Anda di halaman 1dari 26

EJAAN YANG

DISEMPURNAKAN Citra Rulando, M.Pd.

(EYD) DAN DIKSI


SEJARAH EYD
(EJAAN YANG DISEMPURNAKAN)

1. EJAAN VAN OPHUIJSEN (1901)

• Kata koe (akoe) kau, se, ke ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh: koelihat, kaudengar, keroemah.

• Kata poen-selamanya dihubungkan dengan kata yang sebelumnya. Contoh:


adapoen radja itoe, sekalipoen.

• Akhiran –I akan diberi tanda `` apabila bertemu dengan kata berakhiran huruf [a].
Contoh : menamai``
SEJARAH EYD
(EJAAN YANG DISEMPURNAKAN)

2. Ejaan Soewandi (1947)

• Huruf oe diganti u

• Bunyi hamzah dan bunyi sentak diganti dengan huruf k. contoh: tak, rakjat

• Pengulangan diberi angka 2. contoh: buah2an, buku2

• Kata dasar berhuruf e boleh dihilangkan.

Contoh perahu = prahu, Menteri =mentri


SEJARAH EYD
(EJAAN YANG DISEMPURNAKAN)
3. Ejaan Pembaruan (1957)

• Diftong ai,oi,au berubah menjadi ay, oy, aw

• Konsonan rangkap pada akhir kata dihilangkan. Contoh:president= presiden,

• Partikel pun yang berarti juga dan saja ditulis terpisah. Contoh:sekalpiun=
sekali pun

• Kata tunggal yang memiliki arti tunggal ditulis tanpa tanda hubung: contoh
alunalun, sedangkan bermakna jamak diberi tanda hubung. Contoh: ibu-ibu,
emak-emak
SEJARAH EYD
(EJAAN YANG DISEMPURNAKAN)

4. Ejaan Melindo (1959)

• Fonem tambah f, s`, z (fikiran, sair, sarat)

• Penulisan diftong ay, aw, oy

• Ejaan kata yang menggunakan fonem laindari yang sudah ditetapkan


dalam ejaan melindo dianggap kata asing. Contoh: universitas, varia,
lokal
SEJARAH EYD
(EJAAN YANG DISEMPURNAKAN)

5. Ejaan LBK (1966)


• Ada enam vocal (1, u, e, o, a)
• Diftong tetap
• Kata ulang ditulis secara lengakp dengan menggunakan tanda
hubung
• Istilah asing guerilla (spanyol), extra (ing) ditulis gerilya dan ekstra.
SEJARAH EYD
(EJAAN YANG DISEMPURNAKAN)

6. Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (1972)


• tidak dipergunakannya lagi angka 2 untuk menuliskan bentuk
ulang 
• b. perubahan penulisan huruf j menjadi y, dj menjadi j, nj
menjadi ny, ch menjadi kh, tj menjadi c, dan sj menjadi sy.
PERUBAHAN EJAAN BAHASA INDONESIA
MOTIF LAHIRNYA EYD
menyesuaikan ejaan bahasa Indonesia dengan perkembangan
Bahasa

membina ketertiban dalam penulisan huruf dan tanda baca

mulai usaha pembakuan bahasa Indonesia secara menyeluruh


dan mendorong pengembangan bahasa Indonesia.
TENTANG EJAAN
Ejaan adalah cara atau aturan menulis kata-kata dengan huruf
menurut disiplin ilmu Bahasa.

Dengan ejaan diharapkan para pemakai menggunakan Bahasa


Indonesia yang baik dan benar sesuai aturan-aturan yang ada

Akan terbentuk kata dan kalimat yang mudah di dengar dan


dipergunakan dalam komunikasi sehari-hari.
RUANG LINGKUP EYD

1. Pemakaian huruf

2. Penulisan huruf kapital

3. Penulisan huruf miring

4. Penulisan kata

5. Penulisan unsur serapan

6. Pemakaian tanda baca


PENULISAN HURUF
Huruf abjad
Huruf vokal
Huruf konsonan
Huruf diftong
Gabungan huruf konsonan
Pemenggalan kata
Huruf miring
PEMAKAIAN HURUF
KAPITAL
• Huruf pertama kata pada awal kalimat.Contoh: Mahasiswa berkumpul di
lapangan.
• Huruf pertama petikan langsung.Contoh: Ayah berkata, “Jangan pergi jauh-
jauh.”
• Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan
kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.Contoh: Ku berserah kepada-
Nya
• Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang
diikuti nama orang.Contoh: Dalam surat terungkap bahwa Patih Gadjah
Mada harus melindungi raja.
• Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang
atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi,
atau nama tempat.Contoh: Tadi pagi saya dipanggil oleh Rektor ISI
Denpasar
PEMAKAIAN HURUF KAPITAL
• Huruf pertama unsur-unsur nama orang.Contoh: Namanya Ketut
Evilia Wijayanthi.
• Huruf pertama nama bangsa, suku, bangsa, dan bahasa.Contoh:
Mereka berasal dari suku Dravida.
• Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
sejarah.Contoh: Besok umat hindu merayakan hari raya Galungan.
• Huruf pertama nama geografi.Contoh:Kemarin Gunung Agung
meletus.
• Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan
dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata
seperti dan.Contoh: Sebaiknya mereka mendatangi kantor
Kejaksaan Tinggi
Bali.
PEMAKAIAN HURUF KAPITAL
• Huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat
kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan,
yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi
awal.Contoh:Karangannya yang berjudul Dari Sabang ke Jalan
Maria.
• Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan.Contoh: Ketika taman nanti gelar kalian adalah Sarjana
Seni atau S.Sn.
• Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak,
ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan.Contoh: Besok Adik dan Paman akan
datang.
• Huruf pertama kata ganti Anda.Contoh: Itu siapa, Pak?
PENULISAN HURUF MIRING
• Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip
dalam tulisan.Contoh: Setiap pagi saya membaca koran Bali
Post
• Mengaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata.Contoh: Huruf pertama kata benci adalah b.
• Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali
yang telah disesuaikan ejaannya.Contoh: Oryzasativa adalah
nama latin dari tanaman padi.
PENULISAN KATA
 Kata dasar
 Kata turunan
 Bentuk ulang
 Gabungan kata
 Kata ganti: ku, mu, nya
 Kata depan di, ke dari
 Kata si dan sang
 Partikel
 Singkatan dan akronim
 Angka dan lambing bilangan
PENULISAN UNSUR SERAPAN
Adaptasi
unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa Indonesia.
Contoh: reshuffle, exit, open, syarat dan lain-lain
Adopsi
unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisan disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh: octaaf (Belanda) = oktaf
haemoglobin = hemaglobin
PENGGUNAAN TANDA BACA
 Tanda titik (.)
 Tanda koma (,)
 Tanda titik koma (;)
 Tanda titik dua (:)
 Tanda hubung (-)
 Tanda pisah (--)
 Tanda elipsis (…)
 Tanda tanya (?)
 Tanda seru (!)
 Tanda kurung ((...))
 Tanda petik (“…”)
 Tanda petik tunggal (‘…’)
 Tanda garis miring (/)
 Tanda penyingkat (‘)
TENTANG DIKSI
Diksi, dalam arti aslinya, merujuk pada pemilihan kata dan
gaya ekspesi oleh penulis atau pembicara.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Diksi merupakan
pemilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya)
dalam penggunannya sehingga memperoleh efek tertentu
(sesuai yang diharapkan).
Penggunaan diksi harus dilakukan dengan benar, dengan cara
memilih kata yang tepat untuk menyampaikan sesuatu agar
sesuai dengan maksud yang diharapkan.
 Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu
kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi.
CONTOH
Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku.
Udara di sana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak
terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.
Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke
pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai
disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak heti-
hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran jugaseolah tak mau
kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami
menghabiskanwaktu sepanjang hari di sana. Kami pulang dengan
hati senang.

Kedua paragraf diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam


pemilihan kata ataudiksi, paragraf kedua lebih menarik bagi
pembaca karena enak dibaca dan tidak membosankan
SYARAT PEMILIHAN KATA (DIKSI)

Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi


Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim
Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaan
Dapat memahami dengan tepat makna kata-kata abstrak dan
kata-kata konkret
Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara
tepat
Dapat membedakan antara kata yang umum dan kata khusus
SYARAT PEMILIHAN DIKSI
a. Sinonim : persamaan arti
Haus = Dahaga, Bohong = Dusta
b. Antonim : lawan arti
panjang x pendek, besar x kecil
c. Homonim : suatu kata yang memiliki arti/makna yang
berbeda akan tetapi lafadh atau ejaannya sama.
hak = hak asasi manusia, dan hak = hak sepatu
d. Homofon kata yang diucapkan sama tetapi memiliki
maksud yg berbeda
Massa (Media Massa) - Masa (Waktu), Bank (Bang)
e. Homograf kata yang sama ejaannya tetapi berbeda
lafadhnya dan maknanya.
Apel (Upacara) – Apel (Buah)
SYARAT PEMILIHAN DIKSI
g. Denotasi ~makna kata yang sesuai dengan makna
yang sebenarnya.
Banyak kupu-kupu beterbangan di malam hari
Penata bunga itu sedang bekerja.
h. Konotasi ~makna yang bukan sebenarnya dan
merujuk pada hal yang lain.
Kupu – kupu malam itu ditangkap petugas trantib.Dalam peristiwa itu, dia
dijadikan kambing hitam
i. Abstrak~ sesuatu yang tidak nampak, tidak terlihat oleh
panca indera.
kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu tampak.
j. Kongkrit~Kata yang acuannya semakin mudah diserap oleh panca indra.
Anak itu memiliki wajah yang Tampan
Gery baru saja membelli mobil baru
Meja itu terlihat sangat Antik.
SYARAT PEMILIHAN DIKSI
k. Umum~kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup
banyak hal
Sedikit Orang yang serius belajar Bahasa Indonesia
Tiba-tiba Budi merasa sakit
l. Khusus~kata yang sempit/ terbatas ruang lingkupnya.
Saya serius belajar Bahasa Indonesia (Khusus)Budi sedang di
rawat di Rumah sakit k
arena sakit typus.
m. Populer ~kata yang dipakai oleh berbagai lapisan
masyarakat

n. Kajian ~kata yang hanya bisa dipahami oleh


beberapa kalangan saja.
ANALISIS

Anda mungkin juga menyukai