Anda di halaman 1dari 24

KALIMAT

Kalimat adalah satuan bahasa yang


sekurang-kurangnya sudah
mempunyai unsur subjek (S) dan
predikat (P). Kalimat merupakan satuan
tertinggi yang dibahas tata bahasa.
Secara potensial, kalimat ini terdiri
atas klausa, gabungan klausa dengan
frasa, atau gabungan beberapa klausa
yang dihubungkan dengan relasi
predikatif.
Kalimat adalah satuan gramatikal
terbesar yang mengandung predikat
dan mengungkapkan sebuah pikiran.
Kalimat dalam bentuk lisan dapat
ditandai adanya tinggi rendah nada,
panjang-pendek durasi, dan intonasi
akhir. Dalam bentuk tulisan kalimat
diawali dengan huruf kapital, dan
diakhirai dengan tanda titik (.), tanda
seru (!), dan tanda Tanya (?). Selain itu
,dalam kalimat juga dapat ditandai
dengan tanda baca seperti tanda
koma (,), tanda titik koma (;), tanda
pisah (-), atau tanda kurung ( ( ) ).
Kalimat Dasar
Kalimat dasar adalah kalimat yang
sudah mempunyai unsur sekurang-
kurangnya subjek (S) dan predikat (P).
Dengan kata lain, kalimat dasar adalah
yang mempunyai satu klausa, dan
unsur-unsurnya sudah lengkap.
Contoh:
Dani datang.
S P
Anak itu pandai.
S P
3. Gina berasal dari Bandung.
S P K
4. Marisa Kehilangan jejak srigala.
S P Pel
5. Agus membaca buku.
S P O
Tipe Kalimat Dasar
Kalimat Transitif
mendatangi Rusdi mendatangi
saya.
membesarkan Tavip membesarkan
suara radio.
mengirim Yudi mengirim surat
lamaran.
membawa Saya membawa
laptop.
Kalimat Dwitransitif
Objek + Pelengkap
mengirimi Andi mengirimi saya
kamus.
membawakan Anak itu membawakan
dia buku.
membuatkan Oktaviana membuatkan
saya kopi panas.
Objek + Keterangan

Mengirimkan Dia mengirimkan


kamus kepada saya.
Memasukkan Saya memasukkan
uang ke
dalam amplop.
Kalimat Majemuk
Kalimat dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu 1) kalimat tunggal
(kalimat yang hanya terdiri atas satu
kalimat dasar) dan 2) kalimat majemuk
(kalimat yang sekurang-kurangnya
terdiri atas kalimat dasar). Kalimat
majemuk dapat dibedakan menjadi
kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk bertingkat (taksetara).
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara sekurang-
kurangnya terdiri atas dua kalimat
dasar sebagai unsur langsungnya;
tiap-tiap kalimat dasar itu dapat
berdiri sebagai kalimat tunggal,
masing-masing tidak mempunyai
ketergantungan/keteriktan baik dari
segi struktur kalimat maupun dari
segi makna. Kalimat majemuk setara
ditandai oleh kata penghubung yang
menyatakan kesetaraan, antara lain
sebagai berikut.
dan, setra, lagi pula;
tetapi, melainkan, sedangkan;
lalu, lantas, terus, kemudian;
atau, entah. Di samping itu, tanda
koma (,), atau tanda titik koma (;) juga
digunakan sebagai pemisah yang
menggantikan kata penghubung setara
itu.
Contoh:
1. Dani datang, Atina pergi.
2. Saya datang, dan dia pergi.
3. Gina datang, tetapi Abraham pergi.
4. Sutarmanto datang, kemudian
Oktaviana pergi.
5. Saya datang, atau dia pergi.
Kalimat Mejemuk Bertingkat
Kalimat mejemuk bertingkat sekurang-kurangnya
terdiri atas dua kalimat dasar sebagai unsur
langsungnya; satu dari kalimat dasar itu
merupakan induk kalimat dan yang lain sebagai
anak kalimat. Dengan kata lain, kalimat majemuk
bertingkat harus memiliki induk kalimat dan anak
kalimat.
Ciri Induk Kalimat:
dapat berdiri sebagai kalimat tunggal yang
mandiri;
mempunyai unsur kalimat yang lebih lengkap
jika dibandingkan dengan anak kalimat
(subjek, predikat atau dan objek serta
pelengkap/keterangan.
Tidak didahului kata penghubung.
Anak Kalimat
Ciri:
Tidak dapat berdiri sebagai kalimat tunggal yang
mandiri;
Tidak harus memiliki unsur kalimat (subjek) yang
lengkap, jika subjek anak kalimat sama dengan
subjek induk kalimat, misalnya, subjek anak
kalimat dapat ditiadakan, tetapi dalam induk kalimat
subjek harus hadir (ada);
Ditandai kata penghubung (menyatakan hubungan
taksetara), antara lain: ketikkalau, apabila; andaikata,
ketika, waktu, setelah, sebelum, sesaat, sesudah;
supaya, agar; sebab, karena; meskipun, walaupun,
biarpun, sekalipun. dapat menempati posisi awal, akhir,
atau menyisip dalam induk kalimat (di antara subjek
dan predikat).
Ciri Subjek
1. Dapat diikuti kata ini dan
itu;
2. Dapat diikuti kata bahwa;
3. Dapat berupa keterangan
pewatas yang;
4. Dapat berupa frasa nomina;
5. Jawaban atas pertanyaan
siapa dan apa.
Contoh:
1. Pusat Informasi Bibit
Unggul ini merupakan bagian
dari Kementerian Pertanian RI.
2. Pria yang ganteng itu adalah
mahasiswa Universtas
Nasional.
3. Bahwa yang bersalah Andi
telah dibuktikan.
4. Yang tidak ikut upacara
akan ditindak.
5.Manusia yang berakal budi
itu menemukan bulan.
Ciri Predikat:
Predikat mempunyai ciri berikut.
Berupa kata kerja;
Berupa kata sifat;
Dapat diikuti kata tidak, akan, mau,
belum, sedang.
Contoh:
1. Dia menyanyi tadi malam.
2. Anita cantik.
3. Anisa tidak membeli buku hari ini.
4. Fauzan akan pergi ke Bandung.
5. Dimas mau makan bakso.
6. Adhima belum menerima surat
undangan senat mahasiswa.
7. Ibu sedang membeli obat generik di
apotek.
Ciri Objek
Berada langsung setelah predikat;
Dapat menjadi subjek kalimat pasif;
Berwujud frasa nominal atau Klaus;
Dapat diganti dengan pronominal –
nya.
Contoh:
1. Andika membeli baju.
2. Tri Iryani Hastuti mengunjungi Pak
Parjo.
3. Tri Iryani Hastuti mengunjunginya.
4. Fauzan mengatakan (bahwa) Yiyin
tidak akan datang.
5. Dia mengatakannya.
6. Saya ingin menemui kamu/-mu.
Ciri Keterangan:
Kalimat bersdasakan maknanya,
terdapat bermacam- macam
keterangan. Jenis keterangan yang
lazim dikenal dalam tata bahasa
sebagai berikut.
1. Keterangan Tempat
2. Keterangan Waktu
3. Keterangan Alat
4. Keterangan Tujuan
5. Keterangan Penyerta
6. Keterangan Perbandingan/
Kemiripan
7. Keterangan Sebab
8. Keterangan Kesalingan
Ciri Pelengkap
Tidak dapat menjadi subjek akibat
pemasifan kalimat;
ber-kata dasar, contoh: Dia bertubuh
besar.
ber-kan contoh: Negara itu
berdasarkan hukum.
me-kan contoh: Ibu mengambilkan
saya buku.
Tidak dapat diganti dengan –nya
kecuali dalam kombinasi
preposisi selain, di, ke, dari, dan
akan.
Berada langsung di belakang predikat
jika tidak ada objek dan dibelakang
objek kalau unsur ini hadir.
Latihan:
Buatlah 5 kalimat bedasarkan iklan di bawah ini.

kpr BANK BTN


LOKASI SANGAT STRATEGIS
– 10 Mnit ke kampus UI ± 1,5 Km
– Akses ke JL. Margonda Raya yang merupakan pusat kota depok
± 2 Km
– Akses jalan besar di lalui angkutan umum, Bebas banjir ± 200

– Dekat dengan pusat perbelanjaan ITC Depok ± 2 Km
– Akses ke fasilitas umum lengkap
– Lingkungan Bersih, nyaman dan asri

Anda mungkin juga menyukai