Anda di halaman 1dari 40

SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)

& Primary Health Care (PHC)


KELOMPOK 1

Ade Rahma
Annisa Tsalats Nabila
Erliana Rosanti
Roselina Novianti
Shofiana Hanifah
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
(SKN)
adalah pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen
Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
MAKSUD DAN KEGUNAAN SKN
• Tersusunnya SKN ini mempertegas makna pembangunan
kesehatan dalam rangka pemenuhan hak asasi manusia,
memperjelas penyelenggaraan pembangunan kesehatan
sesuai dengan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 (RPJP-K),
memantapkan kemitraan dan kepemimpinan yang
transformatif, melaksanakan pemerataan upaya kesehatan
yang terjangkau dan bermutu, meningkatkan investasi
kesehatan untuk keberhasilan pembangunan nasional.

• SKN ini merupakan dokumen kebijakan pengelolaan


kesehatan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
LANDASAN SKN
• Landasan idiil yaitu Pancasila.

• Landasan konstitusional, yaitu Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya Pasal
28A, Pasal 28B ayat (2), Pasal 28C ayat (1), Pasal 28H
ayat (1), Pasal 28H ayat (3), Pasal 34 ayat (2) dan Pasal
34 ayat (3).

• Landasan Operasional meliputi Undang-Undang Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan.
PERKEMBANGAN DAN MASALAH SKN
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara
berkesinambungan dan terjadinya peningkatan kinerja sistem
kesehatan telah berhasil meningkatkan status kesehatan
masyarakat antara lain:

• Penurunan prevalensi kekurangan gizi pada balita dari


29,5% pada akhir tahun 1997 menjadi sebesar 18,4% pada
tahun 2007 (Riskesdas 2007) dan 17,9 % (Riskesdas 2010);

• Terjadinya peningkatan contraceptive prevalence rate


(CPR) dari 60,4% (SDKI 2003) menjadi 61,4% (SDKI 2007)
sehingga total fertility rate (TFR) stagnan dalam posisi 2,6
(SDKI 2007).
PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS

Faktor lingkungan strategis dapat dibedakan atas :

Tatanan global & regional

Nasional & lokal


DASAR PEMBANGUNAN KESEHATAN
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (RPJP-N), pembangunan
kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
dapat terwujud.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
mengacu pada dasar:
 perikemanusiaan;
 pemberdayaan dan kemandirian;
 adil dan merata; dan
 pengutamaan dan manfaat.
DASAR SKN
Dalam penyelenggaraan, SKN harus mengacu pada dasar-dasar
atau asas-asas sebagai berikut:

▫ perikemanusiaan;
▫ keseimbangan;
▫ manfaat;
▫ perlindungan;
▫ keadilan;
▫ penghormatan hak asasi manusia;
▫ sinergisme dan kemitraan yang dinamis;
▫ komitmen dan tata pemerintahan yang baik (good governance);
▫ legalitas;
▫ antisipatif dan proaktif;
▫ gender dan nondiskriminatif; dan
▫ kearifan lokal.
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

Subsistem upaya kesehatan adalah


pengelolaan upaya kesehatan yang terpadu,
berkesinambungan, paripurna, dan berkualitas,
meliputi upaya peningkatan, pencegahan,
pengobatan, dan pemulihan, yang
diselenggarakan guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
SUBSISTEM PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN
Subsistem penelitian dan pengembangan
kesehatan adalah pengelolaan penelitian dan
pengembangan, pemanfaatan dan penapisan
teknologi dan produk teknologi kesehatan yang
diselenggarakan dan dikoordinasikan guna
memberikan data kesehatan yang berbasis bukti
untuk menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

Subsistem pembiayaan kesehatan adalah


pengelolaan berbagai upaya penggalian,
pengalokasian, dan pembelanjaan dana kesehatan
untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI, ALAT
KESEHATAN, DAN MAKANAN

Subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan,


dan makanan adalah pengelolaan berbagai upaya
yang menjamin keamanan, khasiat/ manfaat,
mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan. Sediaan farmasi adalah obat, bahan
obat, obat tradisional, dan kosmetika.
SUBSISTEM MANAJEMEN, INFORMASI,
DAN REGULASI KESEHATAN

Subsistem manajemen, informasi, dan


regulasi kesehatan adalah pengelolaan yang
menghimpun berbagai upaya kebijakan
kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan
hukum kesehatan, pengelolaan data dan informasi
kesehatan yang mendukung subsistem lainnya
dari SKN guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
SUBSISTEM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

Subsistem pemberdayaan masyarakat


adalah pengelolaan penyelenggaraan berbagai
upaya kesehatan, baik perorangan,
maupun masyarakat secara terencana, terpadu,
dan berkesinambungan guna tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
DUKUNGAN PENYELENGGARAAN SKN

Penyelenggaraan SKN dilaksanakan secara


bertahap, sebagai berikut:

• penetapan SKN;
• sosialisasi dan advokasi SKN;
• fasilitasi pengembangan kebijakan kesehatan di
daerah
TATA PENYELENGGARAAN SKN

Penyelenggaraan SKN harus memperhatikan semua


peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah perlu
memperhatikan SKN dan peraturan daerah setempat.
Secara operasional, semua peraturan perundang-
undangan yang berkaitan harus dilaksanakan secara
konsisten dengan tata pemerintahan yang baik (good
governance). Unsur dari tata pemerintahan yang baik,
meliputi partisipatif, berorientasi pada konsensus, efektif,
efisien, inklusif, transparan, dan mengikuti kaidah hukum
yang berlaku.
SUMBER DAYA PENYELENGGARAAN SKN

SKN merupakan pengelolaan kesehatan yang


bekerja secara sinergis, harmonis, dan menuju
satu tujuan. Pemerintah wajib melakukan
koordinasi agar semua subsistem dan semua
pelaku berfungsi dan bekerja secara sinergis.
Kepincangan pada salah satu subsistem atau
pelaku akan mengganggu kerja SKN.
Primary Health Care ( PHC ) adalah : pelayanan
kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan
teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima
secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam
masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta
dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan
negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan
mereka dalam semangat untuk hidup mandiri dan
menentukan nasib sendiri.
Primary Health Care:
• Menggambarkan keadaan social ekonomi, budaya dan politik
masyarakat dan berdasarkan penerapan hasil penelitian
kesehatan-sosial-biomedis dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
• Ditujukan untuk mengatasi masalah utama kesehatan
masyarakat dengan upaya preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif.
• Minimal mencakup: penyuluhan tentang masalah kesehatan
utama dan cara pencegahan dan pengendaliannya, penyediaan
makanan dan peningkatan gizi, penyediaan sanitasi dasar dan
air bersih, pembinaan kesehatan ibu dan anak termasuk
keluarga berencana, imunisasi terhadap penyakit menular
utama dan penyegahan penyakit endemic, pengobatan
penyakit umum dan cedera serta penediaan obat esensial.
Tujuan
1. Tujuan Umum
• Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan di masyarakat untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

2. Tujuan Khusus
• Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
• Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat, untuk melaksanakan pelayanan
kesehatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
kesehatan dasar
• Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan
pembinaan dan pelayanan kesehatan
• Tertanganinya kelompok khusus yang memerlukan
pembinaan dan pelayanan kesehatan dsb.
Sasaran
• Individu
• Keluarga
• Masyarakat
• Kelompok khusus
Unsur Utama
• Mencakup upaya – upaya dasar kesehatan
(promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif)
• Melibatkan peran serta masyarakat
• Melibatkan kerja sama lintas sektoral
Fungsi
• Pemeliharaan kesehatan
• Pencegahan penyakit
• Diagnosis dan pengobatan
• Pelayanan tindak lanjut
• Pemberian sertifikat
Prinsip Dasar
• Pemerataan upaya kesehatan
• Penekanan pada upaya preventif
• Menggunakan teknologi tepat guna
• Melibatkan peran serta masyarakat
• Melibatkan kerjasama lintas sektoral
Elemen Esensial/Ruang Lingkup PHC
• Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara
pencegahan penyakit serta pengendaliannya.
• Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
• Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.
• Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
• Immuniasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
• Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik
setempat
• Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa.
• Penyediaan obat-obat essensial.
Ciri – Ciri PHC
 Pelayanan yang utama dan intim dengan
masyarakat
 Pelayanan yang menyeluruh
 Pelayanan yang terorganisasi
 Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun
masyarakat
 Pelayanan yang berkesinambungan
 Pelayanan yang progresif
 Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
 Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek
saja
Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan
Dalam PHC
 Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam
pengembangan dan implementasi pelayanan kesehatan
dan program pendidikan kesehatan.
 Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu
 Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan
diri sendiri pada masyarakat
 Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas
pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat
 Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat
Hal-Hal yang Mendorong
Pengembangan Konsep PHC
 Kegagalan penerangan teknologi pelayanan medis tanpa
disertai orientasi aspek social-ekonomi-politik.
 Penyebaran konsep pembangunan yang mengaitkan
kesehatan dengan sektor pembangunan lainnya serta
menekankan pentingnya keterpaduan, kerjasama lintas sektor
dan pemerataan/perluasan daya jangkau upaya kesehatan.
 Keberhasilan pembangunan kesehatan dengan pendekatan
peran serta masyarakat di beberapa negara.
PKMD adalah bentuk operasional dari PHC di
Indonesia. PKMD mencakup serangkaian kegiatan
swadaya masyarakat berazaskan gotong royong, yang
didukung oleh pemerintah melalui koordinasi lintas
sektoral dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan atau yang terkait dengan kesehatan,
agarmasyarakat dapat hidup sehat guna mencapai
kualitas hidup dan kesejahteraan yang lebih baik.

1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam rangka
meningkatkan mutu hidup.
2. Tujuan Khusus
▫ Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang
dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam
meningkatkan mutu hidup mereka
▫ Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat
untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
▫ Menghasilkan lebih banyak tenaga – tenaga masyarakat
setempat yang mampu, terampil serta mau berperan aktif
dalam kegiatan pembangunan desa
▫ Meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti
memenuhi beberapa indikator :
 Angka kesakitan menurun
 Angka kematian menurun ; terutama Angka Kematian Ibu, Bayi &
Anak
 Angka kelahiran menurun
 Menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita.
Upaya Kesehatan Dasar
 Pendidikan masyarakat tentang masalah kesehatan dan
upaya penanggulangannya.
 Pemberantasan dan pencegahan penyakit endemik setempat.
 Program Imunisasi
 Kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
 Pengadaan obat esential
 Pengadaan pangan dan gizi
 Pengobatan penyakit umum dan cedera
 Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan
Program PKMD
 Asuransi kesehatan
 Pos obat desa (POD)
 Tanaman obat keluarga (TOGA)
 Pos kesehatan
 Pondok Bersalin Desa (Polindes)
 Tenaga kesehatan sukarela
 Kader kesehatan
 Kegiatan peningkatan pendapatan (perkreditan,
perikanan, industri rumah tangga)
Ciri-Ciri Kegiatan PKMD
• Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan
dan prakarsa masyarakat sendiri
• Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara
musyawarah dan mufakat.
• Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta aktif
dan swadaya masyarakat
• Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi
dan menunjang ; tidak mengakibatkan ketergantungan.
• Kegiatan dilakukan oleh tenaga – tenaga masyarakat
setempat
• Memanfaatkan teknologi tepat guna
• Kegiatan yang dilakukan sekurang – kurangnya mencakup
salah satu dari 8 unsur PHC.
Hal-Hal yang Diperlukan dalam
Pelaksanaan Kegiatan PKMD
 Masyarakat perlu dikembangkan pengertiannya yang benar
tentang kesehatan dan tentang program – program yang
dilaksanakan pemerintah.
 Masyarakat perlu dikembangkan kesadarannya akan potensi dan
sumber daya yang dimiliki serta harus dikembangkan dan dibina
kemampuan dan keberaniannya, untuk berperan secara aktif
dan berswadaya dalam meningkatkan mutu hidup dan
kesejahteraan mereka.
 Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan
terlebih dahulu agar dapat menyadari bahwa masyarakat
mempunyai hak dan potensi untuk menolong diri mereka sendiri
dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka. dsb
Persiapan bagi Pelaksana

Persiapan bagi pelaksana dari masyarakat sangat


penting artinya. Persiapan yang dimaksud dapat
dilakukan melalui :
 Pelatihan Kader
 Kunjungan Kerja
 Studi Perbandingan
Pengadaan Fasilitas
Kelestarian PKMD akan lebih terjamin bila
fasilitas yang disediakan dari swadaya masyarakat
melalui potensi dan sumber daya yang ada di
masyarakat yang dapat digali dan dimanfaatkan.
Bila masyarakat tidak memilikinya barulah para
penyelenggara pembinaan PKMD berusaha untuk
memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dengan ketentuan tidak
menimbulkan ketergantungan bagi masyarakat.
Hubungan PHC, PKMD dan Posyandu
Pendekatan PHC dimantapkan oleh adanya prioritas
untuk menurunkan tingkat kematian bayi, ibu dan tingkat
kelahiran. Strategi ini ditandai dengan pembangunan jaringan
pelayanan ke tingkat masyarakat melalui Posyandu. Posyandu
dengan ”SaptaKrida–nya” merupakan bentuk PHC atau PKMD
yang berprioritas.
Dalam hal ini, upaya kesehatan dasar masyarakat yang
diharapkan, dapat dikatakan lengkap. Namun, perlu
ditingkatkan lagi upaya kesehatan dasar yang dilaksanakan
melalui Posyandu untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
penduduk guna mencapai derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya.

Anda mungkin juga menyukai