Pengertian Homonim
Homonim adalah kata yang sama lafal dan ejaannya dengan kata yang lain tetapi
berbeda maknanya karena berasal dari sumber yang berbeda .
Homonim merupakan jenis – jenis kata yang mempunyai pelafalan dan tulisan
yang sama tetapi mempunyai makna yang berbeda. Kata yang berhomonim
mempunyai makna bergantung dengan konteks kalimat yang mengikutinya. Oleh
sebab itu, kita masih belum bisa memutuskan apakah itu makna dari sebuah kata
yang berhomonim tanpa melihatnya ke dalam sebuah bentuk kalimat utuh.
Pasti kita sering mendengar kata Tahu tentunya, di otak kita ada dua makna yang
melintas di dalamnya yang sehingga kita belum bisa memutuskan apakah makna
mana yang tepat dari kata tersebut. Tapi, jika kata “tahu” sudah dimasukkan ke
dalam sebuah kalimat utuh seperti yang ada di bawah ini, maka kita bisa
mengidentifikasi makna kata tahu tersebut.
Secara etimologi, istilah homonim berasal dari bahasa Yunani, yakni homos yang
berarti ‘sejenis’ atau ‘sama’, serta onuma yang berarti ‘nama’. Secara umum
istilah homonim mengacu pada kata atau istilah yang memiliki pelafalan dan
pengejaan sama namun memiki makna berbeda. Homonim berbeda dengan
polisemi, polisemi merupakan kata yang dapat memiliki makna lebih dari satu.
Biasanya makna yang terkandung adalah makna denotasi (makna sesungguhnya)
dan makna konotasi (perumpamaan). Misal :
Dia kehilangan banyak darah dalam kecelakaan itu sehingga tidak dapat
diselamatkan. (darah = bagian dalam tubuh yang berfungsi sebagai transport
oksigen, makanan, dll – arti sebenarnya)
Aku dan Ari masih punya hubungan darah. (darah = keluarga atau
persaudaraan, – arti konotasi)
Contoh Homonim
Kata Homonim
Hak – 1) Bagian dari sepatu wanita, 2) Sesuatu yang benar, 3) Milik atau
kepunyaan.
Bulan – 1) Penyebutan periode dalam kalender, 2) Satelit alam yang
mengorbit pada bumi.
Genting – 1) Situasi yang gawat, 2) Atap rumah.
Rapat – 1) Pertemuan atau diskusi yang membahas suatu hal, 2) Tidak
renggang, berhimpitan.
Selang – 1) Jeda waktu, 2) Alat menyalurkan air.
Bisa – 1) Dapat, 2)
Kali – 1) Sungai, 2)
Salam – 1) Sapaan, 2) Jenis daun.
Jarak – 1) rentang tempat atau wilayah, 2) Jenis tumbuhan.
Malang – 1) Nasib sial atau naas atau menyedihkan, 2) Nama kota di Jawa
Timur.
Beruang – 1) Salah satu mamalia buas, 2) Kaya.
2. Bulan
3. Genting
4. Rapat
5. Selang
Selang beberapa menit dari gempa utama terjadi gempa susulan sekitar
empat kali.
Selang air di rumahnya bocor.
6. Bisa
7. Kali
Kali Ciliwung dulunya merupakan sungai yang bersih di jaman kolonial
Belanda.
Mereka melewatkan peluang untuk menyamakan kedudukan beberapa kali
di pertandingan kemarin.
8. Salam
9. Jarak
10. Malang
11. Beruang
Pengertian Homograf
Homograf adalah kata yang sama ejaannya dengan kata yang lain tertapi beda lafal
dan maknanya. Istilah homograf berasal dari kata homo yang berarti ‘sama’ dan
graf atau graph yang berarti ‘tulisan’. Sehingga secara etimologi, istilah homograf
dapat diartikan sebagai kata atau istilah yang memiliki cara penulisan atau ejaan
sama namun berbeda pengucapan atau pelafalannya.
Sama seperti istilah homofon, istilah –istilah atau kata – kata homograf tidak
memiliki kesamaan arti satu sama lain. KBBI juga memberikan pengertian
terhadap istilah homograf sebagai kata yang sama ejaannya dengan kata lain, tetapi
berbeda lafal dan maknanya (misal teras ‘inti kayu’ dengan teras ‘bagian rumah’).
Namun, berbeda dengan homonim dan homofon yang cenderung susah
diidentifikasi, homograf lebih mudah diidentifikasi meskipun tidak digabungkan
dalam suatu kalimat utuh.
Ragam bahasa yang terakhir ialah homograf. Homograf ialah kata – kata yang
mempunyai tulisan yang sama tetapi pelafalan dan maknanya berbeda. Homograf
adalah kebalikan dari homofon. Oleh sebab itu, kita tidak bisa mengidentifikasi
makna kata – kata yang berhomograf bila kita tidak mendengar atau membacanya
dalam sebuah kalimat yang utuh. Jika kita melihat kata keset, maka ada dua hal
yang terlintas di pikiran otak kita, apakah itu kata sifat ataukah kata benda.
Contoh Homograf
Kata Homograf
Ibu membeli apel dua kilogram sebagai oleh – oleh ketika berkunjung ke
rumah bibi. (buah)
Apel anak asrama PPKU Institut Pertanian Bogor dimulai tepat pukul 06.00
WIB. (upacara)
Anak itu sangat menyukai apel, ia tidak henti – hentinya memakan buah itu
dari tadi sian. (buah)
Komanda Ariyanto menjadi pimpinan apel pagi ini. (upacara)
2. Serang
1. Perjalanan dari Serang ke Bogor mencapai sepuluh jam jika sedang macet
parah. (nama daerah)
2. Serangan balik dari tim Manchester United membuahkan gol ke gawang
Manchester City. (gerakan)
3. Kota serang memperingati Hari Jadi yang Ke-9 pada 10 Agustus 2016 ini.
(nama daerah)
4. “Serang mereka, terobos dan hancurkan formasi pertahanannya! Kita harus
menyelamatkan seluruh sandera disana!” teriak sang komandan polisi.
(gerakan)
3. Keset
4. Rendang
5. Per
Sepeda itu selalu berbunyi ketika melewati polisi tidur karena pernya sudah
berkarat. (pegas)
Kain velvet dijual per meternya seharga 30 ribu rupiah. (pembagian)
Ia pergi ke bengkel membeli per baru untuk sepeda lamanya. (pegas)
Per Oktober 2016, setiap warga negara Indonesia wajib memiliki E-KTP.
(pembagian)
6. Tahu
1. Tahu bulat sedang menjadi tren saat ini, hingga menjadi inspirasi salah satu
anak bangsa untuk membuat versi game androidnya. (makanan)
2. Saya cukup tahu dengan semua siasat buruk untuk menjatuhkan departemen
saya. (mengerti)
3. Setiap hari Nenek hanya makan tahu rebus tanpa garam karena diabetes
yang dideritanya. (makanan)
4. Kami tahu bahwa dia selalu bersikap baik dan sopan pada semua orang
meski ia mencoba tidak mengumbarnya pada orang banyak. (mengerti)
7. Mental
8. Serak
9. Memerah
10. Kecap
1. Dalam tradisi Jawa, setiap makan kita tidak boleh kecap. (suara mulut)
2. Untuk menambah citarasa, koki itu menambahkan kecap ke dalam
masakannya. (bumbu)
3. Suara kecap itu menggangguku. (suara mulut)
4. Produksi kecap dan bumbu di Indonesia mencapai nilai 14,3 triliun rupiah
tahun 2014. (bumbu)
Pengertian Homofon
Kata yang sama lafalnya dengan kata lain tetapi beda ejaan dan maknanya. Istilah
homofon berasal dari kata homo yang berarti ‘sama’ dan foni yang berarti ‘bunyi’
atau ‘suara’. Sehingga jika merujuk pada pengertian etimologinya, maka homofon
didefinisikan sebagai kata atau istilah yang memiliki pelafalan yang sama namun,
ejaan (cara penulisan) serta arti yang terkandung di dalamnya berbeda. KBBI juga
mengartikan istilah homofon serupa, yakni sebagai kata yang sama lafalnya dengan
kata lain, tetapi berbeda ejaan dan maknanya.
Homofon merupakan kata – kata yang mempunyai bunyi yang sama tetapi dalam
bentuk tulisan dan maknanya berbeda. Dengan kata lain, kata – kata yang
berhomofon mempunyai pelafalan yang sama walaupun mempunyai tulisan dan
arti yang berbeda.
Sedikit berbeda dengan homonim, kata – kata yang berhomofon bisa kita
identifikasi maknanya dengan melihat bentuk tulisannya. Tapi, jika dalam
berbentuk lisan kita harus mendengarnya dalam sebuah kalimat utuh. Jika kita
mendengar kata bank, ada dua makna yang memungkinkan, yakni apakah itu
suatu tempat atau panggilan untuk orang yang lebih tua. Oleh sebab itu, kita harus
mendengarnya dalam sebuah bentuk kalimat yang utuh.
Contoh Homofon
Kata Homofon
1. Massa suatu benda di berbagai tempat adalah sama, sedangkan yang berbeda
adalah gaya beratnya karena dipengaruhi oleh gaya grafitasi.
2. Massa satu kilogram apel di bumi dan di bulan adalah sama, namun berat
satu kilogram apel di bumi akan terasa lebih ringan ketika di bawa ke bulan.
3. Massa aksi damai terpusat di sekitaran bundaran Hotel Indonesia.
4. Di masa keemasannya, The Beatles, grup musik asal Inggris, sampai harus
menghentikan konsernya karena teriak penonton membuat mereka tidak dapat
mendengar musik yang sedang mereka mainkan.
5. Pada masa pemerintahan Presiden kedua Indonesia, Soeharto, Indonesia
berhasil melakukan swasembada beras dan mendapat apresiasi dari lembaga
yang mengurusi pangan dunia, FAO.
6. Masa pelarian merupakan masa – masa sulit yang dialami oleh Siti
Bandriah.
Jaksa sangsi dengan keterangan yang diberikan oleh saksi yang dihadirkan
oleh pihak Jessica dalam persidangan kemarin.
Tingkat golput meningkat seiring masyarakat yang semakin sangsi jika para
calon wakil rakyat akan menepati janjinya ketika kampanye.
Para ilmuan masih sangsi dengan air Ponari yang diklaim banyak
masyarakat mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Hakim menjatuhkan sanksi penjara dua puluh tahun kepada Jessica karena
terbukti bersalah di persidangan kasus pembunuhan berencana Wayan Mirna.
Kedua pasangan selingkuh itu mungkin tidak diberikan sanksi hukum
berarti, namun sanksi sosial yang berat cepat atau lambat akan mereka terima.
Sanksi sosial seringkali lebih membuat efek jera dibanding dengan sanksi
hukum.
5. Jarum (logam kecil yang runcing dan tajam) – Djarum (merek rokok)
Riana sama sekali tidak mau dibawa ke rumah sakit karena ternyata dia
fobia dengan jarum suntik.
Imunisasi campak pada balita diberikan dengan cara injeksi melalui jarum
suntik.
Diana tangannya tertusuk jarum ketika sedang menjahit baju di rumahnya.
Franky meminta tolong adiknya untuk membelikan rokok Djarum di
warung.
Perusahaan penghasil rokok Djarum memjadi sponsor utama beasiswa di
berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Rokok Djarum menguasai pangsa pasar hampir 50 persen dari keseluruhan
pangsa pasar rokok di Indonesia.
Pengertian Polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena
adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Polisemi juga bisa
diartikan kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak
komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.
Kata polisemi berasal dari bahasa Latin, Poli yang berarti banyak, dan semi yang
berarti makna. Oleh karenanya, polisemi diartikan sebagai suatu kata yang
memiliki banyak makna tergantung pola kalimat dan konteks kalimat yang sedang
diutarakan. Ada banyak kata yang termasuk ke dalam contoh kata polisemi, salah
satunya adalah kata akar. Bila dituangkan dalam kalimat dengan konteks yang
berbeda, maka kata tersebut juga akan memiliki makna yang berbeda.
Contoh Polisemi
1) Akar
2) Tangankanan
3) Darah
4) Tinggi
Dengan tinggi 130 cm, Rusman menjadi siswa paling pendek di kelas kami.
Kita tidak boleh memiliki sikap tinggi hati apapun alasannya.
Dia selalu meninggikan amarahnya ketika menyelesaikan sesuatu
permasalahan
5) Daun
Seingatku, ibu guru menyampaikan bahwa daun sirih termasuk contoh daun
menyirip.
Setelah sempat naik daun, pamor Vicky Prasetyo kini kembali meredup.
Daun pintu WC kami habis karena membusuk terkena percikan air.