Homonim adalah kata yang sama lafal dan ejaannya dengan kata
yang lain tetapi berbeda maknanya karena berasal dari sumber yang
berbeda .
Homonim merupakan jenis – jenis kata yang mempunyai pelafalan
dan tulisan yang sama tetapi mempunyai makna yang berbeda.
Kata yang berhomonim mempunyai makna bergantung dengan
konteks kalimat yang mengikutinya. Oleh sebab itu, kita masih
belum bisa memutuskan apakah itu makna dari sebuah kata yang
berhomonim tanpa melihatnya ke dalam sebuah bentuk kalimat
utuh.
Contoh Homonim
Kata Homonim
Hak – 1) Bagian dari sepatu wanita, 2) Sesuatu yang benar, 3)
Milik atau kepunyaan.
Bulan – 1) Penyebutan periode dalam kalender, 2) Satelit alam
yang mengorbit pada bumi.
Genting – 1) Situasi yang gawat, 2) Atap rumah.
Rapat – 1) Pertemuan atau diskusi yang membahas suatu hal,
2) Tidak renggang, berhimpitan.
Selang – 1) Jeda waktu, 2) Alat menyalurkan air.
Bisa – 1) Dapat, 2)
Kali – 1) Sungai, 2)
Salam – 1) Sapaan, 2) Jenis daun.
Jarak – 1) rentang tempat atau wilayah, 2) Jenis tumbuhan.
Malang – 1) Nasib sial atau naas atau menyedihkan, 2) Nama
kota di Jawa Timur.
Beruang – 1) Salah satu mamalia buas, 2) Kaya.
3. Genting
4. Rapat
5. Selang
6. Bisa
7. Kali
8. Salam
9. Jarak
10. Malang
11. Beruang
Pendaki diharap berhati – hati dengan kemunculan beruang
di gunung.
Orang beruang terkadang hidupnya tidak dapat dinalar,
seperti pria itu yang menghabiskan ratusan juta hanya untuk
sabun mandi.
Pengertian Homograf
Homograf adalah kata yang sama ejaannya dengan kata yang lain
tertapi beda lafal dan maknanya. Istilah homograf berasal dari kata
homo yang berarti ‘sama’ dan graf atau graph yang berarti ‘tulisan’.
Sehingga secara etimologi, istilah homograf dapat diartikan sebagai
kata atau istilah yang memiliki cara penulisan atau ejaan sama
namun berbeda pengucapan atau pelafalannya.
Contoh Homograf
Kata Homograf
1. Apel – 1) Suatu jenis buah – buahan, 2) Kegiatan berkumpul
seperti akan melaksanakan upacara.
2. Serang – 1) Gerakan tiba – tiba dengan tujuan menjatuhkan
lawan, 2) Nama daerah di Provinsi Banten.
3. Keset – 1) Kain atau serabut yang digunakan untuk
membersihkan alas kaki sebelum memasuki ruangan, 2)
Keadaan dimana suatu benda tidak licin setelah dibersihkan.
4. Rendang – 1) Jenis makanan yang berbahan dasar daging
sapi, 2) Pohon yang lebat.
5. Per – 1) Benda sejenis pegas, 2) Kata yang menunjukan
pembagian.
6. Tahu – 1) Mengerti atau mengenal akan suatu hal, 2) Jenis
makanan yang dibuat dari kedelai rebus.
7. Mental – 1) Keadaan kejiwaan seseorang, 2) Terpelanting atau
terlempar karena berbenturan dengan benda lain.
8. Serak – 1) Suara yang parau, 2) Keadaan tidak teratur.
9. Memerah – 1) Berubah warna menjadi merah, 2) Memeras
susu.
10. Kecap – 1) Gerakan mulut ketika mengunyah yang
mengeluarkan suara, 2) Jenis bumbu masakan yang terbuat
dari kedelai hitam dan berasa manis.
2. Serang
3. Keset
4. Rendang
5. Per
6. Tahu
7. Mental
8. Serak
9. Memerah
10. Kecap
Pengertian Homofon
Kata yang sama lafalnya dengan kata lain tetapi beda ejaan dan
maknanya. Istilah homofon berasal dari kata homo yang berarti
‘sama’ dan foni yang berarti ‘bunyi’ atau ‘suara’. Sehingga jika
merujuk pada pengertian etimologinya, maka homofon
didefinisikan sebagai kata atau istilah yang memiliki pelafalan yang
sama namun, ejaan (cara penulisan) serta arti yang terkandung di
dalamnya berbeda. KBBI juga mengartikan istilah homofon serupa,
yakni sebagai kata yang sama lafalnya dengan kata lain, tetapi
berbeda ejaan dan maknanya.
Pengertian Polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari
satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan
suatu kata. Polisemi juga bisa diartikan kata yang memiliki makna
atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep
dalam pemaknaan suatu kata.
Kata polisemi berasal dari bahasa Latin, Poli yang berarti banyak,
dan semi yang berarti makna. Oleh karenanya, polisemi diartikan
sebagai suatu kata yang memiliki banyak makna tergantung pola
kalimat dan konteks kalimat yang sedang diutarakan. Ada banyak
kata yang termasuk ke dalam contoh kata polisemi, salah satunya
adalah kata akar. Bila dituangkan dalam kalimat dengan konteks
yang berbeda, maka kata tersebut juga akan memiliki makna yang
berbeda.
Contoh Polisemi
1) Akar
2) Tangankanan
3) Darah
4) Tinggi
5) Daun
Seingatku, ibu guru menyampaikan bahwa daun sirih
termasuk contoh daun menyirip.
Setelah sempat naik daun, pamor Vicky Prasetyo kini kembali
meredup.
Daun pintu WC kami habis karena membusuk terkena
percikan air.