Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ella Rahmadani Permono Putri

NIM : 17.02.01.2448
Kelas : 6C Keperawatan
Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing : Ihda Mauliyah S.ST,. M.Kes
Deskripsi Tugas :
Buatlah Ringkasan Teori berikut contoh mengenai:
 Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga
1. Keluarga sebagai konteks
2. Keluarga sebagai kumpulan dari anggotanya
3. Keluarga sebagai klien
4. Keluarga sebagai komponen masyarakat
 Peran Perawat dalam keperawatan keluarga
Jawaban :
A. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga :
Pelayanan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan kepada klien sepanjang rentang
kehidupan dan sesuai tahap perkembangan keluarga. Berbagai bentuk upaya
pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun
resosialitatif.
a) Upaya promotif untuk meningkatkan kesehatan keluarga
Contoh :
kegiatan penyuluhan kesehatan, pemeliharaan kesehatan baik individu maupun
semua anggota keluarga, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur,
rekreasi dan pendidikan seks.
b) Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan
terhadap keluarga
Contoh : imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas
dan kunjungan rumah, , ataupun pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas
dan menyusui.
c) Upaya kuratif untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah
kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah,
Contoh : perawatan orang sakit tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit,
perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun
perawatan tali pusat bayi baru lahir
d) Upaya rehabilitatif untuk pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau
keluarga-keluarga yang menderita penyakit tertentu.
Contoh : pemulihan cacat fisik melalui kegiatan latihan fisik, kegiatan fisioterapi
pada penderita stroke
e) Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita (anggota
keluarga) ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat
Contoh : penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.

B. Pendekatan Keperawatan Keluarga


1) Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Kontek (Family as Contex)
Relasional yang menunjang terhadap kesinambungan pelayanan kesehatan dengan
keluarga sebagai kontek, yakni 
a) Individu ditempatkan pada fokus pertama sedangkan keluarga yang  kedua
b) Fokus pelayanan keperawatan: individu.
c) Individu atau anggota keluarga akan dikaji dan diintervensi.
d) Keluarga akan dilibatkan dalam berbagai kesempatan.
Contoh : Asuhan keperawatan pada ibu hamil dimana fokus pelayanan tetap pada ibu
hamil dan keluarga sebagai pendukung dalam proses keperawatan

2) Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Klien (Family as Client)


Relasional yang menunjang terhadap kesinambungan pelayanan kesehatan dengan
keluarga sebagai klien, yakni:
a) Perhatian utama pada keluarga sedangkan individu kedua.
b) Keluarga dilihat sebagai penjumlahan dari individu-individu anggota keluarga.
c) Perhatian dikonsentrasikan bagaimana kesehatan individu berdampak pada
keluarga secara keseluruhan.
Contoh : contoh pada pasien TBC, berfokus pada keluarga yang beresiko tertular.
3) Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Sistem (Family as System)
Relasional yang menunjang terhadap kesinambungan pelayanan kesehatan dengan
keluarga sebagai sistem, yakni:
a) Fokus pada keluarga sebagai klien dan keluarga adalah sistem yang
berinteraksi.
b) Pendekatan pada individu sebagai anggota keluarga dan keluarga secara
bersamaan.
c) Interaksi antara anggota keluarga menjadi target intervensi keperawatan
(seperti: hubungan orang tua dan anak, antara hirarki orang tua).
Contoh : pada kasus-kasus pasien resiko bunuh diri atau keputusasaan harus dikaji
bagaimana interaksi antar anggota keluarga untuk menilai seberapa besar dampak
keluarga dalam kehidupan klien.

4) Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Komponen Sosial (Family as


Component of Society)
Relasional yang menunjang terhadap kesinambungan pelayanan kesehatan dengan
keluarga sebagai komponen sosial, yakni:
a) Keluarga dilihat sebagai sebuah institusi sosial, pendidikan, spiritual, ekonomi,
dan kesehatan.
b) Keluarga adalah unit utama dan kumpulan keluarga akan membentuk sistem
yang lebih besar yaitu masyarakat.
c) Keluarga berinteraksi dengan institusi lain untuk menerima, bertukar dan
saling memberi layanan.
Contoh : pada kasus-kasus keluarga yang kurang berinteraksi dengan lingkungan
sekitar sehingga stressor atau tekanan dari lingkungan biasanya cenderung lebih tinggi
maka perlu dilakukan intervensi pada keluarga tersebut.
C. Peran Perawat Keluarga
a) Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)
1. Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah keperawatan yang ada,
merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan
mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada keluarga.
b) Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)
1. Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga secara terorganisir dalam
rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku seperti
yang diharapkan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2. Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan
psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang
baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Di dalamnya diberikan
dukungan emosional dan intelektual.
c) Sebagai Panutan (Role Model)
1. Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam
bidang kesehatan kepada keluarga tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang
dapat ditiru dan dicontoh oleh anggota keluarga
d) Sebagai pembela (Client Advocate)
1. Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung jawab membantu klien
dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi
pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk
mengambil persetujuan (Informed Concent) atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepadanya.
2. Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus
dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi
dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak, 2005).
e) Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
1. Perawat kesehatan keluarga diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
f) Sebagai kolaborator
1. Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara bekerjasama
dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-
lain dalam kaitanya membantu mempercepat proses penyembuhan klien
g) Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
1. Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani perawatan
di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat diberikan
kepada keluarga yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
h) Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
1. Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
keluarga yang menyangkut masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang
timbul serta berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah,
observasi dan pengumpulan data.
i) Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
1. Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan, merencanakan dan
mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien. Pelayanan
dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak
profesional (Mubarak, 2005).
j) Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader)
1. Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari perawatan. Dengan
menggunakan proses keperawatan, perawat membantu klien untuk merencanakan,
melaksanakan dan menjaga perubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan,
perasaan dan perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan (Mubarak, 2005).
k) Fasilitator
1. Membantu keluarga menghadapi kendala dengan memfasilitasi kebutuhan
keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai