sesuai dengan konteks kalimat dan bagaimana menggunakan kata yang tepat 2. Mampu membedakan makna secara tepat a. Makna denotatif b. Makna konotatif 3. Pilihan kata didukung oleh kekayaan kosakata KATA BERSINOMIM Penulis harus memperhatikan Makna Tata bahana Dan pemakaian secara tepat CONTOH Sesuai dengan Terdiri atas Terjadi dari Sinomim adalah kata yang maknanya hampir sama dengan makna kata yang lain Contoh Lelah—letih—capek. Mati—meninggal—wafat. Pandai—pintar—cerdas. Polisemi: satu kata dengan banyak makna 1. Ia menjadi korban tabrak lari. 2. Pahlawan itu berkorban untuk bangsanya. Homonim: yang dihadapi dua kata atau lebih 1. Bisa ular itu mematikan. 2. Orang bisa berbuat salah. Hiponim: relasi atas/superordinat – bawah/hiponim 1. bunga (superordinat) – mawar (hiponim) 2. hewan (superordinat) - anjing (hiponim) Hiponim dapat digantikan oleh superordinat, tetapi superordinat tidak dapat diganti oleh hiponim. Ia memelihara anjing untuk menjaga rumah. Binatang itu mengadakan pengawalan siang dan malam. Gradasi kata umum ke kata khusus Hewan – anjing – herder - Nero Daya sugesti kata khusus:
Penderita cacat itu berjalan perlahan-
lahan. Tuna netra itu terseok-seok jalannya. perlahan-lahan – kata umum terseok-seok – kata khusus Perubahan tanggapan kata-kata indria
Sinestesia: Kata-katanya menusuk hati.
Macam-macam perubahan makna: Perluasan arti: berlayar, buah, laksamana Penyempitan arti: pala, sarjana, bau Ameliorasi (kata baru dianggap lebih baik):
nyonya menggantikan bini
Peyorasi (makna baru dianggap lebih jelek):
bunting, preman, oknum
Metafora: putri malam, pulau (empu laut) Metonimia (mempunyai hubungan erat): watt, ohm. Elipsis (bila keterangannya dihilangkan, artinya masih tetap): (surat kabar) harian Kompas sebuah (lukisan) Picasso Bahasa standar dan bahasa nonstandar ‘Di mana rumah Ahmad?’ 1. bahasa standar : ‘Saya tidak tahu.’ 2. bahasa nonstandar: ‘Saya tidak mengerti.’ Kata-kata ilmiah – kata-kata populer Harmonis (ilmiah) – sesuai (populer) Slang: kata kiasan, jenaka dan bertenaga rapi jali, mana tahan Idiom: makan tangan, makan hati Artifisial: bahasa yang disusun secara seni resah kuda dan langkah pedati Bahasa biasa: ringkik kuda dan derap pedati Berikan bentuk yang tepat kata yang di dalam kurung.
1. Surat lamaran kerja sebaiknya ( serta) perangko.
2. Surat itu (serah) kepada asistenya. 3. Pegawai baru itu (serah) salinan ijazahnya. 4. (Tugas) beliau ke luar negri mengalami (tunda). 5. Karena sakitnya, dia (pukul) kepalanya di dinting. 6. Anda harus (percaya ) perkara iini kepada saya. 7. Waktu yang diperlukan untuk (buat) laporan itu dua hari. 8. Usaha (satu) bangsa Indonesia ini telah dimulai sejak zaman Majapahit. 9. Saya lupa (tulis) dnama saya di buku tamu. 10. Jangqan lupa (kirim) ibumu uang. Perbaiki kesalahan ejaan dan diksi kalimat berikut dengan menulis kembali kalimat benarnya 1. Artikel Harga Pangsa Pasar dimuat dalam majalah “Pujangga”. 2. Kami akan melakukan “briefing” (taklimat) tentang pentingya sawah. 3. Konon kabarnya banyak pohon tebu yang dimusnahkan oleh petani. 4. Pada saat seperti ini kita perlu mengejar ketinggalan. 5. Pertempuran para pakar ekonomi dilaksanakan sesuai rencana semula. 6. Dalam raung itu terdapat benda-benda yang perlu di jual, seperti kalung emas, keris pusaka, meja marmer, dan lain-lain. 7. Pada jam 5.00 sore mereka sampai di Pantai Aner, Banten. 8. Kita sedang mencari sesuatu bentuk demokrasi yang tepat. 9. Kwalitas seni dan sastra kita sudah mengatasi kwalitas seni dunia barat. 10. Pesawar Lion Air baru “ take off” “tinggal landas’ pada pascarembang.