Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
KELAS 6B
FAKULTAS KESEHATAN
BANJARMASIN
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………i
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
C. Patofisiologi...................................................................................................... 4
E. Algoritma Pengobatan...................................................................................... 5
A. Kasus.................................................................................................................9
B. Kajian Administrasi.........................................................................................10
C. Kajian Farmasetis............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Algooritna Terapi Infeksi Saluran Kemih pada Laki-laki.................. 5
ii
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1
2
dilaporkan per tahun. Infeksi saluran kemih dapat menyerang pasien dari
segala usia mulai bayi baru lahir hingga orang tua.
ISK umumnya terjadi pada wanita, sekitar 25-40% wanita di
Amerika Serikat berusia 20-40 tahun pernah memiliki ISK. Penelitian di
Swedia dan Eropa menunjukkan bahwa 1 dari 5 wanita dewasa
mengalami ISK, penyakit ini adalah masalah global yang umum terjadi.
Epidemiologi ISK di daerah tropis kurang terdokumentasi dengan baik.
ISK tampaknya berhubungan dengan kelainan struktur anatomi seseorang.
Kelompok pasien ISK terbesar adalah wanita dewasa. Kejadian ISK pada
wanita cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. ISK pada
wanita berusia 18-30 tahun (sering terkait dengan kegiatan seksual,yang
sering muncul adalah sistitis dan berkaitan dengan kehamilan).Tingkat
infeksi tinggi pada wanita pascamenopause karena kondisi kandung
kemih dan prolaps uterus yang menyebabkan pengosongan kandung
kemih tidak tuntas; penurunan estrogen menyebabkan perubahan pada
flora normal vagina (terutama hilangnya lactobacilli), sehingga
menyebabkan kolonisasi di periurethral dengan kuman pathogen seperti
gram negatif, seperti E coli. Penyakit medis seperti diabetes mellitus
menyebabkan resiko infeksi saluran kemih meningkat.
Menurut American Urology Association, Infeksi Saluran Kemih
(ISK) adalah masalah kesehatan yang signifikan di lingkungan berbasis
komunitas dan rumah sakit. Diperkirakan 150 juta ISK terjadi di seluruh
dunia setiap tahun (AUA, 2016). Sementara itu penduduk Indonesia yang
menderita infeksi saluran kemih diperkirakan sebanyak 222 juta jiwa.
Infeksi saluran kemih di Indonesia prevalensinya masih cukup tinggi,
menurut perkiraan Departemen Kesehatan Republik Indonesia jumlah
penderita ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per100.000 penduduk
pertahun nya atau sekitar 180.000 kasus baru pertahun (Darsono, et al.,
2016).
ISK lebih sering terjadi pada wanita dari pada pria. Lebih dari 60%
wanita pernah mengalami gejala dan setiap tahun sekitar 10% wanita
mengalami ISK (Sobel & Kaye, 2017) . Pada anak-anak usia sekitar satu
3
tahun, kejadian ISK pada anak laki- laki yang tidak di khitan adalah
20,3% dibandingkan 5% pada anak perempuan. Namun pada usia
prapubertas ketika sekitar 3% anak perempuan didiagnosis dengan ISK
dibandingkan 1% anak laki-laki. Insiden ISK pada pria meningkat setelah
usia 60 tahun, hal ini disebabkan oleh perubahan fisiologis yang terjadi
pada struktur dan fungsi saluran kemih yang mengganggu pengosongan
normal dengan benign prostatic hyperplasia sebagai penyebab paling
umum dari obstruksi aliran urin (Pezzani & Antinori, 2018).
2. Etiologi
E-coli menyebabkan 70-95% dari ISK pada saluran atas dan bawah.
Berbagai organisme bertanggung jawab sisa infeksi yang lain, termasuk
S saprophyticus, kelompok Proteus, kelompok Klebsiella, Enterococcus
faecalis. Enterobacteriaceae dan jamur. Beberapa spesies umum terlibat
seperti Staphylococcus saprophyticus pada wanita muda, namun S.
saprophyticus dapat menghasilkan sistitis akut pada wanita yang lebih
tua dan pada pria muda. ISK yang menjadi keprihatinan berasal dari
infeksi nosokomial. ISK ini terjadi pada pasien di institusi pelayanan
kesehatan dan pada mereka yang sering terpapar antibiotik sehingga
menyebabkan multidrug-resistant gram-negative, karena menghasilkan
beta-laktamase (ESBL) dan memproduksi karbapenemase. Faktor risiko
terpenting bagi bakteriuria adalah pemasangan kateter pada saluran
kemih. Delapan puluh persen dari ISK nosokomial berhubungan dengan
kateterisasi uretra, sementara 5-10% terkait dengan manipulasi
genitourinaria. Kateter yang tidak aseptic memasukkan organisme ke
dalam kandung kemih dan menyebabkan kolonisasi di permukaan
saluran kemih sehingga terjadi adhesi bakteri dan menyebabkan iritasi
mukosa.
Hubungan seksual berkontribusi pada peningkatan risiko, termasuk
penggunaan alat kontrasepsi. Pemeriksaan panggul rutin juga dikaitkan
dengan peningkatan risiko ISK selama 7 minggu pasca prosedur. Wanita
yang berusia lanjut, hamil, atau memiliki kelainan struktural saluran
kemih atau obstruksi memiliki risiko ISK yang lebih tinggi.
4
3. Pravelensi
Masalah kesehatan infeksi saluran kemih setiap tahun jumlahnya
meningkat. Berdasarkan Data Worlds Health Organization (WHO),
jumlah penderita infeksi saluran kemih di dunia mencapai sekitar 8,3 juta
orang dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga 9,7 juta
orang. Pada penelitian yang dilaksanakan di Rumah Sakit salah satu
di Amerika serikat didapatkan angka kematian akibat infeksi saluran
kemih di perkirakan sekitar 13.000 orang atau sekitar 2,3% angka
kematian (Maulani & Siagian, 2022) . ISK yang terjadi di Indonesia
sendiri kasus yang terjadi masih tinggi. Angka insiden masalah kesehatan
penyakit saluran kemih pada remaja usia 10-18 tahun sebesar 35%-42%
serta dewasa muda usia 19-22 tahun sebesar 27%-33% (Maulani &
Siagian, 2022) . Masalah pada kesehatan infeksi saluran kemih
merupakan infeksi yang banyak terjadi pada seseorang setelah
infeksi pada pernafasan. Sekitar 8,3 juta kasus ISK didapatkan
pertahun terjadi pada perempuan dan sekitar 4,2 juta kasus terjadi pada
laki-laki
C. Patofisiologi
Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri (kuman) masuk ke dalam
saluran kemih dan berkembang biak. Saluran kemih terdiri dari kandung
kemih, uretra dan dua ureter dan ginjal (Purnomo, 2014). Sejauh ini diketahui
bahwa saluran kemih atau urin bebas dari mikroorganisma atau steril. Infeksi
saluran kemih terjadi pada saat mikroorganisme ke dalam saluran kemih dan
berkembang biak di dalam media urin. Mikroorganisme penyebab ISK
umumnya berasal dari flora usus dan hidup secara komensal dalam introitus
vagina, preposium, penis, kulit perinium, dan sekitar anus. Kuman yang
berasal dari feses atau dubur, masuk ke dalam saluran kemih bagian bawah
atau uretra, kemudian naik ke kandung kemih dan dapat sampai ke ginjal
(Fitriani, 2013).
5
E. Algoritma Pengobatan
Gambar 1.1 Algooritna Terapi Infeksi Saluran Kemih pada Laki-laki (Coyle &
Prince, 2005)
6
Gambar 1.2 Algoritma Terapi Infeksi Saluran Kemih pada Perempuan (Coyle
& Prince, 2005)
A. Kasus
Pasien Laki-laki berusia 26 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan
demam sejak 1 hari SMRS. Demam dirasakan mendadak dan terus menerus,
pusing (+) disertai mual (+). ± 2 hari sebelumnya pasien mengeluhkan nyeri
perut bagian kanan dan kiri bawah. Nyeri terasa terus menerus dan pasien
merasa BAK terasa panas, anyang-anyangan (+), hematuria (-), kencing batu
(-), kencing pasir (-), BAB tidak ada keluhan.
Riwayat pribadi :
Riwayat social :
9
10
R/ Inj. Ranitidin
S2 dd 1 amp
R/ Na. Diclofenac
S2 dd 1 tab
B. Kajian Administrasi
PADA RESEP
No. URAIAN
ADA TIDAK
Nama Pasien ✓
Umur Pasien ✓
1. Jenis Kelamin Pasien ✓
Berat Badan Pasien ✓
Tinggi Badan Pasien ✓
Nama Dokter ✓
Nomor Izin Dokter ✓
2.
Alamat Dokter ✓
Paraf Dokter ✓
3 Tanggal Resep ✓
4 Ruangan/Unit Asal Resep ✓
C. Kajian Farmasetis
OBJCTIVE
ASSESSMENT
Problem
Subjective Objective Terapi Drp
medik
ISK atas Pasien laki- Diagnosa : - Inj. Menurut
(ginjal) laki berusia Observasi Ceftriaxon PIONAS POM
26 tahun febris dd / e 2 gram Ceftriaxone
Demam ISK dan kurang aktif
sejak 1 hari Dispepsia dalam melawan
SMRS Pemeriksaan bakteri gram
(demam fisik positif,
dirasakan ditemukan : sehingga
mendadak Tekanan diganti dengan
dan terus darah : obat
menerus) 130/80 trimethoprim
Pusing mmHg 100
Mual Nadi : 83 x mg sebagai lini
keluhan dan
BAB suprapubik - Inj. Sebaiknya tidak
Riwayat Uji kultur Ranitidin diberikan Inj
pribadi : bakteri: Ranitidin
Kebiasaan bakteri gram karena pasien
minum air positif tidak
putih : mengalami
sedikit masalah
Kebiasaan pada lambung,
ganti sehingga
celana : 3 - 4 pengobatan ini
x sehari tidak diperlukan
Kebiasaan PCNE:
menahan P3.2 Perawatan
kencing : obat
diakui yang tidak perlu
Riwayat sosial
ekonomi :
Biaya - Na. Menurut
Kesan Fenazopiridin
ekonomi 100
cukup mg 2 x sehari 1
tablet selama 5
hari sehingga
pemberian Na
Diclofenak
kurang tepat
PCNE:
14
P2.1 kejadian
obat
merugikan
C1.1 obat tidak
sesuai menurut
pedoman
Mual Pasien
muntah mengalami
mual akan
tetapi pada
resep tidak
diresepkan obat
sehingga
direkomendasi-
kan obat
antimual yaitu
Domperidone
10 mg 3 x
sehari 1 tablet
selama 5 hari
PCNE:
P1.3 indikasi
yang
tidak diobati
C1.6 tidak ada
obat
Demam Pasien
mengalami
demam sejak 1
hari SMRS
15
(demam
dirasakan
mendadak dan
terus menerus)
tetapi pada
resep tidak
diresepkan obat
sehingga
direkomendasi-
kan obat
Paracetamol
500 mg 3 x
sehari 1 tablet
selama 3 hari
PLAN
16
Farmakologi:
ISK:
Diberikan Trimethoprim 100 mg sebanyak 28 tablet untuk 14 hari, diminum
2 x sehari 1 tablet sesudah makan, tiap 12 jam, dihabiskan
Demam dan pusing:
Diberikan parasetamol 500 mg sebanyak 15 tablet untuk 3 hari, diminum 3
x sehari 1 tablet tiap 8 jam, sesudah makan bila demam dan pusing
Mual:
Diberikan Domperidone 10 mg sebanyak 15 tablet untuk 5 hari, diminum 3
x sehari 1 tablet sebelum makan, bila mual
Nyeri:
Diberikan fenazopiridin 100 mg sebanyak 10 tablet untuk 2 hari, diminum 2
x sehari 1 tablet sesudah makan, bila nyeri
Mengganti cairan tubuh:
Diberikan infus RL 20 tetes per menit
Non-Farmakologi:
Minum air putih yang banyak
BAK sesuai kebutuhan
Jaga kebersihan organ intim
Jangan menahan berkemih
Diet rendah garam
Mengkonsumsi makanan kaya akan zat besi
Makan makanan yang sehat dan bergizi
Monitoring:
Efek terapi:
- Keluhan: Demam sembuh, nyeri berkurang, pusing, mual berkurang
- TTV: Suhu badan normal
- Hasil lab: Kembali normal
Efek Samping:
17
KONSELING
18
LABELING
01 11/04/2023
Tn. Aldebaran (26 tahun) dr. Akbar, Sp.U
Trimethoprim 100 mg
2 X Sehari 1 tablet, tiap 12 jam (Jam 8 pagi dan jam 8 malam)
Sesudah makan, harus dihabiskan
(Antibiotik)
01 11/04/2023
Tn. Aldebaran (26 tahun) dr. Akbar, Sp.U
Domperidone 10 mg
3 X Sehari 1 tablet (tiap 8 jam)
Sebelum makan
(Antimual/ Obat Mual)
21
01 11/04/2023
Tn. Aldebaran (26 tahun) dr. Akbar, Sp.U
Paracetamol 500 mg
3 X Sehari 1 tablet (tiap 8 jam)
Sesudah makan
(Obat Pusing dan Demam)
01 11/04/2023
Tn. Aldebaran (26 tahun) dr. Akbar, Sp.U
Fenazopiridin 100 mg
2 X Sehari 1 tablet (tiap 12 jam)
Sesudah makan
(Antinyeri/Obat Nyeri)
22
01 11/04/2023
Tn. Aldebaran (26 tahun) dr. Akbar, Sp.U
Infus RL
20 tetes/menit
(Pengganti Cairan Tubuh)
23
COPY RESEP
SIA : 503/1540.a/SIA/IV.15/DISKES
SIPA : 56748/SIPA/V/2020
Stampel
24
DAFTAR PUSTAKA
AUA, 2016. Adult UTI. Medical Student Curriculum.
Coyle, E. A. & Prince, R. A., 2005. Urinary Tract Infection and Prostatitis. 7th ed.
USA: The McGraw Hill Comparies.
Darsono, M. & S., 2016. Gambaran Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami
Infeksi Saluran Kemih (ISK) di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman
Banjarmasin. Dinamika Keehatan, Volume I.
Eska, J. & Nofitri, R., 2018. Penerapan Metode Forward Chaining Diagnosa
Penyakit Infeksi Saluran Kemih Berbasis Web. Semin Nas R.
Fitriani, 2013. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Kemih pada Pasien
yang Terpasang Kateter Menetap Di ruang Rawat Inap RSUD Tarakan.
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin Makasar.
Kurniawan, A. W., 2017. Manajemen Sistem Perkemihan. 1st ed. Malang: Literasi
Nusantara.
Sari, R. P. & Muhartono, 2018. Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan
Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Pada Karyawan Wanita di Universitas
Lampung. Fakultas Kesehatan Universitas Lampung, pp. 115-120.
Sobel, J. & Kaye, D., 2017. Urinary tract infections in Mandell GL, Douglas,
Bennett JE eds. Mandell, Douglas, and Bennett's Infections Diseases
Essentials. Philadelphia: Elsevier Saunders.
Thay, T. H. & Rahardja, K., 2013. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan
Efek-Efek Sampingnya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.