3. HAK REPRODUKSI BERBASIS GENDER YANG
SEHARUSNYA DIDAPAT
Berdasarkan ICPDR di Kairo ada 12 hak reproduksi yang ditetapkan yaitu:[1][22]
1. “Hak untuk mendapat informasi dan pendidikan. Hak informasi dan pendidikan yang
terkait dengan masalah kesehatan reproduksi termasuk jaminan kesehatan dan
kesejahteraan seorang maupun keluarga.”[22] Suami dan istri bisa mengikuti konseling
kesehatan agar menyadari bahwa dalam proses persalinan ada risiko kematian. Hal ini
berhubungan dengan “Hak untuk hidup, setiap perempuan mempunyai hak untuk
dibebaskan dari resiko kematian karena kehamilan.”
2. “Hak untuk kebebasan berpikir termasuk kebebasan dari penafsiran ajaran agama yang
sempit, kepercayaan, filosofi dan tradisi yang akan membatasi kebebasan berfikir tentang
pelayanan kesehatan reproduksi.”[22] Suami dan istri melakukan musyawarah
perencanaan tempat persalinan yang nyaman (contoh: pilihan dokter/ bidan), dan
menyiapkan kendaraan yang akan digunakan. Mereka tidak harus mengikuti kepercayaan
atau tradisi setempat yang tidak sesuai dengan kondisi mereka.
3.“Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan termasuk hak
atas informasi, keterjangkauan, pilihan, keamanan, kerahasiaan, harga diri,
kenyamanan, kesinambungan pelayanan dan hak berpendapat”[22] Suami
dan istri perlu mengetahui tanda-tanda kelahiran (usia kandungan,
ketuban pecah, dan lainnya). Suami harus berpikir dengan jernih dan siap
mengambil keputusan yang sudah dibicarakan terlebih dahulu dengan
istri. Suami dan istri perlu mengetahui sistem rujukan persalinan.
4.“Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk hak
anak-anak agar dilindungi dari eksploitasi dan penganiayaan seksual serta
hak setiap orang untuk dilindungi dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan
dan pelecehan seksual.”[22] Suami harus memberikan dukungan moril
kepada istri, mendampingi istri saat melahirkan, serta membuat istri tetap
tenang dan nyaman ketika proses melahirkan seperti, mengusap keringat,
mengelus tangan, punggung, dahi, dan kaki istri.
5.“Hak atas kerahasiaan pribadi pelayanan reproduksi dilakukan dengan menghormati
kerahasiaan dan bagi perempuan diberi hak untuk menentukan pilihan sendiri
reproduksinya.”[1][22]
Heni Eka Puji Lestari. 2021. KONSEP DASAR GENDER. KONSEP DASAR
GENDER (informasibidan.com). Diakses pada 14 Maret 2023
Divisi media mitra wacana. 2019. Seksual dan Reproduksi Berbasis Gender.
Yogyakarta: Indonesia. Mitra Wacana