Anda di halaman 1dari 1

A.

Pola Peresepan Obat Antidiabetik Oral (ADO) dengan Komplikasi

Pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan adanya komplikasi secara tidak langsung
akan mengkonsumsi jenis obat yang lebih kompleks. Pola peresepan antidiabetik pasien DM
tipe 2 terbagi menjadi dua bagian yaitu monoterapi (1 macam obat) dan kombinasi (2 atau
lebih obat). Monoterapi dibagi menjadi oral dan insulin, sedangkan kombinasi dibagi menjadi
oral serta kombinasi oral dengan insulin. Dari beberapa artikel yang dirujuk bahwa
penggunaan kombinasi antidiabetik oral maupun kombinasi dengan insulin lebih tinggi
dibandingkan pola peresepan monoterapi (Rani, 2015 dan Soelistijo, 2015).
Terapi pengobatan pada pasien diabetes mellitus fase awal dimulai dengan pemberian
monoterapi (1 macam obat) terlebih dahulu, apabila target glukosa darah belum juga tercapai
dari kadar normalnya maka dilanjutkan dengan pola peresepan kombinasi yang dimulai
dengan kombinasi dua antidiabetik lalu dilanjutkan dengan kombinasi tiga antidiabetik atau
kombinasi dengan terapi insulin secara intensif. Maka dari itu untuk terapi antidiabetik pada
pasien DM tipe 2 terutama pasien dengan adanya komplikasi harus sangat menyesuaikan
antara kondisi dari pasien dan tujuan terapi sesuai dengan pedoman terapi pengobatan
(American Diabetes Association, 2018). Dengan dilakukannya terapi kombinasi antidiabetik
pada pasien diabetes mellitus diharapkan dapat mengontrol glukosa darah yang jauh lebih
baik dibandingkan dengan monoterapi sehingga dengan pengobatan kombinasi tersebut
antidiabetik dapat saling bekerja sama dengan mekanisme yang berbeda dalam menurunkan
serta mengontrol kadar glukosa darah dalam tubuh. Kombinasi antidiabetik sangat diperlukan
karena patofisiologi DM tipe 2 yang multifaktorial (Soelistijo, 2015).

Pengelolaan DM tipe 2 meliputi empat pilar diantaranya yaitu: edukasi, pengaturan


aktivitas fisik, pengaturan diet, dan terapi medikamentosa yang sesuai dengan konsensus
pengelolaan serta pencegahan DM tipe 2 di Indonesia oleh Perkumpulan Endokrinologi
Indonesia (Perkeni). Adapun terapi medikamentosa terbagi menjadi 2 yaitu: terapi Obat
Antidiabetik (OAD) oral dan suntik, pilihan Obat Antidiabetik (OAD) yang tersedia di
Indonesia meliputi metformin, SU, glinid, penghambat SGLT-2, penghambat glikosidase
alfa, TZD, dan penghambat DPP-IV. Pada pasien DM tipe 2 dengan adanya komplikasi tentu
pilihan obat akan jauh lebih terbatas dibandingkan dengan DM tipe 2 tanpa komplikasi
karena hampir semua aspek farmakokinetik OAD yang terdiri dari absorbsi, distribusi,
metabolisme, dan ekskresi dapat dipengaruhi (Perkeni, 2015)

Anda mungkin juga menyukai