Disusn oleh :
NIM : 31117181
Kelas : 3D Farmasi
TASIKMALAYA
2019
No Praktikum :4
A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu menganalisis dan mengidentifikasi zat antibiotika dalam
bentuk sediaan Farmasi.
B. Tinjauan Pustaka
Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan oleh organisme
hidup, termasuk turunan senyawa dan struktur analognya yang dibuat secara
sintetik, dan dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting dalam
kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Pada awalnya antibiotika
diisolasi dari mikroorganisme, tetapi sekarang beberapa antibiotika didapatkan
dari tanaman tinggi atau hewan (Siswandono, 2016).
Antibiotika dapat dikelompokkan berdasarkan spectrum aktivitas, tempat
kerja, dan struktur kimianya. Penggolongan antibiotika berdasarkan spektrum
aktivitas :
1. Antibiotika dengan spektrum luas, efektif baik terhadap Gram-positif maupun
Gram-negatif.
2. Antibiotika yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri Gram-positif.
3. Antibiotika yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri Gram-negatif.
4. Antibiotika yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri Mycobacteriae
(antituberkulosis).
5. Antibiotika yang aktif terhadap jamur (antijamur).
6. Antibiotika yang aktif terhadap neoplasma (antikanker).
Berdasarkan struktur kimianya antibiotika dibagi menjadi sepuluh
kelompok :
1. Antibiotika β-Laktam
2. Turunan Amfenikol
3. Turunan Tetrasiklin
4. Turunan Aminoglikosida
5. Turunan Makrolida
6. Turunan Polipeptida
7. Turunan Linkosamida
8. Antibiotika Polien
9. Turunan Ansamisin
11. Fosfomisin
Analit
+H2SO4
(+) (-)
+Fehling A
(+) Kloram → (-) Thiam,
+Fehling B merah-ungu cipro, genta,
doxysiklin
Amoxilin, Penicilin, rifam, +R. Nessler
Ampicilin tetra, cefix, cefa.
+FeCl3 (+)Getamicin Kloram, levo,
→ hitam cipro, doxy(-)
(+)Tetrasiklin HCl (-) Rifam,
+Bromthymol
→ Ungu-coklat cefix, Cepa
+Methylen red
+R.Marquis
E. Pembahasan
Pada praktikum yang keempat, praktikan menganalisis suatu sediaan yang
mengandung antibiotik. Identifikasi yang pertama dilakukan uji organoleptis
meliputi bentuk sediaan, warna dan kelarutan, terhadap sampel no 194 dan no
339. Sampel no 194 berbentuk serbuk berwarna putih dan dapat larut dalam
kloroform maupun etanol tetapi sukar larut dalam air, sedangkan sampel no 339
berbentuk salep berwarna kuning dan dapat larut dalam etanol.
Kemudian untuk penarikan analit kedua sampel ditambahkan pelarut etanol
lalu divortex untuk menghomogenkan sediaan dan disentrifugasi untuk
memisahkan analit dengan matriknya hingga diperoleh analit yang murni. Untuk
pengujian golongan, analit dari kedua sampel diuji dengan ditambahkannya
H2SO4. Asam sulfat merupakan reaksi umum dalam pengujian antibiotik kecuali
pada kloramfenikol. Sebenarnya pada awal pengujian sampel no 194 sudah
menunjukkan senyawa golongan β-Laktam yakni amoxilin dengan terbentuknya
warna kuning akibat analit berfluoresensi dan menyebabkan zat tereksitasi.
Namun praktikan mengira bahwa analit tersebut adalah ciprofloxacin setelah
dilakukan pengujian dengan penambahan bromthymol dan methylen red yang
terbentuk warna hijau.
Untuk sampel no 339 setelah pengujian dengan asam sulfat negatif,
dilakukan uji identifikasi dengan penambahan besi (III) klorida dan terbentuk
warna ungu kecoklatan yang diduga tetrasiklin HCl. Seharusnya sampel ini
antibiotik yakni kloramfenikol namun pada saat pengujian terjadi kekeliruan.
Pengujian kloramfenikol ini dapat dilakukan salah satunya dengan uji fujiwara.
Pereaksi fujiawara terdiri dari 2 ml larutan NaOH yang dibuat segar yang
dicampurkan dengan 1 ml piridin. Pereaksi ini biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi senyawa yang memiliki paling tidak dua atom halogen yang
terikat pada satu atom karbon yang ditandai dengan terbentuknya warna
merah pada lapisan piridin.
F. Kesimpulan
Sampel no 194 merupakan antibiotik golongan β-laktam yakni Amoxilin
yang diduga Ciprofloxacin, sedangkan sampel no 339 merupakan antibiotik
golongan lain yakni Kloramfenikol dan diduga sebagai salep Tetrasiklin HCl.
G. Daftar Pustaka
Siswandono, 2016. Kimia Medisinal Edisi Kedua. Universitas Airlangga :
Surabaya.
Sudjadi & Rohman, A., 2012. Analisis Farmasi. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
H. Lampiran