Disusun Oleh :
Kayla Niken Pusparini (072211066)
Mouren Stefania Aerts Rettob (072211052)
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas proposal penelitian kami yang
berjudul “Pola Penggunaan Antibiotik dan Pengobatan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Pada Pasien Rawat Jalan”.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa persiapan penyajian dan tata bahasa
proposal penelitian ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, sebagai pengajar
mata kuliah ini, kami menganggap Saran dan Kritik Ibu Apriani Riyanti, S.Pd., M.Pd.
diterima dengan rendah hati. Untuk membantu menyempurnakan proposal penelitian
ini. Semoga proposal penelitian yang telah kami buat bermanfaat dan menginspirasi
para pembaca.
Tim Penyusun
BAB 1
Pendahuluan
2. Rumusan Masalah
Pengobatan infeksi saluran kemih pada pasien tersebut masih dapat dilakukan rawat jalan
namun bisa juga dilakukan dengan rawat inap jika memang ada komplikasi yang lain atau
infeksi saluran kemih yang dialami lebih berat. Salah satu pengobatan untuk infeksi saluran
kemih adalah menggunakan antibiotik. Pemilihan jenis antibiotik dan berapa lama
pemberiannya tergantung pada dua hal: jenis bakteri yang menyebabkan infeksi dan seberapa
berat infeksinya antibiotik dibutuhkan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi yang terjadi.
Oleh karena itu dengan dasar tersebut dan Berdasarkan latar belakang permasalahan, rumusan
masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana efek samping yang ditimbulkan jika meminum antibiotik untuk infeksi
saluran kemih secara berkala?
2. Bagaimana caranya menentukan dosis antibiotik yang tepat untuk pasien infeksi saluran
kemih?
3. Bagaimana cara meminimalisir penyakit infeksi saluran kemih pada Wanita yang tiap
tahunnya bertambah banyak?
3. Tujuan Penelitian
Memahami rasional penggunaan antibiotik pada pasien Infeksi Saluran Kemih secara Jalan
Rawat. Memahami petunjuk penggunaan antibiotik topikal yang benar pada pasien Infeksi
Saluran Kemih secara Rawat Jalan. Memahami ketepatan jenis antibiotik yang diberikan pada
pasien Infeksi Saluran Kemih secara Rawat Jalan. Memahami ketepatan dosis dan frekuensi
penggunaan antibiotik pada pasien Infeksi Saluran Kemih secara Rawat Jalan.
Memahami ketepatan alur pemberian antibiotik pada pasien Infeksi Saluran Kemih secara
Rawat Jalan. Memahami ketepatan lama penggunaan antibiotik pada pasien Infeksi Saluran
Kemih secara Rawat Jalan. Kombinasi antibiotik digunakan sesuai Obat-obatan tersebut adalah
cefotaxime (kelompok sefalosporin) - amikasin (kelompok aminoglikosida) dan cefotaxime
(kelompok sefalosporin) - kombinasi cefixime (sefalosporin). Pemberian antibiotik untuk
eliminasi infeksi saluran kemih, masing-masing Pasien harus mengikuti dosis yang tepat untuk
mencapai hasil terapi yang diinginkan. fakta (Humaida, 2014). Secara khusus, antibiotik
diberikan kepada semua pasien Usia anak disesuaikan berdasarkan berat badan dan usia pasien
(BPOM, 2014).
Antibiotik harus diberikan dengan tujuan untuk mencegah resistensi antibiotik. harus
disesuaikan dengan kondisi tiap individu (berat badan, usia). Dalam terapi antibiotik, perhatian
harus selalu diberikan pada durasi atau lamanya asupan Pemberian antibiotik jika durasi
penggunaan antibiotik tidak sesuai dapat mempengaruhi hasil pengobatan pasien.
4. Manfaat Penelitian
Memberikan informasi kepada semua tenaga kesehatan, pemberi kebijakan, dan seluruh
masyarakat kesehatan, para peneliti mengenai rasional pemberian antibiotik pada pasien
Infeksi Saluran Kemih pada Rawat Jalan dan Rawat Inap.
Memberi bahan pertimbangan kepada pembuat kebijakan dalam hal menetapkan
pengadaan dan pendistribusi obat serta dalam melakukan pengawasan dan penyebaran obat,
terutama pada obat golongan antibiotik. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
informasi tentang penyakit Infeksi Saluran Kemih, teorirtis sebagai refrensi membuat standar
pengobatan Infeksi Saluran Kemih.
Mengetahui penyakit Infeksi Saluran Kemih dapat terjadi pada semua kalangan usia.
Penting bagi apoteker untuk terlibat aktif dalam pengobatan Farmakologi dalam kaitannya
dengan kepatuhan pasien terhadap penggunaan antibiotik untuk infeksi saluran kemih.
Meningkatkan mutu di instalasi farmasi mengenai penggunaan antibiotik pada Infeksi Saluran
Kemih.
Peneliti juga demikian evaluasi kesesuaian resep antibiotik untuk pengobatan infeksi
saluran kemih dengan pengobatan standar acuan konsensus tentang infeksi saluran kemih pada
anak (IDAI, 2011) untuk mendukung evaluasi penggunaan antibiotik yang rasional. Likha
(2011), aktivitas farmakodinamik antibiotik Berdasarkan konsep antibiotik tergantung waktu
versus tergantung konsentrasi, ini berarti bahwa tindakan antibiotik maksimal hanya jika
interval dosis antibiotik cocok. Ketepatan interval dosis pada penderita infeksi saluran kemih.
DAFTAR PUSTAKA
Sukandar E. 2006. Infeksi saluran kemih pasien dewasa. Di dalam: Sudoyo AW, Setyohadi
B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Schaeffer AJ. Infeksi Saluran Kemih: Sistitis dan Pielonefritis. Dalam: Samik AW, Trans.
Schulman ST, Phair JP, Sommers HM. Eds. Dasar Biologi dan Klinis Penyakit Infeksi; edisi
ke 4. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.: 244-59. 1995.
Amin, L.Z. 2014. Pemilihan Antibiotik yang Rasional.Medicinus, 27(3), 40-15 Barry M. J.
et al. 2011. UA Guideline on Management of Benign Prostate Hyperplasia.The Journal
of Urology, Vo1.185
Endriani R., Andriani F., & Alfina D., 2009, Pola Resistensi Bakteri Penyebab Infeksi
Saluran Kemih (ISK) Terhadap Antibakteri di Pekanbaru, Jurnal Natur Indonesia, Universitas
Riau, Pekanbaru.