Anda di halaman 1dari 5

Manajemen Logistik Obat dan Alat

Fuji Ardiwinata
218240014
VI AKK
“Ringkasan Materi Manajemen Logistik Obat dan Alat”

A. Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat (subagya :
1994)
B. Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek
perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat yang dikelola
secara optimal untuk menjamin tercapainya ketepatan jumlah dan jenis
perbekalan farmasi dan alat kesehatan.
C. Tujuan Manajemen Logistik Obat di Puskesmas ialah terlaksananya pelayanan
obat kepada masyarakat secara rasional dan menyeluruh. Tujuan pengelolaan
obat adalah menjamin tersedianya obat dengan mutu yang terjamin, aman, dan
tersebar secara merata dan teratur, sehingga mudah diperoleh pada tempat dan
waktu yang tepat (Depkes, 2005).
D. Sistem pengelolaan obat mempunyai 4 fungsi dasar untuk mencapai tujuan yaitu :
Perumusan kebutuhan atau perencanaan (selection) Pengadaan (Procurement)
Distribusi (Distribution) Penggunaan (Use)
E. Keempat fungsi didukung oleh sistem penunjang pengelolaan :
Organisasi (Organitation), Pembiayaan dan kesinambungan (Financing and
Sustainnability), Pengelolaan informasi (Information Management), Pengelolaan
dan pengembangan sumber daya manusia (Human Resorces Management).
F. Alur Manajemen Logistik Obat
PERENCANAAN – PERMINTAAN - PENYIMPANAN - DISTRIBUSI - PENGENDALIAN
OBAT - PENCATATAN & PELAPORAN.
G. Perencanaan
Suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk menentukan
jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas .
Tujuan : Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang
mendekati kebutuhan.Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
Kegiatan-kegiatan perencanaan meliputi :

1. Tahap Pemilihan obat


Fungsi pemilihan adalah untuk menentukan jenis obat yang benar-benar
diperlukan sesuai dengan pola penyakit. Dasar seleksi kebutuhan obat yaitu: Dipilih
bedasarkan seleksi ilmiah, medis dan statistik. Dipilih untuk menghindari duplikasi
dan kesamaan jenis serta menghindari penggunaan obat kombinasi.
2. Tahap Kompilasi Pemakaian Obat
Untuk mengetahui pemakaian obat setiap bulan dari masing-masing jenis obat di
Unit Pelayanan Kesehatan/Puskesmas selama setahun. Data pemakaian obat di
Puskesmas diperoleh dari LPLPO.
3. Tahap Perhitungan Kebutuhan Obat
Dilakukan oleh apoteker dan tenaga farmasi di tingkat PKD maupun di UPOPPK
Kabupaten/Kota. Untuk menetukan kebutuhan obat dilakukan pendekatan
perhitungan melalui: metode konsumsi dengan cara perhitungan berdasarkan atas
analisa konsumsi obat sebelumnya. Metode morbiditas dengan cara kebutuhan
obat berdasarkan pola penyakit.
4. Tahap Proyeksi Kebutuhan Obat
Kegiatan yang perlu dilakukan pada tahap ini : Menetapkan rancangan stok akhir
periode yang akan datang. Menghitung rancangan pengadaan obat periode tahun
yang akan datang.
5. Tahap Penyesuaian Rencana Pengadaan Obat
Berdasarkan dana yang tersedia adalah dengan cara analisa ABC dan analisa VEN
(Vital, Esensial, Non Esensial).
H. Permintaan
Tujuan : memenuhi kebutuhan obat di masing-masing unit pelayanan kesehatan
sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya.
I. Beberapa hal dalam permintaan :
 Kegiatan :
Permintaan rutin.
Permintaan khusus.
Permintaan obat dengan LPLPO.
Permintaan obat ditunjukkan kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Instalasi
Farmasi.
 Menentukan jumlah permintaan obat :
Data yang diperlukan.
Sumber data.
J. Penyimpanan
 Tujuan : Agar obat yang diterima aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan,
mutu terjamin dan mempermudah pengaturan atau administrasi.
 Pengaturan penyimpanan obat :
Penerapan Sistem FIFO dan FEFO
Obat di susun secara alfabetis
Perhatikan suhu, ventilasi, kelembapan, pencahayaan, sifat obat seperti mudah
terbakar, menguap, dll
Cairan dipisahkan dari padatan
K. Distribusi
Penyaluran/distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain :
 Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat,
laboratorium)
 Puskesmas Pembantu
 Puskesmas Keliling
 Posyandu Polindes
L. Pengendalian
 Pengendaliaan Persediaan merupakan rangkaian kegiatan dalam menjaga
keseimbangan antara keuntungan dan kerugian dalam penyediaan obat-
obatan sesuai rencana yang telah dibuat
 Pengendalian obat terdiri dari :
1. Pengendalian persediaan
2. Pengendalian Penggunaan
3. Penanganan obat hilang
M. Pencatatan & Pelaporan
 Rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib,
baik obat-obatan yang diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di
Puskesmas dan atau unit pelayanan lainnya.
 Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan
seluruh pengelolaan obat.
Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah :
 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
 Sumber data untuk pembuatan laporan
N. Hal-hal penting dalam pencatatan dan pelaporan
 Sarana pencatatan dan pelaporan
 Alur pelaporan
 Periode pelaporan
 Laporan Pengelolaan Obat
O. Penilaian / Evaluasi
 Penilaian (evaluasi) dilakukan secara eksternal oleh supervisor (pejabat
setingkat lower manajer atau dilingkungan DINKES), dengan melakukan
pemeriksaan catatan dan laporan obat, maupun langsung ke gudang
penyimpanan dan distribusi obat) atau dalam rapat rutin/khusus.
 Namun yang dimaksud penilaian (evaluasi) obat, khususnya penilaian terhadap
manajemen obat, mencakup :
a. Penilaian terhadap rencana kebutuhan obat Puskesmas
b. Penilaian terhadap penyimpanan obat
c. Penilaian terhadap distribusi obat

Anda mungkin juga menyukai