Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN FUNDRAISING ZAKAT

PADA YATIM MANDIRI SIDOARJO

Nama Penulis

Fakultas

Email

Abstrak

Dalam bidang ekonomi, zakat mencegah timbulnya kekayaan pada sebagian besar orang,
mencegah dan melindungi negara dari terjadinya sosial dalam aspek ekonomi, serta mewajibkan
orang mampu untuk membagikan harta kekayaannya pada orang yang dirasa kurang mampu.
Minimnya penerimaan dana yang diterima oleh amilin baik yang dikelola oleh pemerintah maupun
swasta menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat kesadaran umat muslim untuk menunaikan
zakat, infaq, dan shadaqoh. Perlu diperhatikan bahwa pengelolaan yang baik akan menghasilkan
pemerataan yang maksimal. Diharapkan dengan adanya manajemen dana zakat infaq dan shodaqoh
secara profesional mampu memberikan kontribusi dalam mengurangi masalah kemiskinan yang ada.
Pentingnya manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang
dimiliki. Untuk itu, manajemen yang baik akan membantu berlangsungnya proses fundraising
pendapatan dana zakat, infaq dan shodaqoh. Lokasi penelitian ini pada lembaga amil zakat nasional
yaitu Yatim Mandiri cabang Sidoarjo Jalan Perum Pondok Mutiara No.15A, Jati, Sidoarjo Kota,
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61273 dikarenakan Yatim Mandiri merupakan salah satu lembaga
sosial yang telah berdiri lama yaitu 22 tahun dengan konsinten untuk anak yatim. Yatim Mandiri telah
memiliki banyak cabang yaitu ada 40 cabang yang tersebar di berbagai kota, salah satunya di kota
Sidoarjo, Jawa Timur.

Kata Kunci: Manajemen, Zakat, Yatim

Abstract

In the economic field, zakat prevents the emergence of wealth in most people, prevents and
protects the country from social events in the economic aspect, and requires people who are able to
distribute their wealth to people who are considered less fortunate. The lack of acceptance of funds
received by amilin, both managed by the government and the private sector, shows that the level of
awareness of Muslims is still low to pay zakat, infaq, and shadaqoh. It should be noted that good
management will result in maximum equity. It is hoped that the management of zakat infaq and
shodaqoh funds in a professional manner will be able to contribute in reducing existing problems. The
importance of good management will increase the usability and results of all the potentials it has. For
this reason, good management will help the process of raising funds for zakat, infaq and shodaqoh
funds. The location of this research is at the national zakat charity institution, namely Yatim Mandiri,
Sidoarjo branch, Jalan Perum Pondok Mutiara No. 15A, Jati, Sidoarjo City, Sidoarjo Regency, East
Java 61273 because Yatim Mandiri is one of the social institutions that has been established for a long
time, namely 22 years with a commitment to orphans. Yatim Mandiri already has many branches,
namely 40 branches spread across various cities, one of which is in the city of Sidoarjo, East Java.

Keywords: Management, Zakat, Orphans


1. Pendahuluan

Perkembangan dunia dalam aspek perekonomian Islam menunjukkan bahwa Indonesia


merupakan salah satu Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yang ternyata berperan
penting dalam pembangunan serta pengembangan aspek perekonomian salah satunya yaitu
meningkatkan ekonomi umat khususnya umat muslim. Salah satu bentuk dari kegiatan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan ekonomi umat islam adalah dengan mengeluarkan zakat. Zakat
merupakan salah satu dari lima nilai instrumental yang strategis dan sangat berpengaruh pada tingkah
laku ekonomi manusia dan masyarakat serta pembangunan ekonomi umumnya. Zakat sebagai suatu
ibadah yang bermakna ganda yaitu di satu sisi merupakan ibadah dan di sisi lain mempunyai pengaruh
sosial yang pastinya menjunjung tinggi nilai keemanusiaan dan solidaritas sebagai umat muslim.
Umat muslim yang mampu diwajibkan mengeluarkan sedikit harta bendanya untuk memberdayakan
dan mengangkat derajat umat lain yang dirasa kurang mampu.

Dalam bidang ekonomi, zakat mencegah terjadinya penumpukan kekayaan pada sebagian
orang, mencegah dan melindungi negara dari terjadinya ketimpangan sosial dalam aspek ekonomi,
serta mewajibkan orang mampu untuk mendistribusikan harta kekayaannya pada orang yang dirasa
kurang mampu. Zakat merupakan sumber dana potensial untuk mengentaskan kemiskinan,
penumpukan kekayaan pada sebagian golongan dan menjaga diri dari terjadinya ketimpangan sosial.
Islam menjadikan instrumen zakat untuk meningkatkan keseimbangan pendapatan di dua golongan
masyarakat, yaitu masyarakat yang mampu dan masyarakat yang dirasa kurang mampu. Namun
demikian, masyarakat menganggap zakat sebagai kewajiban dan perintah semata dari Allah S.W.T.
Padahal selain zakat diwajibkan dalam syariat Islam, zakat ternyata juga memiliki dampak sosial
kemasyarakatan yang tinggi pada lingkungan sekitar. Selain bentuk wajib zakat, nilai ibadah lain
dapat berupa infaq dan shodaqoh yang fungsinya sama untuk membantu tingkat perekonomian umat,
untuk memberdayakan dan mengangkat derajat umat lain yang dirasa kurang mampu, menghindari
terjadinya penumpukan kekayaan pada sebagian golongan, dan mencegah terjadinya ketimpangan
sosial.

Pada dasarnya pembayaran zakat, infak, dan shodaqoh sudah berlangsung dalam kehidupan
sehari hari. Untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara melembaga
sesuai dengan perundangan yang berlaku, yaitu UU No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan ZIS,
bahwa yang dimaksud pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengoordinasian
dalam pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat. Serta sesuai pula dengan syariat islam
yang menjelaskan bahwa pengelolaan zakat harus amanah, memperhatikan kemanfaatan, keadilan,
memenuhi kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas serta mampu memberikan dampak sosial
ekonomi yang merata. Namun demikian, tidak semua teori dapat dipraktekan dan dapat
menanggulangi masalah kemiskinan. Minimnya penerimaan dana yang diterima oleh amilin baik yang
dikelola oleh pemerintah maupun swasta menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat kesadaran
umat muslim untuk menunaikan zakat, infaq, dan shadaqoh. Perlu diperhatikan bahwa pengelolaan
yang baik akan menghasilkan pemerataan yang maksimal. Diharapkan dengan adanya manajemen
dana zakat infaq dan shodaqoh secara profesional mampu memberikan kontribusi dalam mengurangi
masalah kemiskinan yang ada. Pentingnya manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan
hasil guna semua potensi yang dimiliki. Untuk itu, manajemen yang baik akan membantu
berlangsungnya proses fundraising pendapatan dana zakat, infaq dan shodaqoh.

Fundraising (penggalian dana) tidak hanya identik dengan menghimpun dana semata. Ruang
lingkupnya begitu luas dan mendalam, berpengaruh besar bagi eksistensi dan pertumbuhan sebuah
lembaga. Oleh karenanya, tidak begitu mudah untuk memahami ruang lingkup fundraising. Adapun
fundraising pada lembaga non profit (nirlaba) seperti Laznas salah satunya adalah melalui Ziswa dari
masyarakat. Ziswa (Zakat, Shodaqoh, Infaq, dan Wakaf) sendiri ialah menjadi bagian dari
instrumental dalam mengentas kemiskinan masyarakat. Karena, dari Ziswa salah satunya organisasi
non profit bisa mencapai tujuantujuan mereka. Fundraising ialah proses mempengaruhi masyarakat
baik perorangan atau instansi (lembaga) agar menyalurkan dana kepada sebuah organisasi atau
lembaga. Efektifitas, bahwa efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur
atau mujarab dan dapat membawa hasil. Efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil
mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional. Metode
fundraising adalah suatu kegiatan khas yang dilakukan oleh nadhir dalam rangka menghimpun dana
atau daya dari masyarakat. Dan telah ditetapkan pula tentang sebaiknya ada golongan umat yang
menyeru dalam kebaikan. Hal tersebut telah dijelaskan dalam QS Ali Imran ayat 104 berikut :

?‫ف? بِ? ا? ْل? َم? ْع? ُ?ر? و? َ?و? يَ? ْأ ُم? ُر? و? َ?ن? ا? ْل? َ?خ? ْي? ِر? ِإ لَ? ى? يَ? ْد? ُع? و? َ?ن? ُأ َّم? ةٌ? ِم? ْن? ُك? ْم? َ?و? ْل? تَ? ُك? ْ?ن? َع? ِن‬
?ِ ?‫َو? يَ? ْن? هَ? ْ?و? َ?ن‬

ۚ َ ‫ح? و? َن? هُ? ُم? َو? ُأ و? ٰلَ? ِئ‬


?ِ‫ك? ا? ْل? ُم? ْن? َك? ر‬ ?ُ ?ِ‫ا? ْل? ُم? ْف? ل‬

Artinya :

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang
beruntung.” (QS Ali Imran : 104).

Tulisan ini mencoba memaparkan manajemen fundraising zakat dalam pembinaan dan pengembangan
potensi anak yatim di Yayasan Yatim Mandiri Sidoaro. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan
(field research). Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Menurut Koentjoro Ningrat penulisan ini
bersifat deskriptif kualitatif adalah mengggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala-
gejala, kelompok tertentu atau menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu suatu gejala di negara
lain dalam masyarakat

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini lokasi ialah posisi fisik atau situs geografis dari fasilitas. Lokasi
ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan organisasi. Lokasi sebagai objek pada penelitian ini adalah
sebuah lembaga amil zakat nasional yaitu Yatim Mandiri cabang Sidoarjo, tepatnya di Jalan Perum
Pondok Mutiara No.15A, Jati, Sidoarjo Kota, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61273 Adapun alasan
memilih Yatim Mandiri sebagai lokasi penelitian dikarenakan Yatim Mandiri merupakan salah satu
lembaga sosial yang telah berdiri lama yaitu 22 tahun dengan konsinten untuk anak yatim. Yatim
Mandiri baru saja menjadi lembaga amil zakat nasional pada pada Sabtu 30 April 2016. Yatim
Mandiri telah memiliki banyak cabang yaitu ada 40 cabang yang tersebar di berbagai kota, salah
satunya di kota Sidoarjo, Jawa Timur.

Populasi penelitian ini adalah jumlah pengelola/amil zakat Yayasan Yatim Mandiri Sidoarjo
yang terlibat dalam pelaksanaan Manajemen zakat. Pengelola/amil zakat Yayasan Yatim Mandiri
Sidoaro terdiri atas 12 orang ZIS Consultan dan 3 orang Staf Dalam (1 orang Kepala Cabang, 1 orang
administrator, 1 orang lending/staf program). Maka jumlah populasi pada Yayasan Yatim Mandiri
Sidoaro sebanyak 15 orang. Teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan purposive
sampling, yaitu teknik menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan demikian yang
akan menjadi sampel adalah sebanyak 6 orang.

3. Pembahasan
Deskripsi sederhana model close loop terintegrasi di atas pada sebuah Pelatihan ZISCo di kantor
Yatim Mandiri Sidoaro sebagai berikut: pertama, Yatim Mandiri Sidoaro menawarkan program
kepada masyarakat. Kedua, masyarakat berdonasi ke Yatim Mandiri Sidoaro. Ketiga dan keempat,
Yatim Mandiri Sidoaro mengalirkan donasi melalui: yatim binaan, Rumah Kemandirian dan Panti.
Dalam penyampaian ini, Yatim Mandiri Sidoaro memiliki banyak program, antara lain pendidikan,
kesehatan, pemberdayaan, serta insidentil. Kelima, setelah melalui proses pendidikan dan binaan
Yatim Mandiri Sidoaro, yatim didik kemudian diberikan pengabdian atau magang masih dalam
pengawasan Yatim Mandiri Sidoaro. Keenam, setelah dinilai cukup matang, yatim didik diterjunkan
ke masyarakat dengan berbagai bidang keahlian yang ditawarkan, ada sebagai wirausaha, tenaga ahli
profesional, DaI, atau sebagai birokrat. Ketujuh, setelah memiliki pekerjaan, diharapkan selain
menghidupi diri sendiri, yatim didik dapat menjadi mandiri dan dapat membantu orang lain, baik
sebagai donator di Yatim Mandiri Sidoaro maupun pengabdian sumbangsih pemikiran. Berdasarkan
pemaparan di atas, Yatim Mandiri Sidoaro memiliki dua sistem manajemen penggalangan dana dan
pendistribusian dana zakat, infak, sedekah, serta administrasi. Adapaun manajemen dalam fundraising
sebagai berikut:

1. Manajemen Penggalangan Dana (Fundraising)

a. Perencanaan
Dalam perencanaan ini, yang dilakukan adalah menentukan sasaran calon muzaki dan
menentukan target donasi. Selain itu, perencanaan target pengambilan setiap hari, target rutin
harian baru, target insidentil harian, serta target jumlah donator rutin baru.
b. Pengorganisasian meliputi pembagian tugas dan fungsi ZIS Konsultan atas rencana kerja yang
telah dibuat.
c. Aktualisasi/pengarahan
- Melalui sosialisasi gerakan infak sedekah ODOT (Satu Hari Seribu)
- Kerjasama; Rekening Bank Yatim Mandiri Sidoarjo
- Melalui rekening Bank Yatim Mandiri yang tercantum melalui media edukasi
penggalangan dana zakat, infak, dan sedekah Yatim Mandiri Sidoarjo.
d. Evaluasi dan pengawasan. Yatim Mandiri Sidoaro melakukan evaluasi dan pemantauan dalam
bentuk evaluasi harian, harian, bulanan, serta tahunan. Evaluasi dipimpin langsung oleh
Kepala Cabang.

2. Pendistribusian dan Pendayagunaan

Sasaran utama penerima manfaat dana ZISWAF Yatim Mandiri Sidoarjo adalah anak yatim duafa,
oleh sebab itu jelas bahwa yang menjadi mustahil adalah anak-anak yatim dengan ciri-ciri duafa
namun masih ingin. Hal ini dikarenakan bahwa Yatim Mandiri Sidoarjo melakukan pembinaan
terhadap anak yatim sejak usia Sekolah Dasar (SD) sederajad. Pada tingkat sekolah, Yatim Mandiri
Sidoarjo melakukan pembinaan berupa program Sanggar Genius, di mana pada program ini akan
memberikan bimbingan belajar secara gratis kepada yatim duafa dengan materi ajar: Matematika,
IPA, dan Bahasa Inggris. Sanggar Genius diharapkan memegang peranan yang fundamental terhadap
program-program pemberdayaan Yatim Mandiri Sidoarjo secara keseluruhan. Sebab, dari Sanggar
Genius ini yatim dapat meningkatkan kemampuan belajar tanpa terbebani biaya tambahan sekolah.
Serta yatim dapat meningkatkan prestasi akademisnya. Dengan rata-rata minimal 7,00 maka berhak
atas BESTARI, beasiswa berprestasi dari Yatim Mandiri Sidoarjo.

Selain mendapatkan jaminan BESTARI, melalui sanggar Genius, Yatim dapat bersaing dengan anak-
anak lainnya unntuk menembus bangku sekolah ke jenjang lebih tinggi, yaitu SLTP. Adapun di Yatim
Mandiri Sidoarjo telah menyiapkan sekolah bernama ICMBS (Insan Cendekia Mandiri Boarding
School) yang berlokasi di Sidoarjo Jawa Timur. Untuk anak-anak berprestasi tersebut dapat
melanjutkan sekolahnya di ICMBS dengan gratis hingga SLTA. Adapun setelah SLTA, anak yatim
juga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu ke Perguruan Tinggi. Adapun
Yatim Mandiri juga telah membangun Perguruan tinggi Pendidikan di MEC, 80% lulusan MEC dapat
hidup mandiri dengan keahlian yang dimiliki.

3. Manajemen Administrasi

Administrasi di Yayasan Yatim Mandiri Cabang Sidoarjo juga memiliki peranan yang juga sama
pentingnya sebagaimana Najah Indonesia Mandiri di Sidoarjo, Jawa Timur. Pada jenjang ini juga,
yatim juga akan mendapatkan pendidikan secara gratis. Namun, bagi yatim yang tidak ingin
melanjutkan pendidikannya setelah tamat SLTA, Yatim Mandiri Sidoarjo juga merangkulnya dengan
bekal life skill yang diwadahi dengan nama MEC (Mandiri Entrepreneur Center) yang juga berada di
Sidoarjo, Jawa Timur. Di sini, yatim akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan berwirausaha
dengan proses satu tahun. Bila setelah penggalangan dana dan pendistribusian dan pendayagunaan
selesai. Baik dan buruknya suatu lembaga akan dapat dilihat dari tata kelola administrasi pada
lembaga tersebut. Pada Yatim Mandiri Sidoarjo, staf Administrasi memiliki peran ganda, yaitu
sebagai pengatur kas masuk dank keluar, juga mengatur pengarsipan data muzaki yang diinput
melalui IT dengan core system.

System ini berfungsi untuk membuat data base muzaki (rekap muzaki) beserta jumlah donasinya,
serta akad donasinya. Misalnya satu orang donatur membayar zakat profesi, Tabungan Qurban, serta
Wakaf Masjid, dll. Maka akad itu semua harus jelas dan akan dicatat sesuai dengan akad muzakinya.
Setelah diinput maka akan dicetak berupa kuitansi sebagai tanda bayar dan telah diterima oleh Yatim
Mandiri Sidoaro. Selain itu, staf administrasi juga melakukan persiapan untuk market tool ZISCo,
seperti Daftar JUPEN (Perolehan Donatur), Lembar Aktivitas Harian ZISCo, laporan Mingguan
ZISCo, Laporan Bulanan ZISCo, Laporan Payroll untuk Gaji ZISCo, Surat menyurat ZISCo, dll, dan
tentu semuanya atas sepengetahuan Kepala Cabang Yatim Mandiri Sidoarjo.

Daftar Pustaka

Abidah, A. (2016). Analisis strategi fundraising terhadap peningkatan pengelolaan ZIS pada lembaga
amil zakat kabupaten ponorogo. Kodifikasia, 10(1), 144946.

Afifah, N. (2011). Strategi fundariasing program pemberdayaan ekonomi (senyum mandiri) pada
Rumah zakat.

Bendadeh, S. (2021). PROGRES FUNDRAISING ZAKAT PADA BAITUL MAL ACEH PERIODE
2016-2020. SYARIAH: Journal of Islamic Law, 3(1), 93-111.

Dianto, A. M. (2019). IMPLEMENTASI FUNDRAISING DAN TRANSPARANSI DALAM


MENINGKATKAN EKSISTENSI LEMBAGA PADA BADAN AMIL ZAKAT DAN YATIM
MANDIRI TULUNGAGUNG (Doctoral dissertation, IAIN Tulungagung).

Rafiqi, I. (2019). Strategi Fundraising Zakat Infaq Shadaqah di LAZISNU dan LAZISMU Kabupaten
Pamekasan (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Sulistiawati, R. (2017). EFEKTIFITAS METODE FUNDRAISING LEMBAGA AMIL ZAKAT


NASIONAL: STUDI PADA YATIM MANDIRI CABANG BENDUL MERISI SURABAYA
(Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Vatika, I. (2021). Efektivitas Strategi Fundraising Dan Pengelolaan Wakaf Tunai (Studi Kasus Pada
Yatim Mandiri Bandung: Lembaga Amil Zakat Nasional) (Doctoral dissertation, IAIN Syekh
Nurjati Cirebon).

Anda mungkin juga menyukai