TINJAUAN PUSTAKA
mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan
dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi
bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat
memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah
menikah.
keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh, dan hanya tidak adanya
penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem
reproduksi berarti bahwa setiap orang dapat mempunyai kehidupan seks yang
memuaskan dan aman, dan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi
dan kebebasan untuk menentukan apakah mereka ingin melakukannya, bilamana dan
berapa sering. Termasuk keadaan akhir ini adalah hak pria dan wanita untuk
10
memperoleh informasi dan mempunyai akses terhadap cara keluarga berencana yang
aman, efektif, terjangkau, dan dapat diterima yang menjadi pilihan mereka, serta
metode lain yang mereka pilih untuk pengaturan fertilitas yang tidak melawan
hokum, dan hak untuk memperoleh pelayanan pemeliharaan kesehatan yang tepat,
yang akan memungkinkan para wanita dengan selamat menjalani kehamilan dan
HIV/AIDS.
Kesehatan reproduksi ibu dan bayi beru lahir meliputi perkembangan berbagai
organ reproduksi mulai dari sejak dalam kandungan hingga meninggal. Permasalahan
kesehatan reproduksi remaja termasuk pada saat pertama anak perempuan mengalami
Selain itu seseorang berhak terbebas dari kemungkinan tertulari penyakit infeksi
menular seksual yang bias berpengaruh pada fungsi reproduksi. Penerapan pelayanan
(PKRE), yaitu :
2. Keluarga berencana.
dari PKRE ditambah kesehatan reproduksi pada usia lanjut (Widyastuti dkk, 2009).
hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu.
menghasilkan, jadi reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam
serta bebas dari paksaan dan/atau kekerasan dengan pasangan yang sah.
c. menentukan sendiri kapan dan berapa sering ingin bereproduksi sehat secara
pada pengakuan terhadap hak asasi pasangan atau individu untuk secara bebas dan
bertanggung jawab menetapkan jumlah, jarak dan waktu kelahiran anaknya dan hak
untuk memperoleh informasi serta cara untuk melakukan hal tersebut, dan hak untuk
Sedangkan menurut BkkbN (2011) hak-hak reproduksi adalah hak setiap individu dan
pasangan untuk menentukan kapan akan melahirkan, berapa jumlah anak dan jarak
anak yang dilahirkan serta memilih upaya untuk mewujudkan hak-hak tersebut
(pemakaian kontrasepsi).
informasi dan mempunyai akses terhadap berbagai metode keluarga berencana yang
lainnya yang mereka pilih dan tidak bertentangan dengan hukum serta perundang-
undangan yang berlaku. Hak-hak ini mencakup, hak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang memadai sehingga para wanita mengalami kehamilan dan proses
melahirkan anak secara aman, serta memberikan kesempatan bagi para pasangan
Hak reproduksi wanita secara umum diartikan sebagai hak yang dimiliki oleh
individu dalam hal ini perempuan yang berkaitan dengan keadaan reproduksinya.
reproduksinya.
11. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan berkeluarga
12. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang
menentukan jumlah anak dan waktu/jarak kelahiran. Arti “kebebasan” ini tidak dapat
dilepaskan dari dokumen-dokumen hak asasi manusia lainnya dan bersifat mutlak. Ia
maupun masyarakatnya. Tanggung jawab seperti ini hanya akan bisa terwujud kalau
perempuan menempati posisi yang kuat, posisi dimana ia dapat bernegosiasi dengan
Pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 15-49 tahun, dan secara
operasional pula pasangan suami istri yang istri berumur kurang dari 15 tahun dan
telah kawin atau istri berumur lebih dari 49 tahun tetapi belum menopause (BkkbN,
2011).
Adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak
Selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 30 tahun hanya sekitar 420
buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi. Sedangkan
kesehatan.
1. Karena alasan medis dan alasan lainnya, ibu di atas 30 tahun dianjurkan untuk
3. Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan mempunyai resiko
Tidak ada satupun metode yang aman dan efektif bagi semua klien. Oleh
karena itu berbagai faktor harus dipertimbangkan, seperti status kesehatan, efek
Memiliki anak merupakan salah satu cara untuk memenuhi kewajiban dalam
dan melahirkan anak adalah kewajiban, tanpa diimbangi dengan hak dan juga pilihan
yang menggunakan adalah perempuan itu sendiri (Mohamad, 1998). Hal ini berkaitan
dengan kesehatan seorang wanita yang tergambar dari perilaku hidup sehat yang
kesehatannya. Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus
atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respon
sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang bersangkutan.
tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya) dan faktor eksternal (lingkungan
baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, masyarakat dan sebagainya).
Kedua faktor tersebut akan dapat terpadu menjadi perilaku yang selaras dengan
dan dapat diterima oleh individu yang bersangkutan. Dalam bidang kesehatan
penting, karena pendidikan kesehatan berfungsi sebagai media atau sarana untuk
terdapat 3 faktor yang mendasari perilaku pasien yaitu presdiposing, enabling, dan
merupakan kognitif domain yang mendasari terbentuknya perilaku baru. Hal lain dari
faktor ini adalah tradisi, sistem nilai, dan tingkat sosial ekonomi. Faktor enabling
pengetahuan, sikap, tingkat pendapatan, status wanita dalam keluarga, dan faktor
reinforcing yaitu dukungan suami, dan dukungan sosial, sedangkan untuk faktor
2.5.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
2.5.2 Sikap
Menurut Notoatmodjo (2003), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu masih
merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang
(2003) faktor diluar kesehatan yang berpengaruh buruk terhadap hak reproduksi salah
pelayanan kesehatan, yang pada akhirnya dapat berakibat kesakitan, kecacatan dan
Pada zaman sekarang status wanita juga masih dianggap rendah, tidak setinggi
2009). Makin rendah kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat, makin
oleh banyak hal seperti budaya dan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat mereka
Bentuk peran dan tanggung jawab bersama antara suami dan istri dalam KB
keluarga
2012).
Menurut Gottlieb (1984) yang dikutip oleh Lubis dan Hasnida (2009)
dukungan sosial adalah informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan nyata atau
tingkah laku diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam
lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan
1. Pengetahuan
2. Sikap Pemenuhan Hak-hak
3. Tingkat Pendapatan Reproduksi Dalam Ber-
4. Status Wanita Dalam KB Pada Wanita
Keluarga
Pasangan Usia Subur
5. Dukungan Suami
6. Dukungan Sosial