• Semakin kecil ukuran partikel semakin besar luas permukaan partikel maka semakin luas
kontak permukaan antar partikel sehingga mempercepat disolusi
• Pengecilan ukuran partikel ini bisa dengan proses
a. Milling
b. Penggerusan
c. Ultratutax
d. ultrasonik,
e. HPH
DISPERSI PADAT
• Bahan baku dicampurkan dengan polimer yang suhu lebur polimer lebih tinggi
dibandingnkan dengan BAF
• Polimer yang digunakan misalnya PEG (6000 dan 600), dimana keduanya dileburkan
bersamaan dan dipadatkan kembali
• Ketika polimer memadat kembali obat belum memadat sehingga ruang untuk obat bersifat
amorf
SPRAY DRYING
• Bahan baku didispersikan dalam suatu pelarut kemudian disemprotkan melalui nozzle
dengan ukuran ttt melewati ruang/udara panas dan obat kemudian mengkristal
• Pada proses ini ukuran partikel mengecil tergantung ukuran nozzle dan proses penguapan
pelarut yg cepat dan BAF bersifat amorf
FREEZE DRYING
• BAF dilarutkan dalam pelarut kemudian di freeze drying dimana air dibekukan kemudian
tekanan uap diturunkan sehinga air akan mengalami sublimasi
• Hasil dr proses tsb BAF memiliki banyak rongga atau kanal (bekas air menyublim), dengan
adanya rongga maka luas permukaan partikel meningkat
PEMBENTUKKAN GARAM
• Pembentukkan garam pada suatu BAF, dgn bentuk garam akan mengalami disosiasi dalam
larutan
• Hal ini telah dilakukan oleh Nelson dkk mengenaik kelarutan benzoat dengan Na benzoat
PENAMBAHAN BAHAN PEMBASAH
• Bahan pembasah spt gliserin dan propilenglikol akan mengusir udara yg terdapat dalam
permukaan padatan sehingga padatan akan lebih mudah terbasahi
• Bahan pembasah juga akan menurunkan tegangan permukaan antara padatan dengan
cairan sehingga kelarutan dapat meningkat
PEMBENTUKKAN SENYAWA INKLUSI
• Dengan memasukan BAF kedalam suatu senyawa yg beresifat “host” misalnya siklodextrin
• Siklodextrin memiliki sifat hidrofilik bagian dalam dan hidrofibik bagian luar dan sifat yg
terdapat dalm BAF akan mengikuti sifat tsb dan akan terjerat
PENGECILAN UKURAN PARTIKEL
• Semakin kecil ukuran partikel semakin besar luas permukaan partikel maka semakin luas
kontak permukaan antar partikel sehingga mempercepat disolusi
• Pengecilan ukuran partikel ini bisa dengan proses
a. Milling
b. Penggerusan
c. Ultratutax
d. ultrasonik,
e. HPH
DISPERSI PADAT
• Bahan baku dicampurkan dengan polimer yang suhu lebur polimer lebih tinggi
dibandingnkan dengan BAF
• Polimer yang digunakan misalnya PEG (6000 dan 600), dimana keduanya dileburkan
bersamaan dan dipadatkan kembali
• Ketika polimer memadat kembali obat belum memadat sehingga ruang untuk obat bersifat
amorf
SPRAY DRYING
• Bahan baku didispersikan dalam suatu pelarut kemudian disemprotkan melalui nozzle
dengan ukuran ttt melewati ruang/udara panas dan obat kemudian mengkristal
• Pada proses ini ukuran partikel mengecil tergantung ukuran nozzle dan proses penguapan
pelarut yg cepat dan BAF bersifat amorf
FREEZE DRYING
• BAF dilarutkan dalam pelarut kemudian di freeze drying dimana air dibekukan kemudian
tekanan uap diturunkan sehinga air akan mengalami sublimasi
• Hasil dr proses tsb BAF memiliki banyak rongga atau kanal (bekas air menyublim), dengan
adanya rongga maka luas permukaan partikel meningkat
PEMBENTUKKAN GARAM
• Pembentukkan garam pada suatu BAF, dgn bentuk garam akan mengalami disosiasi dalam
larutan
• Hal ini telah dilakukan oleh Nelson dkk mengenaik kelarutan benzoat dengan Na benzoat
PENAMBAHAN BAHAN PEMBASAH
• Bahan pembasah spt gliserin dan propilenglikol akan mengusir udara yg terdapat dalam
permukaan padatan sehingga padatan akan lebih mudah terbasahi
• Bahan pembasah juga akan menurunkan tegangan permukaan antara padatan dengan
cairan sehingga kelarutan dapat meningkat
PEMBENTUKKAN SENYAWA INKLUSI
• Dengan memasukan BAF kedalam suatu senyawa yg beresifat “host” misalnya siklodextrin
• Siklodextrin memiliki sifat hidrofilik bagian dalam dan hidrofibik bagian luar dan sifat yg
terdapat dalm BAF akan mengikuti sifat tsb dan akan terjerat
SOLUSI
DIBUAT SEDIAAN SUSPENSI
FENOMENA SUSPENSI