JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2021 Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsaungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Antony Van Leeuwenhoek (1632- 1732) ialah orang yang pertama kali mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali keadaannya Alat-alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu spritus, ose (Selian,et.al., 2013) Hal yang perlu diperhatikan saat pengisian bahan/alat yang ingin disterilkan adalah material tersebut dikemas cukup longgar di dalam sebuah wadah (chamber) untuk mempermudah penetrasi uap panas dan menghilangkan udara setelah proses sterilisasi selesai. beberapa aturan yang perlu diperhatikan untuk menghindari kecelakaan atau bahaya saat menjalankan autoklaf: 1. Harus ditunjuk personil yang terlatih dan berpengalaman untuk bertanggung jawab dan melakukan perawatan rutin. 2. Program pemeliharaan harus mencakup inspeksi secara rutin terhadap chamber, door seals, dan semua gauges, yang dilakukan oleh personil yang cakap Uap panas harus jenuh (saturated steam) dan bebas dari bahan kimia korosif yang dapat mengkontaminasi bahan yang sedang disterilkan. 3. Semua bahan yang diautokaf harus berada di dalam wadah yang memungkinkan uap panas mudah berpenetrasi secara merata dan membuang udara keluar setelah proses. 4. Untuk autoklaf yang tanpa alat interlocking safety yang dapat mencegah pintu terbuka saat chamber diberi tekanan, saluran uap panas utama (the main steam valve) harus ditutup dan suhu harus turun hingga dibawah 80oC sebelum pintu dibuka Pembakar Bunsen, untuk mensterilkan peralatan seperti ose, jarum, dan spatula dengan cara membakar (Zahid, 2010). Erlenmeyer terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu erlenmeyer ada yang dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan mulut labu erlenmeyer terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer mempunyai kapasitas ukuran volume dari 25–2000ml. Prinsip kerja labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk pencampuran reaksi dengan pengocokkan kuat sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah. Erlenmeyer memiliki fungsi antara lain, sebagai wadah untuk larutan hasil titrasi dan mencampurkan larutan. Pipet tanpa skala (pipet tetes) mempunyai, bentuk pendek atau panjang dan dilengkapi dengan karet penghisapnya. Fungsi pipet tetes adalah untuk memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah yang lainnya. Agar tidak terjadi kecelakaan dalam bekerja pada saat menggunakan pipet tetes miringkan sedikit pipet agar larutan yang dipindahkan tidak menetes, dan luruskan kembali pipet saat akan memindahkannya pada wadah lainnya yang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, mempunyai mulut labu dengan ukuran standard yang dilengkapi dengan tutupnya. Tutup labu dapat terbuat dari gelas asaha tau teflon. Labu ukur mempunyai kapasitas volume 5–2000 mL. Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering digunakan untuk mengukur larutan secara teliti (Unggul, 2013). Gelas beker atau juga biasa disebut gelas piala memiliki banyak kegunaan yaitu sebagai wadah tempat pelarutan zat padat, sebagai wadah untuk mencampurkan zat kimia, sebagai wadah ketika dilakukan proses pemanasan atau untuk keperluan lain dilaboratorium. Gelas Beaker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat.Alat ini seringkali ditandai dengan ukuran pada sisi Beaker.Sebagai contoh, Beaker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yang mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 mL.Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi. Beaker glass ini digunakan untuk mengukur zat atau larutan tetapi keakurat ukurannya tidak teliti sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium Gelas piala secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang rata dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL gelas beker berfungsu sebagi tempat penyimpanan sementara subjek (Saputra,2020). Memindahkan cairan menggunakan pipet tetes memang memakan waktu yang lama namun demi keakuratan percobaan hal ini tetap dilakukan. Pipet volume atau volumetrik pipet ini berfungsi mengambil larutan dalam jumlah tertentu. Pipet volumetrik biasanya digunakan dalam pengenceran untuk memasukan cairan kedalam labu ukur. Perbedaan pipet ukur dengan pipet volum yaitu, kalau pipet ukur bisa untuk mengukur semua volum. Sedangkan jika pipet volum hanya bisa mengukur volume yang sudah tertera dalam pipet volume. Bola hisap digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan atau untuk menghisap-hisap larutan. Bola hisap dapat terus-menerus dipakai tetapi dengan syarat cairan yang kita ambil jangan menyentuh karet bola hisapnya. Selanjutnya batang pengaduk dan spatula, persamaan batang pengaduk dan spatula adalah sama-sama digunakan untuk mengambil sampel, namun jika batang pengaduk dapat juga digunakan untuk menghomogenkan larutan. Selain batang pengaduk tabung reaksi juga digunakan untuk menghomogenkan larutan dan mereaksikan larutan. Tabung reaksi baik yang sedang terisi larutan ataupun tidak diletakkan dirak yang terbuat dari kayu. Jarum ose sebelum digunakan untuk menggoreskan koloni mikroba dalam suatu media. Jarum ose dipanaskan terlebih dahulu menggunakan pemanas atau bunsen. Sedikit berbeda dengan jarum ose, triangle digunakan meratakan koloni namun tidak perlu (Ginting,2012) Labu didih (Boiling Flask) adalah alat laboratorium yang terbuat dari gelas (Glass ware) yang berbentuk seperti labu dengan berbagai jenis leher, yaitu ada yang single neck, double neck, dan triple neck. Labu didih ada yang bagian dasarnya berbentuk bundar (round bottom) dan ada juga yang rata (flat bottom). Labu didih biasanya terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 ‘C. Ukurannya beragam, mulai dari 250 mL sampai 2000 mL. Fungsi labu didih (boiling flask) adalah untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan. Labu didih yang dasarnya berbentuk bundar biasanya digunakan untuk memanaskan bahan, sedangkan yang bawahnya flat selain dapat digunakan untuk memanaskan bahan dapat juga di gunakan untuk menyimpan bahan karena saat diletakan di meja, posisinya akan lebih stabil., Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan, supaya dalam praktikum dapat menghasilkan suatu yang seperti diharapkan oleh semua orang nantinya (Eliyati.et.al,2020) tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Dalam hal ini, tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi juga bisa berupa kapas, tutup metal, tutup plastik, atau alumunium foil. Sebelum masuk laboratorium dan melakukan eksperimen atau percobaan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses eksperimen dan meminimkan risiko kegagalan eksperimen. Tabung reaksi merupakan salah satu alat yang dapat mempermudah Anda saat melakukan eksperimen atau percobaan di laboratorium. Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Selain itu, tutup tabung reaksi juga bisa berupa kapas, tutup metal, tutup plastik, atau alumunium foil. Kemudian, media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yakni media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Pembuatan media agar miring juga perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan sebisa mungkin hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung. Hal tersebut dapat memperbesar risiko kontaminasi. Media yang ditambahkan dalam pembuatan agar miring cukup berkisar 10-12 ml tiap tabung agar lebih efisien.(Sutoso dan susi, 2016) corong yang sebenarnya, ternyata tidak semua orang mengetahuinya. Sebagian besar orang beranggapan bahwa corong ini hanya digunakan untuk memindahkan zat berbentuk cair dari satu tempat ke tempat yang lain. Padahal, lebih dari itu, dalam dunia penelitian, corong mempunyai beberapa fungsi. Berikut ini ulasan lengkap tentang fungsi corong, sekaligus jenis-jenis dan cara penggunaannya.Bagian-Bagian dan Ukuran Corong Secara garis besar, corong hanya mempunyai dua bagian, yaitu mulut dan batang corong. Jika dilihat dari bahannya, ada dua jenis corong, yaitu corong dengan bahan karet atau plastik dan corong dengan bahan gelas. Meskipun sama-sama digunakan untuk memindahkan cairan, namun jenis cairan inilah yang akan membedakan corong jenis mana yang akan digunakan. Khusus untuk corong gelas, ada beberapa ukuran yang disediakan, dari terkecil hingga terbesar. Beberapa diameter corong yang tersedia antara lain 50, 75, 100, 150, dan 120 mm. Sedangkan, untuk panjangnya disesuaikan dengan besar diameter atasnya tersebut. Seperti dijelaskan sebelumnya, corong mempunyai fungsi yang berbeda (Andriani dan Ririn, 2016) DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Ririn, 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk
Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal Mikrobiologi 1 (1)
Sutoso dan Susi,2016.Pengenalan Alat Kimia Tabung reaksi .Jurnal Teknik
Pendidikan Kimia 8(1) 1-12
Eliyati, Chichi, zakirman. 2020 deskripsi pengetahuan alat praktikum materi
koloid dalam perkuliahan kimia dasar mahasiswa teknik. Jurnal pendidikan kimia dan ilmu kimia.3(1)
Ginting,2011.Praktikum Pengukuran dan Perhitungan suhu zat.Jurnal
Laboratorium Pengukuran dan Perhitungan.9(1) 12-20
Saputra,Windi,, 2020. Desain Dan Uji Coba Media Pembelajaran Berbasis
Android Pada Materi Praktikum Pengenalan Alat Laboratorium Kimia Sekolah Menengah Atas (Sma). Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru
Unggul. 2013. Kimia Alat Laborotorium Gelas Beaker. Jurnal Teknik Kimia 4. (2). 42-32.