Anda di halaman 1dari 6

Kimia Kombinatorial - Design and Synthesis of

Non-Peptide, Selective Orexin Receptor 2 Agonists

Kelompok 6
Nazarul Mastura 201FF04010
Yuni Purnamasari 201FF04020
Nurinnisa Septy Harninda 201FF04030
Dian Eka Fakhira 201FF04040
Siti Fatimah Ayu Pambudi 201FF04050
Kimia kombinatorial adalah metodologi baru dimana kita dapat secara
simultan mensintesis sejumlah kemungkinan senyawa yang dapat
menghasilkan secara simultan sejumlah besar senyawa, yang disebut
perpustakaan. Kimia kombinatorial melibatkan sintesis cepat atau
simulasi komputer dari sejumlah besar molekul atau bahan yang berbeda
tetapi sering terkait secara struktural. Kimia kombinatorial sangat umum
di CADD (Computer Aided Drug Design) dan dapat dilakukan secara online
dengan perangkat lunak berbasis web.

Teknologi kombinatorial memberikan kemungkinan untuk


menghasilkan senyawa baru dalam jumlah yang praktis tidak
terbatas. Strategi dan teknologi baru juga telah dikembangkan
yang memungkinkan untuk menyaring sejumlah besar senyawa
dan untuk mengidentifikasi komponen yang berguna dari
campuran yang mengandung jutaan zat yang berbeda. Sintesis
molekul dengan cara kombinatorial dapat dengan cepat
menghasilkan sejumlah besar molekul.
Metode Desain Komputasi Baru

Membangun
Start perpustakaan dari
Selective Orexin Receptor
2 Agonists (OX2R)
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Superposisi mode interaksi suvorexant-OX2R dalam Gambar 2. Lingkungan gugus sulfonilamida dari senyawa 26 dalam
struktur sinar-X (hijau) dan yang terbaikpose yang diperoleh dengan model pengikatan 26 dengan OX2R. T111(TM2), D115 (TM2), H350
prosedur docking (oranye). (TM7), dan Y354 (TM7) dari OX2R ditampilkan. H350 (TM7)
membentuk ikatan hidrogen ionik dengan D115 (TM2)

Gambar 3. Lingkungan cincin-B senyawa 26.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Orientasi gugus karbonilamida dari


29 sangat berbeda dari sulfonilamida
sekelompok 26. HaI ini menunjukkan
bahwa 29 tidak bisa mengikat
dengan cara yang mirip dengan 26,
menunjukkan bahwa kelompok
sulfonilamida memainkan peran kunci
dalam aktivasi. Lebih penting lagi,
perhitungan MM-GBSA menunjukkan
bahwa energi bebas ikat dari 29 lebih
dari 6 kkal/mol kurang
menguntungkan dibandingkan 26. Ini
mungkin menjelaskan bahwa
pengikatan 29 dengan OX2R tidak
disajikan secara eksperimental.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang terdapat dalam jurnal Design and Synthesis of
Non-Peptide, Selective Orexin Receptor 2 Agonists oleh Takashi
Nagahara et all dapat disimpulkan bahwa senyawa yang paling aktif
adalah OX2R-26 complex.

Anda mungkin juga menyukai