Disusun Oleh :
NIM : 12312241038
Kelompok : 2a
2015
A. Judul
Analisis Kation Golongan I dan II
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kation golongan I (Ag+) dan golongan II (Hg2+,
Cu2+, Sn2+).
C. Dasar Teori
Analisis kualitatif mengacu pada seperangkat prosedur laboratorium yang dapat
digunakan untuk memisahkan dan menguji adanya ion dalam larutan. Analisis ini berlaku
untuk kation dan anion, analisis ini dinamakan analisis kualitatif karena hanya
menentukan jenis ion yang ada dalam campuran. Dalam melakukan analisis kualitatif
menggunakan seperangkat prosedur yang dinamakan bagan analisis kualitatif.
Pendekatan yang digunakan untuk memisahkan kation ke dalam golongannya adalah
melalui pengendapan. Hasil akhir dari suatu analisa suatu sampel adalah penetapan ada atau
tidakin ya masing-masing ion dalam bagan analisis kualitatif (Petrucci, 1992: 352).
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti
prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapakan atau diubah dalam bentuk
suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut yang cocok. Kation-kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa
reagensia (Cokrosarjiwanto, 1977 : 14).
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima
golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagnesia. Dengan memakai
apa yang disebut reagnesia golongan secara sistematik, dapat kita tetapkan ada tidaknya
golongan-golongan kation, dan dapat juga memisahkan golongan-golongan ini untuk
pemeriksaan lebih lanjut. Reagnesia golongan yang dapat dipakai untuk klasifikasi kation
yang palin umum adalah asam klorida, hydrogen sulfide, ammonium sulfide dan
ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagnesia-reagnesia ini dnegan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan
bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaa kelarutan dari
klorida, sulfide, dan karbonat dari kation tersebut (Svehla, 1985 : 2003).
Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari
klorida, sulfida, dan karbonat kation tersebut. Kation diklasifikasikan dalam 5 golongan
berdasarkan sifat-sifat kation tersebut terhadap beberapa reagensia. (Vogel, 1990: 203-
204). Golongan-golongan kation memiliki ciri-ciri khas, yaitu:
- Golongan I: membentuk endapan dengan asam klorida encer, ion-ion yang termasuk
dalam golongan ini adalah timbal, raksa, dan perak.
- Golongan II: membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam
mineral encer. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah merkurium (II),
tembaga, cadmium, bismuth, stibium, timah.
- Golongan III: membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam suasana netral.
Kation golongan ini antara lain nikel, besi, kromium, aluminium, seng, mangan, dan
kobalt.
- Golongan IV: membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya
ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam.
- Golongan V: disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan reagensia-
reagensia golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam golongan ini antara
lain magnesium, natrium, kalium. Ammonium, litium, dan hydrogen.
Bahan
1. Larutan HCl 0,1 M
2. Larutan AgNO3 0,1 M
3. Larutan NH4OH 0,1 M
4. Larutan Na 2S2O3 0,1 M
5. Larutan Kalium Kromat 0,1 M
6. Larutan KI 0,1 M
7. Larutan HgCl2 0,1 M
8. Larutan NaOH 0,1 M
9. Larutan SnCl2 0,1 M
10. Larutan CuSO4 0,1 M
11. Larutan Kalium Ferrosianida 0,1 M
12. Larutan KSCN 0,1 M
13. Larutan SnCl2 0,1 M
14. Larutan KOH 0,1 M
E. Prosedur Kerja
1. Analisis ion Ag+
a.
Menuangkan 10 tetes larutan NH4OH pada bagian pertama dan 10 tetes larutan
Na2S2O3 pada bagian kedua.
b.
Menuangkan 10 tetes larutan NH4OH pada bagian pertama dan 10 tetes larutan
Na2S2O3 pada bagian kedua.
c.
Menambahkan tetes demi tetes larutan amonia ke dalam 10 tetes larutan AgNO3
sampai endapan yang terbentuk larut kembali.
d.
Menuangkan 10 tetes larutan amonia pada bagian pertama dan 10 tetes larutan
asam nitrat pada bagian kedua.
e.
Menuangkan 10 tetes larutan amonia pada bagian pertama dan 10 tetes larutan
Na2S2O3 pada bagian kedua.
Menuangkan 10 tetes larutan asam pada bagian pertama dan 10 tetes larutan
NH4Cl pada bagian kedua.
b.
Menuangkan 10 tetes Na2CO3 ke dalam 10 tetes larutan HgCl2 dan mengamati
perubahan yang terjadi.
c.
Menuangkan 10 tetes NaOH ke dalam 10 tetes larutan HgCl2 dan mengamati
perubahan yang terjadi.
d.
Menuangkan 10 tetes kalium kromat ke dalam 10 tetes larutan HgCl2 dan
mengamati perubahan yang terjadi.
e.
Menuangkan 10 tetes KI ke dalam 10 tetes larutan HgCl2 . Kemudian
menambahkan larutan KI berlebihan.
f.
b.
Menuangkan 10 tetes larutan asam mineral (HCl) pada bagian pertama dan 10
tetes larutan amonia pada bagian kedua.
c.
Menambahkan tetes demi tetes larutan amonia ke dalam 10 tetes larutan CuSO4
sampai berlebihan hingga terjadi endapan yang permanen.
d.
����𝑙
2� kekuningan, terdapat
endapan putih
b. AgNO3+Na2S2 AgNO3(aq)+Na2S2O3(aq) ����2 ��2 �
3 Larutan berwarna hitam
O3 +�
���
�3 kecoklatan, terdapat
endapan hitam
����2 ��2 �
3 ����2 ��2 �3 NH4OH Larutan
+ berwarna
+NH4OH 2- kehitaman keruh,
����(�
�3 )2
+
+ S2O3 + H2O
terdapat endapan hitam
����2 ��2 �
3 Ag2S2O3 + Na2S2O3 2Na+ + Larutan berwarna
+Na2S2O3 [Ag2(S2O3)2] 2- kehitaman keruh,
terdapat endapan hitam
c. AgNO3+NH4O AgNO3(aq)+ NH4OH (aq)Larutan berwarna putih
H ����(�
�3 )2 + ��
�3+ �
� keruh, terdapat endapan
putih
Setelah penambahan
ammonia berlebih
endapan larut kembali
warna larutan menjadi
bening.
d. �����
�3 + �����
�3 + �
�2 �����
4 ����2 �����
4 + Larutan berwarna
��2 �����
4 ���
�3 kuning bening, terdapat
endapan merah bata
����2 �����
4+ ����2 �����
4 + NH4OH Larutan berwarna putih
NH4OH (Ag(NH3)2)2CrO4 + 4 H2O kekuningan, terdapat
endapan putih keruh
Ag2CrO4 + Ag2CrO4 + HNO3 Larutan berwarna
HNO3 Ag2NO3+H2CrO4 kuning bening, terdapat
endapan merah bata
e. �����
�3 + 𝐾� �����
�3 + 𝐾���𝑔�+ �
���
3 Larutan berwarna putih
kekuningan, terdapat
endapan
AgI + NH4OH AgI + NH4OH AgOH + NH4I Larutan berwarna putih
kekuningan, terdapat
endapan putih keruh
AgI + ��𝑔�+ �
��2 ��2 �3 → Ag2S2O3 + NaI Larutan berwarna putih
�
��2 ��2 �
3 kekuningan, terdapat
endapan putih
2. Analisis ion Hg 2+
No. Perlakuan Reaksi Yang Terjadi Hasil Pengamatan
a. HgCl2+ HgCl2 (aq)+ NH4OH (aq) Hg(OH)2 Larutan bening, terdapat
NH4OH + NH4Cl endapan putih
Hg(OH)2 + Hg(OH)2 + HCl HgCl2 + H20 Larutan putih keruh,
HCl terdapat endapan putih
Hg(OH)2 Hg(OH)2 +NH4Cl) HgCl2 + Larutan putih, terdapat
+NH4Cl NH4OH endapan putih susu
b. HgCl2+ HgCl2+ Na2CO3 HgCO3 + HCl Laritan merah
Na2CO3 kecoklatan, terdapat
endapan merah bata
c. HgCl2+ NaOH HgCl2(aq)+2NaOH(aq)HgO(s)+2Na Larutan berwarna
Cl(aq)+H2O(l) kuning telur, terdapat
endapan warna kuning
telur
d. HgCl2+K2CrO HgCl2(aq)+K2CrO4(aq) Larutan berwarna
4 Hg2CrO4(s)+ 2KCl kuning, terdapat
endapan oranye
e. HgCl2+KI HgCl2(aq)+2KI(aq) HgI2 + 2KCl Larutan berwarna
oranye, terdapat
endapan
Setelah penambahan KI
berlebih larutan menjadi
bening
f. HgCl2+SnCl2 HgCl2 (aq)+ SnCl2 (aq) Hg + SnCl4 Larutan keruh, tidak
terdapat endapan.
Setelah penambahan
SnCl2 berlebih larutan
tetap keruh dan tidak
terdapat endapan.
3. Analisis ion Cu 2+
No. Perlakuan Reaksi Yang Terjadi Hasil Pengamatan
a. CuSO4+ CuSO4 (aq)+ 2NaOH (aq) Cu(OH)2 Larutan berwrna biru,
NaOH + Na2SO4 terdapat endapan warna
biru
Setelah dipanaskan Larrutan bening,
terdapat endapan coklat
kehitaman
b. CuSO4+ CuSO4 + Na2CO3 CuCO3 + Warna larutan biru,
Na2CO3 Na2SO4 terdapat endapan
CuCO3 + HCl CuCO3 + HCl CuCl2 + HCO3 Warna larutan keruh
putih kebiruan
CuCO3 + CuCO3 + NH4OH [CuNH3] + + Larutan berwarna biru
NH4OH HCO3 + OH- tua
c. CuSO4+ CuSO4 + NH4OH Cu(OH)2 + Larutan berwarna
NH4OH NH3SO4 kebiruan, terdapat
endapan putih.
Setelah penambahan
ammonia berlebih
endapat larut menjadi
biru bening.
d. CuSO4+KSCN CuSO4(aq)+KSCN(aq) Cu(SCN)2 + Larutan berwarna hijau
K2SO4 bening, tidak terdapat
endapan
4. Analisis ion Sn 2+
No. Perlakuan Reaksi Yang Terjadi Hasil Pengamatan
1. SnCl2+ HgCl2 SnCl2 (aq)+ HgCl2 (aq) Hg(Cl2)2 + Larutan berwarna putih
Sn2+ keruh, tidak terdapat
endapan. Setelah ditetesi
10 tetes larutan SnCl2
lagi larutan tetap tidak
terjadi perubahan
2. SnCl2+KOH SnCl2(aq)+2KOH(aq) Sn(OH)2 (s) + Larutan berwarna putih
K2Cl2 keruh. Setelah
ditambahkan KOH
berlebih larutan menjadi
keruh ada endapan
namun lama kelamaan
larutan menjadi bening
kembali.
G. Pembahasan
Percobaan yang berjudul “Analisis Kation Golongan I dan II” yang dilakukan
pada Hari Rabu, 11 November 2015 di Laboratorium Kimia Analisis, FMIPA, UNY ini
bertujuan untuk mengidentifikasi kation golongan I (Ag+) dan golongan II (Hg2+, Cu2+,
Sn2+). Pada percobaan ini praktikan menggunakan beberapa alat antara lain tabung reaksi
dengan jumlah 8 buah, pembakar spiritus, penjepit tabung reaksi dan pipet tetes. Sedangkan
bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah beberapa larutan dengan konsentrasi
masing-masing 0,1 M. larutan tersebut antara lain larutan HCl, larutan AgNO3, larutan
NH4OH, larutan Na2S2O3, larutan Kalium Kromat, larutan KI, larutan HgCl2, larutan
NaOH, larutan SnCl2, larutan CuSO4, larutan Kalium Ferrosianida, larutan KSCN, larutan
SnCl2 dan larutan KOH. Dalam percobaan ini praktikan hanya melakukan
analisis kation pada golongan I yaitu pada ion Ag+ dan pada golongan II pada ion Hg2+,
Cu2+, Sn2+, hal tersebut disebabkan karena keterbatasan reagen yang disediakan oleh
laboran.
Analisa kation, merupakan suatu bagian dari analisis ion yang dibagi menjadi
analisis kation dan anion, untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation. Kation di
klasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap reagensia.
Dengan memakai apa yang disebut reagensia golongan secara sistematik, dapat kita
tetapkan ada tidaknya golongan-golongan kation dan dapat juga memisahkan golongan-
golongan ini untuk pemeriksaan secara selektif.
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum
adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida dan ammonium karbonat.
klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia
ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi, klasifikasi kation yang paling umum di
dasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut.
Berikut merupakan pembahasan dari masing-masing analisis kation yang telah
praktikan, adalah sebagai berikut:
1. Analisis ion Ag+
Analisis ion Ag+ yang dilakukan praktikan meliputi 5 percobaan yang berbeda.
Percobaan pertama yang praktikan lakukan adalah dengan cara menuangkan 10 tetes
larutan HCl ke dalam 10 tetes larutan AgNO3. Kemudian membagi campuran tersebut
(endapan) menjadi dua bagian, kemudian menuangkan 10 tetes larutan NH4OH pada
bagian pertama dan 10 tetes larutan Na2S2O3 pada bagian kedua. Berdasarkan
percobaan tersebut praktikan mendapatkan hasil bahwa ketikan kedua reagen tersebut
direaksikan akan menghasilkan larutan berwarna putih keruh yang mengindikasikan
terdapat endapan, sebab larutan yang berubah warna menjdai keruh pasti akan
mengendap. Berikut merupakan reaksi yang terjadi:
AgNO3 (aq)+ HCl (aq) AgCl (s) + HNO3 (aq)
Berdasarkan literatur, reaksi antara asam klorida encer dengan larutan perak
nitrat akan membentuk endapan putih perak klorida (Svehla, 1990: 217). Warna putih
keruh yang timbul dari hasil percobaan merupakan perak klorida yang timbul akibat
reaksi antara perak nitrak dengan larutan asam klorida encer.
Hasil reaksi dari perak nitrat dan asam klorida encer yang berupa endapan
putih tersebut kemudian dibagi menjadi 2 bagian. Dimana bagian pertama akan
direaksikan dengan larutan NH4OH dan bagian kedua akan direaksikan dengan larutan
Na2S2O3.
Berdasarkan hasil percobaan, dapat dilihat bahwa ketika endapan putih
direaksikan dengan NH4OH maka larutan berwarna keruh dan terdapat endapan putih,
sedangkan pada pada bagian kedua ketika endapan putih direaksikan dengan larutan
Na2S2O3 maka akan terbentuk larutan berwarna putih kekuningan dengan sedikit
endapan. Berikut reaksi yang terjadi :
AgCl(s)+NH4OH(aq) ����(�
�3 )2 +���� + �
−
2�
����2 �+ �
�4 �� → 2����(�
�3 )2
+
+��
�3+ �
� −
Endapan putih yang dihasilkan dari reaksi antara amonia dengan larutan
AgNO3 merupakan endapan perak oksida ����2 �. Kemudian ketika endapan
ditambahkan dengan larutan ammonia berlebih akan menjadi ion positif.
Percobaan keempat adalah dengan menuangkan 10 tetes larutan kalium kromat ke dalam
10 tetes larutan AgNO3. Kemudian membagi campuran tersebut (endapan) menjadi dua
bagian, selanjutnya menuangkan 10 tetes larutan amonia pada bagian pertama dan 10
tetes larutan asam nitrat pada bagian kedua. Berdasarkan hasil percobaan yang telah
praktikan lakukan ketika larutan kalium kromat ditambahkan ke dalam larutan AgNO3
akan membuentuk larutan berwarna kuning bening, terdapat endapan merah bata.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
�����
�3 +�
�2 �����
4 ����2 �����
4 + ���
�3
larutan 𝐾�, akan mendapatkan hasil larutan berwarna putih kekuningan, terdapat
endapan. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
�����
�3 + 𝐾���𝑔�+ �
���
3
Berdasarkan literatur, kalium tiosianat dengan ion tembaga (II) akan membentuk
endapan hitam tembaga (II) tiosianat, Cu(SCN)2. Endapan terurai perlahan-lahan,
membentuk tembaga (I) tiosianat putih dan terbentuk tiosianogen yang terurai cepat
dalam larutan air.
4. Analisis ion Sn2+
Analisis ion Sn2+ yang praktikan lakukan ialah dengan dua percobaan. Percobaan
pertama yang praktikan lakukan ialah dengan menuangkan 10 tetes larutan HgCl2 ke
dalam 10 tetes larutan SnCl2. Kemudian menambahkan kembali 10 tetes larutan
SnCl2. Berdasarkan percobaan yang telah praktikan lakukan ketika larutan HgCl2
direaksikan dengan larutan SnCl2 mendapatkan hasil larutan berwarna putih keruh, dan
tidak terdapat endapan. Setelah ditetesi 10 tetes larutan SnCl2 lagi larutan tetap tidak
terjadi perubahan. Reaksi adalah sebagai berikut:
SnCl2 (aq)+ HgCl2 (aq) Hg(Cl2)2 + Sn2+
H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah praktikan lakukan dapat diambil kesimpulan
yaitu :
1. Analisis kation golongan I yaitu Ag+ dapat diidentifikasi menggunakan larutan
AgNO3 dengan penambahan larutan HCl, Na2S2O3, NH4OH, ��2 �����
4 , dan KI.
I. Daftar Pustaka
Chang Raymond. 2005. Kimia Dasar Edisi Ketiga Konsep-Konsep Inti Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Maryati, dkk. 2015. Diktat Petunjuk Praktikum Analisis Senyawa Kimia. Yogyakarta:
FMIPA UNY
Masterlon, W.L. 1990. Analisa Kualitatif. Di akses dari http ://www.Chemistry.co.id.Pdf.
Petrucci, Ralph H. 1992. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.
Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Edisi Kelima Bagian I. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro Edisi
Kelima . Jakarta: PT. Kalman Pusaka.
J. Jawaban Pertanyaan
1. Cara mengetahui bahwa dalam larutan mengandung ion Ag+ adalah dengan
mengidentifikasi larutan menggunakan penambahan larutan HCl, Na2S2O3, NH4OH,
��2 �����
4 , dan KI. Pada penambahan larutan HCl encer akan membentuk endapan
berwarna putih, endapan putih tersebut adalah endapan perak dan timbel.
2. Ion Cu (II) dapat membentuk kompleks dengan berbagai ligan.
Kompleks Cu (II) yang terjadi dengan ligan Cl- yaitu : Cu2+ + Cl- → CuCl2
Kompleks Cu (II) yang terjadi dengan CN- yaitu : Cu2+ + CN- → Cu(CN2)
Kompleks Cu (II) yang terjadi dengan SCN- yaitu : Cu2+ + SCN- → Cu(SCN)2
3. Perbedaan ion Sn (II) dan Sn (IV) adalah timah dalam bentuk senyawaannya
memiliki tingkat oksidasi +2 dan +4, tingkat oksidasi +4 lebih stabil dari pada +2.
Cara mengubah ion Sn(II) menjadi Sn(IV) dan sebaliknya adalah Timah (II) dapat
diubah menjadi timah (IV) dengan cara dioksidasi karena timah (II) merupakan
pereduksi yang kuat. Timah (IV) dapat diubah menjadi timah (II) dengan cara direduksi.
4. Apabila logam Pb, Ag, Cu, dan Zn direaksikan dengan HCl, maka akan membentuk
endapan putih.
5. Apabila anion klorida ditambahkan dalam larutan yang masing-masing mengandung
kation Ag+, maka akan terbentuk endapan putih.
6. Jika anion hidroksida ditambahkan dalam larutan yang mengandung kation Ag+ akan
membentuk endapan coklat AgO, jika dengan Hg+ akan membentuk endapan hitam
Hg2O, dan jika dengan Pb+ akan membentuk endapan putih Pb(OH)2.
7. Jika gas hydrogen sulfide dialirkan dalam larutan yang masing-masing mengandung
ion Hg2+, Bi3+, Cu2+, AsO43-, Sb3+, dan Sn2+ akan membentuk endapan hitam bismuth
sulfida Bi2S2, pada ion Cu2+ akan membentuk hitam tembaga (II) sulfida CuS, pada
ion AsO43- akan membentuk endapan kuning arsenik (III) sulfida As2S3 , pada ion
Sb3+ akan membentuk endapan merah-jingga stibium pentasulfida Sb2S5, dan pada
ion Sn2+ akan membentuk endapan coklat timah (II) sulfida SnCl2.
8. Perbedaan antara ion Hg+ dan ion Hg2+ adalah apabila ion Hg+ bereaksi dengan gas
H2S akan membentuk endapan putih, sedangkan apabila ion Hg2+ bereaksi dengan gas
H2S akan membentuk endapan hitam
LAMPIRAN