Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA ANAK USIA SEKOLAH DI

SDN BANDULAN 2 KOTA MALANG


WILAYAH KERJA PUSKESMAS MULYOREJO KOTA MALANG

Untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Komunitas Semester VI

Disusun Oleh:
Kelompok 10B
1. Yudiansyah (1601100066)
2. Yulela (1601100052)
3. Dwi Nur Latifa (1601100084)
4. Eka Kartika Astri Handayani (1601100047)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN
KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN MALANG
MARET 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Praktik Kilinik Keperawatan
Komunitas yang berjudul “Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas pada Anak Usia Sekolah di
SDN Bandulan 02 Kota Malang Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Kota Malang”.
Kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala Puskesmas Mulyorejo Kota Malang
2. Kepala Sekolah Dasar Negeri Bandulan 02 beserta staff dan siswa
3. Bapak Sugianto Hadi, SKM., MPH. selaku Pembimbing Institusi Program Studi D-III
Keperawatan Malang
4. Bapak Achmad Dian. Amd. Kep. selaku Pembimbing Lahan/Klinik Puskesmas
Mulyorejo Kota Malang
5. Semua pihak yang telah mendukung dan bersedia terlibat dalam penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam membantu
memperbaiki penyusunan laporan yang akan datang. Kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi orang lain.

Malang, 13 Maret 2019

Tim Penulis

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas pada Anak Usia Sekolah di SDN


Bandulan 02 Kota Malang Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Kota Malang ini telah
diperiksa dan disahkan oleh pembimbing pada tanggal 11 Maret 2019 sebagai bukti
pelaksanaan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas 11 Maret – 30 Maret 2019.

Malang, 16 Februari 2019

Pembimbing Institusi, Pembimbing Lahan/Klinik,

Kepala Puskesmas Mulyorejo, Kepala Sekolah SDN Bandulan 2,

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Komunitas ............................................................................... 3


2.1.1 Definisi Komunitas ............................................................................... 3
2.1.2 Batasan Komunitas ............................................................................... 3
2.1.3 Komponen Komunitas .......................................................................... 3
2.1.4 Fungsi Komunitas ................................................................................. 4
2.1.5 Pengaruh Komunitas Terhadap Kesehatan ........................................... 5
2.1.6 Prinsip Kesehatan Komunitas ............................................................... 5
2.2 Konsep Anak Usia Sekolah ............................................................................ 6
2.2.1 Definisi Anak Usia Sekolah .................................................................. 6
2.2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah .......................... 7
2.2.3 Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah ............................................ 8
2.2.4 Konsumsi Makanan .............................................................................. 8
2.2.5 Perilaku dan Kebiasaan Makan Anak Usia Sekolah ............................. 9
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas ...................................................... 9
2.3.1 Data Inti ................................................................................................ 9
2.3.2 Lingkungan Fisik .................................................................................. 8
2.3.3 Pelayanan Kesehatan .......................................................................... 11
2.3.4 Ekonomi .............................................................................................. 11
2.3.5 Keamanan dan Transportasi ................................................................ 12
2.3.6 Politik dan Pemerintah ........................................................................ 12
2.3.7 Komunikasi ......................................................................................... 12
2.3.8 Pendidikan .......................................................................................... 12
2.3.9 Rekreasi .............................................................................................. 13

iii
BAB III HASIL PENGKAJIAN
3.1 Data Umum Sekolah 14
3.2 Data Demografi 14

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data 22
4.2 Diagnosa Keperawatan 24
4.3 Skala Prioritas 25
4.4 Intervensi 26
4.5 Implementasi 32
4.6 Evaluasi 34

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 36
5.2 Saran 36
5.3 Rencana Tindak Lanjut 37

DAFTAR LAPIRAN................................................................................................................................38

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat, maka perlu adanya perawat kesehatan komunitas
yang dapat melayani masyarakat dalam hal pencegahan, pemeliharan, promosi kesehatan dan
pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan
masyarakat.
Komunitas adalah kelompok sosial yang ditentukan oleh keterikatan terhadap nilai-nilai
umum dan kepentingan, saling berinteraksi dengan yang lain, fungsi-fungsi dalam struktur
sosial memperlihatkan dan menciptakan norma-norma dan nilai-nilai (WHO,
1974).Keperawatan Komunitas pelayanan kesehatan profesional yang ditujukan pada
komunitas dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajad
kesehatan yang optimal melalui peningkatan dan pencegahan penyakit, dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dengan melibatkan klien sebagai mitra
dalam perencanan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHS, 1997).
Salah satu cara yang dapat mahasiswa lakukan dalam meningkatkan kesehatan dalam
komunitas di lingkungan sekolah antara lain dengan menjalankan program PHBS di
lingkungan sekolah adpaun 6 Indikator PHBS di Lingkungan Sekolah adalah ; 1)
Mencucitangan dengan air mengalir dan menggunkan sabu, 2) Mengkonsumsi jajanan sehat
di kantin sekolah, 3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat, 4) Olahraga yang teratur
dan terukur, 5) Memberantas jentik nyamuk, 6) Tidak merokok disekolah, 7) Menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan, 8) membuang sampah pada
tempatnya. Kegiatan peningkatan kesehatan pada anak sekolah ini menggunakan beberapa
pendekatan yaitu pendekatan proses keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanan, pelaksanaan dan evaluasi).
Kegiatan peningkatan kesehatan pada anak usia sekolah ini dilaksanakan di SDN
Bandulan 2 Kel. Bandulan Kec. Sukun Kota Malang kelas 3A. Dalam melaksanakan
kegiatan ini, mahasiswa akan melibatkan guru kelas 3A dan petugas UKS di SDN Bandulan
2 Kota Malang.

1
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat kesehatan komunitas SDN Bandulan 2 Kel. Bandulan Kec. Sukun
Kota Malang kelas 4?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui tingkat kesehatan komunitas siswa kelas 4 & 5 SD Negeri
Bandulan 2 Kota Malang wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa kelas 4 & 5
SD Negeri Bandulan 2 Kota Malang wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo.
2. Mengetahui tentang Kesehatan gigi pada siswa kelas 4 & 5 SD Negeri
Bandulan 2 Kota Malang wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Komunitas


2.1.1 Definisi Komunitas
Komunitas merupakan kelompok sosial yang ditentukan oleh keterikatan terhadap
nilai-nilai umum dan kepentingan, saling berinteraksi dengan yang lain, fungsi-fungsi
dalam struktur sosial memperlihatkan dan menciptakan norma-norma nilai-nilai (WHO,
1974).

2.1.2 Batasan Komunitas


Ada beberapa batasan komunitas yang digunakan antara lain sebagai berikut.
a. Komunitas adalah unit dari organisasi sosial dan teritorial, yang tergantung
daribesarnya, sehingga dapat berupa RT, RW, desa dan kota.
b. Komunitas adalah sekelompok manusia serta hubungan yang ada di
dalamnyasebagaimana yang berkembang dan digunakan dalam suatu agen,
institusi sertalingkungan fisik yang lazim.
c. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih
seringdibandingkan dengan manusia lain yang berada di luarnya serta saling
tergantunguntuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting, untuk
menunjangkehidupan sehari-hari.

2.1.3 Komponen Komunitas


Komponen komunitas adalah seperti berikut ini.
a. Manusia (people)
Menjelaskan unsur “The who” dari komunitas sangat bermanfaat dalam
menjawab:Siapa sasaran program? Bagaimana karakteristiknya? Program
kesehatan untukkomunitas remaja tentu tidak sama dengan komunitas lansia,
karena sasaran dankarakteristiknya berbeda.
b. Ruang dan waktu (space and time)

3
Menjelaskan unsur “the where and when” dari komunitas sangat bermanfaat
dalammenjawab: Di mana lokasi sasarannya? Kapan waktu yang tepat
melaksanakanprogram kesehatan untuk komunitas desa dan komunitas kota? Hal
tersebutditanyakan karena komunitas desa tidak sama dengan komunitas kota
(lokasi).Program kesehatan untuk komunitas pejuang 45 tentu tidak sama dengan
komunitasremaja milenium (waktu).
c. Tujuan (purpose)
Menyelesaikan unsur “The why and now“ dari komunitas sangat bermanfaat
dalammenjawab penyebab timbulnya masalah kesehatan dan program kesehatan
yang patutdilaksanakan. Penyebab timbulnya masalah kesehatan pada komunitas
buruh tentutidak sama dengan komunitas petani. Program kesehatan yang sesuai
untuk komunitasseniman.

2.1.4 Fungsi Komunitas


Fungsi komunitas adalah sebagai berikut.
a. Produksi, distribusi dan konsumsi
Kemampuan memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi para
anggota.Biasanya dicerminkan dengan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan
perdagangandan industri yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sendiri.
b. Sosialisasi
Kemampuan meneruskan nilai-nilai sosial, moral, budaya, pengetahuan
danketerampilan kepada para anggota. Biasanya dilakukan melalui institusi-
institusi yangada di masyarakat, seperti keluarga, sekolah, atau organisasi sosial.
c. Kontrol sosial
Kemampuan memelihara berbagai ketentuan, peraturan serta norma
masyarakat.Biasanya terkait untuk menjamin keamanan masyarakat. Dilakukan
baik melaluikeluarga, sekolah, maupun pengajian.
d. Partisipasi
Cara masyarakat berperan serta dalam memuaskan para anggota.
Biasanyadilaksanakan melalui berbagai organisasi masyarakat, termasuk keluarga
(untuk paraanggota keluarga).

4
e. Dukungan bersama
Kemampuan masyarakat melaksanakan upaya khusus yang diperlukan oleh
paraanggota terutama dalam keadaan darurat, dapat berupa bantuan keluarga untuk
paraanggota keluarga, atau bantuan masyarakat untuk kelompok yang tidak
punya/mampu(yatim piatu, lansia).

2.1.5 Pengaruh Komunitas Terhadap Kesehatan


Fungsi komunitas tidak sempurna, sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah,
baik terhadap individu maupun terhadap komunitas secara keseluruhan. Masalah yang
bisatimbul seperti berikut.
a. Gangguan pada fungsi produksi, distribusi dan konsumsi pangan, misalnya
dapatmenimbulkan kekurangan gizi.
b. Gangguan pada fungsi dukungan bersama (mutual support) pada lansia,
misalnyadapat memperberat berbagai penyakit lansia.
c. Gangguan pada fungsi sosialisasi nilai-nilai moral, misalnya dapat
menimbulkanpenyakit seksual.

2.1.6 Prinsip Kesehatan Komunitas


Prinsip yang dipegang dalam kesehatan komunitas adalah:
a. Insiden atau prevalen tinggi
b. Risiko kematian tinggi
c. Penyelesaian mengikutsertakan peran serta masyarakat
d. Lebih mengutamakan tindakan promotif dan/atau preventif dari pada kuratif dan
atau rehabilitative
e. Tanggung jawab pemerintah lebih besar dari pada masyarakat/swasta
f. Aspek efektivitas dan efisien tinggi.

5
2.2 Konsep Anak Usia Sekolah
2.2.1 Definisi Anak Usia Sekolah
Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual. Pada tahap
perkembangan usia anak sekolah dasar 6-12 tahun. Pada masa anak ini secara relatif lebih
mudah dididik dari pada masa sebelum dan sesudahnya (Yusuf, 2008).
Anak sekolah adalah anak yang berusia 6-12 tahun (middle childhood). Kesehatan bagi
anak sekolah tidak terlepas dari pengertian kesehatan pada umumnya. Kesehatan disini
meliputi kesehatan badan, rohani dan sosial, bukan hanya sekedar bebas dari penyakit, cacat
dan kelemahan (UU No.9 Tahun 1980 tentang pokok-pokok kesehatan). Anak pada usia ini
telah memilih fisik yang lebih kuat sehingga kebutuhan untuk melakukan aktivitas tampak
menonjol. Penampilannya dan pertumbuhan menjadi mantap pada diri anak tersebut
(Adriani, 2012).
Kelompok anak usia sekolah merupakan kelompok rentan gizi, kelompok masyarakat
yang paling mudah menderita kelainan gizi, bila masyarakat terkena kekurangan penyediaan
bahan makanan. Pada umumnya kelompok ini berhubungan dengan proses pertumbuhan
yang relatif pesat, yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah relatif besar (Sediaoetama,
2004). Masalah kesehatan yang sering timbul pada kelompok anak usia sekolah dasar antara
lain berat badan rendah, obesitas, anemia, gondok, dan karies gigi. Masalah berat badan
rendah dan obesitas timbul karena golongan usia ini waktu yang dimiliki lebih banyak
dihabiskan di luar rumah baik di sekolah maupun tempat bermain yang menghabiskan
banyak tenaga. Dengan demikian terjadi ketidak-seimbangan antara energi yang masuk
dengan energi yang keluar atau konsumsi makanan tidak seimbang dengan kalori yang
diperlukan (Notoatmodjo, 2003).

2.2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah


Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel,
organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pon dan kilogram),
ukuran panjang (sentimeter dan meter), umur tulang dan keseimbangan metabolisme (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh). Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat

6
diramaikan, sebagai hasil dari proses pematangan. Dalam perkembangan ini adanya proses
diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ tubuh serta sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan
dengan pematangan fungsi organ atau individu (Nirwana, 2012).
1. Parameter Umum Pertumbuhan (WHO, 2007)
a. Selama periode ini anak perempuan biasanya tumbuh lebih cepat dan umumnya
tinggi dan berat badan anak perempuan melebihi anak laki-laki.
1) Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan indikator umum ukuran tubuh dan panjang tulang. Tinggi
badan diukur dalam keadaan berdiri tegak lurus, tanpa alas kaki, kedua tangan
merapat ke badan, punggung dan bokong menempel pada dinding, pandangan
diarahkan kedepan.
a) Rata-rata anak usia sekolah bertambah tinggi 5 cm per tahun.
b) Rata-rata tinggi anak usia 6 tahun adalah 112,5 cm.
c) Rata-rata tinggi anak usia 12 tahun adalah 147,5 cm.
Antara usia 6-12 tahun, tinggi badan bisa ditentukan dengan menggunakan rumus:
Tinggi badan= Usia(tahun) x 6 + 77
2) Berat Badan
Berat badan adalah ukuran antropometri yang paling banyak digunakan. Alat yang
digunakan haruslah kuat, tidak mahal, mudah dijinjing, dan akurat hingga 100 gr.
a) Rata-rata berat badan anak usia sekolah bertambah 2-3 kg per tahun.
b) Rata-rata berat badan anak usia 6 tahun adalah 21 kg.
c) Rata-rata berat badan anak usia 12 tahun adalah 36 kg.
Perkiraan berat badan untuk anak usia 6-12 tahun adalah sebagai berikut: Berat
badan = [usia(tahun) x 7 – 5] : 2
Selama masa pra remaja, yaitu 10-13 tahun, anak umumnya mengalami pertumbuhan
yang cepat.

7
2.2.3 Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah
Tugas-tugas perkembangan anak usia sekolah menurut Havighurstdalam Hurlock
(2002) adalah sebagai berikut:
a. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainanyang
umum
b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahlukyang sedang
tumbuh
c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
d. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
e. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,menulis dan
berhitung
f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untukkehidupan sehari-
hari
g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai
h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social danlembaga-lembaga
i. Mencapai kebebasan pribadi

2.2.4 Konsumsi Makanan


Menurut Enoch (1980) konsumsi makanan adalah jenis dan banyaknya makanan yang
dimakan dan dapat diukur dengan jumlah bahan makanan atau jumlah kalori dan zat gizi.
Konsumsi makanan dan zat gizi yang adekuat memiliki peranan penting bagi anak usia
sekolah untuk menjamin pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak yang optimal
(Brown, 2005).
Anak usia SD mengalami perubahan tinggi badan dan berat badan yang tidak
mencolok seperti pada usia balita. Walaupun pada masa ini pertumbuhan fisik anak relatif
stabil, nafsu makan dan konsumsi makanan anak cenderung meningkat (Mc Williams, 1993
dan Brown, 2005). Anak usia SD membutuhkan zat gizi yang memadai karena masih dalam
masa pertumbuhan, membutuhkan banyak energi untuk beraktivitas, meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi, serta memiliki cadangan zat gizi untuk pertumbuhan di masa
remaja (Mc Williams, 1993).

8
2.2.5 Perilaku dan Kebiasaan Makan Anak Usia Sekolah
Pada usia SD, anak semakin mandiri sehingga mereka lebih sering mengkonsumsi
snack di luar rumah (Brown, 2005). Mereka juga mulai dapat memilih dan membeli sendiri
menu untuk makan siangnya. Anak mulai menyadari bahwa makanan yang sehat dan bergizi
baik untuk kesehatan tubuh mereka, tetapi mereka belum mengetahui lebih lanjut bagaimana
proses tersebut dapat berlangsung di dalam tubuh (Pipes, 1993).
Pada masa ini anak banyak mengkonsumsi makanan ringan (snack) karena umumnya
anak tidak dapat mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam satu waktu sehingga
memerlukan “snack” untuk memenuhi kebutuhan gizinya (Brown, 2005).
Anak mulai memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan tertentu serta mulai ada rasa
suka atau tidak suka terhadap makanan tertentu. Selain itu, dalam memilih makanan anak
juga banyak mendapat pengaruh dari luar keluarga (Pipes, 1993).

2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas


2.3.1 Data Inti
Anak usia sekolah adalah anak yang sedang menekuni proses pendidikan mulai pada
tingkat pra sekolah (TK), sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama dan menengah
atas. Pada tahap ini masalah kesehatan sangat berpengaruh pada kualitas tumbuh kembang
anak di kemudian hari pada saat dewasa. Gangguan kesehatan yang sering timbul pada usia
sekolah adalah gangguan kesehatan umum, gangguan perilaku, gangguan perkembangan
fisiologis hingga gangguan dalam belajar. Untuk mencegah atau mengurangi potensi
komplikasi dan permasalahan kesehatan anak, perlu dilakukan deteksi dini gangguan
kesehatan agar tidak berkembang menjadi masalah berat. Deteksi dini bisa dilakukan dengan
meningkatkan perhatian yang lebih besar terhadap usia sekolah, sama halnya dengan
perhatian ketika anak masih balita. Hal ini dilakukan dengan harapan tercipta anak usia
sekolah yang sehat, cerdas, dan berprestasi baik.

2.3.2 Lingkungan Fisik


a. Anak dan Pembangunan Lingkungan
Orang dewasa pada umumnya berpendapat bahwa pembangunan yang
cocok bagi dirinya, maka cocok pula bagi anak-anak, sehingga anak dipandang

9
tidak penting untuk didengarkan pendapat dan aspirasinya dalam merencanakan
dan menentukan arah pembangunan. Sesungguhnya melalui wadah partisipasi
anak, anak dapat diajak bekerjasama dalam mengatasi persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan (pembangunan) lingkungannya (Adams dan Ingham,
1998:51). Pemerintah dapat berkomunikasi dengan mereka, karena mereka
mempunyai persepsi, pandangan, dan pengalaman mengenai lingkungan kota
tempat meraka tinggal, sehingga pemerintah dapat menemukan kebutuhan atau
aspirasi mereka.
b. Anak dan Lingkungan Tempat Tinggal
Hal yang perlu dilakukan agar anak akrab dengan lingkungan tempat
tinggalnya antara lain:
Keluarga perlu melakukan penerapan kombinasi pola asuh antara otoriter,
bebas, dan demokratis secara seimbang dan konsisten, supaya kepercayaan
diri anak tinggi.
Rumah yang layak huni adalah rumah yang menjamin keamanan,
ketenangan, dan kenyamanan penghuni.
c. Anak dan Lingkungan Masyarakat
Pada lingkungan masyarakat, diharapkan anak dapat lebih menyesuaikan
diri dengan lingkungan masyarakat, untuk itu perlu dilakukan dengan:
Perlu ada inisiatif dan kemauan keras ketua RT dan RW untuk menjalankan
organisasi dengan membentuk kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung
pada warga, khususnya anak-anak, seperti kerja bakti.
Menjaga sanitasi lingkungan, karena berdampak langsung pada kesehatan
lingkungan, terutama terhadap anak-anak yang rentan terhadap berbagai
resiko yang ditimbulkan oleh lingkungan.
d. Anak dan Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah yang diharapkan anak adalah sebagai berikut:
Mempunyai ruang WC yang menjadi salah satu fasilitas yang penting di
sekolah.
Desain bangunan sekolah bertingkat perlu dilengkapi ruang bermain bagi
anak yang aman dan nyaman di setiap lantai.

10
Waktu sekolah pagi dan petang dipertimbangkan untuk diterapkan secara
bergantian.
Perlu menggunakan metode Cara Belajar Siswa Aktif.
Penyusunan peraturan dan tata tertib sekolah, pimpinan sekolah dan guru
perlu mengikutsertakan murid-murid.

2.3.3 Pelayanan Kesehatan


Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan di Indonesia, yakni Indonesia Sehat
2010 telah ditetapkan sejumlah misi, strategi, pokok-pokok program serta program-
programnya. Salah satu program yang dimaksud adalah Program Usaha Kesehatan
Sekolah . UU No. 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa Usaha
Kesehatan Sekolah wajib diselenggarakan di sekolah. Promosi Kesehatan Sekolah
bertujuan agar murid-murid tersebut bertindak sebagai agen perubahan bagi orang tua
mereka, saudara-saudara, tetangga dan kawan-kawan mereka. Program promosi
kesehatan di sekolah harus diintegrasikan ke dalam program usaha kesehatan sekolah,
melalui koordinasi dengan Tim Pembina UKS di tingkat Kecamatan, Kabupaten,
Provinsi, dan Pusat.

2.3.4 Ekonomi
Krisis moneter dan ekonomi yang terjadi di Indonesia yang berkepanjangan dan masih
berlangsung hingga kini, jelas berdampak negatif terhadap kesehatan dan gizi penduduk.
Dampak ini lebih nyata pada ibu hamil dan anak-anak, tidak terkecuali anak usia sekolah
dasar (SD) yang merupakan kelompok penduduk yang paling rentan terhadap gangguan gizi
dan pelayanan kesehatan, ekonomi yang berkepanjangan ini memicu penurunan daya beli
masyarakat dan kalangan hasil produksi pertanian, sehingga makanan yang di konsumsi
penduduk terutama mereka dikelas bawah miskin akan menurun dari segi kuantitas dan
kualitas.

11
2.3.5 Keamanan dan Transportasi
Pemerintah kota agar menyediakan layanan transportasi yang mempertimbangkan
kebutuhan anak. Selain itu pemerintah kota dalam membuat kebijakan mengenai transportasi
umum, menurut Jill Swart Kruger dan Louise Chawla (Kruger, 2002) perlu:
a. Memperkenalkan jarak, jenis dan ukuran transportasi umum
b. Mempertimbangkan pembuatan tiket tunggal untuk semua jenis transportasi umum
c. Mempertimbangkan penggunaan bus khusus pada hari minggu dan libur untuk anak dan
keluarganya ke tempat rekreasi.

2.3.6 Politik dan Pemerintah


Pada lingkungan masyarakat, diharapkan anak dapat lebih menyesuaikan diri dengan
lingkungan masyarakat.

2.3.7 Komunikasi
Hasil survei Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) 5 menunjukkan bahwa
acara televisi untuk anak-anak cenderung mengalami peningkatan. Hasil survei ini
menunjukkan bahwa alasan yang utama para responden (anak-anak) untuk menonton televisi
adalah hiburan (72%) dan jenis acara yang sering ditonton termasuk infotaiment (gossip,
telenovela, sinetron).

2.3.8 Pendidikan
Selain program pembangunan fisik, program pendidikan kesehatan tentang hubungan
antara air, jamban, perilaku, dan kesehatan juga menjadi kegiatan yang penting dalam
program kesehatan sekolah. Diantaranya adalah hubungan antara air kondisi sanitasi dan
penyakit; bagaimana sarana sanitasi dapat melindungi kesehatan kita; bagaimana penyakit
dapat timbul dari kondisi sanitasi dan perilaku yang buruk; kebiasaan mencuci tangan
dengan sabun; pencegahan penyakit kecacingan; dan monitoring kualitas air. Materi-materi
pembelajaran bagi siswa dilaksanakan secara partisipasi menggunakan metode PHAST.
Guru-guru sebagai tenaga pengajar akan diberi pelatihan terlebih dahulu oleh Dinas
Kesehatan setempat dan Tim Fasilitator Masyarakat, khususnya TFM bidang kesehatan.

12
2.3.9 Rekreasi
Menurut Hendricks (Hendricks: 2002) perencanaan taman bermain yang ramah
terhadap anak harus mempertimbangkan hasil konsultasi dengan anak, seperti bagaimana
mereka menggunakan ruang dan apa yang mereka ingin lakukan, sehingga dalam proses
pengembangannya tidak perlu melakukan pengekangan terhadap anak. Proses konsultasi
dengan anak harus dilakukan dengan baik seperti yang dilakukan terhadap orang dewasa.

13
BAB III
HASIL PENGKAJIAN

3.1 Gambaran Umum Sekolah


3.1.1 Sejarah
Sekolah Dasar Negeri Bandulan 02 merupakan salah satu sekolah dasar di Bandulan
yang berakreditasi A dengan kepala sekolah ibu Winarsih, S.Pd. Saat ini jumlah guru yang
mengajar di SDN Bandulan 02 sebanyak 11 orang guru. Jumlah murid saat ini sebanyak 280
siswa-siswi. Luas tanah SDN Bandulan 02 seluas 1 hektar. Di SDN Bandulan 02 terdapat
ruang kelas sebanyak 9 kelas, 1 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan, dan 4 ruang
sanitasi siswa.

3.1.2 Lokasi Sekolah


Nama Sekolah : SD Negeri Bandulan 02
NPSN : 20534047
Jenjang pendidikan : SD
Status Sekolah : Negeri
Status Kepemilikan : Pemerntah Daerah
SK Pendirian Sekolah : 803/428.64.09/1989
Tanggal SK Pendirian : 1989-10-20
Alamat Sekolah :Jl. Raya Bandulan 198 Rt.5 Rw.1
Kode Pos :65146
Nomor Telepon : 0341-581373
Email : sdnbandulanduamalang@yahoo.co.id
Kelurahan :Bandulan
Kecamatan :Sukun
Kota :Kota Malang
Provinsi : Jawa Timur

3.1.3 Data Demografi


Jumlah responden yang dikaji (data umum): 88 siswa

14
Distribusi 3.1 Berdasarkan jenis kelamin siswa kelas 4 dan 5 SDN Bandulan
02

No Jenis Kelamin Jumlah Nilai (%)

1 Laki - laki 49

2 Perempuan 39

Total 88

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 92 siswa yang dikaji didapatkan


bahwa siswa yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah siswa, apabila
diprosentasekan berjumlah dan siswa yang berjenis kelamin perempuan
berjumlah siswa atau sekitar .

Distribusi 3.2 Berdasarkan usia siswa kelas 4 dan 5 SDN Bandulan 02

No Indikator Jumlah Nilai (%)

1 9 tahun 6

2 10 tahun 40

3 11 tahun 1

4 12 tahun

5 13 tahun

Total
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 54 siswa yang dikaji didapatkan
bahwa siswa yang berumur 9 tahun adalah sebanyak 39 siswa, apabila
diprosentasekan berjumlah 72%, siswa yang berumur 8 tahun adalah sebanyak 14
siswa, apabila diprosentasekan berjumlah 26% dan siswa yang berumur 10 tahun
berjumlah 1 siswa atau sekitar 2%.

3.1.4 Data Status Kesehatan


Distribusi 3.3 Berdasarkan Gangguan Kesehatan siswa kelas 3A dan 3BSDN Bandulan
02

GANGGUAN KESEHATAN
GANGGUAN PENGLIHATAN GANGGUAN PENDENGARAN
GANGGUAN GIGi DAN MULUT

0%
11%

89%

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 54 siswa yang dikaji didapatkan


bahwa siswa yang terdapat karies gigi adalah sebanyak 25 siswa, apabila
diprosentasekan berjumlah 89%, siswa yang terdapat serumen telinga adalah
sebanyak 0 siswa, apabila diprosentasekan berjumlah 0%, siswa yang terdapat
gangguan mata berjumlah 3 siswa atau sekitar 11% dan siswa yang terdapat
gangguan pencernaan berjumlah 1 siswa atau sekitar 5%.

16
Distribusi 3.4 Berdasarkan Pengetahuan Tentang Makanan
Berbahaya siswa kelas 3A dan 3BSDN Bandulan 02

PENGETAHUAN TENTENAG MAKANAN


BERBAHAYA
CUKUP MENGETAHUI KURANG MENGETAHUI

7%

93%

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 54 siswa yang dikaji didapatkan bahwa
siswa yang memiliki pengetahuan cukup tentang makanan berbahaya berjumlah 4 siswa,
apabila diprosentasekan berjumlah 7% dan siswa yang kurang memiliki pengetahuan
berjumlah 50 siswa atau sekitar 93%.

3.1.5 Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


Distribusi 3.5 Berdasarkan Komposis makanan siswa kelas 3A dan 3BSDN Bandulan
02

KOMPOSISI MAKAN
SEIMBANG CUKUP KURANG

32%
46%

22%

17
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 54 siswa yang dikaji didapatkan bahwa
siswa yang kurang komposisi makanannya berjumlah 12 siswa, apabila diprosentasekan
berjumlah 32%,siswa yang komposis makanya cukup berjumlah 12 siswa atau bila di
presentasikan22% dan siswa dengan komposis makan seimbang berjumlah 25 bila di
presentasikan 46%

Distribusi 3.6 Berdasarkan Konsumsi Jajanan siswa kelas 3A dan 3BSDN Bandulan
02

KEBIASAAN KONSUMSI JAJANAN


MEMBAWA BEKAL BELI DI SEKOLAH

17%

83%

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 54 siswa yang dikaji didapatkan bahwa
siswa yangkonsumsi jajan di warung berjumlah 45 siswa, apabila diprosentasekan
berjumlah83% dan siswa yang konsumsi bekal berjumlah 9siswa atau sekitar 17%.

3.1.6 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Distribusi 3.7 Berdasarkan Kebiasaan Cuci Tangan siswa kelas 3A dan 3BSDN
Bandulan 02

18
KEBIASAAN MENCUCI TANGAN
JARANG SELALU TIDAK PERNAH

2%

15%

83%

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 54 siswa yang dikaji didapatkan bahwa
siswa yang selalu cuci tangan adalah sebanyak 8 siswa, apabila diprosentasekan berjumlah
15%, siswa yang jarang cuci tangan adalah sebanyak 45 siswa, apabila diprosentasekan
berjumlah 83%, dan siswa yang tidak pernah cuci tangan berjumlah 1 siswa atau sekitar 2%.

Distribusi 3.8 Berdasarkan kesulitan belajar Gigi siswa kelas 3A dan 3BSDN
Bandulan 02

19
PENGETAHUAN TENTANG MENGGOSOK GIGI
mengetahui cara gosok gigi dengan benar
pemakaian pasta gigi
penggantian sikat gigi 3 bulan sekali
tidak sikat gigi setelah mengkonsumsi makanan manis

9%

36%

46%

9%

Berdasarkan hasil pengkajian dari sampel54 siswa yang dikaji didapatkan bahwa siswa
yang mengetahui cara menggosok gigi dengan benar adalah sebanyak 5 siswa, apabila
diprosentasekan berjumlah 9%, siswa yang memakai pasta gigi adalah sebanyak 25 siswa,
apabila diprosentasekan berjumlah 46%, siswa yang mengganti sikat gigi 3 bulan sekali
berjumlah 5 siswa atau sekitar 9%, dan siswa yang tidak sikat gigi setelah mengkonsumsi
makanan manis berjumlah 19 siswa atau sekitar 36%

Distribusi 3.9 Berdasarkan kebutuhan bermain siswa kelas 3A dan 3BSDN Bandulan
02

KEBUTUHAN BERMAIN
BAIK CUKUP

31%

69%

20
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 54 siswa yang dikaji didapatkan bahwa
siswa yang kebutuhan bermainnya baik berjumlah 37 siswa, apabila diprosentasekan
berjumlah 69% dan siswa yang kebutuhan bermainya cukup berjumlah 17 siswa atau sekitar
31%.

21
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 FORMAT ANALISA DATA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


SISWA KELAS 3A & 3B SD NEGERI BANDULAN 2 KOTA MALANG

Nama Komunitas : Anak Usia Sekolah


Nama Masalah : Geligi
Faktor-faktor yang Korelasi dengan masalah
Data Fokus
berhubungan (Rasional)
Kurang pengetahuan Kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan DS:
tentang pemeliharaan kesehatan gigi yang mengakibatkan perawatan gigi
kesehatan gigi. kurang optimal, terbukti dengan banyaknya anak yang 89% anak SD kelas 3A mengatakan giginya berlubang dan karies
mengalami gigi berlubang serta konsumsi makanan 9% anak SD kelas 3 mengatakan mengetahui cara menggosok
gigi dengan benar.
manis yang tidak sertai dengan pembersahan gigi 46% anak SD kelas 3 mengatakan menggosok gigi dengan
yang baik dan benar. menggunakan pasta gigi.
9% anak SD kelas 3 mengatakan menggangi sikat gigi 3 bulan
sekali.
36% anak SD kelas 3 mangatakan tidak menggosok gigi setalah
mengkonsumsi makanan manis.
DO:

Dari jumlah responden 54 siswa didapatkan 89% siswa menderita


karies gigi.
Lebih dari ¾ siswa belum menggosok gigi secara teratur dan
tidak mengetahui cara menggosok gigi yang benar.
Dari 5 sampel siswa yang diambil, 4 diantaranya tidak
membersihkan gigi setelah makan-makanan manis.

22
Nama Komunitas : Anak Usia Sekolah
Nama Masalah : Kebersihan perorangan
Faktor-faktor yang Korelasidenganmasalah
Data Fokus
berhubungan (Rasional)
Kurang pengetahuan Kurangnya pendidikan kesehatan mengenai cuci DS:
tentang perilaku cuci tangan tangan dengan benar dan baik yang mengakibatkan
dan teknik cuci tangan siswa-siswi tidak terbiasa melakukan cuci tangan 15% siswa mengatakan selalu mencuci tangandengan air mengalir
dengan benar setelah malukan kegiatan ataupun sebelum dan dan menggunakan sabun.
sesudah makan jajan. Serta tidak tersedianya sabun 83%mengatakan jarang mencuci tangan dengan air mengalir dan
cuci tangan di sekolah. menggunakan sabun.
2% mengatakan tidak pernah mencuci tangan dengan air mengalir
dan menggunakan sabun
DO:
Siswa-siswi terlihat tidak mencuci tangannya sebelum dan
sesudah makan jajan di kantin.
Nama Komunitas : Anak Usia Sekolah
Nama Masalah : Nutrisi
Faktor-faktor yang Korelasidenganmasalah Data Fokus
berhubungan (Rasional)
Kurangnya pengetahuan Kurangnya pendidikan kesehatan mengenai makanan DS :
tentangmakanan yang yang berbahaya pada anak usia sekolah di lingkungan 96% siswa mengatakan mengkonsumsi jajan di warung
berbahaya (zat pengawet sekolah maupun di lingkungan keluarga yang 4% siswa mengatakan mengkonsumsi jajan buatan keluarga
dan pewarna) mengakibatkan anak-anak usia sekolah sering jajan sendiri
sembarangansertasiswa-siswitidakdapat DO:
membedakan makan yang baik baik dikonsumsi dan
makanan yang tidak baik untuk dikonsumsi. Dari jumlah responden 54 siswa didapatkan 83% siswa sering
makan jajanan diluar rumah/ kantin sekolah. Terbukti dengan
waktu istirahat banyak siswa-siswi yang jajan di kantin sekolah.
Dari jumlah responden,17% siswa makan jajanan dari rumah/
keluarga.
Serta sebanyak 50 siswa-siswi kurang mengetahui tentang
makanan berbahya.

23
4.2 DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
SISWA KELAS 3A & 3B SD NEGERI BANDULAN 2 KOTA MALANG

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


Kurang pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi berhubungan dengan kurang optimalnya perawatan gigi (kerusakan gigi)
1.
pada siswa kelas 3 di SDN Bandulan02.
2. Kurang pengetahuan tentang perilaku cuci tangan dan teknik cuci tangan dengan benar berhubungan dengan kurangnya pendidikan
mengenai cuci tangan dengan baik dan benar di sekolah pada siswa kelas 3 di SDN Bandulan 02.
Kurangnya pengetahuan tentang makanan yang berbahaya (zat pengawet dan pewarna) berhubungan dengan kurangnya pendidikan
3. kesehatan mengenai makanan berbahaya di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga pada siswa kelas 3 di SDN
Bandulan 02.

24
4.3 SKALA PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
SISWA KELAS 3A & 3B SD NEGERI BANDULAN 2 KOTA MALANG

Perhatian Poin Tingkat Kemungkinan Nilai


DiagnosaKeperawatan / Kriteria
Masyarakat Prevalensi Bahaya untuk dikelola Total
Kurang pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan 4 4 3 3 144
gigi berhubungan dengan kurang optimalnya perawatan
gigi (kerusakan gigi) pada siswa kelas 3 di SDN
Bandulan 02.
Kurang pengetahuan tentang perilaku cuci tangan dan 4 3 4 4 192
teknik cuci tangan dengan benar berhubungan dengan
kurangnya pendidikan mengenai cuci tangan dengan baik
dan benar di sekolah pada siswa kelas 3 di SDN
Bandulan 02.
Kurangnya pengetahuan tentang makanan yang 3 3 3 2 54
berbahaya (zat pengawet dan pewarna) berhubungan
dengan kurangnya pendidikan kesehatan mengenai
makanan berbahaya di lingkungan sekolah maupun di
lingkungan keluarga pada siswa kelas 3 di SDN
Bandulan 02.

Keterangan :
1. Rentangskor : 1 - 4
2. Skor yang diperolehdikalikankekanan :skorperhatianmasyarakat x skorpoinprevalensi x skortingkat bahaya x skor kemungkinanuntuk di kelola =
Nilai total
3. Prioritasmasalah berdasarkan urutan perolehan skor

25
4.4 PLANNING OF ACTION (RENCANA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
SISWA KELAS 3A & 3B SD NEGERI BANDULAN 2 KOTA MALANG

No Dx Rencana Metoda &


Tujuan Umum dan Khusus Kriteria Hasil Waktu Tempat PJ
Kep Tindakan Media
TU: persiapan untuk musyawarah Pra Jum’at, 01 Ruang Cermah, Dwi
TK: Hasil survey dipaparkan Musyawarah Februari Pertemuan diskusi. Nurfiyanto
Adanya usulan untuk diangkat di dengan data penunjang SD Negeri 2019. Pukul SDN Media: PPt,
musyawarah
yang ada Bandulan 2 09.30 – Bandulan 2 LCD
Mendiskusikan hal apa uyang Ada 3 hal yang akan Kota selesai. Kota Proyektor.
akan diangkat di musyawarah diangkat untuk dijadikan Malang Malang
bahan diskusi saat
musyawarah
TU: Memusyawarahkan Hasil Senin, 04 Ruang Musyawarah, Dwi
Survei untuk ditindaklanjuti Musyawarah Februari Pertemuan ceramah, Nurfiyanto
TK: Adanya mufakat dalam
Pemaparan 2019. Pukul SDN diskusi,
Tercapainya kesepakatan musyawarah
tindaklanjut dari pemaperan Hasil Survei 09.00 – Bandulan 2 voting.
survey Kesehatan 13.00. Kota Media: PPT,
Kontribusi maksimal dari wali Jumlah kehadiran minimal Siswa/i 3A Malang Mic sound,
murid 28 wali murid.
& 3B SDN LCD
Muncul usulan tindaklanjut dari Minimal 3 wali murid Bandulan 2 Proyektor
survey mengusulkan Kota
Muncul minimal 3 usulan dari Setiap kelompok Malang
wali murid pembagian minimal
mengusulkan 1 usulan

26
TU:Setelah mengikuti proses Pendidikan Jumat, 08 Ruang Ceramah, Marliana
penyuluhan ini selama 30 menit, Kesehatan Februari Kelas 3A Tanya jawab, Yustika &
peserta dan keluarga diharapkan
tentang 2019. dan 3B, demontrasi, Fernanda
dapat mengerti dan memahami
tentang pentingnya menjaga Keseharan Pukul 12.30 halaman praktik Riski
kebersihan mulut gigi dengan tepat Gigi dan – selesai. sekolah. bersama.
secara keseluruhan.
Mulut. Media: PPT,
TK: Kognitif: mimimal murid
Murid mampu menjelaskan Sasaran LCD
mampu menyampaikan inti
pengertian menggosok gigi. Murid Kelas Proyektor,
dari pengertian mengosok
3A & 3B Phantom
gigi
Gigi.
Murid mampu menjelaskan fungsi Kognitif :murid dapat
gigi dan tujuan menggosok gigi. menjawab minimal benar 3
dari 5 pertanyaan tetnag
1
fungsi gigi dan tujuan
menggosok gigi
Affektif: murid mau untuk
diajak mempraktikkan cara
menggosok gigi
Murid mampu menyebutkan akibat Kognitif: murid dapat
apabila tidak menggosok gigi. menjawab setengah akbita
bila tidak menggosok gigi
Affektif: murid dapat
menentukan berapa kali
harus menggosok gigi
sehari

27
Murid mampu menyebutkan waktu Affektif: murid dapat
yang tepat menyikat gigi. menentukan kapan mereka
harus menyikat gigi
Murid mampu memperagakan cara Psikomotor: 80% murid
menggosok gigi yang benar. (44) mampu mempraktikan
cara menggosok gigi yang
sudah diajarkan
Orangtau mengerti tetang Ada pertanyaan dalam Pedidikan Kamis, 07 Ceramah,
pentingnya perawatan gigi dan kegiatan penyuluhan Kesehatan Februari Tanya jawab.
mulut bagi anak-anak
Jumlah kehadiran minima tentang 2019. Media: PPT,
28 wali murid perawatan Pukul 10.00 LCD
gigi dan – selesai. Proyektor,
mulut. Leaflet
Sasaran
Wali Murid
3A & 3B.
TU: Setelah dilakukan penyuluhan Pendidikan Senin, 11 Ruang Video, Khoridatus
diharapkan murid mampu Kesehatan Februari Kelas 3A & ceramah, Silfia &
memahami tentang 6 Langkah cuci
cara 2019. 3B, halaman demonstrasi Febriantono
tangan yang benar
TK murid mampu: Kognitif: 80% murid (44) mencuci Pukul 13.00 sekolah.
2 Menyebutkan pengertian dari cuci mampu menjelaskan tangan yang – selesai.
tangan
pengertian mencuci tangan baik dan
dengan bahasa mereka benar.
Menyebutkan alasan dari Affektif: 90% murid (49) Sasaran
pentingnya mencuci tangan
28
mampu menentukan kapan murid 3A &
mereka harus cuci tangan 3B.
Meyebutkan manfaat melakukan 6 Kognitif: murid mampu
Langkah cuci tangan yang benar menyebutkan minimal 5
manfaat mencuci tangan
Menyebutkan 5 waktu penting Affektif: 90% murid (49)
melakukan cuci tangan sehari-hari mampu menentukan kapan

mereka harus cuci tangan


Mampu menjelaskan dan Psikomotor: 80% murid
memperagakan 6 langkah cuci (44) mampu
tangan dengan benar
memperagakan 6 langkah
menggunakan sabun dan hand rub
cuci tangan dengan sabun
dan handrub yang sudah
diajarkan
TU: Setelah dilakukan penyuluhan Pendidikan Kamis, 07 Ruang Ceramah, Maulita
diharapkan murid mampu Kesehatan & 13 Pertemuan, video, Rizky & Roy
memahami tentang jajanan sehat
tentang Februari Ruang diskusi, PPT. Purwyangga
TK :Mampu menjelaskan apa yang Kognitif: 80% murid (44)
dinamakan jajanan sehat mampu menjelaskan Jajanan 2019. Kelas 3A &
Sehat. 07 Feb 3B.
jajanan sehat dengan
3
Sasaran Pukul:
dengan bahasa mereka
Wali Murid 10.00 –
Orang tua mampu
& Murid selesai.
memnyampiakan kembali
Kelas 3A & 13 Feb
secara ringkas apa itu
3B. Pukul:
jajanan sehat

29
Mengerti manfaat dari jajanan Kognitif: 90% murid (49) 13.00 –
sehat mampu menjelaskan selesai.
Mengeti dampak jajanan tidak
jajanan sehat dengan
sehat
dengan bahasa mereka
Affektif: Orangtua mampu
memilah dan memilih
berdasarkan dampak dan
manfaat
Mengetahui cara memilih jajanan Affektif: murid mampu
yang disarankan memilih jajanan yang
diperbolehkan dengan yang
tidak doperolehkan
TU: Festival Sabtu, 16 SD Negeri Festival dan Ilham Dody
Adanya kesadaran untuk Gerakan Februari Bandulan 2 Gebyar.
mengonsumsi sayur dan Buah dan
Makan 2019. Kota
berdam[ak seterusnya agar
terlaksananyabudaya dengan Sayur dan Pukul 07.00 Malang
membawa bekal bersayur dan Buah. – selesai.
buah.
Sasaran
Komunitas
SDN
Bandulan 2
Kota
Malang.
TU: 90% murid (49) dapat Evaluasi Rabu, 13 Ruang Lembar Febriantono
Evaluasi Kegiatan Pendidikan
30
Kesehatan yang telah dilakukan menjawab kuisioner yang pengisian Februari Kelas 3A & Kuisioner & Roy
diberikan dengan 90% Kuisioner 2019. 3B SDN Purwyangga
jawaban benar. Pukul 13.00 Bandulan 2
Adanya catatan selama – selesai. Kota
kegiatan Pendidikan Malang.
Kesehatan dilakukan

31
4.5 LAPORAN PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
SISWA KELAS 3A & 3B SD NEGERI BANDULAN 2 KOTA MALANG

Dx Kep. Hari, Tanggal


Uraian Kegiatan
Komunitas kegiatan
- Pengkajian
- Tabulasi
Selasa, 29-1-2019 - Merumuskan masalah, Tujuan Umum&Khusus
- Penetapan Prioritas Masalah, etiologi, pathway(reng”an),
- Reng”an Kerangka Acuan Kegiatan
- Mencari SAP Batuk bersin & Cuci Tangan
Pengkajian - BHSP (games maybe)
Keperawatan Rabu, 30-1-2019 - Melangkapi pengkajian
- Pembuatan KAK
Komunitas SD - Konsultasi P. Gik &/ P.Dian
Negeri Bandulan Kamis, 31-1-2019 - Pra Mus
- Diskusi terkait musyawarah
2 Kota Malang - Musyawarah
- Pemaparan terkait kegiatan yang akan dilakukan di minggu ke2&3 beserta matriks kegiatan
Jumat, 1-2-2019 - Pemaparan mulai dari Judul Kegiatan yang diangkat tempat waktu sasaran penanggung jawab dan
hasil dari Pra Mus
- Notulensi terkait hasil diskusi untuk perubahan apabila dibutuhkan
Sabtu, 2-2-2019 - Observasi lanjutan terkait kegiatan hari sabtu
- Persiapan Implementasi dan pelengkapan berkas bahan yang dibutuhkan untuk Implementasi
Musyawarah dengan:
- Kepala sekolah
- Wali kelas
Senin, 04-02-2019 - Komite sekolah
- Pembimbing institusi
- Pembimbing lahan
- Wali murid
3 Rabu, 06-02-2019 Pembahasan event makan buah dan sayur dengan guru SDN Bandulan 2 Kota Malang

32
Pendidikan Kesehatan kepada walimurid dengan materi:
- Kebersihan dan perawatan gigi.
1, 2, 3 - Makanan gizi seimbang dan variasi makanan pada anak.
Kamis, 07-02-2019
- Cuci tangan yang bersih dan benar.
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan serta demontrasi pada siswa-siswi kelas 3 pada hari jumat,
08 februari 2019.
1 Jumat, 08-02-2019 Pendidikan Kesehatan kepada Murid Kelas 3A & 3B tentang perawatan Gigi dan Mulut serta
demonstrasi materi yang telah diberikan
2 Senin, 11-02-2019 Pendidikan Kesehatan kepada Murid Kelas 3A & 3B tentang perawatan cara mencuci tangan 6
langkah.
3 Rabu, 13-02-2019 Pendidikan Kesehatan kepada Murid Kelas 3A & 3B tentang jajanan sehat dan evaluasi kegiatan
menggunakan kuisioner
3 Sabtu, 16-02-2019 Festival Gerakan Makan Sayur dan Buah

33
4.6 LAPORAN EVALUASI PRAKTEK ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
KOMUNITAS SISWA KELAS 3A & 3B SD NEGERI BANDULAN 2 KOTA MALANG

Dx Kep.
Hari, Tanggal Evaluasi
Komunitas
1 Rabu, S:
13 Februari 2019 Sebanyak 48 siswa kelas 3A&3B atau sekitar 96% mengatakan sudah memahami tentang
kesehatan gigi
Hanya 2 siswa yang menjawab pertanyaan dengan jawaban (dikasih odol digosok, lalat bulat
bulat)
O:
Jumlah kehadiran 50 siswa ketika melakukan evaluasi
Pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan cara menggosok gigi meningkat dari
sebelumnya dibuktikan dengan bisa melakukan kegiatan demonstrasi cara menggosok gigi
Saat diberikan kuisioner >90% siswa mampu menjawab pertanyaan
Pada pertanyaan apakah sesudah makan dan minum manis sudah minus air putih ternyata
sebanyak 27% siswa masih belum melakukannya
Pada pertanyaan apakah tadi malam sudah gosok gig sebelum tidur ternyata 18% siswa belum
melakukan menggosok gigi.
A: masalah teratasi
P: Intervensi lanjutan pada RTL guna meningkatkan kesadaran dari murid unutk melakukan gosok
gigi sebelum tidur dan minum air putih ketika sudah makan dan minum manis
2 Rabu, S:
13 Februari 2019 Dimulai dari pertanyaan pertama tentang pengetahuan Cuci tangan sebanyak 93% siswa sudah
memahami kenapa harus cuci tangan, untuk 7% siswa yang belum faham dikarenakan ketika
pemberian materi mereka tidak hadir
Pada pertanyaan kedua 90% sudah bisa menjawab pertanyaan kenapa harus mencuci tangan
O:
Apakah tangan yang bersih itu pasti tidak ada kumannya58% siswa masih meng-iyakan

34
Apakah diare bisa disebabkan karena kita tidak cuci tangan 81% siswa menjawab iya
Apakah sebelum makan kita disarankan untuk cuci tangan 100% siswa menjawab
iya Apakah ketika kita dari kamar mandi juga harus cuci tangan ? 85% menjawan iya
Apakah dengan mencuci tangan dengan baik dengan benar bisa mencegah banyak penyakit
yang dapat menyerang kita ? 64% siswa menjawab iya
Apakah cuci tangan dengan baik dan benar itu ada 7 langkah 38% saja yang menyatakan iya
karena 62%memahami materi bahwa cuci tangan ada 6 langkah
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi di rencana tindak lanjut dan tujukan untuk dilakukan oleh siapa
3 Rabu, S:
Masih terdapat siswa yang masih belum suka makan sayur dan masih tidak mau meskipun tau
13 Februari 2019
nilai gizi yang terkandung
O:
Makanan sehat banyak mengandung bahan pengawet 81% menjawab iya, bisa jadi karena
siswa bingung akan pertanyaan yang diberikan
Makan sehat adalah makanan yang bergizi dan tidak mnegandung bahan pengawet 27%
menjawab
Makanan yang tidak terlalu manis dan mempunyai warna mencolok adalah jenis makanan
yang sehat 50% yang memahami makanan yang sehat
Makanan yang mengandung pemanis buatan dapat menyehatkan tubuh 65% menjawab iya
Mengonsumsi makanan sehat dapat membuat tubuh kita sehat dan terhindar dari penyakit 27%
saja yang menjawab iya
Makanan yang mengandung bahan pengenyal (Boraks) dapat menyebabkan diare, mual, dan
muntah hanya 50% yang menjawab iya
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi di rencana tindak lanjut dan tujukan untuk dilakukan oleh siapa

35
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Evaluasi keseluruhan dari tindakan yang telah di iplementasikan selama + 3


minggu di SD Negeri Bandulan 2 Kota Malang semua kegiatan telah berjalan dan
dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah direncanakan dan hasil evaluasi yang
sesuai dengan kriteria hasil yang telah ditetapkan. Meskipun demikian masih ada
beberapa kegiatan dengan prosentase yang dilampirkan tidak sesuai dengan kriteria hasil
yang ditetapkan, maka dari hasil tersebut harus ada Tindak Lanjut untuk meneruskan
kegiatan dengan kriteria hasil yang belum tercapai.

5.2 SARAN

Saran untuk dari Laporan Hasil Asuhan Keperawatan Komunitas di SD Negeri


Bandulan 2 Kota Malang, untuk pembaca senantiasa selalu berupaya bersama-sama
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut usia sekolah dan berupaya meningkatkan
pengetahuan serta memotifasi siswa-siswi usia sekolah mengenai Nutrisi Buah dan Sayur
serta gemar untuk mengkonsumsinya.

36
5.3 RENCANA TINDAL LANJUT (RTL) KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS SISWA KELAS 3A & 3B SD NEGERI BANDULAN 2 KOTA
MALANG

Dx. Kep.
Sasaran Rencana Kegiatan Tindak Lanjut
Komunitas
Bekerjasama dengan sekolah SD Negeri Bandulan 2 untuk
mempertahankan kesehatan gigi dan mulut murid kelas 3
dan meningkatkan juga tidak hanya di SD Negeri Bandulan
Puskesmas
2tetapi juga sekolah yang ada wilayah kerja Puskesmas
Bagian Poli Gigi
Mulyorejo dengan kegiatan pengecekan secara berkala
minimal 6 bulan sekali dan sesuai dengan program nasional
bulan gigi nasional
Tetap mempertahankan kesehatan gigi dan mulut murid
kelas 3A & 3B dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
1
SD Negeri bagi kelas 1, 2, 4, 5 dan 6 dengan mengadakan kegiatan
Bandulan 2 bulan gigi sekolah di bulan yang ditentukan dari rapat yang
diadakan oleh sekolah yang bekerjasama dengan pihak
Puskesmas
Ikut serta menjaga pola hdiup bersih di lingkungan SD
Puskesmas
Negeri Bandulan 2 dan meningkatan Pola Hidup Bersih
Mulyorejo bagian
dan Sehat di lingkungan Sekolah ini dengan salah satu
Kesehatan
indikatornya Cuci Tangan dan meningkatkan semua upaya
Lingkungan
PHBS di lungkungan sekolah
Mempertahankan kebersihan tangan dengan melakukan
kegiatan rutin mencuci tangan 6 langkah sesuai WHO,
Wali kelas 3A & menambah fasilitas hand wash untuk mengefektifkan
3B kegiatan cuci tangan rutin juga memberi motivasi kepada
siswa-siswi guna meningkatkan antusias terhadap
kebersihan tangan.
Melengkapi dan mempertahankan fasilitas untuk
Kepala sekolah kebersihan tangan demi menjaga kesehatan siswa-siswi
2 SDN Bandulan SDN Bandulan 02 khusunya kelas 3A & 3B juga
02 memberikan kebijakan sebuah kegitan rutin untuk menjaga
kesehatan siswa-siswi SDN Bandulan 02.
Segera melakukan kontrol kantin sekolah apakah sudah
sesuai dengan kriteria Gizi seimbang dan makanan yang
Puskesmas
disarankan untuk dikonsumsi anak usia sekolah dan sebisa
Mulyorejo bagian
mungkin untuk menyarankan kantin sekolah tidak menjual
Gizi
jajanan ringan yang banyak menggandung pewarna,
pemanis dan bahan pengawet
3 Wali Murid kelas Diharapkan wali murid dapat meluangkan waktu guna
37
3A & 3B membuat makanan untuk di bawa ke sekolah demi menjaga
kebersihan dan kesehatan makanan, memberikan motivasi
kepada anaknya untuk senantiasa menjaga pola makan dan
memilih makanan sehat setiap hari dan dapat merutinkan
konsumsi buah dan sayur kepada keluarga khususnya anak
untuk meningkatkan taraf kesehatan keluarga.
Serta bisa membentuk kepengurusan yang bergerak
melaksanakan kegiatan usaha guna adanya income massif
untuk kepengurusan
Dapat menjaga kebersihan makanan, menambah jajan sehat
khususnya yang terbuat dari sayur dan buah dan
Pengurus kantin
memberikan inovasi makanan untuk menambah
ketertarikan siswa-siswi mengenai jajanan sehat.
Dapat mempertahan kegiatan yang telah terlaksana dan
menjadikan program unggulan sekolah dengan diwajibkan
Kepala Sekolah untuk bekal setiap hari
SD Negeri Menjadikan PROGRAM GERAK MURAH untuk
Bandulan 2 dijadikan program unggulan dari sekolah dan juga bisa
mempertahankan kebiasaan dari murid untuk gemar makan
sayur dan buah

38
Lampiran Dokumentasi

Pemeriksaan Fisik

Kegiatan Musyawarah

39
Penyuluhan Kesehatan

40
Praktek Menggosok Gigi

Kegiatan Gerak Murah

41
Lampiran Kuisioner

KUISIONER EVALUASI GOSOK GIGI


1. Apa tujuan menggosok gigi dengan baik dan benar ?

Jawab :…………………………………………………………………………………………………………..

*Untuk membersihkan mulut kita dari sisa makanan agar fermentasi sisa makanan tidak berlangsung terlalu
lama, sehingga dapat menyebabkan plak pada gigi.

2. Apa manfaat kita menggosok gigi secara rutin ?

Jawab :…………………………………………………………………………………………………………..

* Mengatasi bau napas tak sedap, Gigi yang putih dan bersih, Mencegah gigi berlubang, Mencegah sakit gigi

3. Apa saja akibat jika tidak menggosok gigi ?

Jawab :…………………………………………………………………………………………………………..

*Gigi menjadi kuning kecoklatan, Bau mulut bertambah, Sakit gigi.

4. Kapan saja kita dianjurkan untuk menggosok gigi ?

Jawab :…………………………………………………………………………………………………………..

*setelah makan-makanan manis, sebelum tidur.

5. Bagian gigi mana saja yang perlu kita gosok saat gosok gigi ?

Jawab :…………………………………………………………………………………………………………..

*Sikat gigi, gusi, dan lidah

6. Jenis makana apa saja yang tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut ?

Jawab :…………………………………………………………………………………………………………..

* Makanan cepat saji, Permen manis, Minuman energy, Kopi, permen

42
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah dengan menggosok gigi dengan baik dan benar dapat
mencegah adanya plak pada gigi ?
2. Apakah dengan menggosok gigi dengan baik dan benar dapat
mencegah adanya karies gigi atau gigi berlubang ?
3. Apakah anda mengetahui apa saja manfaat menggosok gigi secara
rutin ?
3. Apakah gigi berlubang dan bau mulut disebabkan karena tidak
menggosok gigi secara rutin ?
4. Apakah pagi hari saja setelah bangun tidur kita menggosok gigi ?
5. Apakah sebelum tidur kita dianjurkan untuk gosok gigi ?
6. Apakah ganti sikat gigi itu hanya 1 minggu sekali ?
7. Apakah makanan manis bisa membuat gigi kita sakit dan berlubang ?
*Beri tanda (√) untuk memilih salah satu jawaban diatas*

KUISIONER EVALUASI JAJANAN SEHAT

1. Apakah yang dimaksud dengan makanan sehat ?

Jawab:....................................................................................................................................

2. Apakah manfaat makan makanan sehat?, sebutkan tiga.

Jawab:....................................................................................................................................

3. Bagaimana cara memilih makanan yang baik?, sebutkan tiga.

Jawab:....................................................................................................................................

4. Apakah dampak bila mengkonsumsi makanan yang kurang baik?, sebutkan tiga.

Jawab:....................................................................................................................................

5. Apakah dampak dari mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet

(MSG) ?

Jawab:....................................................................................................................................
43
No Pernyataan Benar Salah

1 Makanan sehat banyak mengandung bahan pengawet.

2 Makan sehat adalah makanan yang bergizi dan tidak mnegandung


bahan pengawet.
3 Makanan yang tidak terlalu manis dan mempunyai warna
mencolok adalah jenis makanan yang sehat.
4 Makanan yang mengandung pemanis buatan dapat menyehatkan
tubuh.
5. Mengonsumsi makanan sehat dapat membuat tubuh kita sehat dan
terhindar dari penyakit.
6. Makanan yang mengandung bahan pengenyal (Boraks) dapat
menyebabkan diare, mual, dan muntah.
*Beri tanda (√) untuk memilih salah satu jawaban diatas*

KUISIONER EVALUASI CUCI TANGAN


1. Kenapa kita harus melakukan cuci tangan ?

Jawab:....................................................................................................................................

2. Apakah manfaat cuci tangan dengan baik dan benar ?

Jawab:....................................................................................................................................

3. Berapa langkah cuci dengan baik dan benar ?, sebutkan !

Jawab:....................................................................................................................................

4. Kapan saja kita melakukan cuci tangan ?

Jawab:....................................................................................................................................

5. Apakah dampak bila tidak melakukan cuci tangan dengan baik dan benar ?

Jawab:....................................................................................................................................
44
No Pernyataan Benar Salah

1 Apakah tangan yang bersih itu pasti tidak ada kumannya ?

2 Apakah diare bisa disebabkan karena kita tidak cuci tangan ?

3 Apakah sebelum makan kita disarankan untuk cuci tangan ?

4 Apakah ketika kita dari kamar mandi juga harus cuci tangan ?

5. Apakah dengan mencuci tangan dengan baik dengan benar bisa


mencegah banyak penyakit yang dapat menyerang kita ?
7. Apakah cuci tangan dengan baik dan benar itu ada 7 langkah ?

*Beri tanda (√) untuk memilih salah satu jawaban diatas

45
Lampiran Evaluasi Kuisioner

Apakah dengan menggosok gigi Apakah dengan menggosok gigi Apakah anda mengetahui apa saja
dengan baik dan benar dapat dengan baik dan benar dapat manfaat menggosok gigi secara rutin?
mencegah adanya plak pada gigi? mencegah adanya karies gigi atau gigi 0%
berlubang?

16%

Tidak 22% Tidak Tidak


Iya / Sudah Iya / Sudah Iya / Sudah

84% 78%
100%

Apakah gigi berlubang dan bau mulut Apakah pagi hari saja setelah bangun Apakah sebelum tidur kita dianjurkan
disebabkan karena tidak menggosok tidur kita menggosok gigi? untuk gosok gigi?
gigi secara rutin?
0%
10%

28%

Tidak Tidak Tidak


Iya / Sudah Iya / Sudah Iya / Sudah

72%
90%
100%

46
Apakah Ganti Sikat Gigi Itu Hanya 1 Apakah Makanan Manis Bisa Setalah Makan Dan Minum Yang
Minggu Sekali? Membuat Gigi Kita Sakit Dan Manis Apa Kamu Sudah Minum Air
Berlubang? Putih?

10%
30%
27%
Tidak Tidak Tidak
Iya / Sudah Iya / Sudah Iya / Sudah

70%
73%
90%

Apakah Tadi Malam Kamu Sudah Makanan Sehat Banyak Mengandung Makan Sehat Adalah Makanan Yang
Gososk Gigi? Bahan Pengawet? Bergizi Dan Tidak Mengandung Bahan
Pengawet?

18% 19%

27%
Tidak Tidak Tidak
Iya / Sudah Iya / Sudah Iya / Sudah

82% 81% 73%

47
Makanan yang tidak terlalu manis dan Makanan yang mengandung pemanis Mengonsumsi makanan sehat dapat
mempunyai warna mencolok adalah buatan dapat menyehatkan tubuh? membuat tubuh kita sehat dan
jenis makanan yang sehat? terhindar dari penyakit?

35% 27%
Tidak Tidak Tidak

50% 50% Iya / Sudah Iya / Sudah Iya / Sudah


65%
73%

Makanan yang mengandung bahan Apakah tangan yang bersih itu pasti Apakah diare bisa disebabkan karena
pengenyal (Boraks) dapat tidak ada kumannya ? kita tidak cuci tangan ?
menyebabkan diare, mual, dan
muntah?
19%

Tidak 42% Tidak Tidak


Iya / Sudah Iya / Sudah Iya / Sudah
50% 50% 58%

81%

48
Apakah sebelum makan kita Apakah ketika kita dari kamar mandi Apakah dengan mencuci tangan
disarankan untuk cuci tangan ? juga harus cuci tangan ? dengan baik dengan benar bisa
0%
mencegah banyak penyakit yang
dapat menyerang kita ?
15%

Tidak Tidak Tidak

Iya / Sudah Iya / Sudah 46% Iya / Sudah


54%
85%
100%

Apakah cuci tangan dengan baik dan


benar itu ada 7 langkah ?

38%
Tidak
Iya / Sudah
62%

49

Anda mungkin juga menyukai