Anda di halaman 1dari 5

PORTOFOLIO KASUS

Hernia Scrotalis Sinistra Reponible

Oleh:
dr. Lady Rovyanda

Pendamping:
dr. Maria Silviana Sianipar

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2015
Nama Peserta: dr. Lady Rovyanda

Nama Wahana: RS Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa

Topik:Hernia Scrotalis Sinistra Reponible

Tanggal (kasus): 2 Agustus 2015


Nama Pasien: Tn. N No. RM : 316442

Tempat Presentasi: RS Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa

Obyektif Presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Laki-laki, 53 th, benjolan di kemaluan sebelah kiri yang semakin membesar

Tujuan: Mengatasi pembesaran benjolan lebih lanjut, mencegah komplikasi berupa obstruksi

Bahan bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit


Cara membahas: Diskusi Presentasi dan Email Pos
diskusi
Data pasien: Nama: Tn. N Nomor Registrasi:

Nama RS: RS Tingkat II Moh. Ridwan Telp: 021-6262786 Terdaftar sejak: 2 Agustus 2015
Meuraksa
Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis/Gambaran Klinis: Hernia Scrotalis Sinistra Reponible

2. Riwayat Pengobatan: tidak ada

3. Riwayat Kesehatan/Penyakit: Pasien datang dengan keluhan benjolan dikemaluan sebelah kiri semenjak 2 bulan SMRS yan
mengecil jika pasien beristirahat atau tidur. Benjolan tidak nyeri, dan dapat keluar masuk. Awalnya 1th yang lalu os hanya
BAB dalam batas normal. Muntah (-).

4.Riwayat Keluarga: Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama

5. Riwayat Pekerjaan: Kuli panggul

6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik: Pasien merupakan kepala keluarga yang mempunyai 3 orang anak. Pasien baru saja menguru
7. Lain-lain: -

Daftar Pustaka:

1. R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. 2011. Hal 700-718
2. A. Mansjoer, Suprohaita, W.K. Wardhani, W. Setiowulan. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III, Jilid II. Penerbit Media Aesculapius, FKUI. Jakarta. 2000

3. Burhit. H, Hernia. Available at < www.emedicinehealth.com > access 28/8/15

4. Brian W. Ellis & Simon P-Brown. Emergecy surgery. Edisi XXIII. Penerbit Hodder Arnold. 2006.

Hasil Pembelajaran:

1. Diagnosa hernia scrotalis sinistra reponible

2. Alur penatalaksanaan hernia scrotalis sinistra reponible

3. Motivasi mengurangi pekerjaan berat

4. Edukasi tentang penyakit dan komplikasi yang mungkin terjadi


Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:

1. Subyektif:
Pasien datang dengan keluhan benjolan dikemaluan sebelah kiri semenjak 2 bulan SMRS yang dirasa
semakin membesar. Benjolan akan membesar jika pasien mengejan atau mengankat beban berat dan
5. Waspadai
mengecil terjadinya
jika pasien gejala obstruksi
beristirahat atau tidur. Benjolan tidak nyeri, dan dapat keluar masuk. Awalnya 1th yang
lalu os hanya merasa benjolan berada di lipat paha saja, tidak sampai ke kemaluan, dan hanya dibawa ke
tukang urut. Muntah (-)
6. Pentingnya dukungan keluarga
2. Objektif:
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik terdapat benjolan di scrotum sinistra berdiameter 5 cm tidak
nyeri dan tidak ada tanda radang ataupun obstruksi, teraba kenyal, BU (+) menunjukkan hasil yang mendukung
diagnosis hernia scrotalis sinistra reponible.

3. Assessment:
Pasien datang dengan keluhan benjolan dikemaluan sebelah kiri semenjak 2 bulan SMRS yang dirasa
semakin membesar. Benjolan akan membesar jika pasien mengejan atau mengankat beban ini merupakan
salah satu risiko turunnya sebagian kecil organ visera abdomen kedalam inguinal dan scrotum. Benjolan tidak
nyeri, dapat keluar masuk sendiri, tidak adanya muntah mengidentifi kasi bahwa tidak adanya tanda tanda
obstruksi
Awalnya 1th yang lalu os hanya merasa benjolan berada di lipat paha saja, tidak sampai ke kemaluan, dan
hanya dibawa ke tukang urut, hal ini menerangkan bahwa hernia yang dialami pasien pada awalnya adalah
hernia inguinalis yang lama kelamaan dibiarkan dan diurut kemudian berubah menjadi hernia scrotalis, ini
disebabkan karena hernia inguinalis lateralis berjalan melalui anulus inguinalis profunda kemudian ke arah
scrotum.

4. Plan:
Diagnosis: Diagnosa sudah optimal ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik

Pengobatan: Pengobatan utama pada hernia adalah reposisi, bisa dengan menggunakan penyangga atau dengan
reposisi bimanual. Selain itu ada cara lain yaitu dengan terapi definitif yaitu operasi

Pendidikan: Edukasi diberikan kepada keluarga agar memperhatikan tanda obstruksi, seperti nyeri pada benjolan,
muntah, kembung, tidak bisa BAB.

Anda mungkin juga menyukai