Anda di halaman 1dari 10

KASUS PT BIMA SAKTI

PT BIMA SAKTI telah melakukan


pembayaran upah, honorarium, dan
pembayaran lain kepada selain pegawai
tetap sebagai berikut:
1. Usman, status : K/3, dalam bulan Oktober bekerja pada PT Bima Sakti
selama 20 hari kerja dengan menerima upah yang dibayar harian
sebesar Rp520.000 per-hari (memiliki NPWP).
2. Pembayaran honorarium kepada Notaris Erdy Muluk, SH. (NPWP :
06.856.724.9-322.000) sebesar Rp13.500.000 sebagai imbalan atas
jasa pembuatan akta kredit bank.
3. Komisi sebesar Rp28.000.000 kepada Ruswandi dengan status : K/0,
selaku penjaja barang dagangan yang dilakukan pada bulan September.
(memiliki NPWP)
4. Honorarium sebesar Rp120.000.000 kepada Liem Peng Ho, konsultan
teknik dari Singapura yang bekerja pada PT BIMA SAKTI selama 3
bulan.
Pertanyaan:
• Hitung PPh Pasal 21 dan atau PPh Pasal 26 yang terutang atas
pembayaran gaji, upah, dan honorarium, yang dilakukan PT Bima Sakti
selama tahun tsb!
1. Usman (K/3) Pegawai Harian

 Upah hari ke-1


Upah 1 hari Rp 200.000
Batas tidak kena pajak (152.PMK.010/2015) Rp 300.000
Penghasilan Kena Pajak Rp 0
PPh Pasal 21 atas Upah sehari Rp 0

Sampai dengan hari ke-15 jumlah kumulatif upah yang diterima belum melebihi
Rp3.000.000, maka tidak ada PPh Pasal 21 yang dipotong.
1. Usman (K/3) Pegawai Harian
 Upah hari ke-16
Karena Penghasilannya di hari ke 16 >Rp 3.000.000, maka perhitungannya:
Upah s.d hari ke-16 Rp 3.200.000
PTKP (K/3) = [Rp 48.000.000 /360] x 16 hari] Rp 2.133.333
Penghasilan Kena Pajak Rp 1.066.667
PPh Pasal 21 terutang s.d hari ke 16
(5% x Rp 1.066. 667) Rp 53.333
PPh Pasal 21 yang telah dipotong s.d hari ke-15 Rp 0
PPh Pasal 21 yang dpotong hari ke -16 Rp 53.333
1. Usman (K/3) Pegawai Harian

 Upah hari ke-17 dst...


Upah 1 hari Rp 200.000    
PTKP (K/3) = [Rp 48.000.000 /360] x 1 hari Rp 133.333    
Penghasilan Kena Pajak     Rp 66.667
PPh Pasal 21 1 hari kerja = (5% x Rp 66. 667)     Rp 3.333
PPh Pasal 21 yang telah dipotong hari ke 17 s.d hari ke-20
4 hari x Rp 3.333 Rp 13.333
Jadi PPh Pasal 21 yang dipotong selama 20 hari kerja sebesar
= Rp 53.333 + Rp 13.333 Rp 66.666
1. Usman (K/3) Pegawai Harian
(cara ringkas)

Penghitungan PPh Pasal 21:


Upah sehari 200.000
PTKP sehari (K/3) = [Rp 48.000.000 /360] (133.333)
Upah kena pajak sehari 66.667
PPh Pasal 21 sehari 3.333
PPh Pasal 21 atas 20 hari kerja x Rp 3.333 66.667
2. Pembayaran kepada Edi Muluk, SH
(Jasa Ahli)

Penghasilan Neto = 50 % x Rp 3.500.000 = Rp 1.750.000

PPh Pasal 21 = 5 % x Rp 1.750.000 = Rp 87.500


3. Pembayaran kepada Ruswandi
(Komisi Penjaja Barang Dagangan)

Penghasilan Neto = 50 % x Rp 28.000.000 = Rp 14.000.000

PPh Pasal 21 = 5% x Rp 14.000.000 = Rp 700.000

Tdk Ber NPWP = 120% x 5% x Rp 14.000.000 = Rp 840.000


4. Pembayaran kepada Liem Peng
Ho ( WPLN)

PPh Pasal 26 = 20 % x Rp 120.000.000 = Rp 24.000.000

Anda mungkin juga menyukai