DISUSUN OLEH :
Kelompok 3 Semester 5 B1
5.Maryono (2314209021)
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikansumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN …………………………………………………………………..…. 4
C. Tujuan ………………………………………………...………………………... 4
BAB II
PEMBAHASAN ………………………………………………………………...…… 5
BAB III
PENUTUP ……………………………………..………………………………………... 22
A. Kesempatan ……………………………………………………………………... 22
B. Saran ………………………………...…………………………………………... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (1974) komunitas didefinisikan sebagai kelompok social
yang ditentukan oleh batas wilayah, nilai keyakinan dan minat yang sama serta
adanya saling mengenal dan berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dengan
yang lainnya. Salah satu kelompok khusus dalam komunitas adalah kelompok
khusus agregat lansia. Lansia meliputi usia pertengahan yaitu usia 45-59 tahun, usia
lanjut elderly 60-74 tahun, usia lanjut old 75-90 tahun dan sangat tua diatas 90 tahun
lansia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Terdapat 3 aspek yang
harus dipertimbangkan, yaitu biologis (penduduk lansia mengalami proses penuaan
secara terus menerus ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik. Secara ekonomi
penduduk lansia dipandang sebagai beban dibanding sumber daya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik tumbuh kembang lansia?
2. Apa saja permasalahan kesehatan lansia?
3. Apa saja factor risiko yang menjadi pendukung dari permasalahan kesehatan pada
agregat lansia?
4. Apa saja promosi, prevensi dan program yang dijalankan untuk permasalahan
kesehatan pada agregat lansia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik tumbuh kembang lansia.
2. Untuk mengetahui permasalahan kesehatan lansia.
3. Untuk mengetahui factor risiko apa saja yang menjadi pendukung dari
permasalahan kesehatan pada agregat lansia.
4. Untuk mengetahui promosi, prevensi dan program yang dijalankan untuk
permasalahan kesehatan pada agregat lansia.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Klasifikasi Lansia
Klasifikasi lansia menurut Burnside dalam Nugroho (2012) :
1. Young old (usia 60-69 tahun)
2. Middle age old (usia 70-79 tahun)
3. Old-old (usia 80-89 tahun)
4. Very old-old (usia 90 tahun ke atas).
c. Karakteristik Lansia
Lansia memiliki tiga karakteristik sebagai berikut :
1. Berusia lebih dari 60 tahun
2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari
kebutuhan biopsikososial hingga spiritual, serta dari komdisi adaptif hingga
kondisi maladptif.
3. Lingkungan dan tempat tinggal yang bervariasi (Dewi, R.S, 2014)
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keperawatan komunitas ditentukan secara menyeluruh dan terpadu ditunjukkan
kepada semua kelompok umur serta melihatkan peran masyarakat itu sendiri.
Keperawatan komunitas pada agregat lansia sangat diperlukan dalam upaya pencegahan
ketidak mampuan sebagai akibat proses penuaan, perawatan untuk pemenuhan kebutuhan
lansia, dan pemulihan untuk mengatasi keterbatasan lansia dimana pada usia ini, manusia
akan mengalami penurunan fungsi-fungsi biologis, psikologis, sosial dan ekonomi. Serta
memiliki risiko tinggi terhadap masalah kesehatan.
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca dan isi dari
makalah ini dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca sehingga pembaca dapat
mengetahui informasi yang disampaikan dari penulisan makalah ini. Dan semoga asuhan
keperawatan yang sudah di berikan dapat diterima oleh masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Yadi.(2009). Asuhan keperawatan pada klien lanjut usia. Jakarta : Salemba Medika
Nugroho, Wahyudi. (2000). Keperawatan Gerontik Edisi kedua. Jakarta:EGC
Fadlilah, S., Sucipto, A., & Amestiasih, T. (2019). Usia, Jenis Kelamin, Perilaku Merokok, dan
IMT Berhubungan dengan Resiko Penyakit Kardiovaskuler. Jurnal Keperawatan, 11(4), 261-
268.
https://reumatologi.or.id/wp-content/uploads/2021/04/Rekomendasi-RA-Diagnosis-dan-
Pengelolaan-Artritis-Reumatoid.pdf
Setiyorini, E., Wulandari, N. A., & Efyuwinta, A. (2018). Hubungan kadar gula darah dengan
tekanan darah pada lansia penderita Diabetes Tipe 2. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of
Ners and Midwifery), 5(2), 163-171
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI).
Universitas Udayana.
https://www.alodokter.com/osteoporosis
https://www.alodokter.com/penyakit-alzheimer
https://www.alodokter.com/penyakit-alzheimer
https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/alzheimer/edukasi-dan-promosi-kesehatan