Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI KEUANGAN II

“LIABILITAS JANGKA PANJANG”

Dosen Pengampu: Erny Luxy D. Purba, SE., M.Si Ak

Kelompok 1 – Akuntansi C

 Isnayni – 7202520003
 Michelle Vania – 7203220007
 Timothy Audiva - 7203520037

AKUNTANSI - FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
PENGERTIAN LIABILITAS

Secara umum, liabilitas merupakan kewajiban utang yang harus dibayarkan


oleh suatu pihak kepada pihak lainnya.

Liabilitas Jangka Panjang

Liabilitas (kewajiban) jangka panjang adalah utang-utang yang jatuh


temponya lebih dari satu tahun dan dilunasi dari sumber -sumber ekonomi lain yang
bukan dari aktiva lancar.

1. Obligasi

Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan
atau pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Meski ada
tanggal jatuh tempo, bukan berarti obligasi tersebut dipegang hingga jatuh tempo,
karena sebenarnya dapat diperjualbelikan pada pasar sekunder.

Contoh dan jenis obligasi

Ada beberapa jenis dan contoh obligasi yang diterbitkan dan diperdagangkan
di pasar modal. Berikut ini jenis obligasi:

a) Obligasi korporasi yang merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan


swasta nasional termasuk BUMN dan BUMD.
b) Surat Utang Negara (SUN) atau surat berharga yang diterbitkan oleh
pemerintah sesuai dengan UU No.24/2002.
c) Sukuk korporasi yang merupakan instrumen berpendapatan tetap yang
diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan Bapepam & LK Np.
IX.A.13 tentang Efek Syariah.
d) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang merupakan surat berharga yang
diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan syariah Islam sesuai dengan Undang-
Undang No.19/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
e) Efek Beragun Aset (EBA) yang merupakan efek bersifat utang yang
diterbitkan dengan Underlying Aset sebagai dasar penerbitan.

2. Wesel Bayar

Wesel bayar jangka panjang merupakan janji tertulis pembayaran pada pihak
lain sejumlah nominal tertentu dan sudah menentukan waktu dan bunga sebelumnya.
Wesel bayar jangka panjang memiliki ciri khusus berupa disertakannya jaminan atas
aset tertentu memilih perusahaan sebagai jaminan.

PENILAIAN HUTANG OBLIGASI

Dalam penilaian hutang obligasi terdapat berbagai hal yang perlu diperhatikan.

a) Penerbitan obligasi ke publik Emiten harus: menetapkan penjamin emisi,


mendapatkan persetujuan regulasi atas penerbitan obligasi, menjalani proses
audit, dan menerbitkan prospektus serta memiliki sertifikat obligasi tercetak.
b) Harga jual atas penerbitan obligasi ditetapkan oleh: mekanisme permintaan
dan penawaran, resiko relatif, kondisi pasar, keadaan ekonomi.
c) Nilai obligasi pada present value dari arus kas masa depan yang diharapkan,
yang terdiri atas bunga dan nilai nominal.
Nilai Sekarang (harga jual) obligasi = nilai sekarang dari pokok + nilai
sekarang pembayaran bunga

Dalam penilaian suku bunga terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a) Suku nominal/kupon/tercatat adalah suku bunga yang tertulis di dalam


kontrak/perjanjian obligasi, di mana emiten menetapkan suku nominal dan
dinyatakan sebagai persentase nilai nominal obligasi (nilai pari).
b) Suku bunga pasar atau effective yield adalah suku bunga yang memberikan
tingkat pengembalian sepadan dengan risiko, di mana merupakan nilai
sesungguhnya yang diterima pemegang obligasi
c) Jumlah bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi setiap periode
Suku bunga nominal x nilai nominal obligasi

d) Jumlah bunga yang dicatat sebagai beban oleh emiten

Suku bunga pasar x nilai nominal obligasi

e) Jika suku bunga pasar lebih rendah dari presentase nilai kupon obligasi maka
obligasi dijual dengan premium, Jika suku bunga pasar sama dengan
presentase nilai kupon obligasi maka obligasi dijual pada nilai nominal, Jika
suku bunga pasar lebih tinggi dari presentase nilai kupon obligasi maka
obligasi dijual dengan diskon.

PENERBITAN LIABILITAS JANGKA PANJANG

1. Penerbitan Obligasi

a) Obligasi yang Diterbitkan pada Nilai Pari


Jika suku bunga yang ditentukan oleh pasar sama dengan suku bunga yang
dinyatakan, maka obligasi terjual pada nilai pari.
Contoh :
Santos Company menerbitkan obligasi senilai $100.000 pada tanggal 1
Januari 2011, yang berjangka waktu 5 tahun dengan bunga 9% dibayarkan
setiap tahun pada tanggal 1 Januari. Pada saat diterbitkan, suku bunga pasar
untuk obligasi tersebut adalah 9%.
PV Pokok
$100.000 x 0,64993 = $64.993
PV Pembayaran bunga
$9.000 x 3,88965 = $35.007
Harga jual = $100.000
1 Januari 2011
Kas 100.000
Utang obligasi 100.000
b) Obligasi yang Diterbitkan pada Diskonto
Jika suku bunga yang ditentukan oleh pasar lebih besar daripada suku bunga
yang dinyatakan, maka obligasi terjual pada diskonto.
Contoh :
Evermaster Corporation menerbitkan obligasi senilai $100.000 dengan kupon
bunga 8% pada tanggal 1 Januari 2011, jatuh tempo pada tanggal 1 Januari
2016, dengan bunga dibayarkan setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Suku
bunga pasarnya adalah 10%.
PV Pokok
$100.000 x 0,61391 = $61.391
PV Pembayaran bunga
$4.000 x 7,72173 = $30.887
Harga Jual = $92.278
Daftar Amortisasi
Kas Diskonto Jumlah Tercatat
Tanggal Beban Bunga
Dibayarkan Diamortisasi Obligasi
1/1/11 $92.278
1/7/11 $4.000 $4.614 $614 92.892
1/1/12 4.000 4.645 645 93.537
1/7/12 4.000 4.677 677 94.214
1/1/13 4.000 4.711 711 94.925
1/7/13 4.000 4.746 746 95.671
1/1/14 4.000 4.783 783 96.454
1/7/14 4.000 4.823 823 97.277
1/1/15 4.000 4.864 864 98.141
1/7/15 4.000 4.907 907 99.048
1/1/16 4.000 4.952 952 100.000
Note :

 $4.000 = $100.000 x 0,08 x 6/12


 $4.614 = $92.278 x 0,10 x 6/12
 $614 = $4.614 - $4.000
 $92.892 = $92.278 + $614

1 Januari 2011
Kas 92.278
Utang obligasi 92.278

c) Obligasi yang Diterbitkan pada Premi


Jika suku bunga yang ditentukan oleh pasar lebih kecil daripada suku bunga
yang dinyatakan, maka obligasi terjual pada premium.
Contoh :
Evermaster Corporation menerbitkan obligasi senilai $100.000 dengan kupon
bunga 8% pada tanggal 1 Januari 2011, jatuh tempo pada tanggal 1 Januari
2016, dengan bunga dibayarkan setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Suku
bunga pasarnya adalah 6%.
PV Pokok
$100.000 x 0,74409 = $74.409
PV Pembayaran bunga
$4.000 x 8,53020 = $34.121
Harga Jual = $108.530
Daftar Amortisasi
Kas Diskonto Jumlah Tercatat
Tanggal Beban Bunga
Dibayarkan Diamortisasi Obligasi
1/1/11 $108.530
1/7/11 $4.000 $3.256 $744 107.786
1/1/12 4.000 3.234 766 107.020
1/7/12 4.000 3.211 789 106.231
1/1/13 4.000 3.187 813 105.418
1/7/13 4.000 3.162 838 104.580
1/1/14 4.000 3.137 863 103.717
1/7/14 4.000 3.112 888 102.829
1/1/15 4.000 3.085 915 101.914
1/7/15 4.000 3.057 943 100.971
1/1/16 4.000 3.029 971 100.000
Note :

 $4.000 = $100.000 x 0,08 x 6/12


 $3.256 = $108.530 x 0,06 x 6/12
 $744 = $4.000 - $3.256
 $107.786 = $108.530 - $744

1 Januari 2011
Kas 108.530
Utang obligasi 108.530

2. Penerbitan Wesel Bayar Jangka Panjang

a) Wesel Diterbitkan pada Nilai Nominal


Bigelow Corporation meminjamkan dana kepada Skandinavia Imports sebesar
$10.000, wesel berbunga selama 3 tahun dengan suku bunga 10% per
tahunnya. Suku bunga pasar untuk wesel dengan risiko serupa adalah 10% per
tahun.
Kas 10.000
Wesel bayar 10.000

Beban bunga 1.000


Kas 1.000
b) Wesel Tidak Diterbitkan pada Nilai Nominal

Wesel Tanpa Bunga


Jika perusahaan menerbitkan wesel berbunga nol atau wesel tanpa bunga
semata-mata untuk menerima kas, perusahaan mengukur nilai sekarang dari
kas yang diterima. Suku bunga implisit adalah suku bunga yang menyamakan
kas yang diterima dengan jumlah yang harus dibayar di masa depan.
Perusahaan penerbit mencatat selisih antara nilai nominal dan nilai sekarang
(kas diterima) sebagai diskonto dan mengamortisasi jumlah tersebut pada
beban bunga selama umur wesel.
Contoh :
Turtle Cove Company menerbitkan wesel berjangka waktu 3 tahun, senilai
$10.000, tanpa bunga untuk Jeremiah Company. Suku bunga implisit yang
menyamakan total uang yang harus dibayar ($10.000) dengan nilai sekarang
arus kas masa depan ($7.721,8) adalah 9%.
Kas 7.721,8
Wesel bayar 7.721,8

Daftar Amortisasi
Kas Diskonto Jumlah Tercatat
Tanggal Beban Bunga
Dibayarkan Diamortisasi Wesel
1/1/11 $7.721,80
1/1/12 $0 $694,96 $694,96 8.416,76
1/1/13 0 757,51 757,51 9.174,27
1/1/14 0 825,73 825,73 10.000,00
Note :
 $694,96 = $7.721,80 x 0,09
 $694,96 = $694,96 - $0
 $8.416,76 = 7.721,80 + $694,96
Wesel Berbunga

Marie Corporation menerima kas sebesar $10.000 atas penerbitan wesel


dengan jangka waktu 3 tahun yang berbunga 10% kepada Morgan
Corporation. Suku bunga pasar untuk wesel berisiko serupa adalah 12%.
Kas 9.520
Wesel bayar 9.520

Daftar Amortisasi
Kas Diskonto Jumlah Tercatat
Tanggal Beban Bunga
Dibayarkan Diamortisasi Wesel
1/1/11 $9.520
1/1/12 $1.000 $1.142 $142 9.662
1/1/13 1.000 1.159 159 9.821
1/1/14 1.000 1.179 179 10.000
Note :
 $1.000 = $10.000 x 0,10
 $1.142 = $9.520 x 0,12
 $142 = $1.142 - $1.000
 $9.662 = $9.520 + $142

c) Wesel Bayar Hipotek


Bentuk wesel bayar jangka panjang yang paling umum adalah wesel bayar
hipotek. Wesel bayar hipotek adalah surat promes yang dijamin dengan
dokumen yang disebut hipotek yang menjanjikan hak atas properti sebagai
jaminan atas pinjaman tersebut.
Peminjam biasanya menerima uang tunai sebesar jumlah nominal dari wesel
hipotek. Dalam hal ini, jumlah nominal wesel adalah liabilitas yang
sebenarnya, dan tidak ada diskonto atau premi yang terlibat. Namun, ketika
pemberi pinjaman menilai “poin”, jumlah total yang diterima peminjam
mungkin lebih kecil daripada jumlah nominal wesel. Poin tersebut menaikkan
suku bunga efektif di atas tingkat yang ditetapkan dalam wesel. Satu poin
adalah 1 persen dari nominal wesel.

PELUNASAN LIABILITAS JANGKA PANJANG

1. Pelunasan Dengan Kas Sebelum Jatuh Tempo

Dalam beberapa kasus, perusahaan melunasi utang sebelum tanggal jatuh


temponya. Jumlah yang dibayarkan untuk pelunasan atau penebusan sebelum jatuh
tempo, termasuk premi call dan biaya perolehan kembali, disebut sebagai harga
perolehan kembali. Pada tanggal yang ditentukan, jumlah tercatat obligasi adalah
jumlah yang harus dibayar pada saat jatuh tempo, disesuaikan dengan premi atau
diskonto yang belum diamortisasi. Jumlah tercatat neto di atas harga perolehan
kembali adalah keuntungan dari pelunasan. Harga perolehan kembali di atas nilai
tercatat neto obligasi adalah kerugian dari pelunasan. Pada saat perolehan kembali,
premi atau diskonto yang belum diamortisasi harus diamortisasi sampai dengan
tanggal perolehan kembali.

Contoh :

Obligasi Evermaster yang diterbitkan pada diskon pada tanggal 1 Januari 2011.
Obligasi ini jatuh tempo dalam 5 tahun. Obligasi tersebut memiliki nilai nominal
sebesar $100.000, tingkat kupon 8% dibayarkan setengah tahunan, dan dijual dengan
yield sebesar 10%.

Daftar Amortisasi
Kas Diskonto Jumlah Tercatat
Tanggal Beban Bunga
Dibayarkan Diamortisasi Obligasi
1/1/11 $92.278
1/7/11 $4.000 $4.614 $614 92.892
1/1/12 4.000 4.645 645 93.537
1/7/12 4.000 4.677 677 94.214
1/1/13 4.000 4.711 711 94.925
1/7/13 4.000 4.746 746 95.671
1/1/14 4.000 4.783 783 96.454
1/7/14 4.000 4.823 823 97.277
1/1/15 4.000 4.864 864 98.141
1/7/15 4.000 4.907 907 99.048
1/1/16 4.000 4.952 952 100.000

Note :
 $4.000 = $100.000 x 0,08 x 6/12
 $4.614 = $92.278 x 0,10 x 6/12
 $614 = $4.614 - $4.000
 $92.892 = $92.278 + $614
Dua tahun setelah tanggal penerbitan pada tanggal 1 Januari 2013, Evermaster
menarik seluruh penerbitan pada 101.

Harga perolehan kembali ($100.000 x 1,01) $101.000


Jumlah tercatat obligasi yang ditebus (94.925)
Kerugian akibat pelunasan $6.075

Utang obligasi 94.925


Kerugian atas pelunasan obligasi 6.075
Kas 101.000

2. Pelunasan Dengan Pengalihan Aset Atau Efek


Dalam situasi ini, kreditur harus memperhitungkan aset nonkas atau
kepentingan ekuitas yang diterima pada nilai wajarnya. Debitur harus menentukan
kelebihan jumlah tercatat utang atas nilai wajar aset atau ekuitas yang dialihkan.
Debitur mengakui keuntungan yang sama dengan jumlah kelebihannya tersebut.
Selain itu, debitur mengakui keuntungan atau kerugian dari pelepasan aset sepanjang
nilai wajar aset tersebut berbeda dari jumlah tercatatnya (nilai buku).
Contoh :

Hamburg Bank meminjamkan uang sebesar $2.000.000 kepada Bonn Mortgage.


Bonn kemudian menginvestasikan uang tersebut pada bangunan apartemen
perumahan. Namun, karena tingkat hunian yang rendah, Bonn tidak dapat memenuhi
kewajiban pinjamannya. Hamburg Bank setuju untuk menerima real estat Bonn
Mortgage dengan nilai wajar sebesar $1.600.000 dalam penyelesaian penuh atas
kewajiban pinjaman sebesar $2.000.000. Real estat memiliki nilai tercatat sebesar
$2.100.000 pada pembukuan Bonn Mortgage. Bonn (debitur) mencatat transaksi ini
sebagai berikut.

Wesel bayar ke Hamburg Bank 2.000.000


Kerugian atas pelepasan real estat 500.000
Real estat 2.100.000
Keuntungan atas pelunasan utang 400.000
Note :

 $500.000 = $2.100.000 – $1.600.000


 $400.000 = $2.000.000 – $1.600.000

PENYAJIAN HUTANG JANGKA PANJANG

Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun harus dilaporkan
sebagai kewajiban lancar kecuali penarikan dipenuhi dengan aktiva selain aktiva
lancar. Apabila hutang didanai kembali, dikonversi menjadi saham, atau ditarik dari
dana pelunasan obligasi maka harus dilaporkan sebagai pos tidak lancar dan
dilengkapi dengan catatan penjelasan mengenai metode yang digunakan dalam
likuidasi.

Pengungkapan catatan berisi sifat dan kewajiban, tanggal jatuh tempo, suku
bunga, provisi penarikan, provilige konversi, pembatasan oleh keditor dan aktiva
sebagai jaminan. Nilai wajar hutang jangka panjang harus diungkapkan jika dianggap
praktis utuk mngestimasi nilai wajar. Pengungkapan diperlukan bagi pembayaran
masa depan demi kebutuhan dana pelunasan serta jumlah jatuh tempo hutang jangka
panjang selama 5 tahun. Tujuan pengungkapan adalah untuk mengevaluasi jumlah
dan waktu dari dan arus kas masa depan.

ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG

Rasio hutang terhadap total aktiva dan berapa kali bunga dihasilkan adalah
dua rasio yang memberikan informasi tentang kemampuan membayar hutang dan
solvensi jangka panjang perusahaan.

1. Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (Debt Total Assets Ratio)


Rasio ini mengukur persentase total aktiva yang disediakan oleh kreditor.
Rumus perhitungannya yaitu:

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Hutang terhadap total aktiva = x 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Apabila semakin tinggi persentase hutang terhadap aktiva, maka semakin


tinggi risiko perusahaan tidak daapat memenuhi kewajibannya.

Contoh: PT. KLM diketahui memiliki total aset sebesar 5 miliar rupiah
sementara total kewajibannya mencapai 4 miliar rupiah yang terdiri dari
hutang bank dan hutang dagang. Dari data ini bisa diketahui besaran debt to
assets ratio sebagai berikut:

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
= Hutang terhadap total aktiva = x 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

= (Rp.4.000.000.000 : Rp. 5.000.000.000 ) x 100 %

= 0.8 x 100 %

= 80 %

Ini artinya kebanyakan aset dalam PT.KLM dibiayai oleh hutang. Tingginya
DER juga kurang baik bagi PT.KLM sehingga penting melakukan efisiensi
serta menyediakan aset likuid untuk mengangsur hutang yang dimilikinya.
2. Rasio Berapa Kali Bunga Dihasilkan (Times Interest Earned Ratio)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan membyar bunga ketika jatuh


tempo. Rumus perhitungannya yaitu :

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎


Berapa kali bunga dihasilkan = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎

Contoh : Best Buy mengungkapkan total kewajiban $5.845 juta, total aktiva
$10.294 juta, beban bunga $44 juta, pajak penghasilan $509 juta, laba bersih
$984 juta. Maka rasio hutang terhadap total aktiva Best Buy yaitu

$5.845
Hutang terhadap total aktiva = $10.294 = 56.8%

$5984+$509+$44
Berapa kali bunga dihasilkan = = 35 kali
$44

Jadi Best Buy memiliki persentase hutang yang relatif tinggi sebesar 56,8%
serta cakupan bunga sebanyak 35 kali.

Anda mungkin juga menyukai