDO.Didalam
teriosteum terdapat pembuluh dara dan urat saraf serta sel-sel induk membentuk tulang disebut
OSTEOBLAST.Ligamentum (ikat sendi) juga melekat pada periosteum ini.

2
2.SENDI

 Ada dua macam sendi


1.Sendi yang dapat digerak-gerakan,disebut DIARTROSIS.
2.Sendi yang tak dapat digerakkan disebut SINARTROSIS.

Yang penting dalam melakukan olahraga ialah sendi yang dapat digerak-gerakan.Sendi
diartrosis mempunyai sifat-sifat umum sebagai berikut:

1. Kesua ujaung tulang yang membentuk sendi terbungkus oleh tulang rawan sendi disebut
KARTILAGO ARTIKULARIS.Kedua ujung tulang tadi,yang satu disebut bongkol sendi
(KAPUT ARTIKULARIS),ujung tulang yang lainnya disebut mangkok sendi (KAVITAS
GLENOIDALIS).

2.Kapsula Artikularis (simpai sendi)

Simpai sensdi membungkus kedua ujung tulang yang bersendi sehingga terbentuk ;ah
rongga sendi (KAVUNG ARTIKULARIS),didalam rongga sendi ini terdapat cairan sendi yang
disebut SINOVIA,cairan sendi ini dihasilakan oleh simpai sendi,fungsinya sebagai pelicin.

3.Ligament (ikat sendi)

Ligament ini memperkuat sendi agar supaya gerak-garakan tidak berlebihan,lagi pula
mencegah terjadinya lepas sendi,umumnya ligamen ini berada di sebelah luar simpai sendi.

3
4.Bursa mukosa

Bursa ini menghasilakan cairan yang mirip dengan cairan sendi untuk mengurangi
pergesekan antara tendo dengan tendo maupun tendo dengan jaringan disekitarnya.

Keistimewaan dari tulang rawan sendi ialah tidak mempunyai pembuluh darah,jadi
makanannya berasal dari cairan sinovia yang diserapnya.Maka dari itu tulang rawan sendi
luka(cidera) maka sukar(tidak dapat) sembuh.

5.Dikus artikulasi (tulang rwan antar sendi)

Tulang rawan antar sendi

B. OTOT/TENDON

Dalam tubuh kita terdapat 2 macam otot: (Gambar 3)

1. Otot polos yang terdapat pada organ-organ di dalam tubuh, terutama melapisi saluran-saluran,
misalnya: pipa-pipa perna fasan, usus, saluran kemih, saluran kelenjar dan lain-lain. Otot ini
tidak dapat dipcrintah jadi bersifat otonom dan tidak ada hubungannya dengan ilmu gerak.

2. Otot Skelet discbut juga otot lurik atau otot seran lintang, otot ini melekat pada tulang melalui
tendo. Otot skelet, kedua ujungnya selalu melekat pada 2 buah tulang yang membentu sendi.Olot
skelet merupakan alat gerak aktif yang dapat dipcrintab ses uai dengan kehendak kita.Otot dapat
mengkerut (berkontra ksi) karena adanya miofibril-miofibril(serat otot). Miofibril ini terdiri dari
bahan aktinfilamen dan miosinilamen. Satu serabut otot dibungkus oleh Endomisium, sedangkan

4
beberapa sera but otot membe ntuk bcrkas-berkas otot yang lebih besar, dibungkus oleh
perimisium internumn. Berkas-bcrkas otot tadi bergabung lagi menjadi otot yang sebenarnya dan
dibungkus olch perimisiun cksternum (fasia).

a.KONTRAKSI-OTOT

Kontraksi otot dapat terjadi karena pemendckan miofibril akibat adanya pacuan urat saraf
motorik. Pertama-tama perintah dikeluarkan dari otak daerab motorik untuk kemudian melalui
saraf-sa raf spinal impuls saraf diteruskan ke reseptor yang terdapat pada otot yang berupa
motor-end plate.

b.TENDON DAN APONEUROSIS

Ujung-ujung otot dihubungkan pada kulit tulang (periosteum) oleh tendon atau
aponeurosis. Tendon merupa kan jaringan ikat padat yang kuat (ulet) berwarna keputi-putihan.
Tendon bentuknya bulat seperti tali yang memanjang, kalau tendon melcbar karena ototnya be
rbentuk pipih, ma ka disebut aponeurosis. Tendon tidak elastis, mengandung pembuluh darah
dan saraf. Kadang-kadang mempunyai pembungkus yang disebut vagina tendineum.

C. KULIT

Kulit terdiri atas 2 bagian, yaitu kulit bagian luar dan kulit bagian dalam.Kulit yang
berhubungan dengan dunia luar disebut epidermis, dan bagian yang dalam disebut dermis (kulit
sejati). Epidermis terdiri dari beberapa lapis sel-sel epitel yang sela lu diperba harui kalau kulit
rusak karena gesekan.

5
Pembuluh darab dan saraf terdapat di daerah dermis. Bila luka hanya mengenai lapisan epidenis
saja, maka dapat sembuh sempurna ta npa cacat, tetapi bila luka mengenai lapisan dermis, bila
sembuh meninggalkan cacat yang berupa parut.

D. DARAH

Darah terdiri dari:

Darah yang ada di dalam tubuh kita, terdapat dalam jumlah 1/11 berat badan, jadi kalau
orang itu berat badannya 60 g, maka jumlah darahnya 1/11 x 60 = 60/11 = 5 5/11 1liter.

1. Butir-butir darah dan

2. Cairan darah yang discbut plasma,

Plasma darab terdiri dari 90% air dan 10% benda-benda padat, proteiln-protein, garam-
garam mineral dan lain-lain.

Butir-butir darah discbut juga scl-sel darah:

1. Scl-sel darah merah (eritrosit)

2. Sel-sel darah putih (lckosit)

3. Keping-keping darah ((rombosi)

1. Sel-sel darah merah (eritrosit)

Berbentuk bulat seperti cakra m, berisi pigmen besi merah yang disebut hemoglobin, zat
inilah yang memberi warna merah pada darah dan ber. tanggung jawab atas pengangkutan
oksigen (2) dan karbondioksida (CO).

2. Sel-scl darah putih (1ckosit)

6
Sel-sel darah putih lcbih besar dari butir-butir darab merah dan jumlahnya lebib sedikit.
Mereka dapat berpindah tempat mengikuti aliran darah ke jaringan-jaringan atau bergerak
sendiri. Berfungsi sebagai tentara yang membunuh kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh,
di-samping sebagai pembersih. Bila kita mengalami cedera, ma ka pada tempat itu berkumpullah
lekosit-lckosit banyak sekali untuk memakan,baik kuman maupun jaringan-jaringan yang rusak.
Lekosit yang mati bersama dengan kuman-kuman serta jaringan yang rusak akan membentuk
nanah.

3. Keping-keping darah (trombosit)

Bentuknya pipih lonjong lebih kecil dan lebih sedikit daripada butir-butir darab merah,
amat penting pada pembekuan darah.Proses Pembekuan Darah berlangsung sebagai berikut:Bila
pembuluh darah pecah akibat cedera, maka darah akan kcluarmembentuk bekuan-bekuan darah.
Keping-keping darab akan pecah karena permukaan yang kasar dari pembuluh darab, keluarlah
zat yang disebut tronmboplastin. Tromboplastin bersama -sama dengan faktor VIII dan IX dan
ka lsium ion akan merubah protrombin nmenjadi trombin, trombin sendiri a kan mengubah
fibrinogen menjadi fibrin. Maka terjadilah bekuan-bekuan darah. Bekuan-bekuan darab ini akan
menutupi permu kaan pembuluh darah yang robek sehingga pendarahan dapat berhenti.

Fungsi Darah:

Yang penting antara lain:

1. Membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan, sebaliknya membawaCO2 dari jaringan ke pa-
paru unuk dikeluarkan.

2.Mennbawa makanan, hormon dan zat-zat penting lainnya untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

3. Membawa zat-zat yangg tidak berpguna lagi untuk ditbuang, misalnya: ureum, amoniak, asam
urat, untuk dibuang melalui ginjal.

4. Membantu proses penyembuhan jaringan-jaringan yang rusak.

5. Sebagai temorcgulator untuk mengatur suhu tubuh.

6. Perta ha nan tubub.

7
E. SISTEM PEREDARAN DARAH:

Sistem peredaran darah terdiri dari alat yang nmemompa, disebut Jantung (COR), dan yang
mengalirkan darab disebut pembuluh darah. Pembuluh darah ada 2 macam, yaitu:

1. Nadi (arteri)

2. Pembuluh darah balik (vena)

a.JANTUNG

Jantung berbentuk runjung (seperti buah jambu) dengan basisnya di atas,sedangkan


puncaknya di bawah. Terdiri dari empat ruangan dengan masing-masing sckat pemisahnya.
Ruangan bagian atas terdiri dari serambi kanan dan kiri, ruangan di bawah terdiri dari bilik kanan
dan kiri.

Otot bilik lebih tebal dari otot serambi. Darah dipompa keluar dari serambi kiri masuk ke
AORTA untuk diedarkan ke seluruh tubuh melalui ARTERI, ARTERIOL, KAPILER, untuk
kemudian masuk ke serambi kanan mclalui VENULA, VENA, serambi kanan. Pereda ran darah
tersebut di atas, discbut peredaran darah besar. Sedangkan peredaan darah kecil berlangsung
mulai dari bilik kanan ke paru-paru melalui ARTERIA PULMONALIS, kenudian masuk ke sera
mbi kiri melalui VENA PULMONALIS, darah ini kaya akan oksigen.

Dinding arteri lebih tebal dari dinding vena. Pada dinding vena yang besar terdapat
katup-katup, hal ini tidak dijumpai pada arteri. Katup-katup vena tadi membuka ke arah yang
sesuai dengan jalannya alimn darab,dengan begitu mengbalangi pengaliran kembali.

b.PEMBULUH LIMFE

Pada waktu darah mengalir melalui kapiler-kapiler, oksigen dan cairan makanan
menembus dinding-dinding kapiler untuk memberi makan pada

8
sel-sel jaringan.Sedangkan CO2 dan sisa-sisa metabolisme sebagai hasil kegiatan
jaringan dibawah melalui vena atau pembuluh limfe.Pembuluh-pembuluh limfe ini akhirnya
akan bermuara kedalam vena yang besar untuk masuk ke serambi kanan.

Bila kuman masuk pada pembuluh limfe,maka kelenjar limfe dapat membengkak dan
terasa nyeri.yang bisa disebut melanjer skelen.

F.SUSUNAN SARAF

Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron,serta subtansia selulernya.Sel
saraf terdiri dari badan sel serta serabut-serabutnya,dimana ada dua macam :yang satu disebut
dendrit yang membawa ransangan saraf (imfuls)dari luar kedalam badan sel,sedangkan serabut
yang lain disebut akson/neurit yang mengantarakan impils dari badan sel keluar.Rangsangan
saraf yang menuju badan sel dibawah oleh saraf aferent.

Sel saraf ada 3:

1.Sel saraf perasa

2.Sel saraf motorik

3.Sel saraf penghubung

9
G. SISTEM PERNAPASAN

Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi yang dapat didefinisikan sebagai


sebuah proses pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat dan penggunaan energi yang ada
di dalam tubuh.
Ketika manusia bernapas, berarti sedang terjadi proses masuknya oksigen ke dalam tubuh
dan pelepasan karbondioksida keluar tubuh. Pertukaran antara oksigen dan karbondioksida
tersebut terjadi di dalam darah manusia. Manusia yang memiliki pernapasan yang normal
ditandai dengan bernapas sebanyak 12-20 kali dalam satu menit.

B.Cedera Olahraga Dan Macam-Macamnya, Serta Sebab-Sebab Terjadinya


Cedera

a) Sport Injuries (Cedera Olahraga)


Yang dimaksud dengan Sport  injuries dalam ( cedera olahraga) ialah segala macam
Cedera yang timbul baik pada latihan maupun pada waktu berolahraga ( pertandingan) ataupun
sesudah pertandingan. yang bisa terkena ialah tulang ototndo serta ligmentum.
dengan demikian pengetahuan tentang cedera olahraga berguna untuk mempelajari cara
terjadinya cedera olahraga  berguna untuk mempelajarinya cedera olahraga
menolong/menanggulangi (kuaratif)  serta tindakan preventif ( pencegahan).
di dalam ilmu kesehatan di utamakan tindakan preventif ( pencegahan) daripada tindakan 
kuratif  ( pengobatan) Karena:
1.   mencegah memerlukan biaya yang lebih ringan daripada mengobati
2.  jika tindakan pengobatan tidak sempurna akan dapat menimbulkan cacat atau invalid
3.   selama sakit mengurangi, mempunyai daya produktivitas. 
dengan mengetahui ilmu cedera olahraga berarti atau guru olahraga selain dapat menangani
para anak didiknya yang cedera, juga dapat mencegah kemungkinan timbulnya . Dari data-data
dapat dibuat kesimpulan mengenai kemungkinan-kemungkinan cedera yang terjadi yaitu: 

a. Besarnya presentasi berdasarkan macam-macam cabang olahraga ( data-data tersebut di


bawah ini diambil perpustakaan asing, Yang Sudah barang tentu akan berbeda
keadaannya bila data itu berasal dari Indonesia).

10
1. Body contact sport, misalnya :
 Rugby - 20%
 sepak bola - 23% 45%
 Yudo - 2%
2. Non body contact sport:
o permainan dengan raket
o Tenis -9%
o lain-lain -7% 16%
o senam -3,5%
o atletik - 11%

o Mendayung
o angkat berat 11%
o vehicular - 4,5%
o Lain-lain -9%
100%
b. Distribusi dalam%
 Kepala..........................................................................................................1%
 Leher ...........................................................................................................1,5%
 lengan ..........................................................................................................14%
 Badan...........................................................................................................1%
 Punggung.....................................................................................................16%
  tangan dan pergelangan tangan...................................................................4%
  pinggang atau pinggul................................................................................5,5%
  paha.............................................................................................................9%
  lutut.............................................................................................................22,5%
  kaki atau tungkai bawah.............................................................................10%
  tumit............................................................................................................14%
  telapak kaki.................................................................................................1,5%

11
    lutut paling besar persentase cedera Karena berfungsi ganda yaitu sebagai penggerak dan
penahan berat badan , sehingga kemungkinan cederanya makin besar juga. berdasar kan
macamnya  berdasarkan Macamnya cedera, maka cedera olahraga dapat dibagi atas Sebab-
sebabnya cedera:

1. External Violence ( Sebab-sebab yang berasal dari luar)


adalah Cedera yang timbul atau terjadi karena pengaruh atau sebab yang berasal dari
luar misalnya:
 karena body contact sport:  sepak bola karate dan lain-lain.
 Karena alat-alat olahraga : Steak hoki, bola, raket dan lain-lain.
 karena keadaan sekitarnya yang menyebabkan terjadinya cedera, misalnya: keadaan
lapangan yang tidak memenuhi persyaratan. balap mobil, motor, lapangan bola yang
berlubang-lubang dan sebagainya.
  luka atau Cedera yang disebabkan :
luka lecet, robekan kulit, robekan otot-otot, tendon /memar, reflektor, dapat sampai fatal.

2. Internal Violence ( sebab-sebab yang berasal dari dalam)


cedera ini terjadi karena koordinasi otot-otot dan sendi yang kurang sempurna
sehingga menimbulkan gerakan-gerakan yang salah sehingga menimbulkan cedera.
ukuran tungkai atau kaki yang tidak sama panjangnya; kekuatan otot-otot yang bersifat
antagonis tidak seimbang dan sebagainya. Hal ini bisa terjadi juga karena kurangnya
pemanasan, korang konsentrasi ataupun si atlet dalam keadaan fisik dan mental yang
lemah. macamnya dapat berupa robeknya otot,Ligamentum.

3. Over- use ( pemakaian terus-menerus Terlalu Lelah)


cedera ini timbul karena pemakaian otot yang berlebihan atau terlalu lelah. cedera
karena ovarius mencapai 1/3 dari cedera olahraga yang terjadi. biasanya cedera akibat
ovarius terjadinya secara perlahan-lahan atau bersifat kronis titik gejala-gejalanya dapat
ringan yaitu kekuatan otot, sirain, sparain Dan yang paling berat adalah terjadinya stres
fraktur.
 berdasarkan berat ringannya dapat dibagi:

12
1. cedera ringan
 Lelah Cedera yang tidak diikuti kerusakan yang berarti pada jaringan tubuh kita
titik misalnya; kekuatan dari otot dan kelelahan titik pada cedera ringan biasanya
tidak diperlukan pengobatan apapun dan akan sembuh dengan sendirinya setelah
istirahat beberapa waktu.

2. cedera berat
   Iyalah Cedera yang serius, di mana pada cedera tersebut kita jumpai adanya
kerusakan jaringan pada tubuh kita. misalnya: robeknya otot, ligamentum maupun
fraktur atau patah tulang.
Kriteria cedera berat:
 Kehilangan substansi atau kontinuitas.
 Rusaknya atau robeknya pembuluh darah.
 peredaran setempat ( localizqd  inflamation).

C. Reaksi Tubuh Terhadap Cedera, Serta Dasar-Dasar Penanggulangannya

a. Bagaimana terjadinya reaksi radang setempat atau implementasi


 secara sederhana dapat diterangkan sebagai berikut :
pada waktu terjadinya hilang kontinuitas, disertai dengan robeknya pembuluh
darah, maka darah akan keluar ( plasma darah dan butir-butir darah) dan masuk ke dalam
jaringan di sekitar tempat cedera, penyebaran ini dibentuk oleh gerakan otot gaya tarik
bumi dan Selaput pembungkus otot. peristiwa keluarnya darah ini akan menyebabkan
pembengkakan yang pertama. segera setelah terjadi cedera, kapiler kapiler darah yang
robek akan menyempit ( fase kontraksi) dengan tujuan darah dapat berhenti karena
tertutup oleh bekuan-berkuan darah .

jaringan ikat di sekitar luka tadi akan memperbaiki  kerusakan-kerusakan dengan


cara memperbanyak sel-sel jaringan ikat ( fibrolas). pada waktu yang hampir bersamaan
dengan peristiwa tersebut, kapiler kapiler darah yang tidak rusak di sekeliling tempat
selera akan melebar , mungkin disebabkan adanya Zat histamin yang dihasilkan dari

13
jaringan yang rusak tadi, sehingga lebih banyak darah yang mengalir ke tempat cedera.
Akibat vasolidasi ini pembuluh darah menjadi lebih porus atau mudah dilalui titik
sehingga banyak plasma darah dan butir-butir darah putih menembus dinding yang poros
tadi masuk ke dalam jaringan sekitarnya cairan darah yang bebas ini disebut cairan
eksudat atau eksudat peradangan.

dengan bertambahnya cairan eksudat maka timbul pembengkakan yang lebih


berat lagi. bersama-sama dengan bekunya darah akan merangsang sel jaringan ikat atau
fibrolas untuk memperbanyak diri guna membantu proses penyembuhan.

b. Sebab-sebab yang lain dapat menimbulkan radang setempat:


 Faktor fisik, misalnya: cahaya matahari radioaktif, air panas dan lain-lain
 kimiawi misalnya: terkena zat kimia yang keras atau beracun.
 ludah paksa atau trauma misalnya : cedera olahraga pukulan tendangan dan lain-
lain.
 organisme/infeksi misalnya: bisul.

 pengobatan cedera olahraga dibagi menjadi 4 tahap:


1.  setelah terjadinya cedera ( 0 jam sampai 24 jam  s/d 36 jam)
Tahap pengobatanya dengan metode RICE, yaitu :
R = Rest = disistirahatkan
I = Ice = didinginkan, dikompres
C = compression = balut tekanan
E = elevation = ditinggikan
Keterangan:
1. Rest 
Dalam hal ini bagian yang cedera tidak boleh dipakai atau digerakkan, rest ini 
tujuannya sama dengan fungsiolesi, supaya pendarahan lekat berhenti dan mengurangi
pembengkakan.
2. Ice

14
Tujuannya ialah untuk menghentikan pendarahan ( menyempit,
vasokontraksiSehingga memperlambat aliran darah) dengan demikian Ice mempunyai tujuan:
 Mengurangi pendarahan, menghentikan pendarahan
  mengurangi pembengkakan
  mengurangi rasa sakit
  kedinginan yang kita terapkan ini, pengaruhnya kurang terhadap bagian yang dalam
letaknya . Kena aja dengan jaringan ikat serta kulit kita berfungsi sebagai isolator. di samping
pembuluh darah kulit akan menyerap dingin sebelum dingin tadi sampai ke bagian dalam
tubuh kita. maka dari itu pengobatan cedera dari bagian-bagian yang letaknya dalam,
biasanya dikerjakan dengan kombinasi balut tekan dan pendinginan.
 cara-cara kompres dingin
  cedera langsung direndam pada air es.
  dengan es yang dimasukkan dalam plastik kantong pembalut atau handuk dingin.
  ice pack  yaitu dengan memasukkan batu es dalam kantong karet.
  dengan evaporating lotion/subtance, yaitu zat-zat kimia yang menguap, mengambil
panas misalnya: 
 chorethly spray
 alkohol 70%
 spritus, dll
Dalam pemberian kompres dingin air ada intervalnya yaitu 20-30 menit. tujuan agar
jaringan-jaringan pada tubuh kita tidak menjadi rusak/mati titik Selain dengan kompres
dingin nyeri dapat berkurang atau hilang sama sekali, dengan pemberian obat-obat misalnya:
  obat-obat yang tergolong anti inflamasi misalnya: papa sih, anti reumatik
kortikosteroid,Dan anti implementasi lainnya .
  obat-obat yang tergolong analgesik yaitu menghilangkan rasanya nyeri dan mengandung
anti inflamasi sedikit misalnya: Antalgin, Neuralgin, Panadol, aspirin, asetosal, dan lain-
lain.
3. compression ( Balut tekan)
a. tujuannya:

15
 untuk mengurangi pembengkakan sebagai akibat Pendarahan yang dihentikan oleh
ikatan tadi
4.  untuk mengurangi pergerakan.
Balok tekan adalah suatu ikatan yang terbuat dari bahan yang elastis. bahan perbanyak
disebut elastis perban/elastis, bendage/ teensiokrep , atau benda-benda lain yang sejenis. 
Bahaya balut tekanan adalah jika ikatan itu terlalu kencang maka pembuluh darah arteri tidak
bisa mengalir darah ke bagian kristal ikatan. hal ini akan menyebabkan kematian dari
jaringan-jaringan di sebelah distal ikatan titik kita tahu bahwa ikatan itu terlalu kencang bila:
  denyut nadi bagian digital terhenti atau tak terasa
  cedera semakin membengkak
  si penderita mengeluh kesakitan
  warna kebiru-biruan
4. Elevation 
Mengangkat bagian yang cedera lebih tinggi dari letak jantung titik tujuannya adalah
supaya pendarahan berhenti dan pembengkakan dapat segera berkurang karena aliran darah
arteri menjadi lambat dan melawan gaya tarik bumi Sehingga pendarahan mudah berhenti.
sedangkan aliran Vena menjadi lancar sehingga pembengkakan berkurang. dengan demikian
hasil-hasil jaringan yang rusak akan lancar dibuang oleh aliran darah balik ke pembuluh
limfe.

2. Setelah cedera 24 sampai dengan 36 jam


Setelah dijelaskan tentang metode rice pada tahap pertama sekarang kita sampai Pada
pengobatan tahap kedua yaitu pemberian kompres panas atau heat treatment.pemberian
kompres panas dilakukan dalam waktu 24 sampai 36 jam Setelah cedera terjadi atau bagian
yang cedera hampir sembuh dapat digerakkan lagi atau   hampir normal.Tujuan heat
treatment adalah mencerai beraikan traumatic effusion atau jaringan plasma darah yang
keluar dan masuk di sekitar tempat yang cedera, hingga mudah diangkut oleh pembuluh
darah balik Selain itu memperlancar proses penyembuhan dan dapat mengurangi rasa sakit
karena kejang otot atau kekakuan otot. satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa
kompres panas jangan Sekali-kali diberikan pada waktu yang baru terjadi cedera, hal ini akan
menambah pendarahan serta pembengkakan.

16
pemberian kompres panas intervalnya 20 sampai 30 menit jadi seperti kompres
dingin. fisioterapi berupa masase dapat diterapkan pada tahap ini.

3. Jika bagian yang cedera dapat digunakan dan hampir normal


tindakannya adalah membiasakan jaringan cedera tanpa mempergunakan alat
bantu, misalnya ataupun balut tekanan. pada tahap ini masase masih dapat dilakukan
untuk membantu proses penyembuhan. otot-otot di sekitar tempat cedera, harus mulai
dilatih, demikian pula gerakan-gerakan pada persendian tentu saja Latihan dimulai dari
gerakan-gerakan yang mula-mula bersifat pasif kemudian menjadi gerakan aktif

4. Jika bagian yang cedera sudah sembuh dan latihan dapat dimulai.
bagian yang cedera kita persiapkan agar supaya kuat terhadap tekanan-tekanan dan
tarikan tarikan yang terdapat pada cabang  olahraga si penderita tersebut. memang
kadang-kadang masih diperlukan adanya alat penguat seperti balok tekanan untuk
beberapa waktu lamanya titik latihan berat yang terprogram sudah dapat diterapkan.

17
BAB III

PENUTUP

1.KESIMPULAN

Tubuh manusia merupakan sebuah keseluruhan struktur fisik makhluk hidup yang disebut
manusia. Tubuh manusia terdiri dari sel, jaringan, dan organ. Sel akan membentuk jaringan,
jaringan akan membentuk organ tubuh, seperti paru-paru, jantung, otak, ginjal, dan lain-lain
sebagainya.  Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur yang sama dan berfungsi
bersama sebagai satu kesatuan yang spesifik. Jaringan-jaringan yang terbentuk di tubuh,
kemudian juga berkelompok untuk membangun organ maupun struktur besar lain di tubuh.

cedera sebagai kerusakan fisik yang terjadi saat tubuh seseorang tiba-tiba mengalami
penurunan energi melebihi ambang batas toleransi fisiologi, atau terdapat kurangnya satu atau
lebih elemen penting seperti oksigen. Selain itu, cedera juga bisa dikatakan sebagai kelainan
pada tubuh yang memicu nyeri, panas, merah, bengkak. Cedera dapat menyebabkan tidak
berfungsinya otot, tendon, ligamen, persendian, hingga tulang secara baik akibat aktivitas gerak
berlebihan atau kecelakaan. Oleh sebab itu, cedera tidak boleh dipandang remeh dan perlu
penanganan tepat.

Reaksi tubuh setelah terjadi cidera adalah memobilisasi komponen


pertahanan/perlindungan yang ada di dalam darah menuju jaringan yang cidera, dimana dalah hal
ini adalah sel darah putih. Sel darah putih menuju jaringan yang cidera dan akan mengurangi zat-
zat yang mengiritasi dengan fagositosit. Sel darah putih yang biasanya sampai terlebih dahulu
adalah neutrofil yang membunuh bakteri. Namun, dikarenakan cidera seringkali tidak
berhubungan dengan bakteri, maka neutrophil ini mati. Makrofag muncul untuk memakan
neutrophil yang mati dengan fagositosit. Sayangnya penghancuran dari neutrophil ini
menghasilkan pelepasan enzin proteolytic aktif yang bisa menyerang jaringan sendi sehingga
mengakibatkan inflamasi sendi.

2. SARAN

Tubuh manusia merupakan sebuah keseluruhan struktur fisik makhluk hidup yang disebut
manusia. Tubuh manusia terdiri dari sel, jaringan, dan organ. Jadi Bagai mana kita sebagai
manusia bisa menangulangi cidera sebelum terjadinya cedera hal ini sangat penting di perhatikan
sehingga kita tidak mengalami cedera yang patal

18
DAFTAR PUSTAKA

 https://r.search.yahoo.com/
_ylt=Awr91aY84RZkLgsjns9XNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzEEdnRpZAMyNT
QzNFNUXzEEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1679249853/RO=10/RU=http%3a%2f
%2feprints.ums.ac.id%2f32366%2f2%2fBAB%2520I.pdf/RK=2/
RS=VuP4JfyMF_m1Jd3yX.6lECDTPhI-
 https://r.search.yahoo.com/
_ylt=Awr99BAMBRdkOIUlGhZXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzEEdnRpZAMy
NTQzNFNUXzEEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1679259020/RO=10/RU=https%3a%2f
%2fquipper.co.id%2fpengertian-periosteum%2f/RK=2/
RS=Haj0VxX5Ce_r4r83xMWrvnZ2TKo-
 https://www.halodoc.com/kesehatan/sendi-dan-tulang
 https://123dok.com/article/kesimpulan-saran-pengenalan-anatomi-fisiologi-dasar-
manusia-edukasi.6qmv438q
 Harrdianto, Wibowo. 1995: pencegahan dan penatalaksanaan cidera, Jakarta :
Kedokteran EGC

19

Anda mungkin juga menyukai