Kelompok 4
1. SAIFUDDIN 17009053
2. YETTY SIDONIA M. 17009059
3. YUDHA FIRDHANA P. 17009060
4. ZANDHY WAHYU S. 17009061
5. RIA NURWAHYUNINGSIH 17009062
Pengertian
4. Struktur kuartener
Struktur kuartener adalah susunan komplek
yang terdiri dari dua rangkai polipeptida atau
lebih, yang setiap rantainya bersama dngan struktur
primer, sekunder dan tersier membentuk satu
molekul protein yang besar dan aktif secar biologis.
Tujuan
Untuk mendeteksi keberadaan protein pada
bahan pangan dengan uji kualitatif
berdasarkan perubahan warna yang
terbentuk
Alat dan bahan
1. Alat
• Tabung reaksi
• Pipet tetes
• Mikroskop
• Objek gelas
• Rak tabung
• Penjepit tabung
• Pembakar spiritus
• mortal
2. Bahan
Bahan pangan uji
NaOH 10%
NaOH 40%
Pb asetat
CuSO4
Larutan ninhidrin
HNO3 pekat
Asam nitrat pekat
Asam sulfat pekat
Ammonium molibdate
aquadest
Prosedur kerja
1. Uji biuret
Siapkan tabung reaksi
Masukkan 2 ml arutan uji ke dalam tabung reaksi
Tambahkan 1 ml NaOH 10%
Kemudian tambahkan 2 – 3 tetes larutan CuSO4
Amati warna yang terjadi
Hasil positif berwarna ungu atau merah
Hasil negatif berwarna biru
2. Uji hoppins cole
Siapkan alat dan bahan
Pipet sebanyak 3 ml larutan uji ke dalam
tabung reaksi
Lihat reaksiyang terjadi
Tambakan sedikit demi sedikit larutan H2SO4
pekat sebanyak 5 ml melalui dinding tabung
Amati warna yang terbentuk pada kedua cairan
dan lihat cincin yang terbentuk
3. Uji xantoprotein
Siapkan alat dan bahan
Masukkan 2ml larutan uji ke dalam tabung
reaksi
Tambahkan 1ml HNO3 pekat
Panaskan selama 1menit
Kemudian dinginkan dengan air yang mengalir
Kemudian masukkan NaOH 40% ke dalam
tabung dengan perlahan lahan dan hati hati
sampai terlihat perubahan warna.
Hasil positif berwarna orange atau kuning tua
pada bidang pembatasan
4. Uji sulfur
Siapkan alat dan bahan
Masukkan 1cc larutan protein ke dalam tabung
reaksi
Tambahkan 1cc NaOH 40%
Panaskan selama 1 menit untuk merubah S
organik menjadi NaS
Kemudian tambahkan 1 tetes Pb asetat maka
akan terjadi warna coklat atau hitam karena
terbentuk PbS
5. Uji neuman
Siapkan alat dan bahan
Masukkan 200 ul larutan protein ke dalam
tabung reaksi
Tambahkan 2ml asam nitrat pekat
Tambahkan 200 ul asam sulfat pekat
Kemudian didihkan sampai volume berkurang
hingga 0,5 ml
Biarkan sampai dingin pada suhu ruang
Tambahkan larutan ammonium molibdate
Amati terbentuknya endapan berwarna kuning
6. Uji ninhidrin
Siapkan alat dan bahan
Masukkan 3 ml larutan protein kedalam
tabung reaksi
Tambahkan 10 tetes larutan ninhidrin
Panaskan selama 1– 2 menit
Didiamkan sampai dingin akan terbentuk
larutan berwarna biru
7.Metode kerja dari uji kelarutan
a.Siapkan 3 tabung reaksi masing masing berisi
putih telur ayam kampung,ayam ras,telur itik yang
sudah diencerkan dengan 1 ml air.
b. 1 ml putih telur yang diencerkan 3x dimasukkan
ke dalam tabung reaksi . Tambahkan alkohol 96%
tetes demi tetes sampai terbentuk koagulum. Segera
tambahkan aquadest ke dalam tabung reaksi sampai
separuhnya dan kocok kuat kuat . Koagulum akan
larut kembali.
c. Ulangi percobaan tadi , tetapi hanya sampai
terjadinya koagulum. Tenangkan tabung selama 1
jam, setelah itu ditambahkan aquadest sampai
setengahnya dan kocok kuat kuat . Koagulum tidak
akan larut
Hasil pengamatan
Bahan Uji Uji Biuret Uji Ninhidrin Uji Hoppins cole Uji Xanto Protein Uji Sulfur Uji Neuman Uji Kelarutan
NaOH 10% + CuSO4 H2SO4 pekat HNO3 pekat NaOH 40 % Asam nitrat pekat Alkohol 96 %
Putih telur ayam ras Larutan berwarna Setelah dipanaskan Terbentuk dua cairan Terbentuk larutan berwarna Terjadi warna hitam Larutan menghasilkan Setelah diatambah
unggu dan diamkan samapi berwarna putih bening kuning tua pada bidang karena terbentuk PbS endapan warna kuning 15 tetes alkohol 96 %
dingin akan terbentuk dan putih keruh pembatas setelah ditambah amonium terjadi koagulum
larutan berwarna biru terdapat cincin berwarna molibdat 15 tetes ditambah aquadest
putih keruh. koagulum larut
kembali
Pembahasan
1. Uji biuret
Praktikum uji biuret bertujuan untuk
mendeteksi adanya protein pada larutan putih
telur.
Awalnya larutan putih telur berwarna putih
bening lalu di tambahkan 1ml NaOH 10% tidak
berubah warna . Pada saat ditambahkan 3 tetes
CuSO4 larutan berubah warna ungu di bagian
atas ,menunjukkan lautan tersebut mengandung
protein.
Uji hoppins cole
Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya
asam amino.
Pada saat larutan putih telur di tambahkan
H2SO4 pekat sebanyak 5ml sedikit demi
sedikit melalui dinding tabung lalu
terbentuk dua cairan berwarna putih
bening dan putih keruh dan cincin yang
terbentuk berwarna putih berarti tidak
mengandung asam amino tryptofan.
3. Uji ninhidrin
Uji ini digunakan untuk mengetahui asam amino
bebas yang terdapat pada larutan uji.
Pada uji ini setelah larutan protein ditambah
larutan ninhidrin kemudian dipanaskan selama 1
- 2 menit kemudian diamkan sampai dingin dan
terbentuk endapan warna biru karena
mengandung asam amino bebas dan gugus
karboksil.
4.Uji xantoprotein
Uji ini untuk mendeteksi adanya cincin benzen
aktif pada suatu protein
Pada uji ini hasil yang didapatkan larutan kuning
Setelah penambahan HNO3 warna kuning
semakin pekat yang menunjukkan adanya inti
benzena.
5. Uji Sulfur
Untuk menentukan adanya senyawa belerang
atau sulfur pada asam amino yang berupa
sistin,sistein dan metionin
Pada uji ini penambahan NaOH gunanya untuk
mendenaturasikan protein sehingga ikatan yang
menghubungkan atom S dapat terputus oleh Pb
asetat membentuk PbS. Dan membentuk
endapan berwarna hitam, yang berarti
mengandung asam amino yang rantainya
mempunyai senyawa belerang.
6. Uji Neuman
Uji spesifik untuk mendeteksi keberadaan
kasein. Pada uji ini penambahan asam nitrat
pekat dan asam sulfat pekat akan mengeluarkan
asap putih dan larutan berwarna kuning cerah.
Setelah dididihkan sampai volume berkurang
hingga 0,5 ml dan dibiarkan dingin pada suhu
ruang kemudian ditambahkan larutan ammonium
molibdate, akan terbentuk endapan berwarna
kuning .
7.Metode kerja dengan uji kelarutan
Pada percobaan ini bila larutan protein di tambah
alkohol 96% akan terbentuk koagulum kemudian
segera tambahkan aquadest dan kocok kuat kuat
maka koagulum akan larut dan apabila pada saat
koagulum terbentuk lalu di tenangkan dulu
selama satu jam maka koagulum tidak akan larut
karena protein akan terdenaturasi bila terjadi
pemanasan.
Kesimpulan
Protein larut pada aquadest, alkohol 96% dan
tidak larut pada NaOH 40%
Endapan protein bertambah banyak atau
berkurang karena dipengaruhi oleh kadar garam
larutan tersebut.
Protein terdiri atas asam amino yang saling
mengikat melalui ikatan peptida.
Protein terdenaturasi bila terjadi pemanasan,
pengocokan yang kuat dan penambahan pelarut
organik.
Daftar Pustaka
Heddy, S. 1987. Biologi Pertanian. CV. Rajawali.
Jakarta.
Wirahadikusuma, M. 2001. Biokimia; protein,
enzim dan asam nukleat. Penerbit ITB,
Bandung.
Lampiran