Anda di halaman 1dari 10

Indonesia Journal of Learning Education and Counseling

Website: https://journal.ilininstitute.com/index.php/IJoLEC
Vol 3, No 1, 2020, pp 74-83
p-ISSN:2622-8068 dan e-ISSN: 2622-8076

Strategi Pembelajaran Blended Learning terhadap Kemampuan Konsep dan


Prosedur Physical Examination pada Mahasiswa Keperawatan
Nurul Laili1, Wahyu Tanoto2
12
Keperawatan, STIKES Karya Husada Kediri
Email: nurullaili230279@gmail.com

Artikel info
Abstract. The research objective was to determine the comparison
Article history: of students' abilities in understanding concepts and procedures
Received: Juli-2020 using the blended learning method. The research method used is a
Revised: Agustus-2020 quasi experimental design with a post-test-only non-equivalent
Accepted: Agustus-2020 control group approach, the analysis technique uses the Mann-
Publish: September-2020 Whitney test by comparing the results of student scores between
those using conventional learning methods and those using
DOI: doi.org/10.31960/ blended learning, the research results are that there are differences.
ijolec. v3i1. 585 meaningful (p-value = 0,000). Blended learning is effective for
improving student learning outcomes in understanding concepts
(cognitive) and procedures (skills / psychomotor). The balance
between the use of educational technology with conventional
learning / humanistic interactions has a positive impact on
motivation and the achievement of the expected abilities and
competencies in learning.

Abstrak. Tujuan penelitian adalah mengetahui perbandingan


kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dan prosedural
dengan menggunakan metode blended learning. Metode
penelitian yang di gunakan adalah quasi eksperimental design
dengan pendekatan post test-only non equivalent control group,
tehnik analisa menggunakan uji Mann-Whitney dengan
membandingkan hasil nilai mahasiswa antara yang menggunakan
metode belajar konvensional dan yang menggunakan blended
learning, didapatkan hasil penelitian adalah adanya perbedaan
yang bermakna (p-value = 0,000). Blended learning efektif untuk
meningkatkan kemampuan hasil belajar mahasiswa dalam
memahami konsep (kognitif) dan prosedur (skill/psikomotor).
Keseimbangan penggunaan tehnologi pendidikan dengan
pembelajaran konvensional/ interaksi humanistik memberikan
dampak positif terhadap motivasi dan tercapainya kemampuan
serta kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran.
Keywords: Coresponden author:
Blended Nurul Laili
Learning; Alamat: Jalan Soekarno Hatta No 7 Pare Kediri,
Physical Email: nurullaili230279@gmail.com
Examination;
artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0

74
75 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling

PENDAHULUAN barang mewah lagi bagi para mahasiswa,


karena setiap mahasiswa sudah memilikinya.
Era perkembangan IPTEK sangatlah Menurut Isti & Dharma, (2018) telah
pesat, salah satunya dalam konteks menjelaskan bahwa para pelajar lebih suka
pembelajaran bersistem online. Sistem mengakses telepon seluler dan komputer
pendidikan saat ini berada dalam tahap mereka untuk kegiatan belajar, karena lebih
transisi, yaitu dengan sistem konvensional efektif dan efisien serta mereka dapat
menuju ke era digital (Dangwal 2017). Untuk mengakses materi pelajaran dimanapun,
memenuhi tantangan pada era digital (4.0) kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun,
seorang tenaga pengajar yang dalam hal ini oleh sebab itu sebagai seorang pengajar
adalah seorang dosen haruslah memiliki suatu (dosen), kita harus bisa dan mampu
inovasi dalam melakukan kegiatan belajar memfasilitasi kebutuhan mahasiswa dalam
dan mengajar. Salah satu inovasi tehnik menyongsong era digital 4.0, yang seharusnya
pembelajaran dan lingkungan belajar, yaitu bisa fully online learning.
dengan melibatkan penggunaan teknologi Pembelajaran dan lingkungan belajar
melalui sistem Blended Learning. memberikan inovasi yang melibatkan
Pendekatan pedagogis yang inovatif dapat penggunaan teknologi melalui Blended
dengan cepat di anut melalui proses. Learning. Pendekatan pedagogis yang inovatif
Pengenalan blended learning (kombinasi dari dapat dengan cepat di anut meskipun melalui
pengajaran tatap muka dan pembelajaran proses. Pengenalan blended learning
online) merupakan inisiatif bagian dari (kombinasi dari pengajaran tatap muka dan
inovasi terutama di negara berkembang untuk pembelajaran online) merupakan inisiatif
menghadapi tantangan dalam meningkatkan bagian dari inovasi terutama di negara
pembelajaran yang efektif. Model berkembang untuk menghadapi tantangan
pembelajaran merupakan salah satu dalam meningkatkan pembelajaran yang
komponen penting yang mempengaruhi efektif. Efektivitas pembelajaran Blended
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Learning memiliki sejumlah faktor mendasar
Model pembelajaran yang digunakan seorang yang menjadi tantangan. Satu tantangan besar
pendidik harus dapat memenuhi tuntutan adalah tentang bagaimana pengguna dapat
berbagai aspek sehingga tujuan pembelajaran berhasil menggunakan teknologi dan
dapat terpenuhi. Model pembelajaran harus memastikan komitmen peserta mengingat
dapat mendorong mahasiswa untuk aktif karakteristik pembelajar yang cukup berbeda
dalam proses belajar mengajar guna ketika bersentuhan dengan teknologi
mewujudkan pembelajaran yang berpusat (Hofmann, 2014).
pada mahasiswa. Beberapa permasalahan yang mungkin
Efektivitas pembelajaran Blended Learning muncul pada penerapan model pembelajaran
memiliki sejumlah faktor mendasar yang di Indonesia secara online antara lain
menjadi tantangan. Satu tantangan besar dipengaruhi oleh sarana dan prasarana serta
adalah tentang bagaimana pengguna dapat sumber daya manusia untuk
berhasil menggunakan teknologi dan melaksanakannya. Dari permasalahan
memastikan komitmen peserta mengingat tersebut, maka pertemuan tatap muka tetap
karakteristik pembelajar yang cukup berbeda perlu dilaksanakan dan bisa dikombinasi
ketika bersentuhan dengan teknologi dengan tehnik online learning yaitu disebut
(Hofmann, 2014). Blended Learning dengan sistem pembelajaran dengan metode
merupakan sistem pembelajaran digital blended learning. Dengan metode pembelajaran
dengan memungkinkan kedua belah pihak blended learning permasalahan terkait
(mahasiswa dan dosen) masih bisa tetap pemerataan sarana dan prasarana serta
bertatap muka dan juga dapat mengakses sumber daya manusia bisa diminimalisasi,
materi pembelajaran secara online (Isti & karena selain terpapar tehnik online learning
Dharma 2018). Metode pembelajaran dengan para pelajar juga tetap bisa bertatap muka
Blended Learning optimis bisa dilaksanakan untuk mendapatkan penjelasan secara
dan akan memiliki hasil yang maksimal langsung apabila masih merasa kesulitan
dilandasi dengan fenomena gadget (telepon dalam menerima pembelajaran (Ferriman,
seluler dan komputer) sudah bukan menjadi 2014).
Strategi Pembelajaran Blended Learning.. (Laili, Tanoto) | 76

Berdasarkan penelitian yang dilakukan berjalan secara efektif dan efisien. Hal ini
oleh (Effendi et al. n.d.) telah memaparkan sesuai dengan pendapat Husamah (2014)
bahwa persentase strategi peningkatan strategi bahwa dengan menggabungkan pembelajaran
belajar di Universitas Negeri Padang tatap muka dan pembelajaran online dapat
menyebutkan bahwa pembelajaran murni tercapai pembelajaran yang maksimal. Dalam
tatap muka (0%), mulai menggunakan penelitian ini, model pembelajaran blended
teknologi informasi (1%-29%), menggunakan learning online dibangun menggunakan
blended learning (30%-79%), dan dengan fully Learning Management System (LMS) Moodle
online learning (>80%), dari data tersebut hasil yang memiliki fitur yang lengkap dan
akhir penelitiannya adalah blended learning memiliki tampilan yang user-friendly. Rusman
sangat valid dan efektif dilaksanakan dalam (2011) menjelaskan beberapa keuntungan dari
metode pembelajaran sebagai salah satu blended learning dengan Learning Management
alternative yang bisa digunakan untuk System yang dapat meningkatkan tingkat
meminimalisir keterbatasan waktu dan interaksi antara siswa dan guru,
tempat oleh suatu lembaga pendidikan. memungkinkan interaksi di mana saja dan
Studi tentang pengaruh blended learning kapan saja, menjangkau peserta didik dengan
terhadap kepuasaan mahasiswa menyebutkan ruang lingkup yang luas dan memfasilitasi
bahwa level tingkat kepuasaan lebih tinggi pengiriman dan penyimpanan bahan ajar.
daripada pembelajaran dengan ceramah saja. Penerapan model blended learning yang
Kepuasan mahasiswa adalah nilai yang dilakukan oleh Basori (2010) dalam
dirasakan mahasiswa dari pengalaman penelitiannya tentang peningkatan kualitas
pendidikannya di sebuah lembaga pendidikan pembelajaran dengan model blended learning
(Alebaikan&Troudi; 2010). Ketika teknologi dalam Program Pendidikan Teknik Mesin
pendidikan seimbang dengan pembelajaran FKIP UNS. Jenis penelitian ini menggunakan
konvensional ceramah dan tanya jawab akan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui
memberikan dampak positif interaksi antara efektivitas blended learning pada kualitas
perkembangan teknologi dan juga interaksi pembelajaran yang dilakukan antara dosen
humanistik yang tetap memberikan dan mahasiswa. Secara khusus, penelitian ini
kesempatan untuk berinteraksi langsung dan bertujuan untuk menentukan kualitas
mahasiswa lebih termotivasi dalam pembelajaran pada komponen: (1) kualitas
pembelajaran (Shojae AK, Ebrahim M, pembelajaran siswa; (2) kemampuan dosen;
Faranak S; 2015). (3) iklim / suasana belajar; (4) bahan ajar; (5)
Penelitian terkait efektifitas blended learning media pembelajaran. Hasil penelitian
sebagai model pembelajaran menunjukkan menunjukkan: (1) ada peningkatan kualitas
bahwa dua kelompok dengan perlakuan belajar siswa (2) ada peningkatan kemampuan
berbeda, yakni kelompok eksperimen dosen dalam proses KBM (3) iklim belajar
menggunakan model blended learning dan menjadi lebih kondusif (4) materi
kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran terjadi peningkatan kualitas dan
pembelajaran konvensional didapatkan hasil relevan dengan stakeholder (5) kualitas media
tes belajar terdapat peningkatan pada kedua pembelajaran termasuk kategori sangat tinggi.
kelompok sampel, tetapi peningkatan hasil Efektivitas blended learning tergantung
belajar pada kelompok eksperimen lebih faktor seperti karakteristik siswa, fitur desain,
tinggi dibandingkan dengan peningkatan hasil dan hasil belajar. Penelitian menunjukkan
belajar pada kelompok control. Peningkatan bahwa kegagalan peserta didik untuk
yang dimaksud adalah perbedaan antara nilai melanjutkan pendidikan online mereka pada
tes awal dan akhir. Dengan demikian dapat beberapa kasus disebabkan oleh tingkat
disimpulkan bahwa model blended learning dukungan dari keluarga atau peningkatan
efektif digunakan sebagai model beban aktifitas belajar yang pada akhirnya
pembelajaran. (Iga Setia U, 2018). menyebabkan kegagalan (Park & Choi, 2009)
Penggunaan model blended learning serta sedikitnya waktu belajar. Selain itu
berkontribusi secara positif terhadap hasil tergantung juga pada interaksi pelajar dengan
belajar peserta didik. Dalam model instrukturnya, karena kegagalan untuk
pembelajaran ini, penyampaian materi dapat melanjutkan pembelajaran online juga
dilakukan melalui pembelajaran online dikaitkan dengan hal ini.
sehingga pembelajaran tatap muka dapat
77 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling

Dalam penelitian yang dilakukan Greer, secara langsung; (c) tehnik pembelajaran
Hudson & Paugh seperti yang dikutip dalam terstruktur dan tidak terstruktur; (d) melalui
Park dan Choi (2009), dukungan keluarga dan konten khusus dengan konten mandiri; dan
teman sebaya bagi peserta didik adalah (e) pembelajaran, praktek, dan dukungan
penting untuk keberhasilan baik pembelajaran kinerja. Blended learning memiliki beberapa
daring maupun tatap muka. Dukungan keuntungan, yaitu dapat memperluas
diperlukan dalam pembelajaran berbasis web jangkauan, meminimalisir biaya dan waktu,
untuk peserta didik yang berasal dari semua serta memberikan bukti bahwa blended learning
bidang bisa dari keluarga, teman, rekan kerja, bisa membantu pekerjaan (Singh, 2003).
maupun teman sebaya dikelas. Greer, Materi yang dapat di uji cobakan melalui
Hudson dan Paugh lebih lanjut mencatat pembelajaran Blended Learning adalah satunya
bahwa dorongan teman sebaya membantu adalah materi physychal examination. Materi
pelajar menggunakan komputer dan aplikasi. ini menuntut mahasiswa mampu memahami,
Peserta didik membutuhkan penganggaran mempraktekkan secara skill individu,
waktu, alat teknologi yang sesuai/layak, dan kemapuan komunikasi dan attitude atau sikap
dukungan dari teman serta keluarga dalam terhadap subyek yang akan di lakukan
pembelajaran online/ web. Dukungan teman prosedur. Physychal examination adalah salah
dibutuhkan oleh peserta didik yang tidak satu elemen penting dari proses menentukan
memiliki atau sedikit pengetahuan tentang diagnosis sebuah penyakit. Diagnosis
teknologi khususnya computer, untuk dilakukan untuk mengetahui penyakit pasien,
membantu mereka mengatasi ketakutan. Park agar dapat memberikan tindakan
dan Choi (2009) menunjukan bahwa keperawatan yang tepat pada pasien tersebut.
dukungan institusi secara signifikan Pemeriksaan fisik/ physychal examination
membantu kesuksesan pelajar dalam adalah komponen pengkajian kesehatan yang
pembelajaran online karena kebutuhan bersifat objektif yang dilakukan dengan cara
fasilitas, saran dan prasarana yang harus ada melakukan pemeriksaan pada tubuh pasien
dan berfungsi dengan baik. dengan melihat keadaan pasien (inspeksi),
Studi dari Kintu dan Zhu (2016) meraba suatu sistem atau organ yang hendak
menyebutkan blended learning dapat menguji diperiksa (perkusi), mengetuk suatu sistem
karakteristik mahasiswa (seperti pengaturan atau organ yang hendak diperiksa (palpasi),
diri sendiri, sikap respon terhadap dan mendegarkan menggunakan stetoskop
pembelajaran blended learning, kompetensi (auskultasi) (Barbara Bates, 2003).
dalam pemakaian dan penguasaan computer) Kemampuan physychal examination yang
dan latar belakang mahasiswa (sepeti meliputi konsep dan prosedur melalui
dukungan keluarga, dukungan sosial dan penilaian kognitif, afektif dan psikomotor
manajemen beban aktivitas belajar) signifikan pada mahasiswa keperawatan sangat penting
dengan hasil belajar (seperti motivasi, menjadi tolak ukur keberhasilan belajar
kepuasan, pengetahuan dan skill). mahasiswa. Kemampuan ini akan di gunakan
Karakteristik dan faktor latar belakang mahasiswa sebagai dasar dalam memperoleh
dipelajari bersama dengan desain data secara obyektif dalam menegakkan
pembelajaran blended learning seperti kualitas masalah keperawatan sehingga intervensi dan
teknologi, interaksi pelajar, dan sumber implementasi keperawatan dapat dilakukan
dayanya. Temuan penelitian itu menunjukkan dengan tepat dan mencapai tujuan dari
bahwa sikap pembelajar terhadap blended tindakan keperawatan. Physychal examination
learning adalah faktor yang signifikan yang harus di kuasai mahasiswa sebagai dasar
terhadap kepuasan dan motivasi pelajar, keilmuwan dalam keperawatan adalah
sedangkan aktifitas belajar adalah faktor yang physychal examination head to too. Pemeriksaan
signifikan untuk kepuasan pelajar dan fisik yang meliputi kemampuan konsep dan
konstruksi pengetahuan. prosedur dalam melakukan pemeriksaan yang
Metode pembelajaran blended learning meliputi pemeriksaan fisik dari kepala sampai
terdiri dari beberapa macam tehnik, kaki/ chepalokaudal.
diantaranya: (a) pembelajaran offline
dikombinasi dengan pemebelajaran online; (b)
belajar mandiri dan pemebelajaran kolaboratif
Strategi Pembelajaran Blended Learning.. (Laili, Tanoto) | 78

METODE Blended Learning dan variabel dependen


adalah Kemampuan Konsep dan Prosedur
Metode penelitian yang digunalah Physical Examination. Skala pengukuran pada
adalah jenis desain penelitian quasi variabel independen menggunakan skala
eksperimental design dengan pendekatan post nominal dan pada variabel dependen
test-only non equivalent control group, yaitu menggunakan skala interval.
dengan membagi responden menjadi dua Teknik pengumpulan data dengan
kelompok (intervensi dan kontrol), kemudian cara membagikan kuesioner evaluasi kepada
peneliti memberikan intervensi kepada seluruh responden untuk mengetahui
kelompok perlakuan dan tanpa memberikan kemampuan responden secara konsep, dan
intervensi kepada kelompok kontrol, chek list penilaian evaluasi praktikum untuk
selanjutnya peneliti membandingkan data kemampuan skill/ prosedur. Nilai yang sudah
post test antara kelompok perlakuan dengan didapatkan oleh responden digabungkan
kelompok kontrol. untuk mendapatkan hasil kemampuan belajar
Populasi dalam penelitian ini adalah responden.
seluruh mahasiswa semester 2 dan 4 Prodi D3 Teknik analisa data menggunakan Uji
Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri Mann-Whitney dengan teknik komputerisasi
Sebanyak 141 responden, dengan teknik (SPSS) untuk mengetahui perbandingan hasil
sampling menggunakan teknik total sampling kemampuan belajar antara kelompok kontrol
yang menjadikan seluruh populasi menjadi dan kelompok intervensi. Uji Mann-Whitney
sampel atau responden yang dibagi menjadi merupakan uji alternatif dari uji T-Test (tidak
dua kelompok (intervensi dan kontrol). berpasangan) yang disebabkan distribusi data
Waktu dan tempat pengambilan data variabel dependen tidak normal meskipun
dilakukan di lingkungan Kampus STIKES telah dilakukan transformasi data. Sehingga
Karya Husada Kediri dengan bertatap muka harus menggunakan uji alternatif yaitu Uji
secara langsung dan Daring. Mann-Whitney.
Terdapat dua variabel, yaitu variabel
independen adalah Strategi Pembelajaran HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Sarana Penunjang,
Dukungan Keluarga, Pemakaian Kacamata, dan Teman (Kelompok Belajar)

Kategori Frekuensi Persentase (%)


Usia 17 tahun 1 0,7
18 tahun 5 3,5
19 tahun 59 41,8
20 tahun 35 24,8
≥ 21 tahun 41 29,1
Jenis Kelamin Laki-Laki 20 14,2
Perempuan 121 85,8
Sarana Penunjang Hp 141 100
(Android/Iphone)
Dukungan Keluarga Iya (Selalu) 117 83,0
Kadang-Kandang 24 17,0
Pemakaian Kacamata Iya 17 12,1
Tidak 124 87,9
Teman (Kelompok Belajar) Iya 88 62,4
Tidak 53 37,6

Tabel 1. Menjelaskan bahwa penunjang yang digunakan didapatkan


didapatkan hampir setengah dari responden seluruh responden memiliki Hp berjenis
berusia 19 tahun sebanyak 41,8%. Hampir Android/Iphone sebanyak 100%.
seluruh responden berjenis kelamin Berdasarkan dukungan keluarga didapatkan
perempuan sebanyak 85,8% dan sarana bahwa hampir seluruh respoden selalu
79 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling

mendapatkan dukungan keluarga yaitu tidak memakai kacamata yaitu sebanyak 87,9
sebanyak 83,0%. Pemakaian kacamata %. Sebagian besar responden memiliki
didapatkan bahwa hampir seluruh responden kelompok belajar sebanyak 62,4%.
Tabel 2. Hasil Crosstabulation Perbandingan Nilai

Hasil Nilai Kemampuan Belajar


A AB B BC C CD Total
Blended Learning Iya 4 29 25 12 1 0 71
5.6% 40.8% 35.2% 16.9% 1.4% .0% 100.0%
Tidak 0 5 23 26 9 7 70
.0% 7.1% 32.9% 37.1% 12.9% 10.0% 100.0%
Total 4 34 48 38 10 7 141
2.8% 24.1% 34.0% 27.0% 7.1% 5.0% 100.0%

Tabel 2. Menjelaskan hasil mahasiswa yang menggunakan metode


crosstabulation perbandingan hasil nilai belajar konvensiaonal dengan kelompok
kemampuan belajar mahasiswa didapatkan mahasiwa yang menggunakan metode belajar
perbandingan bahwa pada mahasiswa yang blended learning.
menggunakan strategi belajar dengan blended
learning hampir setengah responden (40,8%) Pembahasan
mendapatkan nilai AB, sebagian kecil Pendidikan mempunyai peranan
responden (1,4%) mendapatkan nilai C, dan penting dalam upaya meningkatkan kualitas
tidak satupun responden (0%) mendapatkan manusia yang meliputi intelektual,
nilai CD, serta didapatkan mahasiswa yang kemampuan professional, social dan
mendapatkan nilai A sebanyak 5,6%. spiritual. Perkembangan teknologi dalam
Sedangkan pada mahasiwa yang pendidikan memberikan ruang yang cukup
menggunakan metode pembelajarn luas dalam peningkatan kemampuan
konvensional didapatkan bahwa hampir mengembangkan metode pembelajaran yang
setengah responden (37,1%) mendapatkan interaktif dan bervariasi antara dosen dan
nilai BC dan tidak satupun responden (0%) mahasiswa. Blended Learning merupakan
mendapatkan nilai A, serta terdapat sebagian program pendidikan formal melalui
kecil responden (10,0%) mendapatkan nilai pembelajaran secara online dan juga
CD. menghadiri kelas. Blended Learning
menjembatani kesenjangan antara dua
Table 3. Hasil Uji statistik Mann-Whitney model studi (Molly Wiltshire, 2013; Charles
Ziuban, et al; 2018). Pendekatan Blended
Hasil Kemampuan Learning menggabungkan metode tatap muka
Belajar di kelas dengan kegiatan yang dimediasi
Mann-Whitney U 979.000 komputer sebagai bentuk pendekatan
instruksional terpadu. Peralatan digital
Wilcoxon W 3464.000
memberi peran tambahan untuk belajar dan
Z -6.216 membantu mendukung tatap muka instruksi
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 bagi peserta didik. Blended Learning berkaitan
dengan pendidikan jarak jauh. Sistem
pembelajaran jarak jauh merupakan suatu
Tabel 3. Menjelaskan bahwa dari hasil metode instruksional antara pengajar dan
uji Mann-Whitney tersebut didapatkan hasil pelajar untuk memberikan kesempatan
Significancy 0,000. Hasil tersebut menjelaskan belajar tanpa dibatasi oleh kendala-kendala
bahwa nilai p-value < 0,05, sehingga dapat waktu, ruang dan tempat serta keterbatasan
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang system pendidikan tradisional (Mugenyi J,
bermakna rerata hasil nilai kemampuan Chang Zhu, Edmond K; 2017)
belajar mahasiswa antara kelompok Blended Learning menggabungkan
Strategi Pembelajaran Blended Learning.. (Laili, Tanoto) | 80

pembelajaran tatap muka (face-to-face) dengan Strategi pembelajaran Blended Learning


pembelajaran berbasis komputer. Artinya, menekankan pada interaksi langsung (face to
pembelajaran dengan pendekatan teknologi face) dan penggunaan Internet. Blended
pembelajaran dengan kombinasi sumber- Learning mengarahkan pada penggunaan
sumber belajar tatap muka dengan pengajar teknologi Internet untuk mengirimkan
maupun yang dimuat dalam media serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
komputer, telpon seluler atau iPhone, pengetahuan dan keterampilan (Charles
saluran televisi satelit, konferensi video, dan Ziuban, et al; 2018; Suo Yan Ju, Suo Yan
media elektronik lainnya. Pembelajar dan Mei; 2018). Pembelajaran Blended Learning
pengajar/fasilitator bekerja sama untuk berfokus pada peserta didik. Peserta didik
meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuan harus mandiri dan bertanggung jawab untuk
utama Blended Learning adalah memberikan pembelajarannya. Suasana pembelajaran
kesempatan bagi berbagai karakteristik Blended Learning mengharuskan peserta didik
pembelajar agar terjadi belajar mandiri, memiliki peran yang lebih aktif dalam
berkelanjutan, dan berkembang sepanjang pembelajaran. Peserta didik membuat
hayat, sehingga belajar akan menjadi lebih perancangan dan mencari materi dengan
efektif, lebih efisien, dan lebih menarik Suo usaha dan inisiatif sendiri. Blended Learning
Yan Ju, Suo Yan Mei; 2018). tidak berarti menggantikan model belajar
Pada mahasiswa yang diberikan konvensional di dalam kelas, tetapi
intervensi melalui strategi pembelajaran memperkuat model belajar tersebut melalui
blended learning menunjukkan hasil yang pengembangan teknologi pendidikan. Blended
signifikan pada peningkatan hasil evaluasi Learning memudahkan guru dan peserta
pembelajaran baik tulis (konsep) maupun skill didiknya berkomunikasi tanpa dibatasi oleh
(prosedur). Data diperoleh dari hasil evaluasi ruang dan waktu (Barbara Means, et al; 2013;
mahasiswa yang menggunakan metode Mugenyi J, Chang Zhu, Edmond K; 2017;
pembelajaran konvensional sebelumnya, tidak Charles Ziuban, et al; 2018).
satupun mahasiswa yang mendapatkan skor Karakteristik blended learning meliputi
nilai A dan pada kelompok mahasiswa yang sumber suplemen untuk program belajar,
menggunakan metode pembelajaran blended lingkungan belajar virtual, transformatif pada
learning didapatkan 5,6% mendapatkan nilai praktek pembelajaran dan teknologi untuk
A. Untuk pencapaian nilai terendah/ tingkat mendukung pembelajaran (Barbara Means, et
kelulusan pada materi tersebut, mahasiswa al; 2013; Michael B. Horn & Heather Staker;
yang menggunakan metode pembelajaran 2014). Blended Learning dapat diterapkan pada
blended learning, tidak ada yang mendapatkan mahasiswa yang memiliki kekuatan,
nilai CD (tidak lulus), batas kelulusan adalah kemampuan, atau potensi dalam belajar.
nilai C. tetapi pada metode pembelajaran Pengajar menyampaikan pengantar materi
konvensional terdapat 10% mahasiswa yang dan menjadi fasilitator jika ada peserta didik
mendapatkan nilai CD (tidak lulus). yang bertanya atau membutuhkan sesuatu
Blended Learning dapat digunakan dalam pembelajaran. Semakin mereka aktif
sebagai strategi pembelajaran yang efektif dan langsung terlibat dalam proses
untuk meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran maka akan muncul pengalaman
mahasiswa baik pada kemampuan konsep secara langsung. Pengalaman langsung lebih
(kognitif) maupun prosedur (skill/ efektif dalam proses belajar karena
psikomotor). Kenney & Newcombe (2011), memperluas dan mengubah jangkauan
menyatakan bahwa dalam pembelajaran abstraksi seseorang menjadi semakin nyata
blended learning memiliki komposisi 30% (Suo Yan Ju, Suo Yan Mei; 2018).
untuk tatap muka dan 70% dari penayangan Mahasiswa memiliki karakteritik
materi secara online. Blended learning mandiri dalam proses pembelajaran.
meningkatkan minat belajar, dengan Kecenderungan mencari tahu dan aktif
komposisi 59% peserta didik mengalami mencari pengalaman yang sebagian dari
peningkatan minat belajar dan 75% dari mereka adalah sesuatu yang menjadi tujuan
peserta didik merasa pendekatan ini mereka melanjutkan studi. Jangkauan
membantu mereka memahami materi lebih pemahaman dan keluasan dalam memahami
dalam. materi di tunjang dengan strategi
81 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling

pembelajaran yang baik dari pengajar, akan pembelajar memiliki peningkatan minat dan
mengexplorasi kemampuan mereka dalam motivasi terhadap kombinasi pembelajaran
memahami konsep dan prosedur. Materi yang variatif, kreatif dan inovatif dari
physychal examination melibatkan kemampuan pengajar. Kejenuhan dan kebosanan
kognitif, afektif dan psikomorik. pembelajaran secara langsung dapat
Proses belajar materi physical berkurang dengan kombinasi tersebut.
examination pada mahasiswa keperawatan, Peningkatan minat dan sikap belajar di
membutuhkan kemampuan pemahaman tunjukkan dari kemampuan dalam
konsep dan prosedur (skill). Pemeriksaan memahami konsep dan prosedur melalui
fisik/ physical examination adalah komponen evaluasi akhir tulis maupun praktikum.
pengkajian kesehatan yang bersifat objektif Fasiliator/ pengajar dapat mengembangkan
yang dilakukan dengan cara melakukan bahan ajar melalui berbagai jenis aplikasi
pemeriksaan pada tubuh pasien dengan yang disediakan secara online. Fasilitator/
melihat keadaan pasien (inspeksi), meraba pengajar di tuntut memiliki kemampuan
suatu sistem atau organ yang hendak berkreasi dan berinovasi dalam pembelajaran
diperiksa (perkusi), mengetuk suatu sistem online.
atau organ yang hendak diperiksa (palpasi), Salah satu aplikasi yang di kembangkan
dan mendegarkan menggunakan stetoskop dalam penelitian ini adalah aplikasi tes teach,
(auskultasi) (Barbara Bates, 2003). dimana mahasiswa dapat mengakses bahan
Kemampuan belajar mahasiswa dapat pembelajaan pada saat jam belajar dengan
dipengaruhi oleh penyediaan sarana yang masuk ke dalam kelas online yang sudah
menunjang pembelajaran daring/ online, dibuat oleh fasilitator. Dalam aplikasi
yaitu handphone android. Seluruh mahasiswa tersebut, semua bentuk media pembelajaran
memiliki handphone yang mampu mensupport bisa dimasukkan, misal PPt, video interaktif,
pembelajaran online. Dukungan keluarga artikel penelitian, dan banyak sumber untuk
dalam hal penyediaan paket data untuk memasukkan materi (fitur pilihan lebih
mensupport penggunaan handphone dan banyak dan bervariasi). Pengajar juga dapat
penggunaan internet, juga berperan dalam mengecek kehadiran mahasiswa secara online
keberhasilan dari strategi pembelajaran ini. karena didalam kelas akan muncul nama
Carman (2005) menjelaskan kunci utama yang sudah masuk dan mengikuti, dengan
dalam proses pembelajaran blended learning memasukkan kode kelas, dan pengajar akan
salah satunya adalah performance support mengidentifikasi nama mereka. Tanya jawab
materials, yang memastikan bahwa bahan secara langsung di dalam kelas online juga
belajar disiapkan dalam bentuk digital, dapat di lakukan dengan baik. Diharapkan
dapat diakses oleh peserta didik baik secara akan banyak lagi aplikasi pembelajaran online
offline maupun online. yang akan dikembangkan dalam blended
Blended Learning menyeimbangkan learning untuk meningkatkan motivasi belajar
pembelajaran konvensional dan daring. Unsur yang berdampak pada peningkatan
humanistik dalam pembelajaran masih terus kemampuan atau hasil belajar.
digunakan karena mahasiswa juga
membutuhkan interaksi langsung dengan UCAPAN TERIMAKASIH
pengajar, sebagai bentuk support psikologis
dan beberapa hal yang perlu di jelaskan secara Peneliti mengucapkan terima kasih
langsung terutama dalam kemampuan afektif yang sebanyak banyaknya kepada
dan psiokomotor. Komunikasi yang dijalin Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan
antar manusia merupakan salah satu Tinggi yang telah memberikan support pada
kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa penelitian ini. Kepada pihak institusi STIKES
keperawatan. Penerapan komunikasi yang Karya Husada Kediri yang memberikan
terapeutik, gesture tubuh dan mimik muka kesempatan mengajukan penelitian ini
sangat penting di jelaskan secara langsung. sebagai bentuk kontribusi dalam
Melalui kombinasi pembelajaran face to face pengembangan pembelajaran di lingkungan
dan online, kondisi ini sangat mungkin untuk Pendidikan Tinggi. Kepada semua pihak,
di laksanakan. dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam
Berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini.
Strategi Pembelajaran Blended Learning.. (Laili, Tanoto) | 82

SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR RUJUKAN

Berdasarkan hasil penelitian diatas Barbara Means, et al (2013). The Effectiveness of


bahwa hasil belajar konsep dan prosedur pada Online and Blended Learning: A Meta
kemampuan materi physical examination Anlysis of the Empirical Literature.
melalui pembelajaran blended learning Teachers College Record Volume 115,
mengalami peningkatan rata rata nilai. 47.
Pembelajaran yang melibatkan interaksi Charles Dziuban, Charles R. Graham, et al
langsung dan daring, memberikan stimulasi (2018). Blended learning; The new normal
dalam minat, sikap dan motivasi belajar and emerging technologies: International
mahasiswa. Kemandirian dalam proses Journal of Educational Technology in
pembelajaran blended learning dan inovasi serta Higher Education, DOI
kreatifitas pengajar dalam memberikan materi 10.1186/s41239-017-0087-5
melalui aplikasi online memberikan dampak Curtis J. Bonk, Charles R. Graham.
positif terhadap mahasiswa dalam kecepatan (2006). The Handbook of Blended
dan ketepatan serta pemahaman yang learning; USA: Pfeiffer
komprehnesif (kognitif dan psikomor) Dangwal, K.L., 2017. Blended Learning : An
terhadap materi yang di sampaikan. Innovative Approach. , 5(1), pp.129–
Pelaksanaan blended learning tidak 136.
terikat waktu dan tempat. Mahasiswa dapat Effendi, Z.M., Ekonomi, J.P. & Ekonomi,
mengakses materi sewaktu waktu, dan F., Efektifitas Blended Learning Dalam
pembelajaran dapat melalui kontrak sesuai Meningkatkan Akses Belajar Di Lptk.
kesepakatan karena tidak membutuhkan , (24), pp.1–5.
ruangan. Pembelajaran online dapat dimulai El-Deghaidy, H., & Nouby, A. (2008).
ketika pengajar dan mahasiswa siap dalam Effectiveness of a blended e-learning
jaringan (online). Kelas online akan dibuka cooperativeapproach in an Egyptian
sesuai kontrak, dan akan ada interaksi yang teacher education programme.
baik, diskusi, tanya jawab tentang materi Computers & Education, 51(3), 988–
tersebut. Kemampuan skill atau prosedur 100
praktikum di berikan video secara online dan Ferriman, Justin. (2014), Learning with
video yang sudah disiapkan oleh pengajar Blended Approach,
dengan menggunakan media rekaman yang (http://www.learndash.com/learning
sudah di praktekkan secara live oleh pengajar. -with-a-blended-approach/), diakses
Kemampuan mahasiswa dalam tanggal 19 Agustus 2019
memahami materi melalui prose Horn, M. B., & Staker, H. (2011). The rise of
pembelajaran yang baik dan dikembangkan K-12 blended learning. Innosight
secara positif oleh peyelenggara pendidikan, Institute Retrieved from
ditunjang sarana dan prasarana yang http://www.innosightinstitute.org/m
memadai, karakteristik mahasiswa dan ediaroom/publications/educationpubl
dukungan keluarga. Di harapkan semua fihak ications
mampu beperan dalam mengembangkan Isti, A. & Dharma, U.S., 2018. The Effect Of
pembelajaran untuk menghadapi kondisi Blended Learning To The Students;
perkembangan teknologi dan tuntutan Achievement In. , (January).
kompetensi profesi. Keterlibatan semua pihak Mugenyi Justice Kintu; Chang Zhu,
baik dalam aspek fisik maupun psikologi Edmond K. (2017). Blended learning
dalam konteks pembelajaran sangat effectiveness: the relationship between
diperlukan, yang secara operasional dapat student characteristics, design features and
dilakukan melalui penyediaan sarana, outcome: International Jurnal
pengembangan aplikasi, cost effective Education, DOI 10.1186/s41239-017-
pembelajaran, dukungan, motivasi, role dan 0043-4.
peran pendidik dalam memberikan Nugraha, Riyan. (2015). Penerapan Metode
keteladanan yang baik melalui proses Pembelajaran Bauran (Blended
pembelajaran yang berkarakter. Learning) Dengan Media Blog
Dalam Pembelajaran Menulis Teks
83 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling

Cerpen. Universitas Pendidikan


Indonesia
Suo Yan Ju, Suo Yan Mei (2018). Perceptions
and practices of blended learning in foreign
language teaching at USIM. European
Journal of Social Sciences Education
and Research., Vol 12 Nr.1 ISSN 2312-
8429 (online)
So, H.-J., & Bonk, C. J. 2010. Examining the
Roles of Blended Learning Approaches in
Computer- Supported Collaborative
Learning (CSCL) Environments: A
Delphi Study. Educational
Technology & Society, 13 (3), 189–
200.

Anda mungkin juga menyukai