Anda di halaman 1dari 11

Analisis Kasus

1. Kajian administrasi

PADA RESEP
No. URAIAN
ADA TIDAK
Nama Pasien √
Umur Pasien √
1. Jenis Kelamin Pasien √
Berat Badan Pasien √
Tinggi Badan Pasien √
Nama Dokter √
Nomor Izin Dokter √
2. Alamat Dokter √
Paraf Dokter √
3 Tanggal Resep √
4 Ruangan/Unit Asal Resep √

2. Kajian Farmasetis

No Kriteria ADA TIDAK


1. Nama, Bentuk dan Kekuatan Obat √
2. Jumlah Obat √
3. Stabilitas dan Inkompatibilitas √
4. Aturan dan Cara Penggunaan √
3. Kajian Klinis dengan metode SOAP
Subjective
Nama Pasien : Tn. N, laki-laki
Usia : 56 tahun, 43 kg, 160 cm
Gejala : demam meriang sudah sebulan, batuk berdahak sejak tiga minggu yang
lalu, warna dahak kuning kehijauan , lesu , dan dada terasa nyeri sampai menusuk,
berkeringat di waktu malam padahal tidak ada aktivitas, badan lemah , tidak ada
nafsu makan dan berat badan menurun
Penyakit yang tengah diderita : TB Paru
Riwayat penyakit : tidak ada
Riwayat pengobatan : minum obat batuk Dekstromethorphan
Riwayat merokok : iya, sejak umur 20 tahun
Riwayat sosial : tinggal di daerah kumuh , kurang bersih

Objective
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Suhu : 37,5 ⁰ C
Kultur Laboratorium : Mycobacterium Tuberculosis
Rontgen dada : terdapat infiltrat TB Paru
ASSESSMENT

Problem medik Subjective Objective Terapi Drp

TB Paru Nama Pasien : Tn. N, Tekanan darah : R/ Isoniazid @300 Pemberian isoniazid 300 mg pada
laki-laki mg no. LVI
110/80 mmHg S 1 dd 1 tab terapi pengobatan TB intensif 2
Usia : 56 tahun, 43 bulan sudah tepat untuk terapi 56
kg, 160 cm Suhu : 37,5 ⁰ C
hari. Namun, intruksi waktu
Gejala : demam
meriang sudah Kultur untuk pemberian obat tidak ada/
sebulan, batuk dituliskan.
berdahak sejak tiga Laboratorium :
minggu yang lalu, Mycobacterium PCNE :
warna dahak kuning C3.5 Instruksi waktu pemberian
kehijauan , lesu , dan Tuberculosis
dada terasa nyeri dosis salah, tidak jelas atau tidak
sampai menusuk, Rontgen dada : ada
berkeringat di waktu
malam padahal tidak terdapat infiltrat
ada aktivitas, badan TB Paru
lemah , tidak ada
nafsu makan dan berat R/ Pirazinamid @ Pemberian Pirazinamid 500 mg
badan menurun 500 mg no.LVI pada terapi pengobatan TB sudah
Penyakit yang tengah S3dd1 tab tepat. Namun, jumlah obat yg
diderit : TB Paru
diresepkan kurang dan frekuensi
Riwayat penyakit : pemberian obat dalam sehari
tidak ada
hanya 1 tablet seharusnya 3 tablet
Riwayat pengobatan :
minum obat batuk sekaligus. Serta, intruksi waktu
Dekstromethorphan untuk pemberian obat tidak
Riwayat merokok : ada/tidak dituliskan.
iya, sejak umur 20
tahun PCNE :
P1.2 efek terapi obat tidak
Riwayat sosial :
tinggal di daerah optimal
kumuh , kurang bersih
P2.1 kejadian obat yang
merugikan (mungkin terjadi)
C3.4 Regimen dosis terlalu sering
C6. 2 Obat yang diberikan kurang
C3.5 Instruksi waktu pemberian
dosis salah, tidak jelas atau tidak
ada

R/ Etambutol @
250 mg no.LVI
S3dd1tab Pemberian Etambutol 250 mg
pada terapi pengobatan TB sudah
tepat. Namun, jumlah obat yg
diresepkan kurang dan frekuensi
pemberian obat dalam sehari
hanya 1 tablet seharusnya 3 tablet
sekaligus. Serta intruksi waktu
untuk pemberian obat tidak ada/
dituliskan..
PCNE :
P1.2 efek terapi obat tidak
optimal
P2.1 kejadian obat yang
merugikan (mungkin terjadi)
C3.4 Regimen dosis terlalu sering
C6. 2 Obat yang diberikan kurang
C3.5 Instruksi waktu pemberian
dosis salah, tidak jelas atau tidak
Batuk Berdahak
ada

Pada pengobatan terapi TB


intensip 2 bulan dengan OAT
kombipak seharusnya ada 4
macam obat yang diberikan
namun diresep hanya diberi 3
obat, sehingga terapi pengobatan
ditambahkan Rifampicin 450 mg
PCNE :
P1.3 Gejala atau indikasi yang
tidak diobati
C6.4 obat tidak diberikan sama
Tidak ada nafsu makan sekali

dan berat badan


menurun Pada resep belum diberikan terapi
untuk mengobati batuk berdahak
pasien, sehingga
direkombinasikan ambroxol 30
mg
PCNE :
P1.3 Gejala atau indikasi yang
tidak diobati
C6.4 obat tidak diberikan sama
sekali

Pada resep belum diberikan terapi


untuk menangi keluhan untuk
meningkatkan nafsu makan dan
meningkatkan berat badan pasien,
sehingga direkomendasikan
Vitamin B6 10 mg
PCNE :
P1.3 Gejala atau indikasi yang
tidak diobati
C6.4 obat tidak diberikan sama
sekali
PLAN
Terapi :
Dari gejala yang di alami pasien maka terapi yang di berikan kepada pasien ialah terapi
OAT Kombipak intensif 2 bulan. Namun, terapi TB kombipak intensif 2 bulan pada resep
kurang, sehingga perlu ditambahkan rifampisin 450 mg
1. Isoniazid tab 300 mg, antibiotik untuk mengobati tb : 1 x sehari 1 tablet, sesudah
makan. Diminum pada malam hari saat hendak tidur/istirahat
2. Rifampisin tab 450mg, antibiotik untuk mengobati tb : 1 x sehari 1 tablet, sesudah
makan. Diminum pada malam hari saat hendak tidur/istirahat
3. Pirazinamid tab 500 mg, antibiotik untuk mengobati tb : 1 x sehari 3 tablet, sesudah
makan. Diminum pada malam hari saat hendak tidur/istirahat.
4. Etambutol tab 250 mg, antibiotik untuk mengobati tb : 1 x sehari 3 tablet, sesudah
makan. Diminum pada malam hari saat hendak tidur/istirahat

Pasien mangalami gejala batuk berdahak sejak tiga minggu yang lalu, namun melihat dari
riwayat pengobatan pasien kurang tepat yakni menggunakan golongan antitusif. sehingga
untuk terapi yang di berikan yaitu obat batuk golongan mukolitik.
1. Ambroxol 30 mg, untuk gejala demam : 3 x sehari 1 tablet sesudah makan

Pasien mengalami kurangnya nafsu makan dan menyebabkan berat badan menurun,
sehingga untuk kasus tersebut di berikan pula vitamin agar menambah nafsu makan dan
mengurangi keburukan dari efek samping obat isoniazid
1. Vitamin B6 10 mg, untuk meningkatkan nafsu makan dan mengurangi keburukan dari
efek samping obat isoniazid. Diminum 1 x sehari 1 tablet sesudah makan

Non Farmakologi :
1. Istirahat yang cukup
2. Konsumsi makan-makanan yang bergizi dan bernutrisi
3. Gunakan peralatan makan sendiri
4. Gunakan masker saat beraktivitas
5. Hindari melakukan aktifitas yang berat

Monitoring :
a. Efek terapi :
b. Efek samping :
1. Isoniazid 300 mg : Mual, Muntah, Sakit maag, Pusing, Lemas, Tidak nafsu makan,
Diare
2. Pirazinamid 500 mg : Hepatotoksik,hiperurisemia
3. Etambutol 500 mg : mual, muntah, pusing, sakit kepala, sakit perut
4. Rifampicin 450 mg : Efek Gastrointestinal, fungsi hati abnormal, ikterus, demam
disertai gejala seperti flu
c. Tindak lanjut :
Setelah penggunaan terapi intensif selama 2 bulan lakukan pemeriksaan kembali di
akhir intensif

KONSELING
Nama obat : Isoniazid 300 mg
- indikasi : antibiotik untuk mengobati tuberkulosis (TBC).
- Efek samping: Mual, Muntah, Sakit maag, Pusing, Lemas, Tidak nafsu makan, Diare
- Interval : 24 jam
- Aturan pakai: 1x sehari 1 tablet, sesudah atau sebelum makan
- Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindar dari sinar
matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

2. Nama obat : Pirazinamid 500 mg


- indikasi : obat antibiotik yang digunakan pada terapi tuberkulosis
- Efek samping: Hepatotoksik,hiperurisemia
- Interval : 24 jam
- Aturan pakai: 1x sehari 3 tablet, bersama makan
- Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindar dari sinar
matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

3. Nama obat : Etambutol 500 mg


- indikasi :digunakan untuk mengobati tuberkulosis (TBC), terutama bila diduga telah
terjadi resistensi.
- Efek samping: mual, muntah, pusing, sakit kepala, sakit perut
- Interval : 24 jam
- Aturan pakai: 1x sehari 3 tablet, sesudah makan
- Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindar dari sinar
matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

4. Nama obat : Rifampicin 450 mg


- indikasi : digunakan untuk mengobati tuberkulosis (TBC)
- Efek samping: Efek Gastrointestinal, fungsi hati abnormal, ikterus, demam disertai gejala
seperti flu
- Interval : 24 jam
- Aturan pakai: 1x sehari 1 tablet, sesudah atau sebelum makan
- Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindar dari sinar
matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
5. Nama obat : ambroxol 30 mg
- indikasi : mengencerkan dahak
- Efek samping: mual, muntah, diare
- Interval : 8 jam
- Aturan pakai: 3x sehari 1 tablet, sesudah makan
- Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindar dari sinar
matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

6. Nama obat : vitamin B6 10 mg


- indikasi : menigkatkan nafsu makan
- Efek samping: mual, ngantuk, sakit kepala
- Interval : 8 jam
- Aturan pakai: 3x sehari 1 tablet, sesudah makan
- Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindar dari sinar
matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

LABELING
COPY RESEP

APOTEK PHARMACEUTICAL CARE


Jln. Pramuka No. 2 Banjarmasin
Telp (0551) 747 8100
SIA : 503/1540.a/SIA/IV.15/DISKES
SIPA : 56748/SIPA/V/2020
APA : apt. Suci Sri Wulandari, S. Farm

Nama dokter : Nomor resep :


Nama Pasien : Alamat pasien :
Tanggal ditulis diresep :
Tanggal dibuat :

R/

PCC

apt. Suci Sri Wulandari, S. Farm

Anda mungkin juga menyukai