4 Patofisiologi OA Lutut
Pada osteoartritis yang pertama kali mengalami perubahan adalah tulang rawan sendi, dimana
permukaan sendi menjadi tidak beraturan dan membengkak yang diikuti erosi. Akibat
pembengkakan ini akan mempengaruhi pada kapsul sendi yang menjadi sempit dan menimbulkan
iritasi yang merangsang nosiseptor. Karena kapsul sendi menyempit maka ligamentum penguat
sendi menjadi terulur dan mengakibatkan kemampuan untuk menjaga stabilisasi sendi menjadi
menurun. Keadaan ini berakibat terjadi hipermobil pada persendian lutut. Akibat hipermobil sendi
lutut meniscus sendi menjadi semakin tipis. Dikarenakan penurunan fungsi dari ligamentum maka
fungsi ligamentum akan diambil alih oleh otot
Kerja otot otot stabilisator lutut akan meningkat sehingga menimbulkan spasme pada otot tersebut.
Keadaan spasme ini akan menghasilkan iskemik pada jaringan. Iskemik jaringan akan menimbulkan
viscous circle reflek yaitu dampak dari spasme yang terus menerus akan mengakibatkan penurunan
kemampuan otot untuk menjaga stabilisasi sendi lutut. Dengan kondisi sendi yang menyempit maka
akan menimbulkan peningkatkan viskositas cairan sinovium, cairan sinovium adalah sumber
makanan bagi tulang rawan. Maka dengan peningkatan reaksi inflamasi pada cairan sinovium maka
nutrisi pada tulang rawan akan berkurang. Kekurangan nutrisi pada tulang rawan maka akan
menambah kerusakan atau erosi pada tulang rawan. Pada proses selanjutnya maka akan terjadi
kontraktur pada kapsul sendi yang menyebabkan peningkatan immobilisasi. Kondisi immobilisasi ini
akan menyebabkan inaktivitas dari lutut dan menyebabkan kelemahan pada otot-otot sekitar lutut,
khususnya otot-otot stabilisasi sendi (Kisner et al, 2007).
Kisner, Carolyn, and Lynn, Colby, 2007; Theraupetic Exercise Foundation and Technique; Fifth
edition, F. A Davis Company, Philadelpia
Sampai saat ini belum ada terapi yang dapat menyembuhkan OA. Penatalaksanaan terutama
ditujukan pada pengendalian/menghilangkan nyeri, memperbaiki gerak dan fungsi sendi serta
meningkatkan kualitas hidup.
Sendi lutut dibentuk oleh tulang femur, tulang tibia fibula dan tulang patella yaitu:
Sengkey LS, dkk. Kumpulan Kuliah Rehabilitasi Medik FK UNSRAT Manado: 2010
Rosjad C. Kelainan Degeneratif Tulang dan Sendi. Dalam : Pengantar IlmuBedah Ortopedi.
Ujung Pandang : Bintang Lamumpatue, 2003;1197-235.
a. Tulang Femur
Tulang femur merupakan tulang pipa terpanjang dan tersebar di dalam tulang
kerangka pada bagian pangkal yang berhubungan dengan asetabulum membentuk
kepala sendi yang disebut kaput femoris. Di sebelah atas dan bawah dari kolumna
femoris terdapat taju yang disebut trokhanter mayor dan trokantor minor, di bagian
unjung membentuk persendian lutut, terdapat dua tonjolan yang disebut kondilus
medianus dan kondilus lateralis. Diantara kedua kondilus ini terdapat lekukan tempat
letaknya tulang tempurung lutut (patella) yang disebut dengan fossa kondilus.
b. Tulang Tibia
Tulang tibia merupakan tulang yang bentuknya lebih kecil, pada bagian
pangakal melekat pada tulang fibula, pada bagian ujung membentuk persendian
dengan tulang pangakan kaki dan terdapat taju yang disebut tulang malleolus
medianus.
c. Tulang Fibula
Tulang fibula merupakan tulang pipa yang terbesar sesudah tulang paha yang
membentuk persendian lutut dengan tulang femur pada bagian ujungnya terdapat
tonjolan yang disebut tulang malleolus lateralis atau mata kaki luar.
d. Tulang Patella
Pada gerakan fleksi dan ekstensi patella akan bergerak pada tulang femur.
Jarak patella dengan tibia saat terjadi gerakan adalah tetap dan yang berubah hanya
jarak patella dan femur. Fungsi patella di samping sebagai perekatan otot-otot atau
tendon adalah sebagai pengungkit sendi lutut. Pada kondisi 90 derajat kedudukan
patella diantara kedua kondilus femur dan saat ekstensi maka patella terletak pada
permukaan anterior femur.
Gambar 1. Anatomi sendi lutut normal3
Ligamentum
Untuk fungsi stabilisasi pasif sendi lutut dilakukan oleh ligamen. Ligamen-
ligamen yang terdapat pada sendi lutut adalah ligamen cruciatum yang dibagi
menjadi dua yaitu ligamen kruciatum anterior dan ligamen cruciatum posterior.
Ligamen collateral yang juga dibagi menjadi dua bagian yaitu ligamen kollateral
medial dan ligamen kollateral lateral.
Ligamen kruciatum merupakan ligamen terkuat pada sendi lutut. Dinamakan ligamen
cruciatum karena saling menyilang antara satu dengan yang lain. Ligamen ini berada
pada bagian depan dan belakang sesuai dengan perlekatan pada tibia. Fungsi ligamen
ini adalah menjaga gerakan pada sendi lutut, membatasi gerakan ekstensi dan
mencegah gerakan rotasi pada posisi ekstensi, juga menjaga gerakan slide ke depan
dan ke belakang femur pada tibia dan sebagai stabilisasi bagian depan dan belakang
sendi lutut.
Gambar 2. Anatomi sendi lutut normal³
Pada sebagian besar sendi orang dewasa berjenis kartilago hyaline dan
merupakan jaringan yang avascular, alymphatic dan aneural yang menutupi
permukaan pesendian dari tulang panjang. Melekat pada tulang subchondral. Fungsi
dari cartilago articularis adalah sebagai bantalan penutup tulang pada sendi sinovial,
yang memungkinkan :
b. Meniscus