Anda di halaman 1dari 32

Sistem Kesehatan Nasional

Isnaeni, Ns, SKM, S.Kep.M.Kes.


PRODI KEPERAWATAN
STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
Sistem Kesehatan

• Sistem kesehatan adalah kumpulan dari berbagai


factor yang kompleks dan saling berhubungan yang
terdapat dalam suatu negara, yang diperlukan
untuk memenuhi suatu kebutuhan dan tuntutan
kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok,
ataupun masyarakat pada setiap saat yang
dibutuhkan (WHO,1984).
Tingkat Pelayanan Kesehatan,
Leavel & Clark, 2005
• Health Promotion (Promosi Kesehatan), merupakan tingkat
pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan
kesehatan. Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Contoh: kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi
lingkungan, dan sebagainya.
• Specific Protection (Perlindungan Khusus), adalah masyarakat
terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu. Contoh:
Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.
• Early Diagnosis And Prompt Treatment (Diagnosis Dini &
Pengobatan Segera), sudah mulai timbulnya gejala penyakit.
Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Contoh: survey
penyaringan kasus.
SKN (System Kesehatan Nasional)
• Tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang
optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
• Tuatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya Bangsa Indonesia
secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD
1945
• Merupakan wujud dan sekaligus metode penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, yang memadukan berbagai upaya bangsa
Indonesia guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan
Landasan SKN
• Landasan idiil yaitu Pancasila
• Landasan konstitusional yaitu UUD 1945,
• Pasal 28 A; setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dan kehidupannya,
• Pasal 28 B ayat (2); setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang.
• Pasal 28 C ayat (1); setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
• Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan, dan ayat (3); setiap orang berhak atas jaminan
sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia
yang bermartabat.
• Pasal 34 ayat (2); negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan, dan ayat (3); negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak
Prinsip SKN

• Perikemanusiaan
• Hak Azazi manusia
• Adil dan merata
• Pemberdayaan dan Kemandirian Masyarakat
• Kemitraan
• Pengutamaan dan manfaat
• Tata pemerintahan yang baik
Tujuan SKN

• Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh


semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta
maupun pemerintah secara sinergis, berhasil-guna
dan berdaya-guna, sehingga tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
Kedudukan SKN

SUPRA SISTEM

SISTEM

SUB SISTEM
Kedudukan SKN

• Suprasistem SKN adalah Sistem Penyelenggaraan Negara


• Kedudukan SKN terhadap sistem nasional lain (Sistem
Pendidikan Nasional, Sistem Perekonomian Nasional, Sistem
Ketahanan Pangan Nasional, Sistem Hankamnas, Sistem-sistem
nasional lainnya
• Kedudukan SKN terhadap Sistem Kesehatan Daerah (SKD);
kedudukan SKN merupakan suprasistem dari SKD
• Kedudukan SKN terhadap berbagai sistem kemasyarakatan
termasuk swasta; merupakan bagian integral yang membentuk
SKN, perlu kemitraan yang setara, terbuka dan saling
menguntungkan dengan berbagai potensi swasta
Sub system SKN

•Subsistem Upaya Kesehatan


•Subsistem Pembiayaan Kesehatan
•Subsistem Sumberdaya Manusia Kesehatan
•Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan
•Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
• Subsistem Manajemen Kesehatan
Derajat Kesehatan Masyarakat
Ciri-ciri masyarakat sehat:
• Adanya peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.
• Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
peningkatan kesehatan (health promotion), pencegahan penyakit
(health prevention), penyembuhan (curative) dan pemulihan
kesehatan (rehabilitative health) terutama untuk ibu dan anak.
• Berupaya selalu meningkatkan kesehatan lingkungan terutama
penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan
oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.
• Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan
peningkatan status sosial ekonomi masyarakat
• Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari
berbagai sebab dan penyakit
KONSEP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
DI INDONESIA

• Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang


diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit,
serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok ataupun masyarakat
• Menurut Perry (2009), dalam sistem pelayanan kesehatan
dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanan
keperawtan, dan pelayanan kesehatan masyarakat
Lingkup pelayanan kesehatan terdapat 3 bentuk
• Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama)
• Pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan atau
masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan
agar menjadi optimal dan sejahtera, sifat pelayanan kesehatan dasar.
Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai
kesehatan masyarakat dan lain-lain.
• Secondary Helath Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
• Bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan dirumah
sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan
utama. Dilaksanakan di RS dengan tenaga spesialis atau sejenisnya.
• Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
• Pelayanan yang tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak
lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua’
membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai
rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A atau B
Jenis pelayanan kesehatan,
Hodgetts dan Cascio (1983)
• Pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk dalam kelompok
pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) ditandai
dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama
dalam satu organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, dan
sasarannya terutama untuk kelompok dan masyarakat.
• Pelayanan kedokteran, termasuk dalam kelompok pelayanan
kedokteran (medical service) ditandai dengan cara pengorganisasian
yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama
dalam satu organisasi (institution), tujuan utamanya untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta
sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.
Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan
• Tersedia (available) dan berkesinambungan (continuous), artinya
semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat
tidak sulit ditemukan
• Dapat diterima (acceptable) dan bersifat wajar (appropriate),
artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan
keyakinan dan kepercayaan masyarakat, adat istiadat, kebudayaan
• Mudah dicapai (accessible), artinya untuk dapat mewujudkan
pelayanan kesehatan yang baik, maka pengaturan distribusi
merata
• Mudah dijangkau (affordable), biaya terjangkau sesuai dengan
kemampuan ekonomi masyarakat
• Bermutu (quality) adalah yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan, sesuai dengan kode etik serta
standard yang telah ditetapkan
Prinsip Pelayanan Prima di Bidang Kesehatan
• Mengutamakan pelanggan artinya suatu prosedur pelayanan disusun demi
kemudahan dan kenyamanan pelanggan, bukan untuk memeperlancar
pekerjaan kita sendiri. Jika pelayanan kita memiliki pelanggan eksternal dan
internal
• Sistem yang efektif, tatanan yang memadukan hasil-hasil kerja dari berbagai
unit dalam organisasi, proses pelayanan tertib dan lancar
• Melayani dengan hati nurani (soft system), perilaku ini dapat muncul pada
pribadi yang sudah matang
• Perbaikan yang berkelanjutan, tuntutan semakin tinggi, kebutuhannya juga
semakin meluas dan beragam, maka sebagai pemberi jasa harus mengadakan
perbaikan terus menerus.
• Memberdayakan pelanggan artinya petugas hendaknya menawarkan berbagai
jenis layanan kesehatan yang dapat digunakan sebagai sumberdaya atau
perangkat tambahan oleh pelanggan untuk menyelesaikan persoalan
hidupnya sehari-hari
SISTEM PELAYANAN RUJUKAN KESEHATAN
INDONESIA
Jenis rujukan pelayanan kesehatan

• Pelayanan kesehatan dasar


 Pada umumnya pelayanan dasar dilaksanakan di puskesmas,
Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan Pelayanan lainnya
di wilayah kerja puskesmas selain rumah sakit

• Pelayanan kesehatan rujukan


 Pada umumnya dilaksanakan di rumah sakit. Pelayanan
keperawatan diperlukan, baik dalam pelayanan kesehatan dasar
maupun pelayanan kesehatan rujukan
Sistem Rujukan (Referal System)
• Rujukan kesehatan,
 untuk pelayanan kesehatan masyarakat (public health services),
 terkait upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat
kesehatan,
 terdiri : rujukan teknologi, rujukan sarana, dan rujukan operasional

• Rujukan medis,
 untuk pelayanan kedokteran (medical services)
 terkait upaya penyembuhan penyakit,
 terdiri : rujukan penderita, rujukan pengetahuan, rujukan bahan-
bahan pemeriksaan
Manfaat sistem rujukan

Bagi pemerintah sebagai penentu kebijakan (policy maker)


1. Membantu penghematan dana
2. Memperjelas sistem pelayanan kesehatan
3. Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek
perencanaan.
Bagi pengguna jasa pelayanan (health consumer)
Meringankan biaya pengobatan
Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan
pelayanan

Bagi penyelenggara pelayanan keseahatan (health


provider)
Memperjelas jenjang karier tenaga kesehatan
Membantu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
Memudahkan atau meringankan beban tugas
STRATA PELAYANAN KESEHATAN
• Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health
services), yaitu pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (basic
health services), Umumnya bersifat rawat jalan
(ambulatory/out patient services)

• Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health


services), yaitu pelayanan kesehatan lebih lanjut, bersifat
rawat inap (inpatient services), dan untuk
menyelenggarakannya dibutuhkan tenaga kesehatan spesialis.

• Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services),


yaitu pelayanan kesehatan yang bersifat lebih kompleks dan
umumnya diselenggarakan oleh tenaga kesehatan subspesilis.
RUMAH SAKIT
• adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna serta menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
• FUNGSI RS
• Menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
• Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna
• Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
• Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi
kesehatan
• JENIS RS
• Rumah sakit umum (RSU) memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit.
• Rumah sakit khusus (RSK) memberikan pelayanan utama pada satu
bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu,
golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
PENGELOLA RS
• RS publik dapat dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, lembaga
atau badan hukum yang bersifat nirlaba.
• RS privat apabila pemilik dan pengelola RS adalah perseorangan.

KLASIFIKASI RS
• RSU kelas A; 4 spesialis dasar, 5 spesialis penunjang medik, 12 spesialis
lain, 13 subspesialis, dan tempat tidur minimal 400 buah
• RSU kelas B; 4 spesialis dasar, 4 spesialis penunjang medik, 8 spesialis
lainnya, 2 subspesialis dasar, dan tempat tidur minimal 200 buah
• RSU kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik paling sedikit 4 pelayanan medik spesialis dasar, 4 pelayanan
spesialis penunjang medik, dan jumlah tempat tidur minimal 100 buah.
• RSU kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik paling sedikit 2 pelayanan medik spesialis dasar, dan jumlah
tempat tidur minimal 50 (lima puluh) buah.
TENAGA RS
• Meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan,
tenaga kefarmasian, tenaga manajemen RS, dan tenaga non kesehatan.
• Bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan RS, standar
prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien

REKAM MEDIK
• Rekam medis merupakan bagian dari sistem pencatatan dan pelaporan
kasus
• Menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan
• Rekam medis mencakup data tentang identitas pasien dan formulir
persetujuan atau perizinan, riwayat penyakit, laporan pemeriksaan
fisik, instruksi diagnostik dan terapeutik dengan tanda tangan dokter
yang berwenang, catatan pengamatan/observasi, laporan tindakan dan
penemuan, ringkasan riwayat waktu pulang, dan kejadian­-kejadian yang
menyimpang.
• Saraf
• Dalam • Urologi
• Anak • Anestesi
• Bedah • Radiologi
• Obgyn • Patologi klinik
• Gigi dan Mulut • Patologi anatomi
• Kulit dan Kelamin • Kedokteran kehakiman
• THT • Rehabilitasi medik
• Mata • Jiwa
• Jantung • dll ………………
PUSKESMAS
• adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-­tingginya di wilayah kerjanya.

TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS


• UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat
• UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
  Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
KATAGORI PUSKESMAS
PUSKESMAS PERKOTAAN
• Merupakan puskesmas dengan wilayah kerja meliputi kawasan yang
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
perkotaan sebagai berikut:
• Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya
pada sektor non agraris, terutama industri, perdagangan
dan jasa;
• Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5
km, pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit radius kurang
dari 5 km, bioskop, atau hotel;
• Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga
memiliki listrik;
• Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas
kesehatan
PUSKESMAS PERDESAAN
• Merupakan puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
pedesaan sebagai berikut:
• Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk pada
sektor agraris;
• Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5
km, pasar dan perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah sakit
radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas berupa
bioskop atau hotel;
• Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan
puluh persen);
• Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas.
Usaha pokok puskesmas

Basic Seven WHO

1. Maternal and Child Health Care


2. Medical Care
3. Environmental Sanitation
4. Health Education
5. Comunicare Disease Control
6. Simple Laboratory
7. Simple Statistic
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
• Undang­Undang Nomor 36 Tahun 2009,  setiap orang mempunyai hak yang
sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
• Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat
melalui jaminan kesehatan nasional (JKN) bagi kesehatan perorangan.
• Undang­Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN)  jaminan sosial wajib bagi seluruh penduduk
• JKN  melalui suatu badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS).
• JKN adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh
manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran
atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
• Tujuannya adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem
asuransi sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
• Peserta JKN adalah semua penduduk Indonesia, termasuk orang asing
yang telah bekerja di Indonesia paling singkat enam bulan dan telah
membayar iuran  PBI dan Non PBI
• Iuran JKN  dibayarkan secara teratur oleh peserta, pemberi kerja dan
atau pemerintah
• Jenis pelayanan  manfaat medis berupa pelayanan kesehatan serta
akomodasi dan manfaat nonmedis
• Pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama terlebih
dahulu,  rujukan
• memerlukan pelayanan kesehatan harus memperoleh pelayanan
kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama terlebih dahulu
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
• Pergeseran masyarakat dan konsumen
• Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
• Dibutuhkan tenaga kesehatan profesional
• Melambungnya biaya kesehatan
• Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan.
• Isu legal dan etik
• Ekonomi
• Politik

Anda mungkin juga menyukai