Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN

RESIKO BUNUH DIRI (RBD)


Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Jiwa
diajar oleh Ibu Dyah Widodo, SKp, M.Kes, dan Bapak Edy Sujarwo, S.Kp., M.Kep

Oleh :

Dwi Nur Latifa (1601100084)

POLTEKKES KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG
APRIL 2018
1. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien
Berliana berusia 17 tahun. Tinggal daerah perbukitan. Ia selalu tampak murung dan
sedih. Setiap orang yang ingin mendekatinya akan selalu dijauhi. Berliana sering
sekali mengatakan “segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah
orang yang selalu membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini”.
Kondisi ini mulai terjadi sejak tujuh hari yang lalu. Sahabatnya, Nina jatuh dari
tebing yang curam ketika sedang bermain berdua sehingga sahabatnya Nina
meninggal dunia 7 hari yang lalu. Ibu dan ayahnya sangat cemas melihat
kondisi An.B sekarang.

2. Diagnosa
Masalah Keperawatan yang muncul

RESIKO BUNUH DIRI

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat meningkatkan harga dirinya
b. Klien dapat melakukan kegiatan sehari-hari
c. Klien mendapat perlindungan dari lingkungannya.

4. Tindakan keperawatan: Melindungi pasien


Tindakan yang dilakukan perawat saat melindungi pasien dengan risiko bunuh diri
ialah
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
f. Perawat harus menemani pasien terus-menerus sampai pasien dapat dipindahkan
ke tempat yang lebih aman.
g. Perawat menjauhkan semua benda berbahaya (misalnya gnting, garpu, pisau, silet,
tali pinggang, dan gelas).
h. Perawat memastikan pasien telah meminum obatnya.
i. Perawat menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai
tidak ada keinginan untuk bunuh diri.

SP Pasien: Percakapan untuk melindungi pasien dari isyarat bunuh diri

2. STRATEGI PELAKSANAAN
FASE ORIENTASI
1. Salam : Assalamualaikum, Selamat pagi mbak, Apakah benar
ini dengan mbak Berliana?. Ohh, senang dipanggil apa ? Ohh Liana .
Baiklah Liana, perkenalkan nama saya adalah Latifa, saya biasa
dipanggil Suster Tifa, saya bertugas pada shift pagi mulai pukul 08.00-
14.00.
2. Evaluasi/Validasi : Bagaimana perasaan Liana hari ini? Saya akan
selalu menemani Liana disini mulai dari pukul 08.00-14.00, nanti akan
ada perawat yang menggantikan saya untuk menemani Dea selama
dirawat di rumah sakit ini.
3. Kontrak : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang mbak
rasakan selama ini, saya siap mendengarkan sesuatu yang ingin mbak
sampaikan. Bagaimana kalau kita lakukan disini saja? Jam berapa kita
akan berbincang – bincang? Bagaimana kalau jam 13.00 setelah makan
siang mbak?

FASE KERJA
Bagaimana perasaan Liana setelah bencana itu terjadi? Apakah dengan bencana
tersebut Liana merasa paling menderita di dunia ini? Apakah Liana kehilangan
kepercayaan diri? Apakah Liana merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada
orang lain? Apakah Liana sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
Apakah Liana berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau
berharap Liana mati? Apakah Liana mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya?

*Jika klien telah menyampaikan ide bunuh diri, segera memberikan tindakan untuk
melindungi klien.
Baiklah tampaknya Liana memerlukan bantuan untuk menghilangkan keinginan
untuk bunuh diri. Saya perlu memeriksa seluruh kamar mbak Liana untuk
memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan diri mbak Liana sendiri.
Nah, karena mbak Liana tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidu mbak Liana, maka saya tidak akan membiarkan mbak
Liana sendiri.
Apakah yang akan Liana lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau
keinginan itu muncul, maka untuk mengatasinya Liana harus langsung minta
bantuan kepada perawat diruangan ini dan juga keluarga atau teman yang sedang
besuk. Saya percaya Liana dapat melakukannya.

FASE TERMINASI

Evaluasi :

- Bagaimana perasaan Liana setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin


bunuh diri ?

- Coba Liana sebutkan lagi cara tersebut ?

Rencana Tindak Lanjut :

- Liana untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang meningkatkan


harga diri pasien isyarat bunuh diri.

Kontrak yang akan Datang :


Jam berapa Liana bersedia bercakap-cakap lagi? mau berapa lama ? Liana mau
dimana tempatnya ?

- Saya akan menemani Liana sampai keinginan bunuh diri hilang.


(jangan tinggalkan pasien).
SP Pasien: Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri

A. Pengkajian

Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri

kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh diri, kita mengenal

tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu:

1. Isyarat bunuh diri

Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri,

misalnya dengan mengatakan: “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi jauh!”

atau “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”

Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun

tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya

mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak berdaya.

Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan

harga diri rendah

2. Ancaman bunuh diri

Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk mati

disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat untuk

melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif pasien telah memikirkan rencana bunuh diri,

namun tidak disertai dengan percobaan bunuh diri.

Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan ketat

harus dilakukan. Kesempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan pasien untuk

melaksanakan rencana bunuh dirinya.


3. Percobaan bunuh diri

Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk

mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri dengan

cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat

yang tinggi.

Berdasarkan jenis-jenis bunuh diri diatas dapat dilihat data-data yang harus dikaji pada tiap

jenisnya.

Setelah melakukan pengkajian, saudara dapat merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan

tingkat risiko dilakukannya bunuh diri (lihat pembagian tiga macam perilaku bunuh diri pada

halaman sebelumnya).

Jika ditemukan data bahwa pasien menunjukkan isyarat bunuh diri, masalah keperawatan yang

mungkin muncul adalah: Harga diri rendah. Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka

tindakan keperawatan yang paling utama dilakukan adalah meningkatkan harga diri pasien

(selengkapnya lihat modul harga diri rendah).

B. Diagnosa Keperawatan

Jika ditemukan data bahwa pasien memberikan ancaman atau mencoba bunuh diri, masalah

keperawatan yang mungkin muncul :

Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka saudara perlu segera melakukan tindakan

keperawatan untuk melindungi pasien.


SP Pasien: Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri

Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini

ORIENTASI

“Assalamu’alaikum Bani! Bagaimana perasaan Bani saat ini? Masih adakah dorongan
mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu sekarang kita akan
membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih Bani miliki. Mau berapa
lama? Dimana?”

KERJA

Apa saja dalam hidup Bani yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi
kalau Bani meninggal. Coba Bani ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan Bani. Keadaan
yang bagaimana yang membuat Bani merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan Bani masih ada
yang baik yang patut Bani syukuri. Coba Bani sebutkan kegiatan apa yang masih dapat Bani
lakukan
selama ini”.Bagaimana kalau Bani mencoba melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.”

TERMINASI

“Bagaimana perasaan Bani setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-apa saja
yang Bani patut syukuri dalam hidup Bani? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam
kehidupan Bani jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan (affirmasi). Bagus Bani. Coba
Bani
ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih Bani miliki dan perlu disyukuri! Nanti jam 12 kita
bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik. Tempatnya dimana? Baiklah. Tapi
kalau ada perasaan-perasaan yang tidak terkendali segera hubungi saya ya!
Daftar Pustaka

Alfi Fariska, 2014. Strategi Pelaksanaan Resiko Bunuh Diri,


https://id.scribd.com/doc/172561772/Strategi-Pelaksanaan-Resiko-Bunuh-Diri, diakses pada
tahun 2014

Fathia D, 2015. SP 1-4 Risiko Bunuh Diri Pasien, (https://dokumen.tips/documents/sp-1-4-


risiko-bunuh-diri-pasien.html) diakses pada tanggal 21 April 2018

Surasno, 2016., Strategi Pelaksanaan Resiko Bunuh Diri,


http://www.academia.edu/27862953/STRATEGI_PELAKSANAAN_RESIKO_BUNUH_DIRI,
diakses pada tahun 2016.

Anda mungkin juga menyukai