Anda di halaman 1dari 22

BAB 3

HASIL PENGKAJIAN

3.1 Gambaran Umum Sekolah


3.1.1 Sejarah
Sekolah Dasar Negeri Arjowinangun 01 merupakan salah satu
sekolah dasar negeri yang berada diwilayah kerja Kota Malang.
Berdasarkan SK Izin Operasional pada tanggal 01 Januari 1910, SDN
Arjowinangun 01 mulai beroperasi dibawah pemerintahan Belanda. Pada
tanggal 01 Januari 1958, SDN Arjowinangun 01 mendapatkan SK
Pendirian dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota Malang.
3.1.2 Lokasi Sekolah
Nama Sekolah :SD NEGERI ARJOWINANGUN 01
NPSP : 20540191
Jenjang Pendidikan : SD
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jalan Tutut III
RT/RW : 4/8
Kode Pos : 65132
Kelurahan : Arjowinangun
Kecamatan : Kec. Kedungkandang
Kabupaten/Kota : Kota Malang
Provinsi : Jawa Timur
Negara : Indonesia
Posisi Geografis : Lintang -8,0416, Bujur 112,6434
NPWP : 003769692623000
No. Telpon : (0341) 752424
3.1.3 Data Sekolah
Luas Tanah (m2) : 1437
Sumber Listik : PLN
Daya Listrik (watt) : 1300
Jumlah Kelas : 8 (delapan)
Jenis lantai sekolah : Keramik
Tipe Bangunan : Permanen
Sumber Air : Sumber pompa
3.1.4 Data Demografi
Jumlah Responden yang Dikaji (Data Umum) : 149 siswa
Distribusi 3.1 Berdasarkan Jenis Kelamin
SDN Arjowinangun 01
No Indikator Jumlah Nilai (%) Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin
1 Laki-laki 79 53,1
2 Perempuan 70 46,9
Total 149 100

47% Laki-laki

53% Perempuan

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
siswa yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 79 siswa dimana apabila dipresentasekan
berjumlah 53,1 % dan siswa yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 70 atau sekitar
46,5%.

2
Distribusi 3.2 Berdasarkan Umur
SDN Arjowinangun 01
No Indikator Jumlah Nilai (%) Distribusi Berdasarkan Umur
1 < 7 tahun 5 3,3 0% 3%

2 7-9 tahun 68 45,7


< 7 tahun
3 10-12 tahun 76 51
7-9 tahun
4 > 12 tahun 0 0 51% 46% 10-12 tahun
Total 149 100 >12 tahun

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
siswa yang berumur kurang dari 7 tahun berjumlah 5 siswa atau sekitar 3,3%, berumur 7-
9 tahun berjumlah 68 siswa atau sekitar 45,7% dari 100% dan berumur 10-12 tahun
berjumlah 76 tau sekitar 51%.

Distribusi 3.3 Berdasarkan Keluhan Saat Ini


SDN Arjowinangun 01
No Indikator Jumlah Nilai (%) Distribusi Berdasarkan Keluhan Saat
1 ISPA 86 57,7 Ini

2 Demam 6 4 ISPA

3 Diare 2 1,3
Demam
37%
4 Tidak Ada 55 37
Keluhan 58% Diare

Total 149 100 Tidak Ada


1%
Keluhan
4%

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
mayoritas siswa yang dikaji mengalami ISPA saat ini dengan jumlah 86 siswa atau
berkisar 57,7%. Selain itu siswa juga ada yang pernah mengalami Demam 6 siswa (4%),
Diare 2 siswa (21,3%), dan 55 siswa (37%) mengatakan tidak ada keluhan saat ini.

3
Distribusi 3.4 Berdasarkan Riwayat Penyakit
SDN Arjowinangun 01
No Indikator Jumlah Nilai (%) Distribusi Berdasarkan Riwayat
1 ISPA 94 63,1 Penyakit

2 Tiphus 6 4
3 DBD 4 2,7 ISPA
30%
4 Tidak Ingat 45 30,2 Tiphus

Total 149 100 DBD


3% 63%
Tidak Ingat
4%

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
mayoritas siswa yang dikaji pernah mengalami penyakit ISPA dengan jumlah 94 siswa
atau berkisar 63,1%. Selain itu siswa juga ada yang pernah mengalami Tiphus 6 siswa
(4%), DBD 4 siswa (2,7%), dan 45 siswa (30,2%) tidak mengingat pernah sakit apa.

Distribusi 3.5 Berdasarkan Status Gizi


SDN Arjowinangun 01
No Indikator Jumlah Nilai (%) Distribusi Berdasarkan Status Gizi
1 Kurus 18 12,1
2 Normal 121 81,2 7% 12%

3 Gemuk 10 6,7 Kurus


Normal
Total 149 100
Gemuk
81%

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
status gizi pada siswa yang dikaji mayoritas dalam batas normal sekitar 121 siswa
(81,2%) , adapula siswa yang masuk dalam kategori kurus dengan jumlah 18 siswa atau
sekitar 12,1% dan gemuk sekitar 10 siswa (6,7%).

4
Distribusi 3.6 Berdasarkan Kebiasaan Cuci Tangan
SDN Arjowinangun 01
No Indikator Jumlah Nilai (%) Distribusi Berdasarkan Cuci Tangan
1 Selalu 78 52,3 3%

2 Jarang 67 45
3 Tidak Pernah 4 2,7 Selalu
45% Jarang
Total 149 100 52%
Tidak Pernah

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
78 siswa atau sekitar 52,3% mengatakan selalu melakukan cuci tangan, 67 siswa (45%)
mengatakan jarang melakukan cuci tangan dan 4 siswa (2,7%) tidak pernah cuci tangan.

Distribusi 3.7 Berdasarkan Konsumsi Makanan/Jajanan


SDN Arjowinangun 01
No Indikator Jumlah Nilai (%) Distribusi Berdasarkan Konsumsi
1 Jajanan Rumah 46 30,9 Makanan/Jajanan

2 Jajanan 103 69,1


Warung 31%
Jajanan Rumah
Total 149 100
Jajanan Warung
69%

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 149 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
mayoritas siswa mengatakan konsumsi jajanan di warung dengan jumlah 103 siswa atau
69,15 dan 46 siswa atau 30,9% sisanya mengatakan mengkonsumsi makanan dari rumah
dalam bentuk bekal.

5
Distribusi 3.8 Berdasarkan Pemahaman Kesehatan Reproduksi
SDN Arjowinangun 01
Jumlah yang Dikaji : 73 siswa
No Indikator Jumlah Nilai (%)
Distribusi Berdasarkan Pemahaman
1 Kurang Paham 56 76,7 Kesehatan Reproduksi
2 Paham 17 23,3
Total 73 100
23%
Kurang Paham
Paham
77%

Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 73 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
mayoritas siswa kurang paham mengenai kesehatan reproduksi dan Perilaku seksual
dengan jumlah kurang paham adalah 56 siswa atau sekitar 76,7% dan siswa paham
berjumlah 17 orang dari 73 siswa atau sekitar 23,3%.

Distribusi 3.9 Berdasarkan Pengalaman Pendidikan Seksual


SDN Arjowinangun 01
Jumlah yang Dikaji : 73 siswa
No Indikator Jumlah Nilai (%)
Distribusi Berdasarkan Pengalaman
1 Pernah 23 31,5 Pendidikan Seksual

2 Tidak Pernah 50 68,5


Total 73 100
31%
Pernah
Tidak Pernah
69%

6
Berdasarkan hasil pengkajian dari jumlah 73 siswa yang dikaji didapatkan data bahwa
mayoritas siswa belum pernah mendapatkan pengalaman pendidikan seksual atau
kesehatan reproduksi. Dari 73 siswa terdapat 23 siswa atau sekitar 31,5% pernah
mendapatkan pendidikan seksual dini dan 50 siswa (68,5%) mengatakan belum pernah
mendapatkan pendidikan seksual dini.

7
BAB 4
PEMBAHASAN
FORMAT ANALISA DATA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Nama komunitas : SDN Arjowinangun 01 Kota Malang
Nama masalah : Resiko masalah perilaku seksual
Faktor-faktor yang Korelasi dengan masalah
Data Fokus
berhubungan (Rasional)
Kurang Pengetahuan tentang Kurang optimalnya pendidikan  Dari jumlah responden 73
perilaku seksual seksual dini di sekolah dan siswa didapatkan data 77%
keterbatasan informasi hampir tidak tahu tentang
kesehatan reproduksi.
 Dari jumlah responden 73
siswa didapatkan data 69%
tidak pernah mendapatkan
pendidikan seksual dini
 Dari hasil pengisian kuisoner
tentang kesehatan reproduksi
ada banyak siswa yang
memilih jawaban tidak atau
Tidak tahu tentang kesehatan
reproduksi. Ada pula yang
hanya asal menjawab Ya
atau tahu tetapi tidak
dijelaskan seberapa
tahu/paham siswa tersebut
mengenai kespro

8
Nama komunitas : SDN Arjowinangun 01 Kota Malang
Nama masalah : Kesiapan meningkatkan management kesehatan diri
Faktor-faktor yang Korelasi dengan masalah
Data Fokus
berhubungan (Rasional)
Kurang optimalnya budaya  Dari jumlah responden
perilaku hidup bersih dan 149 didapatkan 52%
sehat di sekolah. siswa selalu melakukan
cuci tangan, 45% jarang
cuci tangan dan 3% tidak
pernah cuci tangan.
 Didapatkan distribusi
berdasarkan
mengkonsumsi jajanan
sehat di kantin sekolah:
69% siswa suka
mengkonsumsi jajan
warung, dan 31% siswa
mengkonsumsi jajanan
rumah
 Dari hasil observasi yang
dilakukan, didapatkan
bahwa ada sarana tempat
untuk cuci tangan
disetiap sudut kelas
meskipun tidak ada sabun
pada tempat tersebut.
 Pada saat jam istirahat
kebanyakan siswa tidak
mencuci tangan dan
beranggapan tidak perlu
cuci tangan karena sudah
pakai sendok/garpu
 Saat jam istirahat sholat
siswapun jarang mencuci
tangan dengan sabun,
siswa beranggapan sudah
cuci tangan dengan air
bersih sudah cukup.

9
Nama komunitas : SDN Arjowinangun 01 Kota Malang
Nama masalah : Resiko terjadinya penyakit
Faktor-faktor yang Korelasi dengan masalah
Data Fokus
berhubungan (Rasional)
Kurangnya kemampuan Kurang optimalnya  Didapatkan data keluhan
dalam pencegahan dini pencegahan dini terhadap siswa saat ini 58 % siswa
suatu penyakit mengalami ISPA, 1%
Diare, 4% dan 47% tidak
ada keluahn
 Distribusi berdasarkan
riwayat penyakit
didapatkan data 63%
pernah ISPA, 3% pernah
DBD, 4% pernah Typus
dan 30% tidak ingat
dengan penyakitnya.
 Dari hasil pengamatan
saat pengkajian banyak
siswa yang mengalami
batuk disertai pilek tanpa
menggunakan alat
pelindung diri seperti
masker atau yang lain.
 Didapatkan juga ada
siswa yang sedang batuk
pilek memberikan
minumannya ke
temannya yang tidak
sakit dengan alasan
temannya minta.

10
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
1 Resiko masalah perilaku seksual berhubungan dengan Kurang Pengetahuan
tentang perilaku seksual
2 Kesiapan meningkatkan management kesehatan diri
3 Resiko terjadinya penyakit berhubungan dengan Kurangnya kemampuan dalam
pencegahan dini

11
FORMAT MENYUSUN SKALA PRIORITAS
Perhatian Tingkat Kemungkinan
Diagnosa Keperawatan/Kriteria Poin prevalensi Nilai Total
masyarakat bahaya untuk dikelola
Resiko terjadinya penyakit berhubungan dengan
4 2 4 3 96
Kurangnya kemampuan dalam pencegahan dini
Resiko masalah perilaku seksual berhubungan
dengan Kurang Pengetahuan tentang perilaku 4 3 4 4 192
seksual
Kesiapan meningkatkan management kesehatan
4 3 2 3 72
diri
Keterangan :
1. Rentang skor : 1 - 4
2. Skor yang diperoleh dikalikan kekanan :skor perhatian masyarakat x skor poin prevalensi x skor tingkat bahaya x score
kemungkinan untuk di kelola = Nilai total
3. Prioritas masalah berdasarkan urutan perolehan skor
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Nama komunitas : SDN Arjowinangun 01 Kota Malang
Nama masalah : Resiko masalah perilaku seksual
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
Resiko masalah perilaku seksual Setelah dilakukan tindakan keperawatan siswa di  Prevensi Primer
berhubungan dengan Kurang SDN Arjowinangun 01 lebih paham dan 1. Pendidikan Kesehatan
Pengetahuan tentang perilaku mengetahui tentang kesehatan reproduksi dan tentang kesehatan
seksual pendidikan seksual dengan kriteria hasil: reproduksi
 Prevensi Primer
1. Pengetahuan : kesehatan reproduksi

Nama komunitas : SDN Arjowinangun 01


Nama masalah : Resiko terjadinya penyakit
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
Resiko terjadinya penyakit Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan  Prevensi Primer
berhubungan dengan Kurangnya siswa dapat mempertahankan kesehatannya dengan 1. Pendidikan Kesehatan :
kemampuan dalam pencegahan dini kriteria hasil: pencegahan dini ISPA
 Prevensi Primer
1. Pengetahuan : kesehatan

13
Nama komunitas : SDN Arjowinangun 01
Nama masalah : Kesiapan meningkatkan management kesehatan diri
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
Kesiapan meningkatkan management Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Prevensi Primer
kesehatan diri diharapkan perilaku hidup bersih dan sehat 1. Pendidikan Kesehatan :
siswa di SDN Arjowinangun 01 dapat terwujud kesehatan diri
secara optimal dengan kriteria hasil: 2. Demonstrasi cuci tangan
 Prevensi Primer 3. Pelatihan kader UKS dan
1. Pengetahuan : kesehatan diri Dokter Kecil
2. Terbentuknya kader UKS dan
dokter kecil
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NAMA KOMUNITAS : SDN ARJOWINANGUN 01 KOTA MALANG


No Tempat &
Hari Tanggal Waktu Implementasi Respon Komunitas
Dx Sasaran
1 Kamis, 29 07.00-08.00 Pendidikan Kesehatan Kelas 5  Partisipan sangat antusias dan
dan Maret 2018 1. Memberikan Pendidikan Kesehatan (Perempuan) partisipatif saat diberikan
3 tentang Kesehatan Reproduksi penjelsan tentang Kesehatan
2. Mendemosntrasi Cuci Tangan Reproduksi dan Cuci Tangan
 Ada beberapa siswa yang
masih cenderung malu saat
diberikan penjelasan
07.00-08.00 Pendidikan Kesehatan Kelas 4  Partisipan sangat antusias dan
1. Memberikan Pendidikan Kesehatan (Laki-Laki) partisipatif saat diberikan
tentang Kesehatan Reproduksi penjelsan tentang Kesehatan
2. Mendemosntrasi Cuci Tangan Reproduksi dan Cuci Tangan
2 Senin, 02 April 08.00-09.00 Pendidikan Kesehatan Kelas 2  Partisipan sangat antusias dan
dan 2018 1. Memberikan Pendidikan Kesehatan partisipatif saat diberikan
3 tentang ISPA penjelsan tentang ISPA dan
2. Mendemosntrasi Cuci Tangan Cuci Tangan

15
 Siswa sangat antusias saat
dipraktekan cara cuci tangan
yang baik dan benar dan dapat
menyebutkan kapan waktu
cuci tangan.

2 Selasa, 03 07.00-08.00 Pendidikan Kesehatan Kelas 3  Partisipan sangat antusias dan


dan April 2018 1. Memberikan Pendidikan Kesehatan partisipatif saat diberikan
3 tentang ISPA penjelsan tentang ISPA dan
2. Mendemosntrasi Cuci Tangan Cuci Tangan
 Siswa sangat antusias saat
dipraktekan cara cuci tangan
yang baik dan benar dan dapat
menyebutkan kapan waktu
cuci tangan.

3 Selasa, 03 09.00-10.30 Pelatihan Dokter Kecil 12 siswa  Peserta antusias saat diberikan
April 2018 1. Memberikan penjelasan tentang Tempat : materi pelatihan
UKS dan Dokter Kecil UKS  Ada beberapa peserta yang
2. Memberikan Penjelsan tentang masih kurang aktif saat
Jajanan Sehat diberikan umpan balik saat

16
3. Memberikan penjelasan tentang pelatihan
Kesehatan Gigi
2 Rabu, 04 April 07.00-08.00 Pendidikan Kesehatan Kelas 1 A  Partisipan sangat antusias dan
dan 2018 1. Memberikan Pendidikan Kesehatan dan 1 B partisipatif saat diberikan
3 tentang ISPA penjelsan tentang ISPA dan
2. Mendemosntrasi Cuci Tangan Cuci Tangan
 Siswa sangat antusias saat
dipraktekan cara cuci tangan
yang baik dan benar dan dapat
menyebutkan kapan waktu
cuci tangan.

3 Kamis, 05 09.00-10.30 Pelatihan Dokter Kecil 12 siswa  Peserta antusias saat diberikan
April 2018 1. Memerikan penjelasan tentang Tempat : materi pelatihan
macam-macam penyakit dan UKS  Peserta mulai aktif dan
penanganananya bertanya tentang materi yang
2. Mendemonstrasikan cara sikat gigi belum jelas
yang benar  Peserta juga dapat menjawab
3. Membentuk Dokter Kecil dan Kader pertanyaan yang diberikan
UKS oleh pemateri

17
EVALUASI KEPERAWATAN

No. Dx Kep. Komunitas Hari/Tanggal Evaluasi


1 dan 3 Kamis, 29 Maret 2018 1. Pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi,
dan cara mencuci
tangan 6 langkah
mengalami
peningkatan dari
23,3% menjadi 89%
setelah diberikan
pendidikan kesehatan.
2. Saat sesi tanya jawab
para siswa sudah bisa
menjawab soal dari
pemateri
3. Ketika melakukan
penerapan cuci tangan
6 langkah sudah
sekitar 90 % siswa
melakukan dengan
benar

2 dan 3 Senin, 02 April 2018 1. Sebesar 60% siswa di


kelas 2 telah mampu
menjawab soal yang
diberikan. Dan sisanya
masih malu-malu
untuk menjawab serta
ada yang masih fokus
terhadap hal lain saat
diberikan penkes
2. 83% siswa kelas 2
sudah mampu
melakukan cuci
tangan 6 langkah
dengan benar
2 dan 3 Selasa, 03 April 2018 1. Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
mengenai ISPA di
kelas 3, 85% anak
mampu menjawab
soal diakhir sesi
2. 90% siswa mampu
menerapkan 6
langkah cuci tangan
dengan benar setelah
diberikan pendidikan
kesehatan mengenai
cuci tangan.
3. Sudah 94% anak-
anak membawa
minuman sehta
seperti susu dan air
putih. Sedangkan 6%
masih membawa
minuman siap saji
seperti minuman
rasa-rasa.
4. Hanya sebesar 33,3%
peserta dokter kecil

19
yang aktif mengikuti
pembelajaran dan
yang mampu
menjawab
pertanyaan. Sisanya
masih malu-malu
untuk menjawab.
Namun seluruh
peserta dokter kecil
antusias mengikuti
kegiatan ini
2 dan 3 Rabu, 04 April 2018 1. Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
tentang ISPA pada
kelas 1, 75% sudah
mampu menjawab di
akhir sesi
2. Namun hanya 60%
yang mapu memcuci
tangan menggunakan
6 langkah dengan
benar
3 Kamis, 05 April 2018 1. Seluruh peserta
dokter kecil telah
aktif dalam kegiatan
2. 90% sudah mampu
menjawab pertayaan
dengan benar, dan 10
persen perlu
bimbingan lagi
3. 100% sudah mampu

20
melakukan cuci
tangan 6 langkah dan
gosok gigi dengan
benar
4. Peserta juga mampu
mendemontrasikan
ulang cara
pertolongan pertama
pada luka.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anggreni, D., Notobroto, H. B., & Hargono, R. (2017). Hubungan Peran Pengasuhan
Orang tua dengan Tindakan Pencegahan Seksual pada Anak. Hospital Majapahit
Vol.9 No.1 Februari 2017.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2013). Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia 2012 Kesehatan reproduksi Remaja. Jakarta:Kementrian
Kesehatan.

Dahlan, M. S. (2013). Satistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5. Jakarta: Selemba
Medika.

Dianawati, A. (2003). Pendidikan Seks untuk Remaja. Jakarta: Kawan Pustaka.

Efendi, F., & Mukhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Selemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai