HASIL PENGKAJIAN
47% Laki-laki
53% Perempuan
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
siswa yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 79 siswa dimana apabila dipresentasekan
berjumlah 53,1 % dan siswa yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 70 atau sekitar
46,5%.
2
Distribusi 3.2 Berdasarkan Umur
SDN Arjowinangun 01
No Indikator Jumlah Nilai (%) Distribusi Berdasarkan Umur
1 < 7 tahun 5 3,3 0% 3%
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
siswa yang berumur kurang dari 7 tahun berjumlah 5 siswa atau sekitar 3,3%, berumur 7-
9 tahun berjumlah 68 siswa atau sekitar 45,7% dari 100% dan berumur 10-12 tahun
berjumlah 76 tau sekitar 51%.
2 Demam 6 4 ISPA
3 Diare 2 1,3
Demam
37%
4 Tidak Ada 55 37
Keluhan 58% Diare
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
mayoritas siswa yang dikaji mengalami ISPA saat ini dengan jumlah 86 siswa atau
berkisar 57,7%. Selain itu siswa juga ada yang pernah mengalami Demam 6 siswa (4%),
Diare 2 siswa (21,3%), dan 55 siswa (37%) mengatakan tidak ada keluhan saat ini.
3
Distribusi 3.4 Berdasarkan Riwayat Penyakit
SDN Arjowinangun 01
No Indikator Jumlah Nilai (%) Distribusi Berdasarkan Riwayat
1 ISPA 94 63,1 Penyakit
2 Tiphus 6 4
3 DBD 4 2,7 ISPA
30%
4 Tidak Ingat 45 30,2 Tiphus
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
mayoritas siswa yang dikaji pernah mengalami penyakit ISPA dengan jumlah 94 siswa
atau berkisar 63,1%. Selain itu siswa juga ada yang pernah mengalami Tiphus 6 siswa
(4%), DBD 4 siswa (2,7%), dan 45 siswa (30,2%) tidak mengingat pernah sakit apa.
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
status gizi pada siswa yang dikaji mayoritas dalam batas normal sekitar 121 siswa
(81,2%) , adapula siswa yang masuk dalam kategori kurus dengan jumlah 18 siswa atau
sekitar 12,1% dan gemuk sekitar 10 siswa (6,7%).
4
Distribusi 3.6 Berdasarkan Kebiasaan Cuci Tangan
SDN Arjowinangun 01
No Indikator Jumlah Nilai (%) Distribusi Berdasarkan Cuci Tangan
1 Selalu 78 52,3 3%
2 Jarang 67 45
3 Tidak Pernah 4 2,7 Selalu
45% Jarang
Total 149 100 52%
Tidak Pernah
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
78 siswa atau sekitar 52,3% mengatakan selalu melakukan cuci tangan, 67 siswa (45%)
mengatakan jarang melakukan cuci tangan dan 4 siswa (2,7%) tidak pernah cuci tangan.
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
mayoritas siswa mengatakan konsumsi jajanan di warung dengan jumlah 103 siswa atau
69,15 dan 46 siswa atau 30,9% sisanya mengatakan mengkonsumsi makanan dari rumah
dalam bentuk bekal.
5
Distribusi 3.8 Berdasarkan Pemahaman Kesehatan Reproduksi
SDN Arjowinangun 01
Jumlah yang Dikaji : 73 siswa
No Indikator Jumlah Nilai (%)
Distribusi Berdasarkan Pemahaman
1 Kurang Paham 56 76,7 Kesehatan Reproduksi
2 Paham 17 23,3
Total 73 100
23%
Kurang Paham
Paham
77%
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 73 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
mayoritas siswa kurang paham mengenai kesehatan reproduksi dan Perilaku seksual
dengan jumlah kurang paham adalah 56 siswa atau sekitar 76,7% dan siswa paham
berjumlah 17 orang dari 73 siswa atau sekitar 23,3%.
6
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 73 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
mayoritas siswa belum pernah mendapatkan pengalaman pendidikan seksual atau
kesehatan reproduksi. Dari 73 siswa terdapat 23 siswa atau sekitar 31,5% pernah
mendapatkan pendidikan seksual dini dan 50 siswa (68,5%) mengatakan belum pernah
mendapatkan pendidikan seksual dini.
7
BAB 4
PEMBAHASAN
FORMAT ANALISA DATA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Nama komunitas : SDN Arjowinangun 01 Kota Malang
Nama masalah : Resiko masalah perilaku seksual
Faktor-faktor yang Korelasi dengan masalah
Data Fokus
berhubungan (Rasional)
Kurang Pengetahuan tentang Kurang optimalnya pendidikan Dari jumlah responden 73
perilaku seksual seksual dini di sekolah dan siswa didapatkan data 77%
keterbatasan informasi hampir tidak tahu tentang
kesehatan reproduksi.
Dari jumlah responden 73
siswa didapatkan data 69%
tidak pernah mendapatkan
pendidikan seksual dini
Dari hasil pengisian kuisoner
tentang kesehatan reproduksi
ada banyak siswa yang
memilih jawaban tidak atau
Tidak tahu tentang kesehatan
reproduksi. Ada pula yang
hanya asal menjawab Ya
atau tahu tetapi tidak
dijelaskan seberapa
tahu/paham siswa tersebut
mengenai kespro
8
Nama komunitas : SDN Arjowinangun 01 Kota Malang
Nama masalah : Kesiapan meningkatkan management kesehatan diri
Faktor-faktor yang Korelasi dengan masalah
Data Fokus
berhubungan (Rasional)
Kurang optimalnya budaya Dari jumlah responden
perilaku hidup bersih dan 149 didapatkan 52%
sehat di sekolah. siswa selalu melakukan
cuci tangan, 45% jarang
cuci tangan dan 3% tidak
pernah cuci tangan.
Didapatkan distribusi
berdasarkan
mengkonsumsi jajanan
sehat di kantin sekolah:
69% siswa suka
mengkonsumsi jajan
warung, dan 31% siswa
mengkonsumsi jajanan
rumah
Dari hasil observasi yang
dilakukan, didapatkan
bahwa ada sarana tempat
untuk cuci tangan
disetiap sudut kelas
meskipun tidak ada sabun
pada tempat tersebut.
Pada saat jam istirahat
kebanyakan siswa tidak
mencuci tangan dan
beranggapan tidak perlu
cuci tangan karena sudah
pakai sendok/garpu
Saat jam istirahat sholat
siswapun jarang mencuci
tangan dengan sabun,
siswa beranggapan sudah
cuci tangan dengan air
bersih sudah cukup.
9
Nama komunitas : SDN Arjowinangun 01 Kota Malang
Nama masalah : Resiko terjadinya penyakit
Faktor-faktor yang Korelasi dengan masalah
Data Fokus
berhubungan (Rasional)
Kurangnya kemampuan Kurang optimalnya Didapatkan data keluhan
dalam pencegahan dini pencegahan dini terhadap siswa saat ini 58 % siswa
suatu penyakit mengalami ISPA, 1%
Diare, 4% dan 47% tidak
ada keluahn
Distribusi berdasarkan
riwayat penyakit
didapatkan data 63%
pernah ISPA, 3% pernah
DBD, 4% pernah Typus
dan 30% tidak ingat
dengan penyakitnya.
Dari hasil pengamatan
saat pengkajian banyak
siswa yang mengalami
batuk disertai pilek tanpa
menggunakan alat
pelindung diri seperti
masker atau yang lain.
Didapatkan juga ada
siswa yang sedang batuk
pilek memberikan
minumannya ke
temannya yang tidak
sakit dengan alasan
temannya minta.
10
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
1 Resiko masalah perilaku seksual berhubungan dengan Kurang Pengetahuan
tentang perilaku seksual
2 Kesiapan meningkatkan management kesehatan diri
3 Resiko terjadinya penyakit berhubungan dengan Kurangnya kemampuan dalam
pencegahan dini
11
FORMAT MENYUSUN SKALA PRIORITAS
Perhatian Tingkat Kemungkinan
Diagnosa Keperawatan/Kriteria Poin prevalensi Nilai Total
masyarakat bahaya untuk dikelola
Resiko terjadinya penyakit berhubungan dengan
4 2 4 3 96
Kurangnya kemampuan dalam pencegahan dini
Resiko masalah perilaku seksual berhubungan
dengan Kurang Pengetahuan tentang perilaku 4 3 4 4 192
seksual
Kesiapan meningkatkan management kesehatan
4 3 2 3 72
diri
Keterangan :
1. Rentang skor : 1 - 4
2. Skor yang diperoleh dikalikan kekanan :skor perhatian masyarakat x skor poin prevalensi x skor tingkat bahaya x score
kemungkinan untuk di kelola = Nilai total
3. Prioritas masalah berdasarkan urutan perolehan skor
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Nama komunitas : SDN Arjowinangun 01 Kota Malang
Nama masalah : Resiko masalah perilaku seksual
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
Resiko masalah perilaku seksual Setelah dilakukan tindakan keperawatan siswa di Prevensi Primer
berhubungan dengan Kurang SDN Arjowinangun 01 lebih paham dan 1. Pendidikan Kesehatan
Pengetahuan tentang perilaku mengetahui tentang kesehatan reproduksi dan tentang kesehatan
seksual pendidikan seksual dengan kriteria hasil: reproduksi
Prevensi Primer
1. Pengetahuan : kesehatan reproduksi
13
Nama komunitas : SDN Arjowinangun 01
Nama masalah : Kesiapan meningkatkan management kesehatan diri
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
Kesiapan meningkatkan management Setelah dilakukan tindakan keperawatan Prevensi Primer
kesehatan diri diharapkan perilaku hidup bersih dan sehat 1. Pendidikan Kesehatan :
siswa di SDN Arjowinangun 01 dapat terwujud kesehatan diri
secara optimal dengan kriteria hasil: 2. Demonstrasi cuci tangan
Prevensi Primer 3. Pelatihan kader UKS dan
1. Pengetahuan : kesehatan diri Dokter Kecil
2. Terbentuknya kader UKS dan
dokter kecil
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
15
Siswa sangat antusias saat
dipraktekan cara cuci tangan
yang baik dan benar dan dapat
menyebutkan kapan waktu
cuci tangan.
3 Selasa, 03 09.00-10.30 Pelatihan Dokter Kecil 12 siswa Peserta antusias saat diberikan
April 2018 1. Memberikan penjelasan tentang Tempat : materi pelatihan
UKS dan Dokter Kecil UKS Ada beberapa peserta yang
2. Memberikan Penjelsan tentang masih kurang aktif saat
Jajanan Sehat diberikan umpan balik saat
16
3. Memberikan penjelasan tentang pelatihan
Kesehatan Gigi
2 Rabu, 04 April 07.00-08.00 Pendidikan Kesehatan Kelas 1 A Partisipan sangat antusias dan
dan 2018 1. Memberikan Pendidikan Kesehatan dan 1 B partisipatif saat diberikan
3 tentang ISPA penjelsan tentang ISPA dan
2. Mendemosntrasi Cuci Tangan Cuci Tangan
Siswa sangat antusias saat
dipraktekan cara cuci tangan
yang baik dan benar dan dapat
menyebutkan kapan waktu
cuci tangan.
3 Kamis, 05 09.00-10.30 Pelatihan Dokter Kecil 12 siswa Peserta antusias saat diberikan
April 2018 1. Memerikan penjelasan tentang Tempat : materi pelatihan
macam-macam penyakit dan UKS Peserta mulai aktif dan
penanganananya bertanya tentang materi yang
2. Mendemonstrasikan cara sikat gigi belum jelas
yang benar Peserta juga dapat menjawab
3. Membentuk Dokter Kecil dan Kader pertanyaan yang diberikan
UKS oleh pemateri
17
EVALUASI KEPERAWATAN
19
yang aktif mengikuti
pembelajaran dan
yang mampu
menjawab
pertanyaan. Sisanya
masih malu-malu
untuk menjawab.
Namun seluruh
peserta dokter kecil
antusias mengikuti
kegiatan ini
2 dan 3 Rabu, 04 April 2018 1. Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
tentang ISPA pada
kelas 1, 75% sudah
mampu menjawab di
akhir sesi
2. Namun hanya 60%
yang mapu memcuci
tangan menggunakan
6 langkah dengan
benar
3 Kamis, 05 April 2018 1. Seluruh peserta
dokter kecil telah
aktif dalam kegiatan
2. 90% sudah mampu
menjawab pertayaan
dengan benar, dan 10
persen perlu
bimbingan lagi
3. 100% sudah mampu
20
melakukan cuci
tangan 6 langkah dan
gosok gigi dengan
benar
4. Peserta juga mampu
mendemontrasikan
ulang cara
pertolongan pertama
pada luka.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anggreni, D., Notobroto, H. B., & Hargono, R. (2017). Hubungan Peran Pengasuhan
Orang tua dengan Tindakan Pencegahan Seksual pada Anak. Hospital Majapahit
Vol.9 No.1 Februari 2017.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2013). Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia 2012 Kesehatan reproduksi Remaja. Jakarta:Kementrian
Kesehatan.
Dahlan, M. S. (2013). Satistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5. Jakarta: Selemba
Medika.
Efendi, F., & Mukhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Selemba Medika.