Anda di halaman 1dari 2

Pada percobaan difusi melalui membran kita membuat larutan koloidal yang

terdiri dari air, putih telur, NaCl 0,9% dan Glukosa 5% masukan larutan koloidal
kedalam kantong selofan ¾ dari kantong selofan kemudian diikat rapat agar tidak
tumpah, kantong selofan digantungkan pada batang pengaduk dengan tali kemudian
dicelupkan ke dalam gelas piala yang berisi air suling dalam posisi melayang lalu
diamkan selama 1 jam.
Pada difusi membran ada tiga percobaan yaiu uji terhadap NaCl, uji terhadap
glukosa, dan uji terhadap albumin:
Pada uji terhadap NaCl:
1. Sampel + AgNO3 : Tidak ada endapan putih
2. Kontrol Negatif + AgNO3 : Tidak ada endapan putih
3. Kontrol Positif + AgNO3 : Terdapat endapan putih
Hal ini menandakan bahwa NaCl tidak berdifusi dalam air yang berada dalam gelas
kimia.
Pada uji terhadap glukosa:
1. Sampel + Benedict (dipanaskan) : Tidak berwarna
2. Kontrol Negatif + Benedict (dipanaskan): Tidak berwarna
3. Kontrol Positif + Benedict (dipanaskan) : Terdapat warna sedikit Hijau
Hal ini menandakan bahwa glukosa tidak berdifusi dalam air yang berada dalam gelas
kimia.
Pada uji terhadap albumin:
1. Sampel + HNO3 : Tidak terdapat kekeruhan
2. Kontrol Negatif + HNO3 : Tidak terdapat kekeruhan
3. Kontrol Positif + HNO3 : Terdapat kekeruhan
Hal ini menandakan bahwa glukosa tidak berdifusi dalam air yang berada dalam gelas
kimia.
Pada uji osmosis, pencelupan kantong - kantong selofan (kantong selofan 1-4
dicelupkan ke gelas piala berisi air hangat, dan kantong selofan 5 dicelupkan ke gelas
piala berisi larutan sukrosa 5%. Setelah diamati kantong-kantong tersebut ditimbang
setiap (15, 30, 45, 60, dan 75) menit. Terlihat pada kantong 1 dan 2 terjadi penurunan
bobot hal ini menunjukkan tidak terjadi proses osmosis pada kantong 1 dan 2, karena jika
didasarkan pada prinsip osmosis (pelarut konsentrasi rendah akan berpindah
kekonsentrasi tinggi) pada kantong 1 bobot konstan (isotonis) dan kantong 2 mengalami
peningkatan bobot, lalu pada kantong 3 dan 4 terjadi peningkatan bobot hal ini
menunjukkan terjadinya proses osmosis (Hipotonis), dan pada kantong 5 dicelupkan
dalam sukrosa 5% terjadi penurunan bobot hal ini menunjukan terjadinya proses osmosis
(Hipertonis).
8. Kesimpulan
a. Pada percobaan difusi sederhana dapat disimpulkan bahwa suhu
mempengaruhi terhadap kecepatan difusi. Pada percobaan difusi agar dapat
disimpulkan bahwa berat molekul berbanding terbalik dengan kecepatan
difusi, sehingga semakin ringan berat suatu molekul, makan akan semakin
cepat terjadi difusi. Pada percobaan difusi melalui membran dapat disimpulkan
bahwa, tidak semua molekul dapat melewati selaput atau membran sel, hanya
molekul tertentu saja yang dapat melewati membran sel sehingga terjadi difusi.
b. Pada percobaan osmosis kita dapat mengetahui perbedaan larutan yang bersifat
isotonis yang mengakibatkan kantong selofan beratnya stabil, hipertonis yang
menyebabkan bobot kantong beratnya meningkat, dan hipotonis yang
menyebabkan bobot kantong beratnya berkurang.

Anda mungkin juga menyukai