Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

DASAR ILMU GIZI


GIZI REMAJA

Disusun Oleh :
Kelompok 16

1. Aditya Wangsa Prawira 155100003


2. Christina Mediana 155100014

Universitas Respati Indonesia

Fakultas Ilmu Kesehatan

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Tahun ajaran 2015/2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 10 Januari 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar... ... ... ... ....... . i

Daftar isi .. ... ... ... ... .. .. . ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang ... ... .. .. . 1


1.2 Rumusan masalah . .. . .. . 1
1.3 Tujuan penulisan makalah .. . 2
1.4 Manfaat penulisan makalah .. . 2

Bab II Pembahasan

2.1 Definisi remaja .. .. .. . 3


2.2 Perkembangan fisik .. .. . 4
2.3 Karakteristik perilaku makan remaja ... .. . 5
2.4 Nutrisi pada usia remaja ... ... .. . 5
2.5 Makanan sehat pada remaja ... . . 8
2.6 Faktor ketidakseimbangan nutrisi pada remaja. . 10
2.7 Penyebab kurang gizi pada remaja ... .. . 11
2.8 Masalah nutrisi pada remaja ... ... .. . 15
2.9 Cara mengatasi masalah nutrisi usia remaja .. . 17

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ... ... ... . ... . 19

3.2 Saran .. .. .. . ... . 19

Referensi buku.. ... ... ... ............... . 20

Daftar Pustaka... ... ... ... ... ... . 21

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal
dewasa, jadi pada masa remaja ini manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat
juga disebut sebagai anak-anak.Usia remaja biasanya dimulai saat laki-laki atau perempuan
berusia 10-12 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.
Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang yang cepat, pertambahan berat dan
tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual
seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.Pada
perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol dan lebih suka
menghabiskan waktu diluar waktu berkumpul bersama keluarga.
Perubahan-perubahan fisik ini akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya.
Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi,
baik masalah kekurangan gizi atau kelebihan gizi.
Masalah gizi pada remaja akan menimbulkan dampak negatif pada tingkat kesehatan
masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan BBLR (Bayi
Berat Lahir Rendah), penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah membuktikan
banyak sekali remaja yang mengalami masalah gizi, masalah tersebut antara lain Anemi (berkisar
40%) dan IMT kurang dari batas normal atau kurus (berkisar 30%).Banyak faktor yang bisa
menyebabkan hal ini terjadi, tetapi dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang
mempengaruhi hal ini dapat membantu upaya penanggulangannya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang kami angkat yaitu:
A. Apa pengertian dari remaja?
B. Apa perkembangan fisik pada remaja?
C. Apa saja karakteristik perilaku makan remaja?
D. Apa saja nutrisi pada usia remaja?
E. Apa saja makanan sehat pada remaja ?

1
F. Apa saja faktor ketidakseimangan nutrisi pada remaja?
G. Apa saja penyebab-penyebab kurang gizi pada remaja?
H. Apa saja masalah nutrisi pada remaja ?
I. Bagaimana cara mengatasi masalah nutrisi usia remaja ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan remaja, apa itu nutrisi, apa saja macam-
macam nutrisi pada remaja, apa saja masalah yang terjadi pada nutrisi usia remaja dan
bagaimana cara mengatasi masalah tersebut.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah


1.4.1 Bagi Penulis :
Membantu penulis mengetahui dan memahami secara lebihmendalam tentang
kebutuhan nutrisi pada usia remaja.

1.4.2 Bagi Remaja :


Membantu remaja untuk mengetahui betapa pentingnya pemenuhan nutrisi dalam
kehidupannya sehari-hari agar tak ada lagi remaja yang mengalami masalah pada
pemenuhan nutrisinya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Remaja

Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal
dewasa, jadi pada masa remaja ini manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat
juga disebut sebagai anak-anak.Usia remaja biasanya dimulai saat laki-laki atau perempuan
berusia 10-12 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.
Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada
masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena
pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan
antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu merupakan
masalah gizi lebih maupun gizi kurang.
Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara
antropometri.Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi di tentukan dengan pemeriksaan darah.
Antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks Masa
Tubuh (IMT) di rekomendasikan sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi
remaja.
Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Indeks (BMI) dengan rumus IMT :
BB(kg) / TB
(m2)
Kesehatan reproduksi remaja (adolescent reproductive health )adalah upaya kesehatan
reproduksi yang di butuhkan oleh remaja. Salah satu unsur yang berperan dalam mewujudkan
kesehatan reproduksi remaja adalah asupan gizi. Asupan gizi zat-zat seimbang sesuai dengan
kebutuhan remaja akan membantu remaja mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan
masalah gizi baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.

3
2.2 Perkembangan Fisik
Perkembangan seksual terjadi selama masa remaja dan kemunculan ciri-ciri seksual
pubertas adalah penanda yang lebih baik untuk tahap remaja dan kebutuhan-kebutuhan
nutrisinya di banding umur.
Pubertal Growth Spurt (percepatan pertumbuhan masa pubertas), terjadi selama kira0kira
3 tahun dan merupakan masa pertumbuhan cepat dalam tinggi badan yang terjadi sebagai hasil
dari efek sinergi hormon seks dan hormon pertumbuhan.Cadangan jaringan adipose juga
meningkat, dimana anak perempuan lebih banyak menyimpan jaringan adipose di banding anak
laki-laki, dan meletakkan simpanan itu di daerah buah dada dan pinggul.Simpanan lemak pada
anak laki-laki cenderung lebih sentral.
Umur dimulainya percepatan pertumbuhan sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh
faktor genetika, jenis kelamin, etnis, dan berat badan.
Pada anak perempuan, ini dimulai pada permulaan pubertas, pada saat perkembangan
buah dada dimulai, dengan penambahan tinggi badan paling banyak pada tahun sebelum
menarkhe (menstruasi yang pertama).Secara rata-rata, anak perempuan tumbuh 6cm lagi setelah
manarkhe, yang terjadi pada sekitar umur 13 tahun. Rentang umur menarke adalah antara 10-
16,5 tahun, dimana anak-anak yang tinggi dan berat cenderung mulai menstruasi lebih awal di
banding teman-teman sekelasnya yang lebih kecil dan lebih ringan. Olahraga keras, seperti
atletik, dapat menunda menarche karena efek-efek fisiologis latihan dan penipisan lemak tubuh.
Anak laki-laki memulai percepatan pertumbuhan mereka rata-rata dua tahun lebih lambat
di banding anak perempuan dan akan menjadi lebih pendek di banding anak perempuan selama
beberapa waktu. Pertumbuhan mungkin belum berhenti sepeuhnya pada akhir masa remaja dan
penambah tinggi badan sampai dengan 2cm masih dapat terjadi antara umur 17 dan 28 tahun.
Anak laki-laki pada akhirnya secara rata-rata akan 14,5 cm lebih tinggi di banding anak
perempuan.
Ketika pertumbuhan diases pada grafik sentil berat badan untuk umur dan tinggi badan
cukup lazim untuk melihat pelintasan sentil baik untuk tinggi badan maupun berat badan selama
percepatan pertumbuhan ini. Ini karena grafiknya menunjukkan percepatan pertumbuhan rata-
rata pada sebuah umur rata-rata, tetapi ada rentang umur yang besar dalam hal waktu terjadinya
percepatan pertumbuhan itu.

4
2.3 Karakteristik Perilaku Makan Remaja
Selama masa remaja, remaja mengembangkan otonominya sendiri.Mereka seirng
menolak nilai-nilai orangtua mereka untuk mengembangkan nilai-nilainya sendiri.Nilai-nilai
yang berkaitan dengan makanan dan makan juga tidak terkecuali, dan banyak remaja mengubah
kebiasaan makan mereka agar berbeda dengan seluruhg keluarganya. Mereka mungkin :
A. Menghindari waktu makan keluarga untuk menghindari kontrol pengawasan dan
makanan yang di berikan orangtuanya mereka mungkin mengatakan bahwa dirinya tidak
lapar atau aku akan membuat sesuatu untukku sendiri
B. Mengadopsi pola makan yang berbeda, seperti vegetarianisme atau diet untuk mengelola
berat badan.
Ini juga saat bereksperimentasi, tanpa terlalu memedulikan konsekuensi jangka panjang
Seperti masalah kesehatan di usia paruh baya. Jadi, mereka mungkin tertarik Junk Food karena
daya tarik rasanya dan mengikuti kelompok sebayanya tanpa memedulikan konsekuensi
nutrisionalnya.
Pilihan makanan mereka kemungkinan besar di dasarkan atau di pengaruhi oleh :
A. Kenyamanan khususnya ketika makan di luar rumah.
B. Preferensi.
C. Selera.
D. Merek.
E. Mode dan tekanan atau pengaruh kelompok sebaya.
F. Ideology personal, seperti pilihan diet vegetarian.
G. Sibuk dengan pengendalian berat badan terlepas dari apakah hal iti dapat di justifikasi
atau tidak.
H. Memilih makanan kurang sehat sebagai tindakan menentang orangtua dan solidaritas
dengan teman sebaya.
I. Mengikuti diet tertentu untuk memperkuat kecakapan olahraga.

2.4 Nutrisi Pada Usia Remaja


Masa pubertas yang dialami remaja adalah masa dimana terjadinya perubahan
hormonal.Perubahan hormonal ini berkaitan dengan pertumbuhan pada masa remaja. Remaja
akan menambah 20% tinggi badannya dan hampir 50% dari berat orang dewasa selama masa
remaja.
Karena masa inilah remaja membutuhkan banyak nutrisi karena kebutuhan gizinya yang
meningkat.

5
Apa saja nutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh?
2.4.1 Kalori
Remaja laki-laki membutuhkan sekitar 2.500 hingga 2.800 kalori setiap harinya,
sedangkan remaja putri membutuhkan kira-kira 2.200 kalori perhari.

Idealnya kebutuhan kalori tersebut bersumber dari protein, susu rendah lemak, biji-bijian
(kacang-kacangan, sayuran dan buah-bauhan).
2.4.2 Protein
Remaja membutuhkan protein sebesar 45 hingga 60gram perhari untuk tumbuh
dan membentuk otot. Protein sangat mudah didapat dari berbagai sumber makanan sehat,
seperti daging, telur, ikan, dan susu. Untuk vegetarian protein bisa didapat dari makanan
yang berbahan kacang-kacangan.
2.4.3 Kalsium dan Fosfor
Saat masa pubertas, tubuh membutuhkan banyak kalsium untuk menyimpannya
sebagai tabungan untuk membentuk tulang yang kuat saat dewasa. Karena memasuki usia
20tahun penyerapan asupan kalsium untuk tulang akan berkurang. Remaja membutuhkan
asupan kalsium sebesar 1.200mg setiap harinya. Asupan kalsium dapat berasal dari susu,
sereal, buah dan sayur yang kaya akan kalsium.
Kalsium dan fosfor penting untuk akresi/pertambahan jaringan tulang yang cepat.
Enam puluh persen massa tulang dewasa didapatkan selama percepatan pertumbuhan
masa pubertas. Bahkan setelah percepatan pertumbuhan, kalsifikasi tulang berlanjut
karena massa tulang puncak dicapai di sebagian besar tempat tulang antara umur 16
sampai 30 tahun. Meskipun 70-80 persen massa tulang puncak ditentukan oleh faktor-
faktor genetik, 20-30 persen sisanya dapat dipengaruhi oleh diet dan olahraga. Di Inggris,
remaja kulit putih dan Asia lebih rentan mengalami massa tulang buruk di banding ras-ras
lain. Asupan kalsium yang adekuat pada usia ini dapat melindungi dari osteoporosis di
kemudian hari.
Kepadatan tulang yang rendah dan tulang retak pada remaja putri berkaitan
dengan asupan minuman karbonasi yang tinggi. Alasannya belum di ketahui dengan jelas
tetapi juga bisa karena kandungan fosfat yang tinggi di dalam minuman karbonasi yang
menganggu fisiologi tulang bersama diet rendah-kalsium yang cenderung diikuti remaja
dengan tidak mengonsumsi tiga porsi susu, keju dan/atau yogurt.

6
2.4.4 Zat Besi
Zat besi membantu darah membawa oksigen keseluruh otot, juga membuat fungsi
otak bekerja maksimal dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam
melawan penyakit.Remaja laki-laki membutuhkan asupan sebanyak 12mg zat besi
perharinya, sedangkan untuk remaja perempuan membutuhkan asupan zat besi sebanyak
15mg perharinya.Kebutuhan zat besi remaja perempuan lebih besar dibandingkan
kebutuhan zat gizi untuk laki-laki, hal ini karena perempuan mengalami menstruasi.Saat
menstruasi perempuan membutuhkan zat besi yang lebih banyak untuk menghindari
adanya resiko kekurangan darah.Mencapai cadangan zat besi adekuat menjadi penting
bagi anak perempuan ketika periode menstruasi menjadi lebih teratur dan lebih berat
seiring kematangan mereka.
2.4.5 Vitamin
Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil,
yang pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh.Oleh karena itu, harus didatangkan
oleh makanan.Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan
kehidupan.Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik dalam tubuh.

Kebutuhan vitamin thiamin, riboflavin, dan niasin pada remaja akan meningkat.
Zat-zat tersebut diperlukan untuk membantu proses metabolism energi. Begitu Juga
dengan folat dan vitamin B12 yang penting untuk sintesis DNA dan RNA.Tak kalah
pentingnya adalah vitamin D yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otot. Vitamin A, C,
dan E dibutuhkan untuk pertumbuhan dan mendukung fungsi sel baru.
2.4.6 Mineral
RNI untuk kalsium,fosfor, dan zat besi untuk kedua jenis kelamin, dan
magnesium untuk perempuan, lebih tinggi untuk remaja dibanding untuk orang dewasa.
Ini mereflesikan meningkatnya kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

2.5 Makanan Sehat Pada Remaja


Pedoman tentang makan sehat untuk remaja didasarkan pada jumlah penyajian harian di
masing-masing kelima kelompok makanan didalam eatwell plate. Tiga penyajian besar susu,
keju, atau yogurt akan memastikan bahwa kebutuhan zat besi dan fosfor terpenuhi untuk
memastikan deposisi tulang. Mengonsumsi dua porsi perhari, atau tiga porsi untuk vegetarian,

7
dari kelompok daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian setiap hari akan memastikan
bahwa kebutuhan ekstra akan zat besi terpenuhi.
Ukuran Porsi Makanan-Makanan untuk Remaja
Kelompok Makanan Makanan yang di sarankan
Kelompok 1 : - 2-4 iris roti gandum utuh atau roti putih,
Roti,nasi,kentang,pasta dan makanan berzat muffin roll panekuk
tepung lainnya. - Semangkuk besar (7-9 sendok makan)
sereal sarapan
- Semangkuk besar (10-16 sendok makan)
sereal panas seperti bubur yang di buat
dengan susu.
- 5-10 sendok makan nasi atau pasta
- 1-3 butir kentang sebesar telur atau 3-8
sendok makan kentang lumat
- 2-5 potong crispbreads atau kreker
Kelompok 2 : - 1-2 butir apel, jeruk, pir, pisang
Buah dan sayuran - 6-15 butir anggur
- 4-8 sendok makan buah segar yang
dimasak direbus atau dilumatkan
- 4-6 sendok makan sayuran mentah atau
dimasak
Kelompok 3 : - 200-250 ml susu sapi penuh sebagai
Susu, keju dan yogurt minuman
- 2 wadah kecil (125ml) yogurt
- 4-8 sendok makan keju parut
- Keju didalam roti lapir (sandwich) atau
sepotong pizza
- 150-200 ml custard atau pudding susu
Kelompok 4 : - 5-8 sendok makan daging tanpa lemak,
Daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji- ikan, atau unggas giling, cincang atau di
bijian potong dadu
- 1-2 butir telur utuh
- 4-10 sendok makan biji-bijian utuh atau
lumat (kacang buncis, kacang polong,
lentil, hummus dhal)\
- 1-2 sendok makan selai kacang atau 2-4
sendok makan kacang giling
Kelompok 5 : - 2-3 potong biscuit digestif atau 2-4 potong
Makanan tinggi lemak dan tinggi gula biscuit kecil
- 1 sendok teh, madu atau gula
Pedoman Memilih Snek dan Makanan yang Lebih Sehat

Pilih Lebih Sedikit Alasan Pilih Sebagai Gantinya Alasan


Minuman bersoda Tinggi dalam gula dan Susu atau yogurt tawar Baik untuk memperkuat
asam yang merusak atau berasa sebagai tulang dan mencegah

8
emil dan meningkatkan minuman patah tulang selama
resiko karies gigi olahraga
Minuman ringan diet Tinggi dalam lemak Air tawar atau air Tidak merusak gigi atau
yang mengikis emil karbonasi tulang dan baik untuk
gigi. Dapat mengurangi menghidrasi kulit
kepadatan tulang
Cemilan garing dan Tinggi dalam lemak Roti lapis (sandwich) Lebih banyak protein,
snek gurih lainnya jenuh dan garam dengan daging, ikan zat besi dan zinc untuk
,telur atau hummus perbaikan kulit dan
yang di kombinasi membangun otot dan
dengan salad filling bukan membangun
lemak
Pizza goreng Tinggi dalam lemak Adonan pizza yang Lebih sedikit lemak dan
dioven sumber nutrient yang
baik tergantung
toppingnya
Donner kebab Tinggi dalam lemak Shish kebab Lebih sedikit lemak dan
sumber yang lebih baik
untuk protein, zat besi,
dan zinc
Croissant, donat, Tinggi dalam lemak Cross bun panas, tea Snek tinggi energi dan
pastry manis, flapjack bread, fruit scones, sumber yang baik untuk
(semacam panekuk) panekuk beragam nutrient
Kentang goreng Tinggi dalam lemak Burger di dalam bun Lebih sedikit lemak dan
bersama burger dengan salad tanpa lebih banyak vitamin
kentang goreng dan mineral
Nasi goreng Tinggi dalam lemak Nasi liwet atau kukus Rendah lemak dan
tinggi karbohidrat
Saus berbentuk krim Saus semacam ini tinggi Saus berbasis tomat Sayuran menyediakan
dan berminyak dalam lemak atau sayuran dengan lebih banyak vitamin
dengan pasta pasta dan antioksidan yang
membantu perbaikan
kulit
Ayam dan ikan goreng Adonan yang Makan ikan dan ayam Protein, zat besi, zinc,
dengan adonan menyelimutinya tinggi di dalam adonan dan dan vitamin-vitamin B
dalam lemak dengan singkirkan adonannya dari daging dan ikan
sedikit nutrien bagus untuk
membangun otot

2.6 Faktor Ketidakseimbangan Nutrisi Pada Remaja

9
The National Diet and Nutrition Surveys (NDNS) dan survey-survey diet lain
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memberikan sumbangan pada ketidakseimbangan nutrisi
pada kelompok umur remaja adalah :
A. Snacking atay grazing (ngemil) adalah salah satu pola makan yang lazim di temui pada
kelompok umur ini, dimana kebanyakan remaja makan paling tidak enam kali
kesempatan di siang hari. Sneknya lebih banyak berupa cemilan kering. Biskuit, permen
dan minuman karbonasi daripada buah segar, roti lapis (sandwich) atau produk-produk
berbasis susu.
B. Faktanya, snek-snek gurih seperti cemilan garing, keriping kentang, biscuit dan cokelat
adalah makanan-makanan yang paling lazim di konsumsi, dan sejumlah besar remaja
memakannya setiap hari.
C. Tingginya konsumsi makanan-makanan dan minuman ringan yang mengandung gula
menyediakan asupan energy yang tinggi namun hanya sedikit mikronutrien.
D. Buruknya konsumsi buah dan sayuran, dimana banyak remaja makan kurang dari satu
porsi per hari.
E. Asupan makanan-makanan berbasis susu tidak adekuat sejak umur 11 tahun, dengan
hanya sedikit minum susu.
F. Angka remaja putrid yang berdiet tercatat tinggi. Didalam NDNS 1997, 16 persen anak
perempuan yang berumur 15-18 tahun berdiet untuk mengurangi berat badan.
G. Sepuluh persen anak perempuan yang berumur 15-18 tahyn mengatakan dirinya
vegetarian di dalam survey yang sama. Kacang-kacangan dan biji-bijian yang cocok
sering tidak dimasukkan didalam diet vegetarian remaja.
H. Sarapan sering tidak dimakan, yang mengurangi asupan nutrient. Sebuah survey pada
2005 menemukan bahwa 12 persen anak-anak yang berusia 15-16 tahun tidak makan
apapun sebelum berangkat sekolah (sodexho,2005)
I. Anak laki-laki yang lebih tua memiliki asupan nutrient yang lebih baik di banding anak-
anak perempuan karena mereka makan dengan kuantitas lebih besar, termasuk lebih
banyak biskuit, daging, sereal sarapan yang di perkaya, kacang polong panggang dan
kentang.

2.7 Penyebab-Penyebab Kurang Gizi Pada Remaja


2.7.1 Vegetarianisme
Kebanyakan remaja diet hanya berumur pendek, tetapi vegetarianisme mungkin
merupakan salah satu carauntuk melestarikan asupan energi yang lebih rendah. Bagi

10
sebagian remaja, berdiet dan vegetarianisme saling berkaitan. Didalam sebuah kajian AS
(Neumark Sztainer et al, 1997) kaum vegetarian :
A. Dua kali lebih banyak yang melaporkan sering berdiet
B. Empat kali lebih banyak muntah untuk mengontrol berat badan
C. Delapan kali lebih banyak untuk menggunakan pencahar.
Didalam NDNS tahun 1997, 10 persen anak perempuan yang berumur 15-18
tahun mengatakan bahwa mereka vegetarian atau vegan (tetapi hanya 1 persen di antara
anak laki-laki yang berumur sama). Masalahnya sendiri bukan itu, tetapi jika dietnya
direncanakan dengan buruk dan tidak seimbang, hasilnya dapat berupa asupan yang tidak
adekuat untuk beberapa mikronutrien.Masalah tersembunyi yang lazim terjadi adalah
tidak dikonsumsinya makanan-makanan yang cukup mengonsumsi hilangnya zat besi
haem dari diet.Disamping itu, sumber-sumber alternaif untuk protein dan vitamin B12
diperlukan didalam diet vegan.
2.7.2 Pelangsingan yang Tidak Semestinya
Masa remaja adalah umur puncak untuk body dissatisfaction(ketidakpuasan
terhadap tubuh sendiri), dan berbagai survey terhadap remaja inggris secara konsisten
menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen anak perempuan merasa gemuk dan ingin
mengurangi berat badan.Sampai dengan 25 persen remaja putri muda melaporkan berdiet
untuk mengurangi berat badan, motivasi mereka didorong oleh ketidakpuasan terhadap
berat badan dan bentuk badan (Hill, 2002). The Minnesota Adolescent Health Survey
terhadap 30ribu remaja menemukan bahwa 12 persen anak perempuan berdiet, 30 persen
terlonay binge eating, 12 persen memuntahkan makanan dan 2 persen menggunakan
laksatif atau diuretic (Neumark Sztainer et al, 1998). NDNS pada 1997 menemukan
bahwa 16 persen anak perempuan yang berumur 15-18 tahun (dan 3 persen anak laki-laki
dengan usia sama) berdiet untuk mengurangi berat badan (Gregory et al,2000). Anak laki-
laki biasanya lebih khawatir bahwa mereka tubuhnya tidak cukup berotot.
Pelangsingan yang tidak diawasi dan tidak perlu dilakukan dapat mengakibatkan
asupan mikronutrien yang rendah karena diet sering melibatkan melewatkan makan
utama, khususnya sarapan. Citra tubuh dapat diperbaiki dengan mendorong kegiatan
fisik, tetapi harus berhati-hati ketika mendiskusikan diet dengan para gadis remaja yang
menghawatirkan tentang berat badannya karena fokus yang berlebihan pada makanan

11
mendorong peraligan kea rah gangguan makan. Penekanan pada variasi dan
keseimbangan, bukan pada pembatasan atau makanan baik versus makanan buruk .
2.7.3 Gangguan Makan
Kekhawatiran tentang citra tubuh menjadi lebih serius jika gangguan makan
berkembang. Ini terjadi paling sering pada usia antara 15 dan 25 tahun. Meskipun
gangguan makan paling sering di kalangan para gadis, berbagai studi telah menunjukkan
bahwa sekitar 10 persen pasien dengan gangguan makan adalah laki-laki.
Struktur genetik dan sikap anggota keluarga lain terhadap makanan bisa
mempunyai pengaruh tertenu pada kerentanan. Ini dapat terjadi pada anak-anak dengan
latar belakang cultural atau rasial apapun.
Gangguan makanan biasanya berkembang dari kombinasi banyak faktor yang
membuat seseorang merasa tidak mampu mengatasi kehidupannya. Ini termasuk berbagai
peristiwa, perasaan atau tekanan seperti :
A. Self-esteem rendah
B. Masalah hubungan dengan teman atau keluarga
C. Tekanan teman sebaya
D. Kematian seseorang yang istimewa
E. Masalah di sekolah, kampus, atau tempat kerja
F. Ekspektasi akademik yang tinggi
G. Kurang percaya diri
H. Penganiayaan seksual atau emosional seperti di bully
I. Merasa terlalu gemuk.
Gangguan makan terbagi kedalam tiga kategori yang berbeda : anoreksia nervosa,
bulimia nervosa, dan gangguan makan yang tak tergolongkan.

2.7.3.1 Anoreksia Nervosa


Anoreksia nervosa paling lazim di temukan pada perempuan yang
berumur 15-19 tahun, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak yang lebih muda.
Ini di tandai oleh :
A. Berat badan berkurang atau bertambah selama masa pertumbuhan
B. Ketakutan intens untuk menambah berat badan
C. Citra tubuh yang terdistori
D. Amenore pada perempuan menstruasi tidak datang paling sedikit tiga kali
siklus berturut-turut

12
2.7.3.2 Bulimia Nervosa
Bulimia nervosa ditandai oleh :
A. Binge eating makanan yang banyaknya abnormal disertai perasaan tidak
memiliki kontrol atas itu.
B. Perilaku kompensatorik setelah binge, termasuk memuntahkan makanan,
menggunakan pencahar, berpuasa, atau olahraga berlebihan.
2.7.3.3 Gangguan Makan yang Tak Tergolongkan
Gangguan makan yang tak tergolongkan adalah sebuah kategori
diagnostik yang luas untuk perilaku-perilaku makan abnormal, termasuk
gangguan binge eating dan female athlete triad. Ini mencakup berbagai aspek
anoreksia dan bulimia, tetapi tidak memenuhi kriteria diagnostiknya.didalam
gangguan binge eating, binge eatingnya tidak diikuti oleh perilaku kompensatorik.
Female athlete triad (tiga serangkai atlet perempuan) adalah sebuah
sindroma olahragawati dengan ciri :
A. Asupan nergi rendah yang mungkin merupakan akibat dari usaha mengurangi
berat badan untuk alasan perfoma olahraga, alasan citra tubuh, atau tidak
memahami kebutuhan akan energi dan nutrient unuk gaya hidup yang rejim
latihannya
B. Disfungsi menstruasi
C. Kepadatan mineral tulang yang rendah yang dapat mengakibatkan patah
tulang/tulang retak selama latihan atau penampilan olahraga.

Penipisan energi dan nutrient jangka panjang dalam gangguan makan dan
kurang gizi yang diakibatkannya memiliki efek berkelanjutan pada pertumbuhan,
perkembangan seksual, dan kepadatan tulang.Dalam jangka pendek, erosi gigi
yang di sebabkan oleh sering muntah yang diinduksi gigi meningkat erosi gigi.
Jika sebuah gangguan makan di curigai pada seorang anak, maka
keluarganya seharusnya diperingatkan dan didorong untuk mencai bantuan
professional dari sebuah pusat penanganan spesialisasi dengan tim multidisipliner.
Penanganan dini membuahkan hasil yang paling positif. Jika gangguan makan
berkembang menjadi sebuah kondisi kronis, bahkan dengan oenanganan pun

13
mungkin akan sering kambuh sepanjang hidup penderitanya. Pada sekitar 10
persen kasus yang ada, gangguan ini menyebabkan kematian.

2.7.4 Alkohol
Asupan alkohol cenderung meningkat selama usia belasan, yang mencapai
puncaknya pada sekitar umur 19 tahun. Selama masa remaja, asupan alkohol sering
dibatasi sampai satu atau dua hari per minggu dan intoksikasi serta value for money
merupakan tujuan kuncinya. Didalam survey bergulit NDNS, 4 persen anak laki-laki
yang berumur 13-15 tahun dan 8 persen anak laki-laki berumur 13-15 tahun minum
alkohol masing-masing sekali atau dua kali seminggu. Remaja inggris menduduki salah
satu tingkat tertinggi di Eropa untuk penggunaan alkohol, bringe drinking, dan mabuk.
Asupan alkohol yang tinggi adalah salah satu penyebab kekhawatiran untuk
alasan kesehatan maupun sosial.Remaja memiliki kemampuan yang lebih renah untuk
memetabolisme alkohol di banding orang dewasa yang usianya sudah matang dan lebih
rentan terhadap efek-efek merugikannya. Di bawah pengaruh alkohol mereka akan lebih
mungkin untuk melakukan hubungan kontrasepsi, dan juga lebih berkemungkinan untuk
melakukan hubungan seks yang kelak mereka sesali.
Konsumsi alkohol berat secara regular dan binge drinking :
A. Berkaitan dengan berbagai masalah fisik, perilaku antisosial, kekerasan, kecelakaan,
bunuh diri, cedera, dan kecelakaan lalu lintas serta berbagai tindak kejahatan
B. Memengaruhi kinerja di sekolah
C. Dapat memiliki efek buruk pada kesehatan di usia lanjut
Pada 2000, hampir 14 persen remaja yang berusia 16-19 tahun mengalami
ketergantungan pada alkohol (British Medical Association, 2003).Dari sudut pandang
nutrisi, konsumsi alkohol secara regular dapat menggantikan makanan-makanan yang
lebih padat nutrient dari diet dank arena alkohol memiliki kepadatan energy yang tinggi
namun berdampak kecil pada nafsu makan, minum secara regular dapat dengan mudah
menyebabkan konsumsi energy yang terlalu tinggi.
Jika advis kesehatan tentang alkohol terlalu negative, advis itu mungkin akan
diabaikan. Penekanan lebih besar lebih baim diberikan pada memastikan bahwa remaja :
A. Menyadari tentang batas minum yang aman

14
B. Tahu cara mengukur kekuatan produk-produk beralkohol, khususnya beberapa
designer drinks atay bur ringan yang kandungan alkoholnya sebenarnya tinggi.

2.8 Masalah Nutrisi Pada Remaja


Cukup banyak masalah yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan gizi
remaja.Disamping penyakit atau kondisi yang terbawa sejak lahir, penyalahgunaan obat,
kecanduan alkohol dan rokok, serta hubungan seksual terlalu dini, terbukti menambah beban
para remaja. Dalam beberapa hal masalah gizi remaja serupa, atau merupakan kelanjutan dari
masalah gizi pada usia anak, yaitu anemia defisiensi besi, kelebihan dan kekurangan berat badan.
Sedikit sekali yang diketahui tentang asupan pangan remaja. Meski asupan kalori
dan protein sudah tercukupi, namun elemen lain seperti zat besi, kalsium, dan beberapa vitamin
ternyata masih kurang. Survei terhadap mahasiswi kedokteran di Perancis, misalkan,
membuktikan bahwa 16% mahasiswi kehabisan cadangan besi sementara 75% menderita
kekurangan. Penelitian lain terhadap rakyat misikin di Kairo menunjukan asupan besi sebagian
besar remaja wanita tidak mencukupi kebutuhan harian yang dianjurkan. Di negara yang sedang
berkembang, sekitar 27% remaja laki-laki dan 26% remaja perempuan menderita anemia;
sementara dinegara maju angka tersebut hanya berada pada bilangan 5% dan 7%. Secara garis
besar, sebanyak 44% wanita di negara berkembang (10 negara di asia tenggara, termasuk
indonesia) mengalami anemia kekurangan zat besi, sementara wanita hamil lebih besar lagi,
yaitu 55%.

Di Amerika Serikat, sebagian remaja tidak memperoleh kalsium sebanyak yang


dianjurkan oleh RDA, 18%. Remaja tidak setiap hari makan buah dan sayur, sementara kudapan
asin dan manis (70%) dimakan beberapa kali (sepertiga dari mereka) setiap hari. Survei
Departemen Pertanian Amerika Serikat (1995) membuktikan bahwa remaja putri yang berusia
12-19 tahun, hanya mengkonsumsi 777mg kalsium perharinya.
Salah satu masalah serius yang menghantui dunia kini adalah konsumsi makanan
olahan, seperti yang ditayangkan dalam iklan televisi, secara berlebihan. Makanan ini , meskipun
dalam iklan diklaim kaya akan vitamin dan mineral, sering terlalu banayak mengandung gula
serta lemak, disamping zat aditif. Konsumsi makanan jenis ini secara berlebihan dapat

15
menyebabkan kekurangan zat gizi lain. Kegemaran pada makanan olahan yang mengandung zat
ini menyebabkan remaja mengalami perubahan patologis yang terlalu dini.
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan anemia dan keletihan.Remaja banyak
memerlukan zat besi apalagi remaja wanita untuk mengganti zat besi yang hilang bersamaan
dengan darah haid. Dampak negatif kekurangan mineral kerap tidak terlihat sebelum mereka
mencapai usia dewasa. Contoh, kalsium sangat penting dalam pembentukan tulang pada usia
remaja dan dewasa muda. Kekurangan kalsium selagi muda merupakan penyebab osteoporosis
diusia lanjut, dan keadaan ini tidak dapat ditanggulangi dengan meningkatkan konsumsi zat ini
ketika (tanda) penyakit ini tampak.
Ketidak seimbangan antara asupan dan kekurangan energi mengakibatkan pertambahan
berat badan. Obesitas yang muncul pada usia remaja cenderung berlanjut hingga dewasa, dan
lansia. Sementara obesitas itu sendiri merupakan salah satu faktor penyebab penyakit degeneratif
seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, artritis, penyakit kantong empedu, beberapa
jenis kanker, gangguan fungsi pernapasan, dan berbagai gangguan kulit.
Ada tiga alasan mengapa remaja dikategorikan rentan:
A. Percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi dan zat gizi yang lebih
banyak.
B. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan menuntut penyesuaian pemasukan energi dan zat
gizi.
C. Kehamilan, keikutsertaan dalam olahraga, kecanduan alkohol dan obat, meningkatkan kebutuhan
energi dan zat gizi, disamping itu tidak sedikit remaja yang makan secara berlebihan dan
akhirnya obesitas.
Remaja belum sepenuhnya matang, baik secara fisik, kognitif, dan psikososial.Dalam
masa pencarian identitas ini, remaja cepat sekali terpengaruh oleh lingkungan.Kegemaran yang
tak lazim, seperti pilihan untuk menjadi vegetarian atau food fadism, merupakan sebagian contoh
keterpengaruhan ini.
Kecemasan akan bentuk tubuh membuat remaja sengaja untuk tidak makan untuk tetap
mempertahankan bentuk dan berat badannya yang tetapi akan berujung pada anoreksia nervosa.
Hampir 50% remaja (daniel, 1977) terutama remaa yang lebih tua, tidak sarapan. Penelitian lain
membuktikan masih banyak remaja (89%) yang meyakini bahwa sarapan penting. Namun
mereka yang teratur sarapan hanya 60%. Remaja putri malah melewatkan dua kali waktu
makan, dan lebih memilih kudapan.Sebagian besar kudapan bukan hanya hampa kalori, tetapi

16
juga sedikit sekali mengandung zat gizi, selain dapat mengganggu (menghilangkan) nafsu
makan. Mengudap sebenarnya tidak dilarang, asalkan tau cara memilih kudapan yang kaya akan
zat gizi.

2.9 Cara Mengatasi Masalah Nutrisi Usia Remaja


Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat dengan tujuan penanggulangan masalah
gizi sudah banyak yang diluncurkan, antara lain:
A. Program Edukasi Gizi
Upaya-upaya pendidikan gizi pada remaja lebih efektif dilakukan di sekolah,
khususnya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA), karena pada masa ini remaja mengalami pertumbuhan cepat (growth spurt)
setelah pertumbuhan pada masa balita.

B. Program Suplementasi Gizi


Suplementasi adalah penambahan satu atau lebih unsur pada keadaan yang biasa
terjadi.Suplementasi gizi adalah satu atau lebih zat gizi yang ditambahkan ke konsumsi
makanan sehari-hari dengan harapan terpenuhi kebutuhan gizinya.
Contoh:
melalui pemberian makanan maupun produk zat gizi seperti pil besi dan vitamin A.

C. Program Fortifikasi Bahan Makanan


Fortifikasi adalah penambahan zat gizi tertentu ke dalam bahan makanan dengan
tujuan agar masyarakat terhindar dari defisiensi (kekurangan) zat gizi tersebut.Biasanya,
zat gizi yang ditambahkan adalah zat gizi mikro yang masih menjadi masalah di Negara
bersangkutan atau berisiko untuk menjadi masalah jika tidak dilakukan fortifikasi pada
bahan makanan tersebut.
Contoh:
Umumnya bahan makanan itu adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat dan iodium pada garam ataupun fortifikasi besi pada tepung.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang lebih, karena pada saat tersebut terjadi
pertumbuhan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan
timbulnya pubertas. Pertumbuhan pada masa remaja akan mempengaruhi kebutuhan, absorbsi,
serta cara penggunaan zat gizi.
Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi daripada usia anak. Namun, kebutuhan gizi pada
remaja perempuan dan laki-laki akan jelas berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan

18
yang pesat, kematangan seksual, perubahan komposisi tubuh, mineralisasi tulang, dan perubahan
aktifitas fisik.Kebutuhan nutrisi yang meningkat pada masa remaja adalah kalori,protein,
kalsium dan fosfor, besi, vitamin, dan mineral.
Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat dengan tujuan penanggulangan masalah
gizi sudah banyak yang diluncurkan, antara lain program edukasi gizi, program suplementasi gizi
melalui pemberian makanan maupun produk zat gizi seperti pil besi dan vitamin A, program
fortifikasi bahan makanan seperti iodium pada garam ataupun fortifikasi besi pada tepung.

3.2 Saran
Memberikan pelayanan medik sebagai keseluruhan, yaitu dapat membenarkan adanya
pemeriksaan psikologik, menghindari terjadinya masalah nutrisi yang akan merusak kesehatan,
mempermudah dalam memeriksa nutrisi remaja secara komprehensif dan akan menyempurnakan
hasil penelitian dengan dokumen dan catatan medik yang ada. Tim spesialis yang perlu dibentuk
adalah tim intervensi krisis, tim kekerasan fisik dan seksual, tim nutrisi dan gangguan makan,
tim penyalahgunaan obat terlarang dan tim untuk menyelesaikan masalah stres dan bunuh diri.

REFERENSI BUKU

19
DAFTAR PUSTAKA
1. Ari, Yuniastuti. 2008 . Gizi dan Kesehatan . Yogyakarta : Graha Ilmu.
2. Judy, More. 2014 . Gizi Bayi Anak dan Remaja . Jakarta : Pustaka Pelajar.
3. Michael J.Gibney,dkk. 2008 . Gizi Kesehatan Masyarakat . Jakarta : CV. EGC.

20
4. Ronald, Sitorus. 2009 . Makanan Sehat dan Bergizi . Bandung : Yrama Widya.
5. Sunita, Almatsier . 2002 . Prinsip Dasar Ilmu Gizi . Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

21

Anda mungkin juga menyukai