Anda di halaman 1dari 8

Skizofrenia -dr.

erna

Psikotik : kumpulan gejala yang didalamnya Sindrom psikosis : ada hendaya berat dalam :
meliputi beberapa gejala (waham, inkoherensi,
- RTA (resting ability) →
katatonia, halusinasi.
awareness/kesadaran, judgement, insight
Waham : keyakinan yang salah, tidak benar, dan (tilikan diri, tidak merasa sakit)
tidak nyata namun diyakini oleh pasien. Tidak bisa - Fungsi mental → gejala positif
dikoreksi. (inkoherensi, waham, halusinasi, gangguan
perasaan, perilaku aneh, katatonia ada
Halusinasi : gangguan persepsi, tidak ada objek
negatifisme, karena gerakan berlebihan
yang real, namun pasien dapat melihat, mendengar,
yang diberikan dia akan menolak),
membau hal-hal yang tidak ada.
negative (afek tumpul, apatis, pasif,
Inkoherensi : keterputusan dalam arus pikir. Dimulai menarik diri, abulia (tdk ada kehendak),
dari sirkumstansial sampai inkoherensi. Bicara nya remming (bicara pelaaan sekali), blocking,
tidak nyambung, mbulet. Dia mengeluarkan kata isi pikir stereotif (tidak kreatif), tak ada
tapi orang lain tidak bisa memahami inisiatif
- Fungsi kehidupan sehari-hari → tidak
Katatonia : gejala psikomotor (gerakan).
mampu bekerja, menjalin hubungan social
Memunculkan gerakan aneh. Mempertahankan
dan melakukan kegiatan rutin.
bentuk internal nya.
Urutan hirarki blok diagnosis / ciri khas
1. Katatonia stupor : Mempertahankan
bentuk posisi yang diberikan orang lain
kepadanya. (missal : bertapa, berdiri 1 kaki
ditengah per 4 an dari pagi-malam)
2. Katatonia fleksibilitas serea :
mempertahankan posisi yang diberikan
kepadanya. Tangan pasien diposisikan
aneh, akan dipertahankan oleh nya.
3. Katatonia ekopraksi : secara spontan
mengikuti gerakan yang dilakukan
pemeriksa.

Belum tentu ada gejala psikotik adalah skizofrenia.


Namun kalau skizofrenia sudah pasti ada gejala
psikotik.
Macam-macam psikosis - Alam perasaan menjadi tumpul dan tak
serasi. Tidak bisa merasakan apa-apa.
• (F0) Psikosis pada GMO : akibat kelainan di
Tidak bisa mengekspresikan kesedihan,
otak dan bentuk psikosis bermacam-
kebahagiaan dibawah 25%.
macam.
- Kuantitas kesadaran pasien penuh
• (F1) Psikosis akibat NAPZA : bentuk (compos mentis).
bermacam-macam, menyerupai skizofrenia,
- Kemampuan intelektual biasanya dapat
polimorfik, predominan halusinasi,
dipertahankan. Pasien di RSJ jika hendak
didominasi perasaan manik/depresif.
melarikan diri, dapat mengamati waktu
• (F2) Psikosis pada skizofrenia, gangguan kosong penjagaan pukul berapa, dinding
waham, gangguan psikotik akut, yang dapat dipanjat mana aja.
skizoafektif : penyebab non organic, - Gangguan proses pikir : menonjol ke hal-
fungsional, kelainan positif. F2 hal yang tidak relevan dan kecil
• (F3) Psikosis pada gangguan mood dan - Halusinasi : pendengaran.
afek : disertai gejala psikotik F3 - Suasana perasaan : dangkal, berubah-
Klasifikasi F2 ubah, tidak serasi
- Ambivalensi dan gangguan kemauan
• F20 : skizofrenia - Gejala skizofrenia meliputi gejala positif
• F21 : gangguan skizotipal dan negative
• F22 : gangguan waham
Gejala positif :
• F23 : gangguan psikotik akut
• F24 : gangguan waham terinduksi - Peningkatan/distorsi fungsi normal
• F25 : gangguan skizoafektif seperti :
• F28 : gangguan psikotik non organik a. Waham
lainnya b. Halusinasi
• F29 : psikosis non organik ytt c. Peningkatan pembicaraan
d. Asosiasi longgar, inkoherensi
Klasifikasi skizofrenia F20 berdasarkan gejala- e. Katatonia
gejala yang menyertai :
Gejala negative
• F20.0 skizofrenia paranoid :
• F20.1 skizofrenia hebefrenik - Pengurangan/kehilangan fungsi normal
• F20.2 skizofrenia katatonik seperti :
a. Ekspresi afektif tumpul atau
• F20.3 skizofrenia tak terinci
datar
• F20.4 depresi pasca-skizofrenia
b. Anhedonia : kehilangan minat
• F20.5 skizpfrenia residual
terhadap sesuatu yang dahulu
• F20.6 skizofrenia simpleks
dia senangi
• F20.8 skizofrenia lainnya c. Kurang motivasi
• F20.9 skizofrenia ytt d. Penarikan diri
Skizofrenia : sekelompok gangguan jiwa berat yang e. Ekspresi afektif yang datar
umumnya ditandai dengan : f. Alogia (kemiskinan pembicaraan)
jadi pendiam.
- Distorsi proses pikir : Proses pikir g. Avolition (ketidakmampuan
terganggu sekali, hingga waham, proses memulai dan mempertahankan
pikirnya tidak bisa dipahami oleh orang- aktivitas yang bertujuan)
orang normal. h. Bloking, gangguan di arus pikir.
- Distorsi persepsi yang mendasar. i. Defisit kognitif
j. Defisit perhatian 3. Faktor psikologik : maladaptive/kegagalan
k. Ketidak mampuan merawat diri interaksi dengan orang-orang
terdekatnya.
Epidemiologi
Gejala dan diagnosis skizofrenia (DSM V)
• 1-1,5% : populasi umum
• 10-12% : keturunan pertama dari orang - Gangguan berlangsung minimal 6 bulan
dengan skizofrenia - Paling tidak 1 bulan mengalami 2 / lebih
• 5-6% : anak kedua gejala aktif :
• 40 % : anak dengan orangtua yang a. Halusinasi
skizofrenik b. Waham/delusi
• 12-15% : kembar dizigot c. Pembicaraan kacau
• 45-50% :kembar monozigot d. Perilaku kacau/katatonik
e. Gejala negative
• prevalensi : 1%
• puncak onset : pria 15-25th, wanita 25-35th Gejala menurut PPDGJ III
• gejala negative : pria > wanita
Ada 1 atau 2 gejala nyata dari
• fungsi social memburuk : pria > wanita
• lebih sering lahir : pada musim dingin dan a. Isi pikiran
awal semi a. Bergema (thought eco)
• bunuh diri : 50% pernah mencoba bunuh b. Disisipi/ditarik (thought
diri, dan 10% meninggal insertion/withdraw)
• lebih banyak terjadi : pada social ekonomi c. Disiarkan (thought broadcasting)
lemah, dan penduduk perkotaan b. Waham
• ¾ penderita adalah perokok sigaret a. Dikendalikan (delusion of control)
a. Meningkatkan metabolism obat- b. Dipengaruhi (delusion of influence)
obat antipsikotik (dosis yg c. Pasrah kpd kekuatan luar
diperlukan meningkat) (delusion of passivitiy)
b. Menurunkan parkinsonisme yang d. Pengalaman indrawi tak wajar
berhubungan dengan obat AP (mistik) (delusional perception)
(aktivitas neuron dopamine yang c. Halusinasi auditorik : berkomentar,
tergantung pada nikotin) mendiskusikan pasien, halusinasi lain yang
• Komorbiditas dengan gangguan terkait berasal dari salah satu bagian tubuh
zat : d. Waham menetap lain : yang menurut
a. 30-50% pengguna alkohol budaya tidak wajar/mustahil
b. 15-25% pengguna ganja Paling sedikit 2 harus ada
c. 5-10% pengguna kokain
e. Halusinasi menetap jenis apa saja yang :
Etiologi a. Disertai waham tak lengkap
Ada 3 teori : b. Disertai ide berlebihan
c. Terjadi setiap hari (minggu-bulan)
1. Model stress diathesis : satu model untuk f. Arus pikiran : interpolasi, inkoheren,
integrase faktor biologis, psikososial, irrelevan, neologisme
lingkungan g. Perilaku katatonik, excitement, posturing,
2. Faktor biologic melibatkan bagian otak flexibilitas cerea, stupor negatisme,
(sistem limbik, ganglia basalis, lobus mutisme
frontal) dan neurotransmitter (dopamine, h. Gejala negative : apatis, miskin
serotonin, norephineprine, asam amino). pembicaraan, afek tumpul.\/tak wajar,
penarikan diri
Waktu 1 bulan atau lebih 2. Skizofrenia gebefrenik (F20.1)
- Memenuhi kriteria umum
Perubahan konsisten dan bermakna menyeluruh
diagnosis skizofrenia
aspek perilaku pribasi : hilang minat, hidup tak ada
- Diagnosis pertama kali
tujuan, tak berbuat sesuatu, larut dalam dirinya
ditegakkan pada usia remaja
sendiri, menarik diri.
atau dewasa muda (onset usia
a. Thought eco : isi pikiran diri sendiri yang 15-25 tahun)
berulang / bergema didalam pikirannya - Kepribadian premorbid khas :
b. Thought of insertion or withdrawl : sisip pemalu dan suka menyendiri
pikir/sedot pikir. Isi pikiran dari luar masuk (soliter), namun tidak semua
ke dalam, atau isi pikiran diambil/ditarik demikian.
keluar oleh sesuatu diluar dirinya. - Dilakukan pengamatan 2-3 bulan
c. Thought broadcasting : isi pikirannya dengan gambaran khas : perilaku
disiarkan keluar sehingga orang umum tidak bertanggung jawab dan
mengetahuinya. tidak diramalkan dan mannerism.
d. Delusion of being control : waham tentang Kecenderungan selalu menyendiri.
dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan Perilaku menunjukkan hampa
tertentu dari luar tujuan dan perasaan.
e. Delusion of influence : waham nya - Afek dangkal dan tidak wajar.
dipengaruhi oleh sesuatu kekuatan - Sering disertai cekikikan,
tertentu dari luar perasaan puas diri
f. Delusion of passivity : waham tentang - Senyum sendiri
dirinya yang tidak berdaya atau psrah - Mannerism
oleh kekuatan dari luar - Tnggi hati
g. Delusion of perception : pengalaman - Mengibuli
indrawi yang tidak wajar, bermakna khas - Ungkapan diulang-ulang
bagi dirinya, bersifat mistik atau mukjizat - Tawa menyeringai
h. Halusinasi auditorik : suara halusinasi - Proses pikir disorganisasi
yang berkomentar terus atas perilaku - Keluhan hipokondrial
pasien
- Pembicaraan tak menentu dan
i. Waham menetap jenis lain : budaya yang
inkoheren
dianggap tidak wajar dan mustahil
- Ada halusinasi dan waham tapi
Jenis skizofrenia tidak menonjol

1. Skizofrenia paranoid (F20)


Memenuhi kriteria umum skizofrenia
Harus ada halusinasi, waham yang muncul
menonjol. 3. Skizofrenia katatonik (F20.2)
- Suara halusinasi mengancam, memberi Memenuhi kriteria umum diagnosis
perintah, halusinasi auditorik skizofrenia
- Halusinasi pembauan, pengecapan rasa, Gambaran klinis :
visual a. Stupor
- Waham yang dikendalikan, dipengaruhi, b. Gaduh gelisah
atau passivity, keyakinan dikejar-kejar c. Menampakkan posisi tubuh
beraneka ragam. tertentu/posturing
- Gangguan afektif, gejala katatonik tidak d. Negativism : menolak semua yang
menonjol disuruh/diperlakukan pada pasien
e. Rigiditas : otot kencang d. Tidak ada demensia atau
f. Flesibilitas cerea : mengikuti gangguan otak organic lain,
gerakan yang diberikan padanya depresi kronis atau
g. Gejala lain : command institusionalisasi yang dapat
automatism dan pengulangan menjelaskan disabilitas negative
kata dan kalimat. tersebut.
- pasien yang tidka komunikatif, diagnosis 7. Skizofrenia simplek (F20.6)
harus ditunda sampai didapati bukti - Gejala negative khas dari
memadai tentang gejala-gejala lain. skizofrenia residual tanpa
4. Skizofrenia tak terinci (F20.3) didahului riwayat halusinasi,
- Memenuhi kriteria umum waham, atau manifestasi lain dari
diagnosis skizofrenia episode psikotik dan disertai
- Tidak memenuhi diagnosis perubahan perilaku yang
skizofrenia paranoid, hebefrenik, bermakna.
dan katatonik - Memiliki manifestasi : kehilangan
- Tidak memenuhi kriteria minar yang mencolok, tidak
skizofrenia residual atau depresi berbuat sesuatu, tanpa tujuan
pasca skizofrenia. hidup, dan menarik diri.
5. Depresi pasca-skizofrenia (F20.4) - Gangguan ini kurang jelas gejala
Diagnosis ditegakkan bila : psikotik nya disbanding sub tipe
a. Pasien menderita skizofrenia skizofrenia lainnya.
selama 12 bulan terakhir - Diagnosis banding : gangguan
b. Beberapa gejala skizofrenia masih psikotik sekunder, malingering
tetap ada (pura2 sakit) dan factitious
c. Gejala-gejala depresif meenonjol disorder (gangguan buatan),
dan mengganggu, memenuhi gangguan psikotik yang lain,
paling sedikit kriteria untuk gangguan mood, dan kepribadian
episode depresif dan telah ada
dalam kurun waktu paling sedikit
2 minggu. Jenis Skizofrenia
- Jika pasien tidak lagi menunjukkan gejala
skizofrenia, diagnosis menjadi → episode
depresif.
- Bila gejala skizofrenia masih jelas dan
menonjol → diagnosis harus tetap salah
satu dari subtype skizofrenia yang sesuai
(F20-F20.3).
6. Skizofrenia residual (F20.5)
Harus memenuhi persyaratan :
a. Gejala negative
b. Sedikitnya ada riwayat 1 episode
psikotik yang jelas di masa lalu
c. Sudah lebih dari satu tahun,
ketika gejala waham dan
halusinasi sudah sangat
berkurang dan timbul sindrom
negative dari skizofrenia
3. Fase remisi/eksaserbasi/residual : kondisi
menurun-kambuh
4. Eksaserbasi antar episode mengakibatkan
perburukan (deteriorasi) fungsi peran
pasien (KHAS).

Terapi

1. Terapi organobiologik
a. Psikofarmaka → antipsikotik
i. Konvensional/tipikal
(dopamine reseptor
agonis, APG-1) (ex :
chlorpromazine,
Skizofrenia : halusinasi, waham, bicara, perilaku haloperidol)
kacau atau katatonik, G/ (-)1bln dan disfungsi ii. Atipikal (serotonin
social dan pekerjaan dopamine antagonis
APG-II) (ex : clozapine,
• Tipe paranoid : waham atau halusinasi
risperidone).
• Tipe hebefrenik L bicara dan perilaku
b. Terapi kejang listrik / ECT
kacau, dengan afek inappropriate, tanpa
2. Terapi psikologik
katatonia
a. Terapi perilaku : melatih hub.
• Tipe katatonik : imobil, aktivitas motoric Interpersonal dalam social (Social
meningkat, mutisme, posturing, skill therapy, role playing)
pergerakan stereotipik, ekolalia b. Terapi orientasi keluarga :
ekopraksia meningkatkn dukungan keluarga,
• Tipe residual : 2 gejala negative, menurunkan ekspresi emosi
waham/halusinasi tidak menonjol keluarga
• Skizofreniform : episode psikotik 1 bulan, c. Terapi kelompok : menurunkan
total episode kurang dari 6 bulan isolasi social, meningkatkan rasa
• Gangguan skizoafektif : periode tak persatuan, meningkatkan daya
terpisah 1 bulan, episode psikotik dengan nilai realitas
major depressive atau manik bukan karena d. Terapi individual : psikoterapi
zat suportif dan berorientasi pada
• Gangguan waham : waham tanpa tilikan.
halusinasi bukan karena zat 1 bulan
Indikasi masuk rumah sakit
• Gangguan psikotik singkat : lama episode
psikotik kurang dari 1 bulan 1. Tujuan diagnosis
• Gangguan psikotik Bersama : waham 2. Menstabilkan dosis obat
Bersama pada 2 individu yang 3. Keamanan pasien (suicide/homicide)
berhubungan dekat. 4. Perilaku sangat kacau
5. Perawatan diri buruk
Perjalanan penyakit
Pengobatan yang efektif
1. Fase prodromal : episode pra-psikotik,
berlangsung beberapa hari-tahun 3 hal penting :
2. Fase aktif : episode munculnya gejala
1. Terapi disesuaikan dengan lingkungan
psikotik (gejala positif)
yang mendukung
2. Strategis nonfarmakologik harus 4. Depot/decanoate : modecate-D atau
mengatasi masalah-masalah non biologic Haldol-D/LA
3. Terapi tunggal jarang memberi hasil yang
Neuroleptika atipikal (SGA=APG II)
memuaskan karena skizofrenia adalah
gangguan kompleks. 1. Clozapine
2. Risperidone
Antipsikotik
3. Olanzapine
5 pedoman penggunaan antipsikotik pada 4. Ouetiapin
penderita skizofrenia : 5. Aripiprazole

1. Tentukan target symptoms


2. Antipsikotik yang berhasil dengan baik
• Skizofrenia merupakan penyakit kronis,
pada masa lampau tetap digunakan
3. Pengganti jenis antipsikotik baru, pengobatan jangka Panjang, antipsikotik
dilakukan setelah jenis sebelumnya untuk mengurangi kekambuhan
digunakan 4-6minggu • Pasien stabil 1 tahun, obat dapat
4. Hindari polifarmasi diturunkan bertahap hingga dosis
5. Dosis maintenans adalah dosis efektif minimum (10-20% per bulan)
terendah • Selama pengurangan dosis, pasien dan
keluarga harus di didik untuk mengenali
dan melaporkan tanda-tanda peringatan
3 kelompok besar antipsikotik : kambuh, (insomnia, kecemasa, penarikan,
perilaku aneh).
I. Dopamine reseptor antagonis • Strategi pengurangan dosis secara
Kekurangan : 50% penderita tetap individual berdasar tingkat keparahan
tidak banyak perbaikan dan efek episode sebelumnya, stabilitas gejala, dan
samping yang serius (tardive tolerabilitas pengobatan.
dyskinesia dalam neuroleptic
malignan sindrom) (ex : Prognosis
chlorpromazine (100), trifluoperazine Ke arah baik :
(5), Haloperidol (2-5), Thioridazine
(100)). - Onset akut dengan faktor pencetus jelas
II. Risperidone (risperidal) - Riwayat hub. Social & pekerjaan yang baik
Lebih efektif, efek samping neurologic (premorbid)
sangat berkurang, dapat mengatasi - Ada gejala afektif (depresi)
gejala positif dan negatif - Subtype paranoid
III. Clozapine - Subtype katatonik
Kekurangan : agranulositosis dan - Sudah menikah
mahal - Banyak symptoms positif
Kelebihan : tidak menyebabkan - Kebingungan
tardive diskinesia - Tension
- Cemas hostilitas
APG I & APG II
Ke arah buruk :
Neuroleptika tipikal (FGA=APG I)

1. Potensi tinggi : haloperidol - Onset perlahan dengan faktor


2. Potensi menengah : trifluoperazine pencetus tidak jelas
3. Potensi rendah : chlorpromazine, - Riwayat hubungan social dan
thioridazine pekerjaan buruk
- Menarik diri, tingkah laku autistic - Riwayat skizofrenia dalam
- Subtype hebefrenik keluarga
- Subtype tak tergolongkan - Ada gejala neurologic
- Belum menikah - Banyak symptom negative
- Tidak ada gejala afektif atau
hostilitas jelas

Diagnosis banding

Medis & neurologis

1. Akibat zat : amfetamin, alcohol, kokain


2. Epilepsy (lobus temporal)
3. Penyakit serebrovaskuler, neoplasma, trauma kepala (frontal dan limbik)
4. Kondisi lain : AIDS, def. vit. B12, SLE, neurosifilis, dll.

Psikiatrik

1. Gangguan waham
2. Gangguan psikotik singkat
3. Gangguan skizoafektif
4. Gangguan kepribadian : skizotipal, schizoid, ambang ( borderline), paranoid
5. Malingering

Anda mungkin juga menyukai