Aimee Josephine
Clarissa Moira
Elfira Wonda
Erick Evander
Evanee
Fadhila Rachma Khairana
F2 Skizofrenia
Sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah akibat yang
tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.
Ditandai oleh
Kesadaran yang jernih (clear consciousness)
➢ Penyimpangan yang fundamental dan kemampuan intelektual biasanya tetap
& karakteristik dari pikiran & terpelihara, walau kemunduran kognitif dapat
persepsi berkembang kemudian
➢ Afek yang tidak wajar atau
tumpul
Pedoman Diagnostik (F2.Skizofrenia)
● Sedikitnya ada 1 gejala berikut yang sangat jelas, ( 2 gejala atau lebih bila gejala kurang
jelas)
B.
- Delusion of Control → Waham tentang dirinya
A. dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar;
atau
- Thought echo → isi pikiran dirinya sendiri
- Delusion of Influence → Waham tentang dirinya
yang berulang atau bergema dalam dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar;
kepalanya atau
- Thought Insertion / withdrawal → Isi - Delusion of Passivity → Waham tentang dirinya
pikiran yang asik dari luar masuk kedalam tidak berdaya dan pasrah thdp suatu kekuatan dari
pikirannya (insertion)/diambil keluar oleh luar;
sesuatu dari luar dirinya (withdrawal) (ttg dirinya = secara jelas merujuk ke pergerakan
- Thought Broadcasting → pikirannya tersiar tubuh/anggota gerak atau kepikiran, tindakan, atau
keluar hingga orang lain mengetahuinya penginderaan khusus)
- Delusional Perception → Pengalaman inderawi
yang tak wajar, bermakna sangat khas bagi dirinya,
biasanya bersifat mistik/mukjizat
Pedoman Diagnostik (Skizofrenia)
C. Halusinasi Auditorik
D. Waham-waham menetap jenis lainnya yg
- Suara halusinasi yang berkomentar secara
menurut budaya setempat dianggap tidak wajar
terus menerus terhadap perilaku pasien,
dan mustahil. Contoh:
atau
- Keyakinan agama / politik tertentu
- Mendiskusikan perihal pasien diantara
- Kekuatan dan kemampuan diatas manusia
mereka sendiri (diantara berbagai suara
biasa (mengendalikan cuaca dll)
yang berbicara) atau
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari
salah satu bagian tubuh
Pedoman Diagnostik (Skizofrenia)
● Atau paling sedikit 2 gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas
● Adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung selama satu bulan/lebih
(tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal)
● Harus ada suatu perubahan yang konsisten & bermakna dalam mutu keseluruhan
dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behaviour), bermanifestasi sebagai;
➢ Hilangnya minat
➢ Hidup tak bertujuan
➢ Tidak berbuat sesuatu
➢ Sikap larut dalam diri sendiri (Self absorbed attitude)
➢ Penarikan diri secara sosial
Perjalanan gangguan skizofrenik diklasifikasikan
menggunakan kode 5 karakter
F20.x0 Berkelanjutan
F20.x1 Episodik dengan kemunduran progresif
F20.x2 Episodik dengan kemunduran stabil
F20.x3 Episodik berulang
F20.x4 Remisi tak sempurna
F20.x5 Remisi sempurna
F20.x8 Lainnya
F20.x9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun
F20 Skizofrenia
A. Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah atau halusinasi auditorik tanpa bentuk
verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);
B. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan tubuh; halusinasi
visual mungkin ada tetapi jarang menonjol
C. Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion
of influence), atau “passivity” (delusion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah
yang paling khas;
-Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta katatonik secara relatif tidak nyata/
menonjol.
F20.1 Skizofrenia Hebefrenik
- Pasien telah menderita penyakit skizofrenia yang memenuhi kriteria umum skizofrenia
selama 12 bulan terakhir
- Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada
- Gejala depresif menonjol dan mengganggu, dan memenuhi sedikitnya kriteria untuk suatu
episode depresif (F32.-) dan telah ada dalam kurun waktu sedikitnya 2 minggu.
- Apabila pasien tidak menunjukan gejala skizofrenia maka diagnosisnya episode depresif
(F32.-)
- Bila gejala skizofrenia jelas dan menonjol maka diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe
skizofrenia yang sesuai (F20.0 , F20.1 , F20.2 , F20.3)
F20.5 Skizofrenia Residual
- Gejala negatif skizofrenia yang menonjol seperti aktivitas menurun, afek yang menumpul,
sikap pasif, ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan dan
komunikasi non verbal buruk)
- Riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa lampau yang memenuhi kriteria
diagnostik untuk skizofrenia
- Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi
gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang dan telah timbul
sindrom negatif skizofrenia
- Tidak terdapat demensia atau penyakit/gangguan otak organik lain, depresi kronis atau
institusionalisasi yang dapat menjelaskan hendaya negatif
F20.6 Skizofrenia Simpleks
- Diagnosis sulit dibuat karena tergantung pada pemastian perkembangan yang berjalan
perlahan dan progresif dari gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (F20.5) tanpa
didahului riwayat halusinasi, waham atau manifestasi lain dari episode psikotik
- Perubahan perilaku perorangan yang bermakna seperti kehilangan minat yang mencolok
kemalasan, dan penarikan diri secara sosial
F20.8 Skizofrenia
F20.9 Skizofrenia YTT
lainnya
F21 Gangguan Skizotipal
Pendoman Diagnostik
- Rubrik diagnostic ini tidak dianjurkan untuk digunakan secara umum karena tidak dibatasi secara tegas dengan
skizofrenia simpleks atau dengan gangguan kepribadian schizoid atau paranoid.
- Bila istilah ini digunakan untuk diagnosis, tiga atau empat gejala khas berikut ini harus sudah ada, secara terus
menerus atau episodic sedikitnya untuk 2 tahun lamanya :
○ afek yang tidak wajar atau yang menyempit / konstriktif (individu tampak dingin dan acuh tak acuh)
○ perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau ganjil
○ hubungan sosial yang buruk dengan orang lain dan tendensi menarik diri dari
pergaulan sosial
○ kepercayaan yang aneh atau pikiran bersifat magic, yang mempengaruhi perilaku dan tidak serasi norma-
norma budaya setempat
○ kecurigaan atau ide-ide paranoid;
○ pikiran obsesif berulang-ulang yang tak terkendali, seiring dengan isi yang bersifat “dysmorphophobia”
(keyakinan tentang bentuk tubuh yang tidak normal / buruk dan tidak terlihat secara objektif oleh orang
lain), seksual dan agresif
F21 Gangguan Skizotipal
Pendoman Diagnostik
○ persepsi-persepsi panca indera yang tidak lazim termasuk mengenai tubuh (somatosensorik)
atau ilusi-ilusi lain, depersonalisasi atau derealisasi
○ pikiran yang bersifat samar-samar (vague), berputar-putar (circumstantial), penuh kiasan
(metaphorical), sangat terinci dan ruwet (over elaborate) atau stereotipik, yang bermanifestasi
dalam pembicaraan yang aneh atau cara lain, tanpa inkoherensi yang jelas dan nyata
○ sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik yang bersifat sementara dengan ilusi,
halusinasi auditorik atau lainnya yang bertubi-tubi, dan gagasan yang mirip waham,
biasanya terjadi tanpa provokasi dari luar
- Individu harus tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam stadium apapun
- Suatu riwayat skizofrenia pada salah seorang anggota keluarga terdekat memberikan bobot
tambahan untuk diagnosis ini, tetapi bukan merupakan suatu prasyarat
F22 Gangguan Waham Menetap
Pedoman Diagnostik
Pedoman Diagnostik
Diagnosis banding :
Pendoman Diagnostik
Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan (b) adanya sindrom yang khas (berupa “polimorfik’=
urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama beraneka ragam dan berubah cepat, atau skizofrenia-
terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang like =gejala skizofrenik yang khas);
dipakai ialah :
(c) adanya stress akut yang berkaitan (tidak selalu
ada, sehingga dispesifikasi dengan karakter ke-5; .x0 =
(a) onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau tanpa penyerta stress akut; .x1= dengan penyerta
kurang = jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi stress akut). Kesulitan atau problem yang
nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek berkepanjangan tidak boleh dimasukkan sebagai
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk sumber stress dalam konteks ini;
periode prodromal yang gejalanya sering tidak jelas)
sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok; (d) tanpa diketahui berapa lama gangguan akan
berlangsung.
F23 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
Pendoman Diagnostik
➢ Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi criteria episode manik (F30.-) atau episode
depresif (F32.-), walaupun perubahan emosional dan gejala- gejala afektif individual dapat menonjol
dari waktu ke waktu.
➢ Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium, atau demensia. Tidak merupakan
intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau obat-obatan.
F23.0 F23.1
Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan
Gejala Skizofrenia Gejala Skizofrenia
Untuk diagnosis pasti harus memenuhi : ➢ Untuk diagnosis pasti harus memenuhi:
a) onset dari gejala psikotik harus akut (2 minggu atau
(a) onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau
kurang dari keadaan non psikotik sampai jelas psikotik);
kurang, dari suatu keadaan non-psikotik menjadi
keadaan yang jelas psikotik); b) waham dan halusinasi harus sudah ada dalam
(b) gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya keadaan
skizofrenia (F20.-) harus sudah ada untuk sebagian psikotik yang jelas; dan
besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis c) baik kriteria untuk skizofrenia (F20.-) maupun untuk
yang jelas psikotik; gangguan psikotik polimorfik akut (F23.-) tidak
terpenuhi
(c) criteria untuk psikotik polimorfik akut tidak
terpenuhi. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap
➢ Kalau waham-waham menetap untuk lebih dari 3 bulan
untuk kurun waktu lebih dari dari 1 bulan lamanya, lamanya, maka diagnosis harus diubah menjadi
maka diagnosis harus dirubah menjadi skizofrenia Gangguan Waham Menetap (F22.-). Apabila hanya
(F20.-) halusinasi yang menetap untuk lebih dari 3 bulan
lamanya, maka diagnosis harus diubah menjadi Gangguan
➢ Psikotik Non Organik Lainnya (F28).
F23.8 F23.9
Pendoman Diagnostik
Pendoman Diagnostik
➢ Jika ada alasan untuk percaya bahwa dua orang yang tinggal bersama mempunyai gangguan psikotik
yang terpisah maka tidak satupun diantaranya boleh dimasukkan dalam kode diagnosis ini, walaupun
beberapa diantara waham-waham itu diyakini bersama.
F25 Gangguan Skizoafektif
Pendoman Diagnostik
➢ Kategori ini digunakan baik untuk episode ➢ Kategori ini harus dipakai baik untuk episode
skizoafektif tipe manik yang tunggal maupun skizoafektif tipe depresif yang tunggal, dan untuk
untuk gangguan berulang dengan sebagian gangguan berulang dimana sebagian besar
besar episode skizoafektif tipe manik. episode didominasi oleh skizoafektif tipe depresif.
➢ Afek harus meningkat secara menonjol atau ➢ Afek Depresif harus menonjol, disertai oleh
ada peningkatan afek yang tak begitu menonjol sedikitnya dua gejala khas, baik depresif
dikombinasi dengan iritabilitas atau maupun kelainan perilaku terkait seperti
kegelisahan yang memuncak. tercantum dalam uraian untuk episode depresif
➢ Dalam episode yang sama harus jelas ada (F32);
sedikitnya satu, atau lebih baik lagi dua, ➢ Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas
gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana ada satu, dan sebaiknya ada dua, gejala khas
ditetapkan untuk skizofrenia, F20.- pedoman skizofrenia (sebagaimana ditetapkan dalam
diagnostik (a) sampai dengan (d)). pedoman diagnostik skizofrenia, F20.-, (a)
sampai (d)).
F25.2 F25.8
F25.9
Pendoman Diagnostik
Gangguan Skizoafektif Tipe YTT
Gangguan dengan gejala-gejala skizofrenia (F20.-)
berada secara bersama-sama dengan gejala-gejala
afektif bipolar campuran (F31.6).
F28 F29
Pendoman Diagnostik
Klasifikasi psikofarmaka
- Antipsychotic
- Anxiolytic/ Hypnotic Agents
- Antidepressant
- Mood stabilizer
- Psychostimulants
Antipsychotic
neuroleptic/ major tranquilizer
- Benzodiazepine
- Barbiturate
- Non-benzodiazepine
Meningkatkan efek inhibitory GABA sehingga channel klorida terbuka dan ion Cl bisa masuk yang
menyebabkan hiperpolarisasi/kurang depolarisasi -> efek sedasi (ansietas berkurang, rasa
mengantuk) dan anti-konvulsif
Benzodiazepine
Long acting: 1-3 days Intermediate- acting: 10-20 Short- acting: 3-8 hours
hours
o Clorazepate
o Oxazepam
o Alprazolam
o Chlordiazepoxide
o Triazolam
o Diazepam o Estazolam
o Flurazepam o Lorazepam
o Quazepam o Temazepam
Benzodiazepine
Antidote
Indikasi Efek Samping
● Blok Norepinephrine dan Serotonin reuptake, tetapi lebih bekerja di muscarinic pada Alpha-1
adrenergic & histamine (H1 receptor)
● Contoh obat → Amitriptyline, doxepin, imipramine, trimipramine, nortriptyline, desipramine
● Efek samping :
○ Meningkatkan pikiran ingin bunuh diri (<25 tahun)
○ Menunjukkan episode manik pada pasien yang belum di diagnosis bipolar
○ Meningkatkan risiko kardiovaskular
○ Meningkatkan risiko kejang
○ Menyebabkan serangan glaukoma sudut tertutup
Serotonin & Norepinephrine Reuptake Inhibitors (SNRIs)
Klasifikasi:
1. Lithium Carbonate
2. Antiepileptics
3. Atypical antipsychotics
4. Benzodiazepines
Garam Lithium
● Cara kerja sendiri belum jelas, akan tetapi telah dihipotesiskan 3 cara kerja lithium
○ Inhibisi pengeluaran norepinephrine dan dopamin
○ Meningkatkan produksi dari serotonin
○ Merubah transport ion Na-K di neuron dan di set otot
● Indikasi utama pemakaian Lithium adalah untuk gangguan afektif bipolar khususnya episode manik.
● Nama dagang: Priadel, Theralith, dan Frimania
● Efek samping;
○ Neurologik:
■ Ringan, Non toxic: Disforia, tidak spontan, perlambatan waktu reaksi, kesulitan memori, tremor,
kadang kadang efek extrapyramidal
■ Toxic: Tremor kasar, disartria, ataxia, iritabilitas neuromuskular, kejang kejang, koma, kematian
■ Lain Lain: neuropati perifer, peningkatan tekanan intrakranial ringan, hipertensi.
○ Endokrin: Goiter, hipotiroid, exophthalmos, hipertiroid, hiperparatiroid, adenoma
○ Kardiovaskular: Benign T-wave change, Sinus node dysfunction
○ Renal: Concentrating defect, perubahan morfologi, poliuria, penurunan GFR, sindrom nefrotik, acidosis
renal tubular
○ dll.
Anticonvulsan
● 2 mekanisme kerja:
○ Menonaktifkan pembukaan kanal sodium
○ Mempengaruhi kanal natrium pada badan sel neuron
● Indikasi pemakaian antikonvulsan adalah untuk gangguan afektif bipolar
● Zat Aktif: Carbamazepine, Asam Valporat, Natrium Divalproate
● Efek samping;
○ Reaksi alergi sampai steven johnson syndrome
○ Peningkatan berat badan
○ Terkadang ditemukan trombositopenia yang tidak spesifik
Psychostimulant
- Kafein
- Nikotin
- Kokain
- Methylenedioxymethamphetamine (MDMA) dan derivatnya
- Amfetamin dan methamphetamine
- Khat
- Methylphenidate
Psychostimulant