Kata Sapaan : Pengertian, Contoh Kalimat, Jenis, dan Ciri
1. Pengertian Kata Sapaan
Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa seseorang atau pihak kedua, baik tunggal ataupun jamak.
Kalimat atau kata sapaan seringkali dipakai dalam sebuah
penyampaian kalimat berita baik ceramah, di televisi maupun di radio.
2. Ciri Ciri Kata Sapaan
Kata sapaan itu tak mempunyai penbendaharaan kata sendiri tetapi
menggunakan kata-kata dari perbendaharaan nama diri dan kata nama perkerabatan.
Contoh :
1. San (Bentuk untuh : Hasan)
2. Li (Bentuk utuh : Ali) 3. Pak (Bentuk utuh Bapak) 4. Yah (Bentuk utuh Ayah)
3. Jenis Kata Sapaan
Kata sapaan terdiri beberapa jenis, seperti berikut ini.
1. Kata sapaan yang menunjukkan hubungan
kerabat seperti kakek, nenek, bapak (ayah), ibu, paman, bibi, abang, kakak, adik, ananda, mas, mbak. 2. Kata sapaan yang berbentuk kata ganti seperti kamu, engkau, saudara, anda, tuan, nyonya, nona, dan sebagainya. 3. Kata sapaan yang menunjukkan rasa hormat seperti paduka yang mulia, yang terhormat, dan lain-lain. 4. Kata sapaan yang diikuti nama seperti saudara Hasan, bapak Susanto, ibu Amir, dan sebagainya.
Dalam buku Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
dijelaskan, kata sapaan yang digunakan sebagai penyapaan atau pengacuan ditulis dengan huruf kapital pada awal katanya. Yang dimaksud dengan penyapaan adalah menyapa langsung baik ketika berhadapan (tatap muka) maupun melalui media seperti telepon atau media lainnya. Kegiatan menyapa langsung ini baru terjadi jika orang yang kita sapa adalah orang kedua (lawan bicara, orang yang diajak berbicara), bukan orang pertama (pembicara) atau orang ketiga (yang dibicarakan). Contoh Kata Sapaan Perhatikan contoh berikut!
(1) Ibu bertanya, “Pukul berapa Ayah akan berangkat ke
Jakarta?”
Kata ayah pada kalimat di atas adalah kata sapaan yang digunakan
sebagai penyapaan karena digunakan untuk menyapa orang kedua (orang yang diajak berbicara). Kata sapaan ini harus ditulis dengan huruf kapital. Perhatikan pula penggunaan kata ayah pada kalimat berikut:
(2) Ayah berkata, “Sampaikan kepada ibu, hari ini, ayah akan
terlambat pulang dari kantor.”
Kata ayah pada kalimat (2) di atas digunakan untuk menyapa orang
pertama (diri pembicara sendiri) sehingga tidak termasuk sebagai penyapaan. Demikian pula dengan kata ibu pada kalimat tersebut bukan sebagai penyapaan karena mengacu pada orang ketiga (yang dibicarakan). Menurut EyD, penulisan kata seperti ini tidak boleh diawali dengan huruf kapital.
Perhatikan lagi penggunaan kata ayah pada kalimat (3) berikut ini!
(3) Kita harus menghormati ayah yang telah
memperjuangkan hidup kita.
Kata ayah pada kalimat (3) di atas mengacu pada orang ketiga (yang
dibicarakan) sehingga tidak digunakan sebagai penyapaan. Kata seperti ini penulisannya juga tidak perlu diawali dengan huruf kapital.
Selain sebagai penyapaan, kata sapaan yang digunakan
sebagai pengacuan awal katanya juga harus ditulis dengan huruf besar, seperti pada contoh berikut ini.
(4) Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
(5) Esok kami akan mengunjungi Ibu Saniah yang sakit.
4. Jenis Kalimat Sapaan
Perhatikan contoh kalimat sapaan yang ada dibawah berikut ini : 1. Sapaan hormat – Selamat malam tuan 2. Sapaan biasa – Hayyy Ayu ?? 3. Sapaan kasar