Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Infeksi Saluran Kemih (ISK) dapat menyerang siapa saja, dengan kejadian
lebih banyak pada wanita dari pada pria. Hal ini disebabkan oleh uretra wanita
yang lebih pendek dari pria, serta letak orificium urethrae externus wanita yang
berdekatan dengan anus. Keadaan lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya
ISK diantaranya berhubungan dengan aktivitas seksual yang tinggi, homoseksual,
kehamilan, adanya obstruksi saluran kemih, diabetes, dan pemakaian kateter urin.
ISK sendiri yaitu suatu invasi mikroorganisme pada ginjal, ureter, kandung
kemih, atau uretra. ISK dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, atau
mikroorganisme lainnya. Bakteri penyebab ISK diantaranya adalah Escherichia
coli (80% dari seluruh ISK), Staphylococcus spp., Proteus spp., Klebsiella spp.,
Pseudomonas aeruginosa, dan Enterococcus spp. Diagnosis ISK biasanya
ditegakkan melalui kriteria mikrobiologi, yaitu didapatkannya _105 CFU/mL pada
pemeriksaan urin midstream (WHO, 2002). Sekitar 150 juta orang di seluruh
dunia menderita ISK setiap tahunnya dan merugikan ekonomi dunia sebesar 6
milyar Dolar Amerika.
ISK yang persisten dan tidak diobati dapat menyebabkan terjadinya berbagai
komplikasi diantaranya adalah urosepsis, penurunan fungsi ginjal, bahkan
kematian. Cranberry di Amerika tidak hanya untuk konsumsi saja tetapi
digunakan juga untuk obat, karena cranberry mengandung antibiotik dan
antioksidan yang tinggi. Biasanya digunakan sebagai anti kanker, antioksidan dan
untuk mengmusnahkan bakteri. Efek anti-adhesi pada cranberry diperkirakan
dapat mencegah perlekatan bakteri, terutama Escherichia coli, pada dinding
saluran kemih sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi saluran kemih
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui efek Cranberry sebagai alternatif untuk mencegah
infeksi saluran kemih
yang
dalam
keadaan
normal
tidak
mengandung
bakteri,
virus/mikroorganisme lain.
2.2 Epidemiologi
Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri yang paling sering terjadi
pada perempuan. Infeksi paling sering terjadi antara usia 16 hingga 35 tahun,
dengan 10% perempuan mengalami infeksi setiap tahun dan 60% mengalami
infeksi pada suatu waktu dalam hidupnya. Infeksi sering berulang, dimana hampir
separuh orang mengalami infeksi kedua dalam setahun. Bahkan beberapa wanita
mengalami infeksi saluran kemih berulang hingga 3x atau lebih dalam
setahunnya. Seseorang wanita yang terkena infeksi saluran kemih pada masa
muda, sekitar 20 persennya akan mengalami infeksi berulang selama hidupnya.
Infeksi saluran kemih muncul empat kali lebih sering pada perempuan
dibandingkan laki-laki, tetapi infeksi pada laki-laki seringkali lebih parah daripada
wanita, karena bakteri dapat bersembunyi pada jaringan prostat. Pielonefritis
terjadi sekitar 20-30 kali lebih jarang. Ini adalah penyebab paling umum dari
infeksi yang didapatkan di rumah sakit yakni sekitar 40%. Tingkat bakteri
asimtomatik di urin meningkat seiring usia dari dua hingga tujuh persen pada
perempuan usia subur hingga mencapai 50% pada perempuan lanjut usia di panti
jompo. Tingkat bakteri asimtomatik dalam urin di antara laki-laki di atas usia 75
tahun adalah sekitar 7-10%.
Infeksi saluran kemih mungkin dialami 10% orang saat masa anak. Pada
anak, infeksi saluran kemih paling sering terjadi pada anak laki-laki berusia di
bawah tiga bulan yang belum disunat, diikuti oleh anak perempuan berusia di
bawah satu tahun. Akan tetapi perkiraan frekuensi pada anak sangat bervariasi.
Pada sekelompok anak yang mengalami demam, pada usia baru lahir hingga dua
tahun, 2 20% didiagnosis ISK
2.3 Etiologi
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
1.
2.
Escherichia Coli
3.
2.
Obstruksi
Contoh : Tumor, Hipertofi prostat
4.
5.
Penyakit kronis
Contoh : Gout, DM, hipertensi
6.
Instrumentasi
Contoh : prosedur kateterisasi
2.5 Patofisiologi
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui:
1. Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat saluran
kemih yang terinfeksi.
2. Hematogen yaitu penyebaran mikroorganisme patogen yang masuk melalui
darah yang terdapat kuman penyebab infeksi saluran kemih yang masuk
melalui darah dari suplay jantung ke ginjal.
3. Limfogen yaitu kuman masuk melalui kelenjar getah bening yang
disalurkan melalui helium ginjal.
4. Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi.
Dua jalur utama terjadi infeksi saluran kemih ialah hematogen dan
ascending. Tetapi dari kedua cara ini, ascending-lah yang paling sering
terjadi.
Infeksi hematogen kebanyakan terjadi pada pasien dengan daya tahan tubuh
yang rendah karena menderita suatu penyakit kronik atau pada pasien yang
sementara mendapat pengobatan imun supresif. Penyebaran hematogen bisa
juga timbul akibat adanya infeksi di salah satu tempat misalnya infeksi
S.Aureus pada ginjal bisa terjadi akibat penyebaran hematogen dari fokus
infeksi dari tulang, kulit, endotel atau di tempat lain.
Infeksi ascending yaitu masuknya mikroorganisme dari uretra ke kandung
kemih dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih bawah. Infeksi
ascending juga bisa terjadi oleh adanya refluks vesico ureter yang mana
mikroorganisme yang melalui ureter naik ke ginjal untuk menyebabkan
infeksi.
B. Prognosis
Walaupun tanpa perawatan antibiotik, penyakit cenderung menjadi
jinak dan berhenti sendiri. Fase simptomatik penyakit biasanya
berlangsung tidak lebih dari seminggu, walaupun bakteriuria dapat
bertahan lebih lama. Pada kasus yang terkait factor fredisposisi, maka
penyakit ini dapat kambuh atau kronis.
1. ISK bawah akut (sistitis akut): Prognosis pada ISK bawah akut
dapat sembuh sempurna, kecuali bila terdapat faktor-faktor
predisposisi yang lolos dari pengamatan
2. ISK bawah kronis (sistitis kronis): Prognosis pada ISK bawah
kronis baik bila diberikan:
-antibiotik yang intensif dan tepat
-faktor predisposisi mudah dikenal dan diberantas
3. ISK atas akut (pielonefritis akut): Prognosis pielonefritis baik bila
memperlihatkan penyebuhan klinis maupun bakteriologis terhadap
antibiotik
dengan
reimplantasi
ureter
pada
kandung
kemih
Jaga kebersihan
2.
3.
4.
5.
2.9 Pathway
biaya
administrasi
(bentuk,
dosis,
frekuensi
dosis,
dan
acak ganda paralel dengan ukuran sampel yang sesuai dan durasi yang
optimal dari intervensi.
Judul
Keterangan
Sumber
The Effects of
http://www.n
cbi.nlm.nih.g
ov/pubmed/2
3396043
Cranberries
on Preventing
Urinary
Tract Infections
Judul
Cranberries and lower
urinary tract infection
prevention
2.
Cranberries for
Preventing Urinary
Tract Infections
(Review)
The Cochrane
Keterangan
Nama
jurnal
:
DOI:10.6061/clinics/2012(06)
18
Tahun terbit : 2012
Peneliti
: Marcelo
Hisano,I Homero
Bruschini,I
Antonio Carlos
Nicodemo,II
Miguel SrougiI
Nama jurnal :
Tahun terbit : 27 January 2012
Peneliti
: W. J. W. Botzen
& J. C. J. H. Aerts &
J. C. J. M. van den Bergh
Sumber
http://ww
w.scielo.b
r/pdf/clin/
v67n6/18.
pdf
http://ww
w.cranber
ryinstitute
.org/HCP/
Cochrane
ReviewFA
QR4.pdf
3.
4.
5.
Collaboration
Effectiveness of
Cranberry Capsules to
Prevent Urinary Tract
Infections in
Vulnerable Older
Persons: A DoubleBlind
Randomized PlaceboControlled Trial in
Long-Term Care
Facilities
Nama Jurnal :
Tahun terbit : januari 2014
Peneliti: Monique A. A.
Caljouw, MSc,* Wilbert B.
van den Hout, PhD, Hein
Putter, PhD,
Wilco P. Achterberg, PhD,*
Herman J. M.
Cools,
PhD,*
and
Jacobijn
Gussekloo,
PhD*
http://onli
nelibrary.
wiley.com
/store/10.
1111/jgs.
12593/as
set/jgs12
593.pdf
http://esc
holarship.
org/uc/ite
m/97q108
hd.pdf
http://sog
c.org/wpcontent/u
ploads/20
13/01/gui
250CPG1
011E_001
.pdf
3.3.2 Mekanisme
Bab 4. Penutup
4.1 Kesimpulan
Infeksi Saluran
Kemih
(ISK)
adalah
berkembangnya
sendiri
mungkin
butuh
Daftar Pustaka
Lampiran