Disusun Oleh:
KELOMPOK 3 DIII-2A:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat-Nya penulis
dapat menyusun makalah yang berjudul “Kejadian Kekurangan Gizi Karena Faktor Gengsi
Sosial”. Dalam penulisan makalah ini, penulis telah seoptimal mungkin untuk memilih dan
menyusun bahan makalah ini sehingga bermanfaat bagi para pembaca.
Dan harapan penulis semogamakalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kelompok 3 DIII-2A
2
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap Faktor, baik faktor miskin,
faktor berkembang dan faltor maju. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi
kurang, hubungan dengan penyakit infeksi dan faktor maju cenderung dengan masalah
gizi lebih (Soekirman, 2000).
Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola
makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di satu pihak masalah gizi
kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan,
kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi.
Selain itu masalah gizi lebih yang disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan
masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi (Azrul,2004).
Peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu mengakibatkan
perubahan gaya hidup dan pola makan. Perubahan pola makan ini dipercepat dengan
maraknya arus budaya makanan asing yang disebabkan oleh kemajuan teknologi
informasi dan globalisasi ekonomi. Pola acto masyarakat masih beranggapan bahwa
kebutuhan makan adalah dengan memakan makanan yang tinggi atau kaya karbohidrat
tanpa mempertimbangkan kecukupan gizi yang seimbang, orang lebih suka
mengkonsumsi makanan yang bernilai gengsi daripada bernilai gizi. Hal ini menunjukkan
bahwa aspek gengsi actor masih mendominasi perilaku di masyarakat Indonesia.
Secara garis besar gengsi actor adalah sesuatu yang terdapat pada diri kita sendiri
yang terkadang membuat kita berbuat sesuatu yang tidak ingin kita lakukan, kita
melakukannya hanya untuk mendapat pengakuan, atau mungkin sebaliknya, membuat
kita tidak mau melakukan sesuatu karena dianggap bisa menurunkan gengsi.
Gengsi sosial ini memang sudah ada pada masyarakat indonesia diseluruh kalangan,
dari masyarakat yang kompleks yang hidup diperkotaan sampai pada masyarakat yang
ada di pedesaan yang kuat sekali kultur kedaerahan, dalam artian Gengsi Sosial sekarang
ini telah ada disetiap tatanan masyarakat. Gengsi Sosial berkaitan erat dengan status
sosial. Dia berusaha mempertahankan status sosial dan pengakuan sosial, kira-kira untuk
membangkitkan keengganan orang lain atau mengangkat harkat dan martabatnya.
4
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1) Apa yang dimaksud dengan kekurangan gizi?
2) Apa yang dimaksud dengan gengsi sosial?
3) Apa yang dimaksud dengan kekurangan gizi akibat factor gengsi social?
4) Apa saja faktor pendukung kekurangan dan kelebihan gizi yang dilihat dari aspek
gengsi sosial
5) Apa saja contoh atau kasus dari kekurangan gizi akibat faktor gengsi social?
5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dari Kekurangan Gizi
Kekurangan gizi (malnutrisi) merupakan gangguan kesehatan serius yang
terjadi ketika tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup. Padahal, nutrisi
dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Malnutrisi
bisa terjadi karena tubuh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Tanda
tubuh mengalami kekurangan gizi pada tahap awal tidak terlalu jelas, sehingga
banyak orang tidak menyadari bahwa tubuhnya mulai kekurangan gizi. Keadaan
kurang zat gizi tingkat sedang yang disebabkan oleh rendahnya asupan actor dan
protein dalam waktu cukup lama yang ditandai dengan berat badan menurut umur
(BB/U) yang berada pada <-2 SD sampai >-3SD acto baku WHO-NCHS .
Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi kurang gizi di Indonesia mencapai angka
17,7 persen. Pada ibu hamil, masalah anemia masih menjadi ancaman, yaitu 48,9
persen. Di samping itu, kekurangan actor, protein, vitamin, dan mineral juga masih
menjadi masalah serius, yang tentunya dapat berdampak pada kualitas generasi
bangsa.
Kekurangan Gizi adalah masalah yang dialami beberapa orang dimana
indikatornya adalah berat badan yang sangat kurang dari normal, sehingga orang
tersebut tampak sangat kurus, dan lemas. Penyebab kekurangan gizi dibagi menjadi 3
yaitu penyebab langsung, penyebab tidak langsung dan penyebab lain.
Penyebab langsung terdiri dari :
1. Penyakit infeksi
Penyebab tidak langsung terdiri dari :
1. Kemiskinan keluarga
2. Tingkat pengetahuan dan pengetahuan orang tua rendah
3. Sanitasi lingkungan yang buruk
4. Pelayanan kesehatan yang kurang memadai
Penyebab lain yang mempengaruhi kurangnya gizi yaitu :
1. Balita tidak mendapat makanan pendanping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan atau
lebih
2. Balita tidak mendapat ASI ekslusif (ASI saja) atau sudah mendapat makanan selain
ASI sebelum umur 6 bulan
6
3. Balita tidak mendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan atau
lebih
4. MP-ASI kurang dan tidak bergizi
5. Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui
6. Balita menderita sakit dalam waktu lama,seperti diare,campak, TBC, batukpilek
7. Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.
2.4 Faktor Pendukung Kekurangan Dan Kelebihan Gizi Yang Dilihat Dari
Aspek Gengsi Sosial
Berikut factor pendukung kekurangan dan kelebihan gizi yang dilihat dari aspek
gengsi social adalah sebagai berikut:
10
Gengsi actor s merupakan gaya konsumsi makanan yang berorientasi pada
makanan yang bergengsi tinggi seperti makanan impor khususnya fast food. Makanan
tradisional yang lebih menjamin asupan gizi seimbang tidak lagi menjadi pilihan
kelompok gengsi actor s, karena makanan tradisional dinilai tidak bergengsi. Disini
tampak sekali bahwa makanan yang di negeri asalnya tidak memiliki gengsi, dengan
trick promosi yang gencar berhasil naik peringkat menjadi makanan bergengsi di
Indonesia.
2.5 Contoh Atau Kasus Dari Kekurangan Gizi Akibat Faktor Gengsi Social
Berikut ada beberapa contoh kasus yang kami ambil dari beberapa jurnal
adalah sebagai berikut:
1. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam etnis dengan beragam gaya hidup
diantaranya adalah etnis Minahasa yang terletak di utara Pulau Sulawesi. Jumlah
penduduk etnis Minahasa adalah yang terbanyak diantara etnis yang ada di
Propinsi Sulawesi Utara. Masyarakat etnis Minahasa yang sebagian besar
beragama Kristen mempunyai suatu kebiasaan party yang diikuti dengan pesta
makan atau makan makanan khas Minahasa yang sebagaian besar berasal dari
lemak hewani (babi). Makanan yang dianggap paling prestige adalah babi
(contoh: ‘babi putar’ ÿ satu ekor babi utuh yang dipanggang, makanan ‘babi bulu’
daging babi olahan yang dimasukkan ke dalam actor yang dibakar), dalam
penelitiannya mengemukakan bahwa masyarakat Minahasa menganggap suatu
gengsi social (social prestige) sebagai haI yang utama daripada kesehatan,
misalnya : lebih banyak berpesta (apalagi dilakukan secara actor misalnya
pengucapan syukur pada masyarakat Minahasa bisa menghabiskan dana 1-2
milyar rupiah/hari). Makanan yang dikonsumsi sehariharinya juga cenderung
mengandung asam lemak jenuh tinggi(daging babi), bahkan ada sebagian orang
Minahasa tidak menyukai makan makanan yangterbuat dari daging sapi. Orang
Minahasa makan daging babi sebagaimana orang kebanyakan penduduk Indonesia
makan daging sapi. Kebiasaan makan makanan khas Minahasa, semua responden
mengaku menyukai makanan khas Minahasa seperti babi putar, tinorangsak,
pangi, RW (anjing) dan sebagainya. Kebiasaan makanyang tidak sehat atau
kebiasaan makan makanan yang mengandungasam lemakjenuh tinggi dapat
memicu terjadinya dislipidemia yang merupakan actor risiko terjadinya penyakit
11
actor s g e seperti penyakit jantung koroner/penyakit kardiovaskular termasuk
stroke, hipertensi, diabetes mellitus.
2. Pelajar SMA di Kota Bengkulu sebanyak empat orang dan karyawan restoran
panties pizza sebanyak dua orang. Hasil penelitian ini menunjukkan Perilaku
Konsumtif Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Restoran Panties Pizza,
Kota Bengkulu merupakan perilaku yang disebabkan untuk menjaga penampilan
diri, gengsi, dan actor status. Perilaku ini dilakukan secara terus-menerus dan
berlebihan, sehingga demi menjaga penampilan diri, gengsi, dan actor status
tersebut para pelajar SMA harus bersikap boros agar terlihat gaul, kaya, sebagai
remaja kota, dan agar dapat meningkatkan status sosialnya. Dengan status mereka
yang masih bersekolah dan belum mempunyai penghasilan sendiri, mereka rela
menghabiskan uang sakunya untuk makan di tempat makan yang harganya cukup
mahal. Mereka tidak mempermasalahkan uang saku yang diberikan oleh orang
tuanya itu habis, bahkan mereka merasa bangga karena dapat makan di tempat
mahal dan merasa menjadi anak yang serba kekinian. Yang menjadi masalah pada
restoran siap saji adalah jumlah menu yang terbatas dan makanannya actor s
mengandung kadar lemak dan garam yang tinggi. Minuman yang tersedia pada
restoran siap saji seperti minuman ringan (soft drink) juga menambah masukan
kalori berlebih pada remaja. Dengan demikian, remaja yang sering mengonsumsi
makanan siap saji cenderung mengalami kelebihan berat badan dan kekurangan
zat gizi yang diperlukan tubuh (Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I, 2010:
16). Adapun penyebab remaja memilih restoran cepat saji adalah sebagai berikut:
12
Dalam satu bulan Ao berkunjung ke restoran tersebut sebanyak 3 kali. Agar
terlihat memiliki banyak uang di depan teman-temannya, ia sering
menghabiskan uang sakunya itu untuk makan di restoran yang memiliki harga
cukup mahal tersebut. Bahkan ia tidak segan untuk membandar teman-
temannya. Padahal selama di sekolah ia selalu menghemat uang saku yang ia
dapatkan dari orang tuanya itu. Ia tidak mempermasalahkan uangnya habis
untuk makanan yang bukan seleranya.
c) Meningkatkan Status Sosial Karena Kurangnya Rasa Percaya Diri
Sa adalah salah satu pelajar SMA di Kota Bengkulu, yang sering pergi
mengunjungi restoran siap saji panties pizza. Ia mempunyai teman-teman yang
kebanyakan orang tuanya bekerja sebagai pegawai di kantoran. Oleh karena
orang tuanya bekerja membuka usaha warung manisan di rumah, ia sering kali
merasa tidak percaya diri dan takut teman-temannya akan mengucilkan
dirinya. Maka dari itu, ia sering mengunjungi restoran panties pizza yang
memiliki fasilitas modern untuk menimbulan rasa percaya dirinya bahwa
walaupun pekerjaan orang tuanya berbeda dengan pekerjaan teman-temannya
yang lain tapi ia tetap bisa makan di sana setiap saat.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kekurangan Gizi adalah masalah yang dialami beberapa orang dimana indikatornya
adalah berat badan yang sangat kurang dari normal, sehingga orang tersebut tampak
sangat kurus, dan lemas.
2. Gengsi actor adalah sesuatu yang terdapat pada diri kita sendiri yang terkadang
membuat kita berbuat sesuatu yang tidak ingin kita lakukan, kita melakukannya hanya
untuk mendapat pengakuan, atau mungkin sebaliknya, membuat kita tidak mau
melakukan sesuatu karena dianggap bisa menurunkan gengsi.
3. Kekurangan gizi akibat actor gengsi sosial adalah kurangnya asupan zat gizi pada
makanan yang disebabkan oleh tingginya gengsi actor pada orang tersebut dimana ia
lebih mementingkan gengsi dan status sosialnya dalam memilih makanan dibandingkan
mengetahui zat gizi yang terkandung pada makanan yang dikonsumsinya.
4. 1. Faktor Pendukung Kekurangan Gizi Dilihat Dari Aspek Gengsi Sosial
Tingkat pengetahuan yang belum memadai terutama pada golongan wanita,
kebiasaan actor s yang berlaku di masyarakat, adat istiadat, perilaku, dan kurangnya
peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
2. Faktor Pendukung Kelebihan Gizi Dilihat Dari Aspek Gengsi Sosial
Makanan tradisional yang lebih menjamin asupan gizi seimbang tidak lagi menjadi
pilihan kelompok gengsi actor s, karena makanan tradisional dinilai tidak bergengsi
3.2 Saran
Masalah gizi yang ada dimasyarakat tidak hanya beberapa saja karena malash
tersebut terjadi karena beberapa actor, maka kami meminta bantuan kepada segenap
masyarakat untuk dapat memberikan informasi tentang masalah tersebut dan dapat
mengevaluasi dan menanggapainya serta mencegah masalah tersebut secara bersama-
sama, karena dalam penyusunan makalah ini kami juga belum bisa mengupas secara
tuntas masalah gizi yang terjadi karena budaya dan pengetahuan.
Adabaiknya jika masyarakat lebih memperhatikan sumber daya masyarakat
sehingga masyarakat dapat lebih selektif dalam pemilihan bahan makanan dan dapat
15
menyusun menu makanan dengan baik, sedangkan untuk intansi kesehatan dapat
memberikan pelayanan kesehatan dan penyuluhan kesehatan khususnya tentang gizi
dan bahan makanan.
Juga kepada masyarakat untuk lebih memprioritaskan makanan bergizi
seimbang dibandingkan dengan gengsi social terhadap makanan karena gengsi yang
berlebihan dapat membuat kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh tidak
tercukupi yang mengakibatkan kekurangan gizi.
Daftar Pustaka
16
https://www.academia.edu/9689873/Faktor_pendukung_kekurangan_gizi_diliha
t_dariaspek_ekonomi
https://id.scribd.com/doc/248287095/sosiologi-dan-antropologi-gizi
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/download/4428/2980/0
https://web.whatsapp.com/#
http://journal.unhas.ac.id/index.php/mkmi/article/download/1575/885
https://www.academia.edu/6354422/Makalah_Kaitan_Budaya_Masalah_Gizi_O
vi
https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/refa/gengsi-
sosial_55101c8e813311c42cbc69a3
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEw
jDy4Xh_6HoAhXWXisKHcvsCVMQFjAGegQIChAB&url=http%3A%2F
%2Fjurnal.fkm.unand.ac.id%2Findex.php%2Fjkma%2Farticle%2Fdownload
%2F59%2F56&usg=AOvVaw0ZAUnMi9EdrguyvdQOGIcv
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEw
jDy4Xh_6HoAhXWXisKHcvsCVMQFjAHegQICBAB&url=https%3A%2F
%2Fejournal.unib.ac.id%2Findex.php%2Fjsn%2Farticle%2Fdownload
%2F7377%2Fpdf&usg=AOvVaw3kQZbbhZ6Se-gUg3RyMN4g
https://id.scribd.com/doc/248287095/sosiologi-dan-antropologi-gizi
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi
ThND6paLoAhV_ILcAHTjvA_QQFjACegQIDBAH&url=https%3A%2F
%2Fwww.alodokter.com%2F11-tanda-tubuh-kamu-kekurangan-
gizi&usg=AOvVaw2gP44a6GTl9IuF-psFNphI
17