ABSTRAK
Infeksi saluran kemih karena kateter meningkat seiring dengan bertambahnya penggunaan kateter
baik saat perawatan dalam rumah maupun perawatan di dalam rumah sakit atau rawat inap.
Infeksi saluran kemih karena kateter dapat dihindari jika penggunaannya sesuai dengan indikasi.
Pentingnya ilmu tentang bagaimana penggunaan kateter urin yang tepat sesuai dengan indikasi
pada tenaga kesehatan berdampak untuk mengurangi durasi rawat inap pada pasien sehingga
beban finansial pelayanan kesehatan primer pun akan menurun. Artikel ini bertujuan untuk
mengetahui manajemen dan pencegahan infeksi saluran kemih karena kateter sehingga insidensi
kejadian penyakit ini dapat menurun. Metode yang digunakan adalah literature review dari 30
artikel yang ditemukan melalui database NCBI, PubMed, Google Scholar, CDC, IAUI hanya
terpilih 14 artikel dari tahun 2010 hingga 2019. Dari hasil analisis beberapa penelitian yang
telah dilakukan, diketahui pencegahan saat proses memilah indikasi penggunaan yang tepat,
pemasangan hingga pelepasan kateter yang tepat sesuai guideline dapat menurunkan tingkat
insidensi kejadian infeksi saluran kemih karena kateter.
Kata kunci: infeksi saluran kemih; infeksi saluran kemih karena kateter; pencegahan
ABSTRACT
Catheter-Associated urinary tract increase with increasing use of catheters both during home
care and hospitalization. Catheter-Associated urinary tract can be avoided if they are used
according to indications. The importance of knowledge about how to use the right urinary
catheter according to indications for health workers has an impact on reducing the duration of
hospitalization for patients so that the financial burden of primary health services will also
decrease. This article goals to determine the management and prevention of urinary tract
infections due to catheters so that the incidence of hospitalization can decrease. The method used
is a literature review of 30 articles found through the NCBI, PubMed, Google Scholar, CDC,
IAUI databases, only 14 articles were selected from 2010 to 2019. From the analysis of several
studies that have been conducted, it is known that prevention during the process of sorting out
indications for use is Proper catheter insertion and removal according to guidelines can reduce
the incidence of urinary tract infections due to catheters.
791
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 791 - 798, November 2021
Global Health Science Group
792
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 791 - 798, November 2021
Global Health Science Group
793
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 791 - 798, November 2021
Global Health Science Group
794
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 791 - 798, November 2021
Global Health Science Group
795
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 791 - 798, November 2021
Global Health Science Group
melakukan insersi; (c) gunakan kateter rumah sakit dan pelayanan kesehatan
yang berukuran kecil yang sesuai untuk lainnya yang terdapat rawat inap.
meminimalisir trauma pada meatus Strategi ini dapat dimasukkan dalam
uretra; (d) penggunaan ceklist yang daily review yang mana efektif denga
berisi indikasi penggunaan kateter serta menunjukkan hasil jika durasi
teknik dalam insersi kateter sangat penggunaan kateter rendah 37% maka
membantu proses sebelum pemasangan CAUTI akan menurun sekitar 52%
kateter dilakukan. Perawatan kateter (Institute for Healthcare Improvement
berdasarkan rekomendasi guideline, et al., 2011).
konsistensi adalah kunci dari perawatan
indwelling catheter. Perawatan pada Terapi profilaksis antibiotik,
kateter dapat diklasifikasikan profilaksis antibiotik menunjukkan
berdasarkan dua kategori, yaitu adanya perkembangan organisme yang
Perawatan Rutin (a) jaga sterilitas resisten. Pada guideline terbaru CDC
dengan secara berkala menutup sistem tentang manajemen CAUTI tidak
drainase; (b) pertahankan kateter dalam direkomendasikan penggunaan rutin
kondisi aman untuk menghindari profilaksis dengan sistemik antibiotik
pergerakan dan tarikan uretra; (b) untuk pencegahan CAUTI pada pasien
pertahankan urin bag berada dibawah yang menggunakan kateterisasi urin
kandung kemih setiap saat; (c) menjaga baik jangka panjang maupun pendek
aliran urin yang tidak obstruksi; (d) kecuali ada indikasi klinis (co: pasien
mengosongkan urin bag secara regular, dengan bakteriuria setelah pelepasan
hindari keran atau klep keluarnya urin kateter pasca operasi urologi).
tersentuh. Yang kedua yang itu Praktik Selanjutnya, tidak ada rekomendasi
yang harus dihindari (a) mengirigasi untuk penggunaan profilaksis
kateter, kecuali terdapat obtruksi pada antimikroba sesaat setelah pelepasan
kateternya; (b) memutuskan kateter dari kateter. Oleh karena itu, hal yang paling
tabung drainasenya; (c) mengganti baik dilakukan adalah mengurangi
kateter secara rutin (bila tidak ada penggunaan tidak penting kateterisasi
obstruksi atau infeksi); (d) jika tabung dan meminimalisir durasi penggunaan
pengumpulnya harus diganti gunakan kateter (Marschall et al., 2013)
teknik aseptik. Review kepentingan
penggunaan kateter dan lepaskan Kateter urin antimicrobial-coated,
secara tepat, durasi dari kateterisasi biofilm mikroba di permukaan dari
adalah hal penting dalam faktor risiko kateter urin adalah hal yang paling
berkembangnya sebuah infeksi. Jika umum menyebabkan bakteriuria.
penggunaan indwelling catheter adalah Pembentukan biofilm merupakan
sebuah keharusan maka strategi yang strategi mikroba untuk melindungi aksi
paling penting adalah melepaskan kerja dari antibiotik dan pertahanan
kateter secepat mungkin. Rendahnya imun host. Pada guideline CDC terbaru
dari pemantauan adalah salah satu merekomendasikan penggunaan kateter
alasan kenapa penggunaan kateter lebih silikon dibandingkan bahan material
lama dari yang seharusnya. Review lainnya, karena kateter silikon
regular dari kegunaan kateterisasi mengurangi risiko dari enkrustasi
adalah salah satu cara untuk kateter jangka panjang pada pasien yang
meningkatkan kepedulian terhadap sering mengalami obstruksi. Karena itu,
potensi insindensi CAUTI di dalam cara untuk mencegah pembentukan
suatu pelayanan kesehatan khususnya biofilm fokus kepada perkembangan
796
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 791 - 798, November 2021
Global Health Science Group
antimikroba, kateter urin silikon. Pada Spinal Cord Inj Rehabil, 25(3),
test in vitro, kateter baru efisien 228–240.
membunuh bakteri dan mencegah https://doi.org/10.1310/sci2503-
pembentukan biofilm (Singha et al., 228
2016). Namun, pada keadaan klinis
sudah dibuktikan bahwa hal itu tidak Flores-Mireles, A. L., Walker, J. N.,
berhasil untuk mengendalikan CAUTI Caparon, M., & Hultgren, S. J.
atau malah menghasilkan hasil yang (2015). Urinary tract infections:
beragam (Tenke et al., 2012). Sebagai epidemiology, mechanisms of
contoh pada randomized controlled trial infection and treatment options.
skala besar pada silver-alloy dan kateter https://doi.org/10.1038/nrmicro34
nitrofurazone-releasing tidak 32
menunjukkan hasil yang signifikan
Gould, C. V, Umscheid, C. A.,
untuk mengurangi gejala dari CAUTI
Agarwal, R. K., Kuntz, G., &
(Pickard et al., 2012).
Pegues, D. A. (2010). Guideline
for Prevention of Catheter-
SIMPULAN Associated Urinary Tract
Pencegahan dan pengendalian infeksi
Infections 2009 •. Control and
merupakan pencapaian terpenting yang
Hospital Epidemiology, 31(4),
dapat dilakukan kita saat ini. Meskipun
319–326.
kateter urin sering diperlukan dalam
https://doi.org/10.1086/651091
menangani pasien yang rumit, alat ini
membuat pasien rentan terhadap infeksi. Ikatan Ahli Urologi Indonesia. (2015).
CAUTI menimbulkan ancaman besar Guideline Penatalaksanaan
bagi kesehatan masyarakat, dan Infeksi Saluran Kemih dan
pengobatan serta pengendaliannya Genitalia Pria 2015 (2nd ed.).
menjadi tantangan karena munculnya Ikatan Ahli Urologi Indonesia.
uropatogen yang resisten terhadap
antibiotik. Pentingnya kita dalam Institute for Healthcare Improvement,
mengetahui apa-apa saja yang harus December, U., All, H. I.,
diperhatikan dalam melihat indikasi, Improvement, H., Guide, H.,
proses pemasangan dan perawatan Urinary, P. C., & Infections, T.
hingga pelepasan kateter menjadi tolak (2011). How-to Guide : Prevent
ukur bagaimana tingkat insidensi Catheter-Associated Urinary
CAUTI di masa mendatang. Para tenaga Tract Infections. December, 7.
kesehatan yang di seluruh layanan www.ihi.org
kesehatan seharusnya lebih sadar dan
lebih teliti lagi akan penggunaan kateter Kakaria, B. A., Ashish, K., & Tushar,
urin pada pasien baik jangka panjang R. (2018). Study of incidence and
maupun jangka pendek agar CAUTI risk factors of urinary tract
dapat dikurangi. infection in catheterised patients
admitted at tertiary care. Int J Res
DAFTAR PUSTAKA Med Sci, 6(5), 1730-1733.
Flores-Mireles, A., Hreha, T. N., & Marschall, J., Carpenter, C. R., Fowler,
Hunstad, D. A. (2019). S., Trautner, B. W., & Program,
Pathophysiology, Treatment, and C. P. E. (2013). Antibiotic
Prevention of Catheter-Associated prophylaxis for urinary tract
Urinary Tract Infection. Top infections after removal of urinary
797
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 791 - 798, November 2021
Global Health Science Group
798