Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI 2

“ANALISIS DAN INTERPRETASI KEUANGAN PT SIANTAR TOP Tbk. PADA TAHUN 2019 DAN 2020”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 2

Dosen Pengampu : Dr.Yosefa Sayekti, M. Com., Ak

Disusun Oleh :

Nike Loveana Setyo Budi 210810301035

Reval Dwi Septiansyah 210810301127

Rizky Febiyanti 210810301129

Kelas : Pengantar Akuntansi 2 E

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN AJARAN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur, alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua, saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Analisis Dan
Interpretasi Keuangan PT Siantar Top Tbk.”

Didalam makalah ini, dijelaskan mengenai analisis laporan keuangan PT Siantar Top Tbk. pada tahun 2020
dan 2019 berdasarkan dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan yang ada pada data laporan keuangan yang
disusun oleh perusahaan pada akhir periode. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yakni untuk memenuhi salah
satu tugas Pada Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 2.

Selanjutnya saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.Yosefa Sayekti, M. Com., Ak selaku dosen pengampu
mata kuliah Pengantar Akuntansi 2 ini yang telah memberi banyak ilmu, bantuan, dan petunjuk sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga kepada teman-teman yang telah membantu saya untuk menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Dalam makalah ini saya menyadari jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya
sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun sehingga saya dapat membuat makalah yang
lebih baik lagi kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Terimakasih.

Banyuwangi, 24 Mei 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................................2
1.4 Manfaat.....................................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................................................3
2.1 Laporan Keuangan.....................................................................................................................................3
2.2 Tujuan Laporan Keuangan..........................................................................................................................3
2.3 Jenis Laporan Keuangan.............................................................................................................................4
2.4 Analisis Laporan Keuangan.........................................................................................................................5
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................................27
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................................27
3.2 Saran..............................................................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................................28

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang baik membuat terjadinya
persaingan perusahaan. Dalam hal ini membentuk setiap perusahaan agar bisa membuat hasil yang profesional
untuk perkembangan perusahaan masing-masing. Dengan adanya persaingan perusahaan seperti ini baik itu
perusahaan jasa maupun dagang diperlukan adanya penampilan kinerja keuangan yang baik dari setiap
perusahaan yang bersaing dengan berbagai jenis strategi dari perusahaan masing-masing.
Dalam menganalisan kinerja keuangan suatu perusahaan diperlukan analisis rasio keuangan yang dinilai
berdasarkan data perbandingan akun-akun pada laporan keuangan yang disusun oleh setiap perusahaan pada
akhir periode. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memaparkan informasi mengenai kinerja
keuangan suatu perusahaan dan sebagai acuan perusahaan untuk mengambil keputusan dimasa yang akan
datang. Hal inilah yang dilakukan oleh PT Siantar Top untuk mengevaluasi dan memaksimalkan kinerja
perusahaannya.
PT. Siantar Top Tbk. merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri makanan
ringan, seperti mie (snack noodle), kerupuk (crackers), dan kembang gula (candy) yang berada di Indonesia.
Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 1972 oleh Bapak Shindo Sumidomo yang merupakan putra
daerah asli asal Pematang Siantar, Sumatera Utara. Lokasi perusahaan ini berada di Sidoarjo (Jawa Timur),
Medan (Sumatera Utara), Bekasi (Jawa Barat), dan Makasar (Sulawesi Selatan). Hasil dari produksi perusahaan
ini dipasarkan di dalam maupun di luar negeri, khusunya Asia.
Saat ini PT Siantar Top terus berkembang dan memperkuat posisinya sebagai perusahaan garda terdepan
yang bergerak di bidang manufacturing makanan ringan. Hasil dari produksi perusahaan ini dipasarkan di dalam
maupun di luar negeri, khususnya Asia. PT. Siantar Top Tbk, memiliki visi menjadi perusahaan yang terkemuka
dan terus tumbuh dan juga berkembang demi kepuasan bersama. Misi dari perusahaan ini, yaitu menjadi
perusahaan pelopor produk-produk dengan taste specialist, menyediakan produk yang kompetitif harganya,
terjamin mutu, halal dan legalitasnya, memberikan konstribusi bagi kesejahteraan bersama (stakeholder,
karyawan, dan masyarakat), mengembangkan keragaman produk atau usaha sesuai perkembangan kebutuhan
pasar atau konsumen, membuka kesempatan untuk pihak lain (investor) untuk bekerja sama dengan
mensinergikan kemampuan yang dimiliki untuk memperkuat dalam mengembangkan usaha. Strategi usaha PT
Siantar Top Tbk., yaitu berusaha meningkatkan inovasi produk dengan penambahan investasi baru di kategori
produk biscuit dan wafer, meningkatkan kinerja distribusi untuk penetrasi pasar luas, berusaha untuk
mendekatkan diri ke pasar, meningkatkan softskill (integritas, inisiatif) dari SDM, menggunakan teknologi R&D
dan teknologi mesin dari Jepang dan Korea.
Pada Tahun 1996, saham-saham PT Siantar Top Tbk. telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Lalu,
penawaran obligasi dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2016. Perusahaan ini
mempunyai 2 Entitas Anak kepemilikan langsung dan 9 Entitas Anak kepemilikan tidak langsung yang mana
semuanya mempunyai kendali lebih dari 50% saham atas Entitas Anak. PT Siantar Top Tbk. memiliki beberapa
anak perusahaan, yaitu PT Siantar Mega Jaya yang berada di Kota Surabaya, Jawa Timur dan Siantar International
Holding Co., Ltf yang berlokasi di Hongkong.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah yang akan dibahas dan kemuadian ditarik
kesimpulan, yaitu :
1. Bagaimana perhitungan rasio-rasio keuangan PT Siantar Top Tbk. pada tahun 2019 dan 2020?
2. Bagaimana analisis dan interpretasi laporan keuangan PT Siantar Top Tbk. berdasarkan dari hasil
perhitungan rasio keuangan perusahaan pada tahun 2019 dan 2020?
1
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami buat, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui perhitungan rasio-rasio keuangan PT Siantar Top Tbk. pada tahun 2019 dan 2020
2. Mengetahui analisis dan interpretasi laporan keuangan PT Siantar Top Tbk. berdasarkan dari hasil
perhitungan rasio keuangan perusahaan pada tahun 2019 dan 2020

1.4 Manfaat

Berdasarkan tujuan penelitian, adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :


1. Bagi Perusahaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan pertimbangan untuk mengetahui
hasil kinerja yang diukur melalui rasio keuangan.
2. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan dan sebagai bahan referensi pengembangan mahasiswa untuk
penulisan makalah selanjutnya di bidang akuntansi.
3. Bagi Dosen, sebagai bahan informasi untuk menilai sejauh mana kemampuan mahasiswa mengenali
Pengantar Akuntansi 2.
4. Bagi Umum, dapat dijadikan sebagai acuan untuk referensi pemeblajaran yang berkaitan dengan Analisis dan
Interpretasi Keuangan PT Siantar Top Tbk.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Laporan Keuangan

Pada umunya setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil selalu memerlukan
laporan keungan. Dalam perusahaan yang suudah go public, laporan keuangan mempunyai manfaat yang sangat
besar, karena laporan keuangan menyediakan infromasi penting yang diperlukan manajer untuk mengevaluasi
likuiditas dari sebuah perusahaan dan kemampuan untuk memenuhi kewajiban lancar keuangan perusahaan yang
menyeluruh.

Laporan keuangan pada perusahaan adalah haril akhir yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasi
operasi perusahaan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai
pihak, baik itu pihak-pihak yang ada di dalam perusahaan maupun pihak-pihak yang berada di luar perusahaan.
Laporan keuangan ini dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data keuangan perusahaan.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 Ikatan Akuntan Indonesia (Revisi : 2009) Laporan
Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas, yang
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai laporan posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas yang
bermanfaat bagi sebagaian besar perusahaan dalam pembuatan laporan keuangan.

Menurut Sirait (2014 : 9) Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi, dimana ikhtisar
dari transaksi keuangan selama periode berjalan. Periode akuntansi dapat dipakai per tahun, per 12 bulan dan per 6
bulan tergantung perusahaan. Laporan keuangan ini untuk memberikan informasi keuangan kepada para pemakai
yang digunakan sebagai proses pengambilan keputusan.

Menurut Kasmir (2012 : 7) Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan yang
menunjukkan kondisi perusahaan pada saat ini atau dalam satu periode tertentu. Kondisi perusahaan terkini
merupakan keadaan keuangan perusahaan pada tanggal-tanggal tertentu (untuk neraca) dan pada periode tertentu
(untuk laporan laba rugi). Hal ini dapat mempermudah dengan adanya laporan keuangan dapat diketahui posisi
perusahaan pada saat ini telah mengalisis laporan keuangan tersebut.

2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2012 : 11) Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
4. Mmeberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam perode
tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal
perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7. Memberikan informasi tentang catatan atas laporan keuangan.
8. Informasi keuangan lainnya.

Sedangkan menurut Rudianto (2016 : 20) berpendapat bahwa penyajian laporan keuangan memiliki tujuan
sebagai berikut:

3
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban
serta modal perusahaan.
2. Untuk memeberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi
perusahaan yang timbul dalam aktivitas usaha demi memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk mengestimasi potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba di masa depan.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi dan
kewajiban, seperti informasi tentang aktivitas pembiayaan dan investasi.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang
relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut
perusahaan.

Menurut Samryn (2015 : 33), tujuan laporan keuangan sebagai berikut:

1. Dasar pertimbangan untuk memebuat keputusan investasi atau keputusan kredit.


2. Menilai prospek arus kas.
3. Melaporkan sumber daya perusahaan, atas sumber daya tersenut, dan perubahan-perubahan yang ada di
dalamnya.
4. Melaporkan sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas para pemilik.
5. Melaporkan kinerja dan laba perusahaan.
6. Menilai likuiditas, solvabilitas, dan arus dana.
7. Menilai pengelolaan dan kinerja manajemen.
8. Menjelaskan dan menafsirkan infromasi keuangan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli diatas, tujuan dari laporan
keuangan adalah memberikan informasi yang mengangkut keuangan dan kinerja bagi para pemakai laporan
keuangan agar dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk membuat keputusan investasi atau
keputusan kredit suatu perusahaan.

2.3 Jenis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2014:28), terdapat 5 macam jenis laporan keuangan yang biasa digunakan oleh
perusahaan, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan, laporan arus kas,dan
laporan catatan atas laporan keuangan.

1. Laporan laba rugi


Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil keuntungan atau kerugiaan
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Di dalam laporan laba rugi disajikan jumlah pendapatan beserta
jenis-jenis pendapatan yang diterima oleh perusahan. Selain itu, dalam laporan laba rugi juga disajikan
jumlah biaya beserta jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Selisih antara pendapatan dan beban
perusahaan disebut laba atau rugi.
2. Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki oleh perusahaan
pada suatu periode tertentu. Laporan ini juga menunjukkan perubahan ekuitas yang terjadi pada perusahaan
dan penyebab terjadinya perubahan modal tersebut.
3. Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada periode
tertentu. Laporan ini menyajikan informasi mengenai posisi jumlah aktiva (meliputi aset lancar dan aset
tetap) dan pasiva (liabilitas dan ekuitas) perusahaan.
4. Laporan arus kas
4
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan
perusahaan, yang dapat mempengaruhi kas secara langsung maupun tidak langsung. Laporan arus kas
meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan selama periode tertentu. Kas masuk terdiri dari
uang yang diterima oleh perusahaan, seperti hasil penjualan atau pendapatan lainnya, sedangkan kas keluar
merupakan jumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan dan jenis-jenisnya.
5. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan informasI tambahan pada akhir
laporan keuangan apabila terdapat laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. Terkadang ada
transaksi dalam laporan keuangan yang memerlukan penjelasan mengenai perhitungan jumlahnya.

2.4 Analisis Laporan Keuangan

 Prosedur Analisis Dasar

Dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan, terdapat tiga metode yang digunakan sebagai prosedur
analisis dasar. Adapun ketiga dari metode tersebut, antara lain :

1. Analisis Horizontal (horizontal analysis)

Merupakan metode analisis untuk kenaikan dan penurunan jumlah dan persentase di laporan keuangan komparatif.
Dalam metode ini membandingkan jumlah masing-masing pos di laporan keuangan terakhir dengan pos-pos terkait
di laporan keuangan 1 periode sebelumnya atau lebih yang mana laporan periode sebelumnya yang digunakan
sebagai dasar perhitungan untuk seluruh tanggal atau periode berikutnya.

2. Analisis Vertikal (vertical analysis)

Metode ini merupakan analisis persentase yang dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan masing-masing pos
terhadap jumlah total dalam satu laporan. Analisis ini terbatas pada laporan individual tetapi signifikansi dari
analisisnya dapat ditingkatkan dengan menyiapkan laporan perbandingan sehingga analisis dapat menunjukkan
perubahan persentase setiap pos dari tahun ke tahun.

3. Rasio Common-Sized (common-sized statements)

Rasio ini seringkali digunakan untuk membandingkan satu perusahaan dengan perusahaan lain atau untuk
membandingkan satu perusahaan dengan rata-rata industri yang mana semua pos dinyatakan dalam persentase
tanpa nilai rupiah.

Dalam menganalisis laporan keuangan PT Siantar Top Tbk. kelompok kami menggunakan analisis horizontal
(horizontal analysis) yang mana merupakan salah satu dari ketiga metode prosedur analisis dasar untuk menghitung
kenaikan dan penurunan jumlah dan persentase di laporan keuangan komparatif. Berikut merupakan laporan posisi
keuangan untuk periode 31 Desember 2020 dan 2019 dari PT Siantar Top Tbk., dengan analisis horizontal :

Tampilan 1 - Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Komparatif-Analisis Horizontal

PT Siantar Top Tbk. dan Entitas Anak


Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Komparatif
31 Desember 2020 dan 2019
Kenaikan (Penurunan)
Persentas
31 Des 2020 31 Des 2019 Jumlah
e
Aset  
Aset lancar Rp 1.505.872.822.478 Rp 1.165.406.301.686 Rp 340.466.520.792 29,2%
Piutang jangka panjang Rp 20.957.479.816 Rp 20.156.464.500 Rp 801.015.316 4,0%

5
Investasi jangka panjang Rp 40.000.000.000 Rp - Rp 40.000.000.000 100,0%
Uang muka tidak lancar
lainnya Rp 233.806.611.816 Rp 474.279.162.627 -Rp 240.472.550.811 -50,7%
Aset pajak tangguhan Rp 355.064.957 Rp 828.505.957 -Rp 473.441.000 -57,1%
Properti investasi Rp 74.429.354.960 Rp 62.585.454.835 Rp 11.843.900.125 18,9%
Aset tetap (neto) Rp 1.538.988.540.784 Rp 1.124.520.287.704 Rp 414.468.253.080 36,9%
Beban tangguhan lainnya Rp 587.148.717 Rp 838.783.882 -Rp 251.635.165 -30,0%
Aset pengampunan pajak tidak
lancar Rp 26.570.278.000 Rp 26.570.278.000 Rp - 0,0%
Aset tidak lancar non-
keuangan lainnya Rp 7.427.758.354 Rp 6.377.844.763 Rp 1.049.913.591 16,5%
Total aset Rp 3.448.995.059.882 Rp 2.881.563.083.954 Rp 567.431.975.928 19,7%
   
Liablilitas  
Liabilitas jangka pendek Rp 626.131.203.549 Rp 408.490.550.651 Rp 217.640.652.898 53,3%
Liabilitas jangka panjang Rp 149.565.657.189 Rp 325.065.525.323 -Rp 175.499.868.134 -54,0%
Total liabilitas Rp 775.696.860.738 Rp 733.556.075.974 Rp 42.140.784.764 5,7%
   
Ekuitas Pemegang Saham  
Modal saham, dengan nilai
pari Rp100 (dalam satuan
rupiah) Rp 131.000.000.000 Rp 131.000.000.000 Rp - 0,0%
Tambahan modal disetor Rp 1.347.146.100 Rp 1.347.146.100 Rp - 0,0%
Saldo laba Rp 2.509.863.222.311 Rp 1.984.697.055.813 Rp 525.166.166.498 26,5%
Kepentingan nonpengendali Rp 31.087.830.733 Rp 30.971.806.067 Rp 116.024.666 0,4%
Total ekuitas pemegang
saham Rp 2.673.298.199.144 Rp 2.148.016.007.980 Rp 525.282.191.164 24,5%
Total liabilitas dan ekuitas
pemegang saham Rp 3.448.995.059.882 Rp 2.881.572.083.954 Rp 567.422.975.928 19,7%
         

Pada tampilan 1, laporan 31 Desember 2019 digunakan sebagai tahun dasar karena merupakan periode yang lebih
awal. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui total asset PT Siantar Top Tbk. mengalami kenaikan sebesar Rp
567.431.975.928 atau 19,7% dari tahun 2019 ke tahun 2020. Kenaikan aset disini juga diikuti dengan kenaikan total
Ekuitas Pemegang saham sebesar sama dengan total kenaikan aset. Untuk liabilitasnya sendiri, terjadi peningkatan
sebesar 5,7% atau sebanyak Rp 42.140.784.764 dalam setahun.

Tampilan 2 - Tabel Konsolidasian Komparatif Aset lancar-Analissi Horizontal

PT Siantar Top Tbk. dan Entitas Anak


Tabel Konsolidasian Komparatif Aset lancar
31 Desember 2020 dan 2019
Kenaikan (Penurunan)
31 Des 2020 31 Des 2019 Jumlah Persentase
Kas dan setara kas Rp 143.139.894.175 Rp 100.727.141.756 Rp 42.412.752.419 42,1%
Investasi lain-lain Rp 574.690.000.000 Rp 126.000.000.000 Rp 448.690.000.000 356,1%
Piutang (neto) Rp 480.936.363.602 Rp 600.492.717.423 -Rp 119.556.353.821 -19,9%
Persediaan Rp 291.378.253.517 Rp 316.826.909.348 -Rp 25.448.655.831 -8,0%
Beban dibayar dimuka Rp 15.728.311.184 Rp 21.359.533.159 -Rp 5.631.221.975 -26,4%
Total aset lancar Rp 1.505.872.822.478 Rp 1.165.406.301.686 Rp 340.466.520.792 29,2%
         
6
Tampilan 2 merupakan tabel pendukung aku aset lancer PT Siantar Top Tbk. yang meliputi akun aset dan liabilitas.
Dalam tabel tersebut dapat dilihat, jumlah investasi lain-lain meningkat dengan signifikan sebesar tiga kali lipat
dalam satu tahun. Disisi lain, piutang (neto) mengalami penurunan begitupun dengan persediaan dan beban di bayar
dimuka. Penurunan piutang bisa disebabkan oleh berkurangnya pemberian kredit kepada debitur, penurunan
persediaan juga bisa disebabkan oleh peningkatan penjualan yang mana akan mengurangi persediaan yang ada di
Gudang, dan juga penurunan beban dibayar dimuka mungkin bisa disebabkan oleh telah habis masa sewa atau
biaya barang maupun jasa dibayar dimuka.

Tampilan 3 - Laporan Laba Rugi Konsolidasian Komparatif-Analisis Horizontal

PT Siantar Top Tbk. dan Entitas Anak


Laporan Laba Rugi Konsolidasian Komparatif
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019
Kenaikan (Penurunan)
31 Des 2020 31 Des 2019 Jumlah Persentase
Pendapatan neto Rp 3.846.300.254.825 Rp 3.512.509.168.853 Rp 333.791.085.972 10%
Beban pokok pendapatan -Rp 2.776.101.376.253 -Rp 2.559.476.265.555 Rp 216.625.110.698 8%
Laba bruto Rp 1.070.198.878.572 Rp 953.032.903.298 Rp 117.165.975.274 12%
Beban penjualan -Rp 180.762.094.952 -Rp 217.197.578.067 Rp 36.435.483.115 -17%
Beban umum dan administrasi -Rp 140.809.830.176 -Rp 116.602.280.672 -Rp 24.207.549.504 21%
Biaya keuangan -Rp 22.100.278.926 -Rp 30.727.064.628 -Rp 8.626.785.702 28%
Pendapatan lainnya Rp 76.783.759.688 Rp 70.578.430.211 -Rp 6.205.329.477 -9%
Beban lainnya -Rp 29.703.239.085 -Rp 52.041.116.720 -Rp 22.337.877.635 43%
Jumlah laba (rugi) sebelum
pajak penghasilan Rp 773.607.195.121 Rp 607.043.293.422 Rp 166.563.901.699 27%
Pendapatan (beban) pajak -Rp 144.978.315.572 -Rp 124.452.770.582 Rp 20.525.544.990 -100%
Laba tahun berjalan Rp 628.628.879.549 Rp 482.590.522.840 Rp 146.038.356.709 30%
         

Tampilan 3 merupakan analisis horizontal untuk laporan laba rugi PT Siantar Top Tbk. tahun 2020 dan 2019. Dapat
dilihat bahwa terjadi indikasi penurunan beban penjualan sebesar Rp 36.435.483.115 atau sebesar 17%, biaya
keuangan sebesar Rp 8.626.785.702 (28%), dan beban lainnya sebesar Rp 22.337.877.635 (43%).

Tampilan 4 – Laporan Saldo Laba Konsolidasian Komparatif-Analisis Horizontal

PT Siantar Top Tbk. dan Entitas Anak


Laporan Saldo Laba Konsolidasian Komparatif
Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019
Kenaikan (Penurunan)
31 Des 2020 31 Des 2019 Jumlah Persentase
Saldo laba, 1 Januari Rp2.514.055.848.672 Rp1.985.498.393.789 Rp 528.557.454.883 26,6%
Penghasilan komprehensif tahun
berjalan Rp 3.382.288.385 Rp 3.848.037.411 Rp 465.749.026 12,1%
Total Rp2.517.438.137.057 Rp1.989.346.431.200 Rp 528.091.705.857 26,5%
Deviden -Rp 100.005.400.000 - Rp 100.005.400.000 -100,0%
Saldo laba, 31 Januari Rp2.417.432.737.057 Rp1.989.346.431.200 Rp 428.086.305.857 21,5%
         

7
Tampilan 4 mengilustrasikan analisis horizontal untuk tahun 2020 dan 2019 atas laporan saldo laba PT Siantar Top
Tbk. Laporan tersebut menunjukkan saldo laba tahun tersebut meningkat sebesar 21,5% karena adanya saldo laba
sebesar Rp 2.514.055.848.672 ditambah laba neto tahun berjalan sebesar Rp 3.382.288.385 dikurangi dengan
deviden sebesar Rp 100.005.400.000.

- Ukuran Analisis Lainnya

Keterkaitan antara angka-angka dalam laporan keuangan juga dapat dinyatakan dalam rasio dan persentase sebagai
tambahan dari analisis-analisis sebelumnya. Berikut merupakan tambahan ukuran-ukuran analisis sebagai panduan
dalam mengevaluasi data operasional dan keuangan.

 Analisis Solvabilitas dan Likuiditas

Kemampuan perusahaan untuk mengubah aset menjadi kas disebut dengan likuiditas (liquidity). Sementara
kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya disebut solvabilitas (solvency). Berikut merupakan perhitungan
penilaian likuiditas dan solvabilitas PT Siantar Top Tbk. pada Tahun 2019 dan 2020 :

1. Analisis Posisi Lancar

Analisis posisi lancar (current position analysis) merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar liabilitas
jangka pendeknya. Analisis ini sering dilakukan oleh kreditor jangka pendek yang meliputi :

a. Modal Kerja (working capital)

Modal Kerja = Aset Lancar - Liabilitas Jangka Pendek

  2020 2019
Aset lancar Rp 1.505.872.822.478 Rp 1.165.406.301.686
Dikurangi liabilitas jangka pendek Rp 626.131.203.549 Rp 408.490.550.651
Modal kerja Rp 879.741.618.929 Rp 756.915.751.035

Modal kerja PT Siantar Top Tbk. mengalami peningkatan dari tahun 2019 ke tahun 2020. Peningkatan tersebut
mengindikasikan bahwa perusahaan mampu untuk membayar liabilitas jangka pendeknya. Dapat dilihat dari hasil
perhitungan aset lancar dikurangkan dengan liabilitas jangka pendek, masih tersisa modal kerja yang lebih dari
liabilitas jangka pendeknya.

Modal Kerja PT Siantar Top Tbk. Tahun


2020 & 2019

46% 54%

Modal Kerja Tahun 2020 Modal Kerja Tahun 2019

8
b. Rasio Lancar (current ratio)

Rasio lancar atau seringkali disebut sebagai rasio modal kerja merupakan indikator yang lebih dapat diandalkan
daripada modal kerja untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan membayar liabilitas jangka pendeknya. Rasio
ini lebih mudah digunakan untuk membandingkan antar perusahaan.

Rasio Lancar = Aset Lancar

Liabilitas Jangka Pendek

  2020 2019
Aset lancar Rp 1.505.872.822.478 Rp 1.165.406.301.686
Liabilitas jangka pendek Rp 626.131.203.549 Rp 408.490.550.651
Rasio lancar 2,41 2,85

PT Siantar Top Tbk. mengalami penurunan rasio lancar sebesar 0,44 dari tahun 2019 ke 2020. Meskipun mengalami
penurunan, penurunan tersebut tidaklah signifikan sehingga tidak berpengaruh besar kepada peluang perusahaan ini
untuk memperoleh kredit jangka pendek saat kreditur mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan untuk
membayar liabilitas jangka pendeknya.

Rasio Lancar PT Siantar Top Tbk. Tahun


2020 & 2019

46%
54%

Rasio Lancar 2020 Rasio Lancar 2019

c. Rasio Cepat (quick ratio)

Rasio cepat atau sering disebut sebagai acid test ratio merupakan suatu rasio yang mengukur secara "instan"
kemampuan suatu perusahaan untuk membayar liabilitasnya.

Rasio Cepat = Aset Cepat


Liabilitas Jangka Pendek

  2020 2019
Kas Rp 143.139.894.175 Rp 100.727.141.756

9
Investasi Rp 574.690.000.000 Rp 126.000.000.000
Piutang Rp 480.936.363.642 Rp 600.492.717.423
Total aset cepat Rp 1.198.766.257.817 Rp 827.219.859.179
Dikurangi liabilitas jangka pendek Rp 626.131.203.549 Rp 408.490.550.651
Modal kerja Rp 572.635.054.268 Rp 418.729.308.528
Rasio cepat 1,91 2,03

Rasio cepat PT Siantar Top Tbk. terlihat mengalami penurunan dari tahun 2019 ke 2020 hal tersebut dikarenakan
meningkatnya jumlah liabilitas jangka pendek perusahaan pada tahun 2020 sebesar Rp 217.640.652.898. Meskipun
total asset cepat PT Siantar Top Tbk. terlihat mengalami kenaikan di tahun 2020, tetapi kenaikan paling banyak
didalamnya merupakan sebuah kenaikan investasi yang mana tidak akan diketahui investasi tersebut akan
menguntungkan perusahaan atau tidak. Hal itu bisa saja nantinya akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk
membayar liabilitas jangka pendeknya.

Rasio Cepat PT Siantar Top Tbk. Tahun


2020 & 2019

48%
52%

Rasio Cepat 2020 Rasio Cepat 2019

2. Analisis Piutang Usaha

Analisis piutang usaha atau account receivable analysis merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk menagih
atau mendapatkan pelunasan piutang usahanya. Penagihan yang cepat akan mengurangi resiko kerugian akibat
piutang yang tak tertagih. Dengan mendapatkan pelunasan piutang usaha secepat mungkin, hal tersebut akan
meningkatkan likuiditas perusahaan dan kas yang didapatkan dari piutang dapat digunakan untuk mengembangkan
atau memperluas kegiatan operasional perusahaan. Perhitungan dan analisis ini meliputi perhitungan :

a. Perputaran Piutang Usaha (accounts receivable turnover)

Perputaran Piutang Usaha = Penjualan


Rata-Rata Piutang Usaha

  2020 2019

Pendapatan neto Rp 3.846.300.254.825 Rp 3.512.509.168.853

10
Piutang usaha (neto) :

Awal tahun Rp 541.811.807.501 Rp 422.375.898.155

Akhir tahun Rp 447.594.075.109 Rp 541.811.807.501

Total Rp 989.405.882.610 Rp 964.187.705.656

Piutang usaha rata-rata Rp 494.702.941.305 Rp 482.093.852.828

Perputaran piutang usaha 7,77 7,29

Perputaran piutang usaha PT Siantar Top Tbk. mengalami kenaikan di tahun 2020 dari tahun 2019 sebesar 7,29
menjadi 7,77. Kenaikan tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan penagihan piutang usaha di tahun 2020
yang dapat disebabkan karena adanya perubahan kebijakan dalam pemberian kredit, praktik penagihan, atau
keduanya.

Perputaran Piutang Usaha PT Siantar


Top Tbk. Tahun 2020 & 2019

48%
52%

Perputaran Piutang Usaha 2020 Perputaran Piutang Usaha 2019

b. Jumlah Hari Penjualan Dalam Piutang (number of days' sales in receivable)

Jumlah hari penjualan dalam piutang usaha adalah estimasi lamanya waktu (dalam hari) piutang usaha beredar atau
belum dilunasi.

Jumlah Hari Penjualan dalam Piutang Usaha = Rata-Rata Piutang Usaha


Rata-Rata Penjualan Harian
Dimana :

Rata-Rata Penjualan Harian = Penjualan


365 Hari

  2020 2019
Rata-rata piutang usaha Rp 494.702.941.305 Rp 482.093.852.828
Rata-rata penjualan harian Rp 10.537.808.917 Rp 9.623.312.791
Jumlah hari penjualan dalam piutang 46,95 50,10

11
usaha

Dapat dilihat jumlah hari penjualan dalam piutang usaha mengalami penurunan dari tahun 2019 ke tahun 2020. Hasil
perhitungan rata-rata piutang usaha dibagi dengan rata-rata penjualan harian dapat digunakan sebagai bahan
pembanding dengan syarat kredit perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi dari penagihan piutang.

Jumlah Hari Penjualan Dalam Piutang


PT Siantar Top Tbk. Tahun 2020 & 2019

28%

72%

Jumlah Hari Penjualan Dalam Piutang 2020 Jumlah Hari Penjualan Dalam Piutang 2019

3. Analisis Persediaan

Analisis persediaan (inventory analysis) merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mengatur efisiensi
persediaan. Perhitungan dan analisisnya meliputi :

a. Perputaran Persediaan (inventory turnover)

Perputaran Persediaan = Beban Pokok Penjualan


Persediaan Rata-Rata

  2020 2019
Beban pokok pendapatan Rp 2.776.101.376.253 Rp 2.559.476.265.555
Persediaan :
Awal tahun Rp 316.826.909.348 Rp 313.291.338.820
Akhir tahun Rp 291.378.253.517 Rp 316.826.909.348
Total Rp 608.205.162.865 Rp 630.118.248.168
Persediaan rata-rata Rp 304.102.581.433 Rp 315.059.124.084
Perputaran persediaan 9,13 8,12

Terjadi peningkatan perputaran persediaan PT Siantar Top Tbk. pada tahun 2020 sebesar 9,13 yang dari asalnya
tahun 2019 sebesar 8,12. Hal tersebut mengindikasikan bahwa telah terjadi kenaikan manajemen persediaan di
tahun 2020. Peningkatan perputaran persediaan dikarenakan adanya peningkatan beban pokok pendapatan yang
mana mengindikasikan adanya kenaikan pendapatan neto dan penurunan persediaan rata-rata. Suatu tingkat

12
perputaran persediaan yang dianggap baik terlalu sulit untuk ditentukan karena adanya perbedaan jenis persediaan,
persediaan, dan isndustri suatu perusahaan.

Perputaran Persediaan PT Siantar Top


Tbk. Tahun 2020 & 2019

26%

74%

Perputaran Persediaan 2020 Perputaran Persediaan 2019

b. Jumlah Hari Penjualan Dalam Persediaan (number of days’ sales in inventory)

Jumalah Hari Penjualan dalam Persediaan = Persediaan Rata-Rata


Beban Pokok Penjualan Rata-Rata Harian
Dimana :

Beban Pokok Penjualan Rata-Rata Harian = Beban Pokok Penjualan


365 Hari

  2020 2019
Persediaan rata-rata Rp 304.102.581.433 Rp 315.059.124.084
Beban pokok penjualan rata-rata harian Rp 7.605.757.195   Rp 7.012.263.741
Jumlah hari penjualan dalam persediaan 39,98 44,93

Jumlah hari penjualan dalam persediaan PT Siantar Top Tbk. mengalami penurunan dari tahun 2019 ke 2020 sebesar
dari 44,93 menjadi 39,98. Hal tersebut berarti bahwa terjadi penurunan dalam manajemen persediaan yang mana
jumlah hari persediaan ini dapat digunakan sebagai ukuran kasar untuk menentukan lamanya waktu yang diperlukan
guna memperoleh, menjual, dan mengganti persediaan.

13
Jumlah Hari Penjualan Dari Persediaan
PT Siantar Top Tbk. Tahun 2020 & 2019

53% 47%

Jumlah Hari Penjualan Dari Persediaan 2020 Jumlah Hari Penjualan Dari Persediaan 2019

4. Rasio Aset Tetap Terhadap Liabilitas Jangka Panjang

Rasio aset terhadap diabetes jangka panjang (ratio of fixed assets to long-term liabilities) merupakan suatu ukuran
mengenai kemampuan untuk membayar surat utang atau obligasi jangka panjang. Dalam hal ini aset tetap
digunakan karena seringkali dijadikan sebagai jaminan untuk surat utang dan obligasi jangka panjang.

Rasio Aset terhadap Liabilitas Jangka Panjang = Aset Tetap (neto)


Liabilitas Jangka Panjang

  2020 2019
Aset tetap (neto) Rp 1.538.988.540.784 Rp 1.124.520.287.704
Liabilitas Jangka Panjang Rp 149.565.657.189 Rp 325.065.525.323
Rasio aset tetap terhadap liabilitas
jangka panjang 10,29 3,46

Selama tahun 2020, rasio asset tetap terhadap liabilitas jangka Panjang PT Siantar Top Tbk. mengalami kenaikan
hampir tiga kali lipat dari tahun 2019 sebesar 10,29 dari 3,46 berdasarkan hasil dari pemabgian aset tetap (neto)
dengan liabilitas jangka panjang.

14
Rasio Aset Tetap Terhadap Liabilitas
Jangka Panjang PT Siantar Top Tbk.
Tahun 2020 & 2019
25%

75%

Rasio Aset Tetap Terhadap Liabilitas Jangka Panjang 2020


Rasio Aset Tetap Terhadap Liabilitas Jangka Panjang 2019

5. Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas Pemegang Saham

Rasio liabilitas terhadap ekuitas pemegang saham adalah suatu ukuran berapa banyak aset dan kegiatan perusahaan
yang dibiayai dengan liabilitas dan ekuitas.

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas Pemegang Saham = Total Liabilitas


Total Ekuitas Pemegang Saham

  2020 2019
Total Liabilitas Rp 755.696.860.738 Rp 733.556.075.974
Total Ekuitas Pemegang Saham Rp 2.673.298.199.144 Rp 2.148.007.007.980
Rasio liabilitas terhadap ekuitas
pemegang saham 0,28 0,34

Perhitungan rasio liabilitas terhadap ekuitas pemegang saham PT. Siantar Top Tbk. dengan menghitung total
liabilitas dengan membagi total ekuitas pemegang saham. Dari data diatas dapat diketahui bahwa rasio liabilitas
terhadap ekuitas pemegang saham pada tahun 2019 ke tahun 2020 tetap, yakni sebesar Rp 0. Jadi, hal ini dari tahun
2019 ke tahun 2020 tetap dan kreditur PT Siantar Top Tbk. tidak memiliki batas keamanan yang cukup.

15
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas
Pemegang Saham PT Siantar Top
Tbk. Tahun 2020&2019

55% 45%

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas Pemegang Saham 2020


Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas Pemegang Saham 2019

6. Rasio Laba Sebelum Pajak Terhadap Beban Bunga

Rasio laba sebelum pajak terhadap beban bunga adalah rasio pengukuran terhadap risiko beban bunga yang tidak
terbayar jika laba menurun.

Rasio Laba sebelum Pajak terhadap Beban Bunga = Laba sebelum Pajak Penghasilan + Beban Bunga
Beban Bunga

  2020 2019
Laba sebelum pajak penghasilan Rp 773.607.195.121 Rp 607.043.293.422
Ditambah beban bunga Rp 22.100.278.926 Rp 30.727.064.628
Jumlah yang tersedia untuk
membayar beban bunga Rp 795.707.474.047 Rp 637.770.358.050
Rasio laba sebelum pajak terhadap
beban bunga 36 21
(Rp 795.707.474.047 : (Rp 637.770.358.628 :
Rp 22.100.278.926) 30.727.064.628)

Perhitungan Rasio Laba sebelum pajak terhadap beban bunga, PT. Siantar Top Tbk. Dapat dilihat bahwa pada tahun
2019 menunjukkan perolehan laba yang diperolehnya sebesar Rp 21 dan pada tahun 2020 laba yang diperoleh Rp
36. Artinya rasio laba sebelum pajak mengalami peningkatan sebesar Rp 15. Kenaikan tersebut dapat dilihat dari
perhitungan laba sebelum pajak dijumlah dengan beban bunga kemudian dibagi dengan beban bunga. Kenaikan
pada tahun 2020 ini disebabkan karena perolehan laba lebih besar dibandingkan dengan perolehan laba ditahun
2019. Hal ini Hal ini mengindikasikan bahwa pembayaran bunga PT. Siantar Top Tbk. memiliki cukup laba untuk
membayar beban bunganya.

16
Rasio Laba Sebelum Pajak Terhadap
Beban Bunga PT Siantar Top Tbk. Tahun
2020&2019

37%

63%

Rasio Laba Sebelum Pajak Terhadap Beban Bunga 2020


Rasio Laba Sebelum Pajak Terhadap Beban Bunga 2019

7. Rasio Laba Neto Terhadap Saham Preferen

Rasio Laba Neto terhadap Saham Preferen = Laba Neto


Dividen Saham Preferen

  2020 2019
Laba Neto Rp 628.628.879.549 Rp 482.590.522.840
Dibagi Dividen Saham Preferen Rp 0 Rp 0
Rasio laba neto terhadap saham
preferen 0 0

Perhitungan rasio laba neto terhadap saham preferen, PT. Siantar Top Tbk. yaitu dividen akan dibayarkan setelah
pajak, sehingga laba neto digunakan dalam perhitungan rasio ini. Dari data diatas dapat diketahui bahwa rasio laba
neto terhadap saham preferen pada tahun 2019 ke tahun 2020 tetap, yakni sebesar Rp 0. Hal ini berarti perusahaan
masuk kedalam kategori kurang baik karena laba neto yang dihasilkan rendah.

 Analisis Profitabilitas

Analisis provitabilitas menitikberatkan pada kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba yang dilihat
dari hasil kegiatan operasional perusahaan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi. Kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba juga tergantung pada aset yang tersedia untuk kegiatan operasional perusahaan yang dilaporkan
di dalam laporan posisi keuangan. Berikut perhitungan dalam menilai profitabilitas PT Siantar Top Tbk. :

1. Rasio Penjualan Terhadap Aset

Rasio Penjualan Terhadap Aset merupakan rasio yang menghitung efisiensi perusahaan dalam mengelola aset yang
dimiliki untuk menghasilkan penjualan ataupun pendapatan.

Rasio Penjualan terhadap Aset = Penjualan


Total Rata-Rata (tidak termasuk investasi jangka panjang)

17
  2020   2019
Pendapatan Neto Rp 3.846.300.254.825 Rp 3.512.509.168.853
Total aset (tidak termasuk investasi
jangka panjang)
Awal tahun Rp 2.881.563.083.954 Rp 2.622.440.091.566
Akhir tahun Rp 3.408.995.059.882 Rp 2.881.563.083.954
Total Rp 6.290.558.143.836 Rp 5.504.003.175.520
Total aset rata-rata Rp 3.145.279.071.918 Rp 2.752.001.587.760
(Rp 6.290.558.143.836 : 2) (Rp 5.504.003.175.520 : 2)
Rasio penjualan terhadap total aset 1 1
(Rp 3.846.300.254.825 : (Rp 3.512.509.168.853 :
Rp 3.145.279.071.918) Rp 2.752.001.487.760)

Perhitungan rasio penjualan terhadap aset, PT. Siantar Top Tbk. Investasi jangka panjang tidak dimasukkan karena
investasi jangka panjang tidak memiliki hubungan dengan kegiatan operasional normal dan penjualan. Rasio
penjualan terhadap aset mengindikasikan bahwa penggunaan aset operasional pada PT. Siantar Top Tbk. Tahun
2019 ke tahun 2020 tetap, yaitu sebesar Rp 1.

Rasio Penjualan Terhadap Aset PT


Siantar Top Tbk. Tahun 2020 & 2019

50% 50%

Rasio Penjualan Terhadap Aset 2020 Rasio Penjualan Terhadap Aset 2019

2. Tingkat Pengembalian Terhadap Total Aset


a. Tingkat Peemngembalian Terhadap Total Aset

Tingkat pengembalian terhadap total aset merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba yang
diperoleh perusahaan yang terkait dari total aset sehingga saat suatu perusahaan mengelola asetnya bisa terlihat
dari persentase rasio ini.

Tingkat Pengembalian terhadap Tota Aset = Laba Neto + Beban Bunga


Total Aset Rata-Rata

  2020   2019
Laba neto Rp 628.628.879.549 Rp 482.590.522.840
Ditambah beban bunga Rp 22.100.278.926 Rp 30.727.064.628
Total Rp 650.729.158.475 Rp 513.317.587.468
Total aset:
Awal tahun Rp 2.881.563.083.954 Rp 2.631.189.810.030
Akhir tahun Rp 3.448.995.059.882 Rp 2.881.563.083.954
18
Total Rp 6.330.558.143.836 Rp 5.512.752.893.984
Total aset rata-rata Rp 3.165.279.071.918 Rp 2.756.376.446.992
(Rp 6.330.558.143.836 : 2) (Rp 5.512.752.893.984 : 2)
Total pengembalian terhadap aset
rata-rata 0 0
(Rp 650.729.158.475 : (Rp 482.50.522.840 :
3.165.279.071.918) 2.756.376.446.992)

Perhitungan rasio tingkat pengembalian terhadap total aset PT. Siantar Top Tbk. dengan menghitung total aset pada
awal dan akhir tahun dengan menambahkan beban bunga ke laba neto. Laba neto ini diperoleh dari investasi jangka
panjang dan juga aset operasional neto. Dari data diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengembalian terhadap total
aset pada tahun 2019 ke tahun 2020 tetap, yakni sebesar Rp 0. Oleh karena itu dampak dari hal ini apakah aset akan
dibiayai dari kreditur atau pemegang saham akan dieleminiasi.

b. Tingkat Pengembalian Terhadap Total Aset Untuk Kegiatan Operasional

Tingkat Pengembalian terhadap Aset untuk Kegiatan Operasional = Laba dari Kegiatan Operasional
Aset untuk Kegiatan Operasional Rara-Rata

  2020   2019
Laba dari kegiata operasional Rp 628.628.879.549 Rp 482.590.522.840
Dibagi aset untuk kegiatan operasional
rata-rata Rp 3.165.279.071.918 Rp 2.756.376.446.992
Tingkat pengembalian terhadap total
asset untuk kegiatan operasioanl 0. 20 0,18
Data data diatas, dapat dilihat bahwa tingkat pengembalian terhadap total aset untuk kegiatan operasional PT.
Siantar Top Tbk. Pada tahun 2019 menunjukkan bahwa tingkat pengembalian aset yang diperolehnya sebesar Rp
0.18 dan pada tahun 2020 menjadi Rp 0.20. Artinya tingkat pengembalian total aset untuk kegiatan operasional dari
tahun 2019 ke tahun 2020 mengalami peningkatan. Kenaikan ini dihasilkan dari perhitungan laba dari kegiatan
operasional dibagi dengan aset untuk kegiatan operasional rata-rata perusahaan. Kenaikan pada tahun 2020
disebabkan karena terjadinya kenaikan perolehan laba dari kegiatan operasional dan juga jumlah aset pada tahun
2020 yang lebih besar dari pada tahun 2019.

Tingkat Pengembalian Terhadap Total


Aset Untuk Kegiatan Operasional PT
Siantar Top Tbk. Tahun 2020 & 2019

47%
53%

Tingkat Pengembalian Terhadap Total Aset Untuk Kegiatan Operasional 2020


Tingkat Pengembalian Terhadap Total Aset Untuk Kegiatan Operasional 2019

3. Tingkat Pengembalian terhadap Ekuitas Pemegang Saham

19
Tingkat Pengembalian terhadap Ekuitas Pemegang Saham merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan.

Tingkat Pengembalian terhadap Ekuitas Pemegang Saham = Laba Neto


Total Ekuitas Pemegang Saham Rata-Rata

  2020   2019
Laba neto Rp 628.628.879.549 Rp 482.590.522.840
Ekuitas Pemegang saham :
Awal tahun Rp 2.148.007.007.980 Rp 1.646.387.946.952
Akhir tahun Rp 2.673.298.199.144 Rp 2.148.007.007.980
Total Rp 4.821.305.207.124 Rp 3.794.394.954.932
Ekuitas pemegang saham rata-rata Rp 2.410.652.603.562 Rp 1.897.197.477.466
(Rp 4.821.305.207.124 : 2) (Rp 3.794.394.954.932 : 2)
Tingkat pengembalian terhadap
ekuitas pemegang saham 0,2608 0,2544
26,08% 25,44%
(Rp 628.628.879.549 : (Rp 482.590.522.840 :
Rp 2.410.652.603.562) Rp 1.897.197.477.466)

Berdasarkan perhitungan tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham PT Siantar Top Tbk. pada tahun
2019 menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi yang diperoleh sebesar Rp 0.25 dan pada tahun 2020
sebesar Rp 0.26. Dalam tingkat pengembalian investasi pada tahun 2019 ke tahun 2020 mengalami peningkatan
sebesar Rp 0,01. Kenaikan tersebut dapat dilihat dari perhitungan laba neto dibagi dengan total ekuitas perusahaan.
Kenaikan pada tahun 2020 ini disebabkan karena perolehan pada laba neto dan total ekuitas yang lebih besar.

Tingkat Pengembalian Terhadap Ekuitas


Pemegang Saham PT Siantar Top Tbk.
Tahun 2020 & 2019

49% 51%

Tingkat Pengembalian Terhadap Ekuitas Pemegang Saham 2020


Tingkat Pengembalian Terhadap Ekuitas Pemegang Saham 2019

4. Tingkat Pengembalian Terhadap Ekuitas Pemegang Saham Biasa

Tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham biasa ini digunakan untuk mengukur tingkat perolehan
laba terhadap jumlah investasi pemegang saham biasa. Perhitunganya adalah sebagai berikut.

Tingkat Pengembalian terhadap Ekuitas Pemegang Saham Biasa = Laba Neto - Dividen Saham Preveren
Ekuitas Pemegang Saham Biasa Rata-
20
Rata

  2020   2019
Laba neto Rp 628.628.879.549 Rp 482.590.522.840
Ekuitas pemegang saham
biasa
Awal tahun Rp 2.116.498.393.789 Rp 1.633.876.626.810
Akhir tahun Rp 2.645.055.848.672 Rp 2.116.498.393.789
Total Rp 4.761.554.242.461 Rp 3.750.375.020.599
Ekuitas pemegang saham
biasa rata-rata Rp. 2.380.777.121.231 Rp. 1.875.187.510.300
(Rp. 4.761.554.242.461 : 2) (Rp. 3.750.375.020.599 : 2)
Tingkat pengembalian
terhadap ekuitas pemegang
saham biasa 26,4% (Rp. 628.628.879.549 : 25,74% (Rp. 482.590.522.840 :
Rp. 2.380.777.121.231) Rp. 1.875.187.510.300)

Berdasarkan perhitungan tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham biasa, PT Siantar Top Tbk, pada
tahun 2019 menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 25,74% kemudian pada
tahun 2020 menjadi 26, 40%. Artinya tingkat pengembalian investasi dari tahun 2019 ke tahun 2020 mengalami
peningkatan. Kenaikan dari imbal hasil investasi tersebut didapat dari perhitungan laba neto dibagi dengan total
ekuitas perusahaan. Kenaikan imbal hasil investasi pada tahun 2020 daripada tahun 2019 disebabkan karena
terjadinya kenaikan perolehan laba neto pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019, dan jumlah ekuitas yang lebih
besar tahun 2020.

Tingkat Pengembalian Terhadap


Ekuitas Pemegang Saham Biasa PT
Siantar Top Tbk. Tahun 2020 & 2019

49% 51%

Tingkat Pengembalian Terhadap Ekuitas Pemegang Saham Biasa 2020


Tingkat Pengembalian Terhadap Ekuitas Pemegang Saham Biasa 2019

5. Laba Per Saham Biasa

Laba per saham biasa digunakan untuk mengukur pembagian laba yang diperoleh oleh setiap lembar saham biasa.
Laba persaham biasa merupakan informasi yang harus dilaporkan di dalam laporan laba rugi sehinnga laba per
saham sering kali muncul dalam berita berita keuangan untuk publik. Berikut ini adalah perhiyunganya.

Laba per Saham Biasa = Laba Neto - Dividen Saham Preveren


Jumlah Lembar Saham Biasa yang Beredar
21
  2020   2019
Laba neto Rp 628.628.879.549 Rp 482.590.522.840
Jumlah lembar saham biasa
yang beredar Rp 27.000.000 Rp 27.000.000
Laba per saham biasa Rp 23.283 Rp 17.874
(Rp. 628.628.879.549 : 27.000) (Rp. 482.590.522.840 : 27.000.000)

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan laba per saham biasa dari tahun 2019 ke tahun 2020. Pada
tahun 2019 laba per saham biasa PT Siantar Top sebesar Rp 17.874 sedangkan pada tahun 2020 laba persaham
biasanya sebesar Rp 23.283. hal ini berarti bahwa perusahaan telah mengelola modalnya dengan baik sehingga
menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Tentunya hal ini dapat menjadi pertimbangan para investor dalam
menginvestasikan uangnya pada PT Siantar Top karena pembagian dividennya akan semakin besar karena laba per
saham pada PT Siantar Top meningkat dari 2019 ke 2020.

Laba Per Saham Biasa PT Siantar Top


Tbk. Tahun 2020 & 2019

43%
57%

Laba Per Saham Biasa 2020 Laba Per Saham Biasa 2019

6. Rasio Harga Terhadap Laba

Rasio harga saham biasa terhadap laba digunakan untuk mengukur prospek laba perusahaan di masa depan. Rasio
ini sering kali ditampilkan pada berita keuangan dengan perhitungan sebagai berikut.

Rasio harga saham biasa terhadap laba (P/E)= Harga Pasar per Lembar Biasa
Laba per Lembar Saham Biasa

  2020   2019
Harga pasar per lembar saham biasa Rp 9.500 Rp 4.500
Laba per lembar saham biasa Rp 23.283 Rp 17.874
Rasio harga saham biasa terhadap laba Rp 0,41 Rp 0,25
(Rp. 9.500 : Rp. 23.283) (Rp. 4.500 : Rp. 17.874)

Rasio harga saham biasa terhadap laba diperoleh dari pembagian antara harga per lembar saham biasa dengan laba
per lembar saham biasa. Dari data diatas dapat diketahui bahwa rasio harga saham biasa terhadap laba pada tahun
2019 ke tahun 2020 tetap, yakni sebesar Rp. 0. Hal ini berarti bahwa PT. Siantar Top Tbk memiliki rasio prospek pasar

22
yang lebih rendah menunjukkan kinerja yang buruk pada saat ini. Investasi perusahaan dengan rasio yang rendah
bisa menjadi investasi yang buruk.

Rasio Harga Terhadap Laba PT Siantar


Top Tbk. Tahun 2020 & 2019

43%
57%

Rasio Harga Terhadap Laba 2020 Rasio Harga Terhadap Laba 2019

7. Dividen Per Saham

Dividen per saham digunakan untuk mengukur berapa banyak bagian laba yang didistribusikan kepada pemegang
saham biasa, dengan perhitungan sebagai berikut.

Dividen per Saham= Dividen Saham Biasa


Jumlah Lembar Saham Biasa yang Beredar

  2020   2019
Dividen saham biasa Rp 100.005.400.000 Rp -
Jumlah lembar saham biasa Rp
yang beredar Rp 27.000.000 27.000.000
Dividen per saham biasa Rp 3.704,00 Rp -
(Rp. 100.005.400.000 : Rp.
27.000) (Rp. 0 : Rp. 27.000.000)

Dari data diatas dapat diketahui bahwa deviden per share pada tahun 2020 meningkat. Pada tahun 2019 jumlah
deviden per saham PT Siantar Top Tbk Sebesar Rp. 0, sedangkan pada tahun 2020 meningkat sebanyak Rp. 3.704.
Peningkatan deviden per saham ini berarti bahwa terjadi peningkatan harga saham juga. Terjadinya peningkatan
dividen merupakan tanda bahwa manajemen telah menaikkan pendapatan masa depan perusahaan. Peningkatan
harga saham akan menaikkan ekspetasi investor terhadap pendapatan PT Siantar Top Tbk.

23
Dividen Per Saham PT Siantar Top Tbk.
Tahun 2020 & 2019

100%

Dividen Per Saham 2020 Dividen Per Saham 2019

8. Deviden Yield

Dividen yeald pada saham biasa digunakan untuk mengukur tingkat imbal hasil kepada pemegang saham biasa yang
berupa dividen tunai. Hal ini penting bagi investor yang tujuan utamanya adalah untuk menerima pengembalian
(dividen) dari investasinya. Perhitunganya adalah sebagai berikut.

Dividen Yield = Dividen per Saham Biasa


Harga Pasar per Lembar Biasa

  2020   2019
Dividen per saham biasa Rp 3.704 Rp -
Harga pasar per lembar saham biasa Rp 9.500 Rp 4.500
Dividen yield terhadap saham biasa Rp 0,39 Rp -
(Rp. 3.704 : Rp. 9.500) (Rp. 0 : Rp. 4.500)

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa deviden yield yang dibagikan kepada pemegang saham biasa pada
tahun 2019 sama dengan tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 0. Hal ini berarti bahwa PT. Siantar Top Tbk akan membayar
para investornya dividen yang rendah. Para investor akan mendapatkan kompensasi yang rendah untuk investasi
yang mereka tanamkan.

24
Deviden Yield PT Siantar Top Tbk.
Tahun 2020 & 2019

100%

Deviden Yield Tahun 2020 Deviden Yield Tahun 2019

Tampilan 5 – Ringkasan Rasio-Rasio Keuangan PT Siantar Top Tbk.

Ukuran Analisis Likuiditas dan Solvabilitas


Keterangan 2020   2019
Modal Kerja Rp879.741.618.929 Rp756.915.751.035
Rasio Lancar 2,41 2,85
Rasio cepat 1,91 2,03
Perputaran piutang usaha 7,77 7,29
Jumlah hari penjualan dalam piutang usaha 46,95 50,1
Perputaran persediaan 9,13 8,12
Jumlah hari penjualan dalam persediaan 39,98 44,93
Rasio aset tetap terhadap liabilitas jangka panjang 10,29 3,46
Rasio liabilitas terhadap ekuitas pemegang saham Rp0,28 Rp0,34
Rasio laba sebelum pajak terhadap beban bunga 36 21
Rasio laba neto terhadap saham preferen 0 0
Analisis Profitabilitas
Rasio penjualan terhadap total aset 1 1
Total pengembalian terhadap aset rata-rata 0 0
Tingkat pengembalian terhadap total asset untuk kegiatan
0. 20 0,18
operasional
Tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham 26,08% 25,44%
Tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham biasa 26,40% 25,74%
Laba per saham biasa Rp23.283 Rp17.874
Rasio harga saham biasa terhadap laba Rp0,41 Rp0,25
Dividen per saham biasa Rp3.704 0
Dividen yield terhadap saham biasa Rp0,39   0

 Analisis Arus Kas Bebas

Arus kas bebas atau free cash flow, mengukur arus kas operasi yang tersedia untuk keperluan perusahaan setelah
membeli asset tetap yang penting untuk mempertahankan kapasitas produksi saat ini.

  2020 2019
25
Penjualan Rp 3.846.300.254.825 Rp 3.512.509.168.853
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Rp 926.245.668.352 Rp 499.922.010.752
Dikurangi : Investasi dalam Aset Tetap -Rp 844.525.649.794 -Rp 182.053.329.010
Arus Kas Bebas : Rp 3.568.611.108.810 Rp 3.078.344.422.903
Arus Kas Bebas
385,28% 615,76%
Arus Kas Aktivitas Operasi
Arus Kas Bebas
92,78% 87,64%
Penjualan

Perubahan arus kas dari Rp 3.078.344.422.903 menjadi Rp 3.568.611.108.810 menunjukkan tren yang
menguntungkan. Sebuah perusahaan yang memiliki arus kas bebas akan mampu untuk mendanai pertumbuhan
internal, melunasi utang, membayar deviden, dan menikmati fleksibilitas keuangan. Sebuah perusahaan yang tidak
memiliki arus kas bebas tidak akan mempu untuk mempertahankan kapasitas produksi saat ini. Kekurangan arus kas
bebas dapat menjadi indicator awal dari masalah likuiditas.

Arus Kas Bebas PT Siantar Top Tbk.


Tahun 2020 & 2019

87.64%
92.78%

Arus Kas Bebas 2020 Arus Kas Beba 2019

26
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis rasio keuangan pada PT Siantar Top Tbk tahun 2019 dan 2020, diketahui bahwa
kinerja perusahaan PT Siantar Top Tbk. berdasarkan hasil perhitungan analisis rasio likuiditas dapat dikatakan baik
karena perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang besar dimiliki perusahaan. Perbaikan tingkat likuiditas disebabkan karena adanya
penurunan kewajiban lancar terutama penurunan pinjaman jangka pendek. Walaupun di tahun 2020 ada penurunan
namun selisish penurunan tidak banyak dan kondisi perusahaan cukup baik. Lalu berdasarkan analisis rasio
solvabilitas cukup baik walaupun terjadi penurunan dan peningkatan tetapi kondisi keuangan masih
menggambarkan komposisi aktiva dan total modal lebih besar dari pada total kewajiban, sehingga perusahaan
mampu membiayai kewajiban. Pada analisis rasio profitabilitas PT Siantar Top Tbk sudah baik karena berdasarkan
hasil perhitungan analisis rasio-rasio menunjukkan peningkatan dari tahun 2019 ke tahun 2020.
Berdasarkan dari ketiga rasio keuangan tersebut, perusahaan dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan
efisisen karena rasio-rasio yang menunjukkan meningkatnya kinerja-kinerja perusahaan dalam mengelola sumber
dana yang dimiliki perusahaan.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat kami berikan sebagai bahan pertimbangan evaluasi PT Siantar Top
Tbk di masa mendatang yaitu:

1. Untuk menjaga likuiditas usaha, PT Siantar Top Tbk perlu meningkatkan aktiva lancar dan menekan utang
lancar. Kemudian, untuk menjaga solvabilitas usaha yang baik perusahaan perlu mengatur perbandingan
antara jumlah total aktiva yang dimiliki dengan total kewajiban yang masih harus dibayar.
2. PT Siantar Top Tbk perlu mengatur kebijakan terkait pemberian kredit dan waktu pelunasan piutang agar
tingkat perputaran piutang meningkat di setiap tahunnya.
3. Pada periode selanjutnya perusahaan perlu meningkatkan kecepatan perputaran persediaan dan penjualan
supaya barang persediaan tidak terlalu lama berada di gudang.
4. PT Siantar Top perlu meningkatkan penghasilan usahanya dan menghemat pengeluaran untuk pembiayaan
kegiatan usahanya agar laba yang dihasilkan semakin meningkat.
5. Perusahaan perlu meningkatkan deviden per saham. Karena deviden per saham dapat mempengaruhi harga
saham dan merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan investor dalam menanamkan
sahamnya.

27
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, cetakan ke-7. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Warren, Reeve, dkk. 2018. Pengantar Akuntansi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Tyas, . 2020. Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Kauangan pada Elzatta Probolinggo, Vol 8 (1),
37-38.

Marsella, G. (2021). Analisis Penerapan Akuntansi Pada Usaha Ekonomi Kelurahan-Simpan Pinjam (UEK-
SP) Karya Bersama Di Kampung Sam Sam Kecamatan Kandis Kabupaten Siak (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Riau).

28

Anda mungkin juga menyukai