Anda di halaman 1dari 10

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

oleh : Erwin Syah,S.Ag.

BAB I
MORALITAS
Kelas/Peminatan : XI/ IPA/IPS
SMA TRI RATNA SIBOLGA
Erwin Syah, S.Ag.
MORALITAS
Pengertian Moral Secara Umum
Moral adalah istilah manusia menyebut ke
manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
memiliki nilai positif.
Moralitas dalam Agama Buddha

Sila Apasih moralitas


itu??

Dhammacakkapavattana Sutta

Erwin Syah, S.Ag.


Menurut Kosakata Bahasa Pali, Sila
memiliki beberapa arti yaitu :
• Sifat, Karakter, Watak, perilaku, kelakuan.
Dalam hal ini sila berfungsi sebagai kata
sifat seperti : perilaku baik (susila), perilaku
buruk (dussila), perilaku kikir (adanasila),
perilaku luhur (parisudhasila).
• Latihan moral, Pelaksanaan Moral,
Karakter baik, Etika Buddhis.

Erwin Syah, S.Ag.


Jalan Mulia Berfaktor delapan

Erwin Syah, S.Ag.


Buddha menguraikan Sīla dalam jalan Mulia
Berunsur delapan (Ariya Atthangika Magga)
sebagai sikap mental yang terdapat dalam:
 ucapan benar (samma vacca),
perbuatan benar (samma kammanta),dan
penghidupan benar (samma ajiva).
Dengan demikian ketiga hal ini dapat
dinyatakan sebagai indikator moralitas.

Erwin Syah, S.Ag.


3 Indikator Moralitas

A. Ucapan Benar = Ucapan yang tidak


didasariboleh keserakahan, kebencian, dan
kebodohan batin. Yang termasuk dengan
ucapan benar :
 Ucapan jujur tidak berbohong (Musavada veramani)
 Ucapan yang mendamaikan/ tidak memfitnah
( Pisunaya vacaya Veramani)
 Ucapan yang sopan (Pharusaya Vacaya Veramani)
 Ucapan yang bermanfaat ( Samphappalapa
Veramani)
Erwin Syah, S.Ag.
B. Perbuatan Benar = perbuatan yang didasari
dengan sifat kedermawanan dan cinta kasih. Yang
termasuk dalam perbuatan benar :
 menghargai hak hidup makhluk lain, terwujud
dalam menghindarkan diri dari membunuh
(Panatipata Veramani)
 Menghargai hak milik orang lain, terwujud dalam
menghindarkan diri dari mengambil barang yang
tidak diberikan (Adinnadana Veramani)
 Menghargai hubungan personal, terwujud dalam
menghndarkan diri dari berbuat asusila
(Kamesumicchacara Veramani)
Erwin Syah, S.Ag.
C. Penghidupan Benar =menjalani kehidupan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip kebenaran. Apapun profesi yang disajalnkan oleh
seseorang dapat dijadikan sebagai penghidupan benar. Seperti :
pedagang, dokter, guru, polisi, dll.
• Dalam berpenghidupan sebagai pedagang, ada 5 jenis
perdagangan yang disarankan untuk dihindari, dinyatakan oleh
buddha dalam kitab Anguttara Nikaya V:117  bahwa:
• “Para bhikkhu, seorang umat awam seharusnya tidak terlibat
dalam kelima jenis perdagangan ini. Apakah lima ini?
Berdagang senjata, berdagang makhluk-makhluk hidup,
berdagang daging, berdagang zat memabukkan, dan
berdagang racun. seorang umat awam seharusnya tidak
terlibat dalam kelima jenis perdagangan ini.”
Menghindari lima perdagangan di atas dengan dasar cinta kasih
kepada semua mahkluk.

Erwin Syah, S.Ag.


1.     Berdagang senjata
Senjata yang dimaksud adalah senjata yang fungsi utamanya adalah untuk
membunuh. Contohnya: pistol, senapan buru, bom
2.     Berdagang mahkluk-mahkluk hidup
Mahkluk hidup yang dimaksud adalah mahkluk hidup yang digunakan untuk
dibunuh dan dieksploitasi. Contohnya: hewan potong, satwa langka yang
dilindungi oleh negara, perbudakan manusia
3.     Berdagang daging
Daging yang dimaksud adalah daging hewan yang dari membunuh sendiri atau
menyuruh orang lain membunuhnya
4.     Berdagang zat memabukkan
Zat memabukkan yang dimaksud adalah segala jenis minuman keras, narkotika,
dan zat-zat adiktif lainnya yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran
5.     Berdagang racun
Racun yang dimaksud adalah zat yang berfungsi untuk membunuh mahkluk hidup.
Dalam hal ini obat bukan merupakan racun, karena obat berfungsi untuk
menyembuhkan penyakit sedangkan racun berfungsi untuk membunuh mahkluk
hidup.

Erwin Syah, S.Ag.


Terima kasih atas perhatiannya
Tetap semangat
Jaga kesehatan
sampai jumpa di pertemuan
selanjutnya
NAMO BUDDHAYA

Erwin Syah, S.Ag.

Anda mungkin juga menyukai