GASTRITIS
Pembimbing:
dr. M. Maschun S, Sp.PD
Disusun oleh:
Aulia Khairunnissa 1710221067
Andri Y 1710221000
Nama : Tn. SR
Usia : 50 Tahun
Alamat : Klapagading, Wangon.
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal masuk : 28 Januari 2018
Tanggal periksa : 30 januari 2018
No. CM : 02037814
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
• Nyeri Perut
• Pasien datang ke poli Penyakit Dalam RSMS dengan keluhan perut sering
terasa nyeri sudah sejak lama, 4 hari ini nyeri perut dirasa semakin
mengganggu.Nyeri perut dirasakan terutama di bagian kiri sampai ke ulu
hati.Keluhan disertai dengan perut terasa seperti kembung, mual, dan
muntah.Muntah tidak lebih dari 5x dalam sehari berisi makanan serta
cairan.Keluhan demam serta BAB berdarah disangkal oleh pasien, pasien
juga menyatakan bahwa BAK relative normal dan lancer.
• Pasien memiliki riwayat sering mengonsumsi makanan pedas dan
bersantan, riwayat mengonsumsi kopi diakui tidak sering dilakukan.Selain
itu, pasien juga sering telat makan dan merasa nafsu makannya
berkurang selama beberapa bulan terakhir ini.Pasien mengaku pernah
mengalami sering mengalami nyeri perut serupa dalam setahun terakhir,
pada beberapa bulan terakhir nyeri dirasa semakin memberat sehingga
pasien mulai berobat ke poli penyakit dalam.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit
Keluarga
Riwayat keluhan serupa :
Riwayat Penyakit Dahulu disangkal
Riwayat mondok :
Riwayat keluhan serupa : diakui
disangkal
(dyspepsia) Riwayat hipertensi :
Riwayat hipertensi : disangkal disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat penyakit jantung :
Riwayat kencing manis : disangkal disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal Riwayat kencing manis :
Riwayat asma : disangkal disangkal
Riwayat alergi : disangkal Riwayat penyakit ginjal :
disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat stroke : disangkal
ANAMNESIS
PARU
Inspeksi : Dada simetris (+), retraksi JANTUNG
dinding dada (-), spider nevi (-) Inspeksi : ictus cordis (-)
Palpasi : fremitus ka=ki Palpasi : ictus cordis teraba di
Perkusi : sonor pada kedua lapang linea midclavicularis sinistra ICS 5,
paru lebar 1cm, kuat angkat
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (- Perkusi : Batas jantung dbn
/-), wheezing (-/-) Auskultasi :S1>s2, murmur (-),
gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi : Perut tampak datar, caput medusa (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi :Supel, nyeri tekan (+) di region epigastrium dan
hypochondriaca sinistra, undulasi (-)
Perkusi : Timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-)
Hepar : tak teraba pembesaran
Lien : tak teraba pembesaran.
EKSTREMITAS
Pemeriksaan Ekstremitas superior Ekstremitas inferior
Edema -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Akral hangat +/+ +/+
ENDOSKOPI
Endoskopi (29 januari 2018)
Esofagus: DBN
Gaster:
Cardia: hyperemi
Corpus: hyperemi
Angulus : hyperemi
Duodenum: DBN
Kesimpulan:
Gastritis
Ulcus ventrikuli
Diagnosis
Diagnosa klinis : Gastritis, anemia ec
melena.
Tata laksana
IVFD NaCl 0,9 % IV
Inj. Furosemid 1x1 amp IV
Inj. Ceftriaxone 2x1 gram IV
Inj. Omeprazol 2x1 amp IV
Inj Kalnex 3x500mg IV
Inj Mecobalamin 1x1A IV
Prognosis
Pola Makan
Frekuensi Makan -- pola makan tidak teratur yang
berlangsung lama
Jenis Makanan -- makanan pedas secara berlebihan
akan merangsang sistem pencernaan, terutama
lambung dan usus untuk berkontraksi
Porsi Makan -- Makanan dalam porsi besar dapat
menyebabkan refluks isi lambung -- pada akhirnya
membuat kekuatan dinding lambung menurun --
peradangan atau luka pada lambung
Kopi
Teh
Rokok
Alkohol
Helicobacter pylori
Usia
Manifestasi Klinis
Sindrom dispepsia:
Nyeri epigastrium, mual, kembung dan muntah
merupakan salah satu keluhan yang sering muncul.
Perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan
melena, tanda-tanda anemia pasca perdarahan.
Anamnesis lebih dalam, tanpa riwayat penggunaan
obat-obatan atau bahan kimia tertentu
Pemeriksaan penunjang
Tes Darah
Antibodi terhadap serangan Helicobacter pylori.
Breath Test
Test ini menggunakan tinja sebagai sampel dan ditujukan untuk
mengetahui apakah ada infeksi Helicobacter pylori dalam tubuh
seseorang.
Stool Test
Untuk mengetahui adanya Helicobacter pylori dalam sampel tinja
seseorang
Rontgen
untuk melihat adanya kelainan pada lambung yang dapat dilihat
dengan sinar X dengan kontras bariim.
Endoskopi
Pemeriksaan Histopatologi
Tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah
melewati mukosa muskularis
Analisa gaster
Untuk menentukan adanya darah, mengkaji aktivitas
sekretori mukosa gaster
Feses
Pada penderita erosive, pada pemeriksaan feses akan
positif H. Pylory.
Kreatinin
Uji Kreatinin biasanya tidak meningkat bila perfusi ginjal di
pertahankan.
Amonia
Uji Amonia dapat meningkat apabila disfungsi hati berat menganggu
metabolisme dan eksresi urea atau transfusi darah lengkap dan jumlah
besar diberikan.
Elektrolit
Natrium: meningkat sebagai kompensasi hormonal terhadapsimpanan
cairan tubuh.
Kalium: menurun pada awal karena pengosongan gaster berat atau
muntah atau diare berdarah. Peningkatan kadar kalium dapat terjadi
setelah transfusi darah.
PENATALAKSANAAN GASTRITIS
FARMAKOLOGIS:
Antikoagulan: bila ada pendarahan pada lambung
Antasida: pada gastritis yang parah, cairan dan elektrolit diberikan
intravena untuk mempertahankan keseimbangan cairan sampai gejala-
gejala mereda, untuk gastritis yang tidak parah diobati dengan
antasida dan istirahat.
Histonin: ranitidin dapat diberikan untuk menghambat pembentukan
asam lambung dan kemudian menurunkan iritasi lambung.
Sulcralfate: diberikan untuk melindungi mukosa lambung dengan cara
menyeliputinya, untuk mencegah difusi kembali asam dan pepsin yang
menyebabkan iritasi.
Pembedahan: untuk mengangkat gangrene dan perforasi,
Gastrojejunuskopi/reseksi lambung: mengatasi obstruksi pilorus.
NON-FARMAKOLOGIS
Tirah baring
Mengurangi stress
Diet
Komplikasi Gastritis