Jamu merupakan obat tradisional yang memberikan manfaat yang luar biasa,
namun pemanfaatannya hanya sebatas penggunaan untuk pengobatan sendiri belum
digunakan pada fasilitas kesehatan. Untuk bisa digunakan pada fasilitas kesehatan,
ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yakni :
1. Klinik pada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan
Obat Tradisional (B2P2TOOT).
2. Klinik jamu, yang dapat merupakan praktik perorangan dokter atau dokter gigi
maupun praktek berkelompok dokter atau dokter gigi.
3. Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T).
4. Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM)/Loka Kesehatan Tradisional
Masyarakat (LKTM).
5. Rumah sakit yang ditetapkan.
Saintifikasi jamu difokuskan pada 4 formula untuk mengatasi gejala hipertensi,
hiperglikemia, hiperkolesterolemia, serta hiperurisemia. Formula jamu terdiri atas
formula dasar yang mengandung meniran, temulawak, dan kunyit yang memiliki
efek penyegar serta jamu yang mengandung bahan-bahan berkhasiat.
Dari 4 formula jamu yang diteliti, dua formula sudah ada bukti ilmiahnya,
yakni jamu tekanan darah tinggi dan asam urat, dan telah mendapat sertifikat dari
Komisi Nasional Saintifikasi Jamu dan dinyatakan terbukti aman dan berkhasiat.
Penelitian terdiri dari uji standardisasi, toksisitas pada hewan uji, observasi klinik,
dan uji klinik.