1. Pengantar
Secara vertikal : yaitu pembagian kekuasaan menurut tingkatnya dan dalam hal ini
yang dimaksud ialah pembagian kekuasaan antara beberapa tingkat pemerintahan.
(Hal. 267)
· Negara Federal (C.F.Strong) : Salah satu ciri negara federal ialah bahwa ia
mencoba menyesuaikan dua konsep yang sebenarnya bertentangan, yaitu
kedaulatan negara federal dalam keseluruhannya dan kedaulatan negara bagian.
Penyelenggaraan kedaulatan ke luar dari negara-negara bagian diserahkan sama
sekali kepada pemerintah federal, sedangkan kedaulatan ke dalam dibatasi.
- JERMAN: sebelum masa napoleon ada lebih atas 100 negara yang berdaulat yang
dulu merupakan Negara romawi suci. Dan Jerman pada saat ini baik Jerman Timur
dan Barat adalah kembali berbentuk federal.
- BELANDA: Pada tahun 1579 mulai dengan konfederasi yang lemah, dan terdiri dari
7 provinsi yang akhirnya menjadi Negara kesatuan.
(Hal. 276)
Boleh dikatakan bahwa tidak ada dua negara federal yang sama. Menurut
C.F.Strong, perbedaan-perbedaan itu terdapat dalam dua hal:
II. Badan mana yang mempunyai wewenang untuk menyelesaikan perselisihan yang
timbul antara pemerintah federal dan pemerintah negara-negara bagian.
Negara federal seperti Amerika Serikat, Uni Soviet dan juga Indonesia pada masa
RIS 1949-1950 . H. 276-80
(Hal. 276-281)
Trias Politika adalah anggapan bahwa kekuasaan negara terdiri atas tiga macam
kekuasaan. Trias Politika adalah suatu prinsip normatif bahwa kekuasaan-
kekuasaan ini sebaiknya tidak diserahkan kepada orang yang sama untuk
mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak yang berkuasa.
Dalam masa orde baru kepincangan kepincangan ini telah diliruskan kembali, UU
NO 19 TAHUN 1964 telah dicabut dan diganti dengan UU NO 14 TAHUN 1970 .
istilah trias politika tidak disebut secara eksplisit, tetapi prinsip kebebasan hakim
telah dihidupkan kembali. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kita pada garis besarnya
kembali ke pembagian kekuasaan.
Tumbangnya orde baru membawa banyak perubahan terhadap check and
balances di Indonesia. Salah satunya adalah bentuk perubahan tersebut, adalah
penataan kembali peran dan fungsi lembaga lembaga eksekutif, legislative dan
yudikatif. Empat amandmen UUD 1945 telah dilakukan tahun 1999,2000,2001 dan
2002 merupakan dasar hukum dan pengembalian fungsi pembagian kekuasaan trias
politika dan pelaksanaan check and balances tersebut.
(Hal. 281-291)