Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dian Eka Fakhira

NPM : 201FF04040
Kelas : Ekstensi FA 1

TUGAS TATA TULIS KARYA ILMIAH


TEMA :
“Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Komorbid”

LATAR BELAKANG :
Menurut laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2018 menunjukkan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM)
mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013 salah satunya adalah Diabetes
Mellitus. Berdasarkan pemeriksaan gula darah, Diabetes Mellitus naik dari 6,9% menjadi
8,5% (Riskesdas, 2018).
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit gangguan metabolik yang
diakibatkan oleh salah satu fungsi organ tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau
tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif sehingga di dalam darah
terjadi peningkatan kadar gula atau disebut juga dengan hiperglikemia (Kemenkes RI, 2013).
Menurut American Diabetes Association (2017) hiperglikemia kronik pada diabetes
berhubungan dengan disfungsi beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung,
dan pembuluh darah, yang menimbulkan berbagai macam penyakit penyerta, antara lain
aterosklerosis, neuropati, gagal ginjal, dan retinopati. Diabetes Mellitus dikenal sebagai silent
killer karena penyakit ini kadang tidak menimbulkan suatu gejala dan sering tidak disadari
oleh penderita sehingga sering terdiagnosa setelah adanya penyakit penyerta (Kementerian
Kesehatan RI, 2014).
Menurut Usman (2019) sebanyak 92,7% pasien Diabetes Melitus Tipe 2 sebagian
besar mempunyai penyakit penyerta. Penyakit penyerta merupakan penyakit yang muncul
bersamaan dengan pasien yang menderita Diabetes Melitus Tipe 2 (Hidayati, Oktaviani &
Setianingsih. 2018). Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit yang memiliki potensi
tinggi dapat menyebabkan munculnya penyakit lain. Penyakit yang muncul diantaranya
hiperlipidemia, hipertensi, dan stroke (Pambudi, Safitri & Muthoharoh. 2019). Dalam
penelitian lain juga dinyatakan jenis penyakit penyerta yang paling banyak yaitu penyakit
jantung koroner, hipertensi dan hiperlipidemia (Hidayati, Oktaviani & Setianingsih. 2018).
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan penyakit penyerta secara tidak langsung akan
mengonsumsi jenis obat yang lebih kompleks. Jenis obat yang kompleks seperti jumlah obat,
frekuensi pemberian, bentuk sediaan, dan juga instruksi pemberian obat yang khusus dapat
memicu ketidakpatuhan (Rasdianah, dkk. 2016). Terlalu banyaknya obat yang harus
diminum, toksisitas, serta efek samping obat dapat menjadi faktor penghambat dalam
penyelesaian terapi pasien dan dapat mempengaruhi pemilihan obat Diabetes Melitus Tipe 2
(Hidayati, Oktaviani & Setianingsih. 2018).
Keberhasilan terapi Diabetes Melitus Tipe 2 adalah dengan pemilihan obat
antidiabetik yang tepat salah satu faktor penentu dari pemilihan obat yang tepat yaitu
penyakit penyerta (komorbid) karena kombinasi obat antidiabetik yang tidak tepat akan
menyebabkan interaksi obat yang sering terjadi apabila penggunaan obat lebih dari satu
(Gunawan. 2007).
Semakin meningkatnya jumlah penderita Diabetes Mellitus, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai penyakit penyerta pada pengobatan pasien Diabetes
Mellitus. Hasil akhir yang bisa didapatkan dengan mengetahui penyakit penyerta adalah
adanya pertimbangan parameter interaksi pada obat antidiabetik yang dapat mempengaruhi
kondisi fisiologi pasien.
Referensi:
American Diabetes Association. (2017). Standarts of Medical Care in Diabetes.
www.care.diabetesjournals.org
Gunawan. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi V. Jakarta: Departemen Farmakologi dan
Terapeutik
Hidayati, Nur Rahmi. Oktaviani, Putri. Setyaningsih, Indah. 2016. Gambaran Interaksi Obat
Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Obat Penyakit Penyerta pada Pasien Rawat Inap Di
RSUD Gunung Jati Kota Cirebon Tahun 2016. Cirebon: Sekolah Tinggi Farmasi
Muhammadiyah Cirebon.
Kemenkes RI. (2013). Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta Selatan: Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2014). Waspada Diabetes. Jakarta Selatan: Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018). Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: 2018
Pambudi, Dwi Bagus. Safitri, Wiga Arum. Muthoharoh, Ainun. 2019. Potensi Penyakit
Penyerta Pada Pengobatan Pasien Diabetes Mellitus Perspektif Terhadap Antidiabetik
Oral. Pekalongan: Muhammadiyah Pekajangan.
Rasdianah, Nur. dkk. 2016. Gambaran Kepatuhan Pengobatan Pasien Diabetes Melitus Tipe
2 di Puskesmas Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Usman, Ulfa SY. 2019. Hubungan Lama Menderita dan Penyakit Penyerta dengan Tingkat
Stres Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Pengasih 1 Kulon Progo.
Yogyakarta: Universitas ‘Aisyiyah

Anda mungkin juga menyukai