NIDN: 0425118903
Disusun
Kelompok 3:
PROGRAM MANAJEMEN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunianya
sehingga makalah dengan judul “Tata Letak Fasilitas”. Makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik tanpa suatu halangan yang berarti atas karunia-Nya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Manajemen Operasi yang dibimbing oleh Ibu Suci Putri Lestari, M.M. Kami
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dan membimbing penulisan makalah ini. Selain itu makalah ini juga dibuat
untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang. Manajemen Operasi.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................
3.2 Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen tata letak fasilitas adalah salah satu aspek utama dalam operasi
bisnis yang berkaitan dengan organisasi fisik dan pengaturan sumber daya. Dalam era
globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, efisiensi operasional menjadi kunci
kesuksesan bagi berbagai jenis organisasi, mulai dari industri manufaktur hingga
layanan kesehatan dan perusahaan ritel. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang
tata letak fasilitas dan implementasi yang efektif menjadi sangat penting.
Dalam konteks ini, makalah ini akan membahas secara rinci konsep tata letak
fasilitas, pentingnya memperhatikan tata letak fasilitas, dan metode-metode desain tata
letak fasilitas yang dapat membantu organisasi mencapai efisiensi dan keunggulan
kompetitif dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
Dalam konteks pentingnya tata letak fasilitas dalam manajemen operasi dan
bisnis, maka rumusan masalah yang dapat diidentifikasi dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa itu tata letak fasilitas dan mengapa penting untuk organisasi?
2. Bagaimana tata letak fasilitas dapat memengaruhi efisiensi operasional dalam
berbagai jenis organisasi?
3. Apa saja metode desain tata letak fasilitas yang tersedia dan bagaimana
penerapannya dalam situasi bisnis yang berbeda?
4. Bagaimana perubahan dalam teknologi, kebutuhan pelanggan, dan tantangan
lingkungan mempengaruhi perubahan dalam tata letak fasilitas dalam bisnis
modern?
1
5. Bagaimana pertumbuhan bisnis dan ketidakpastian pasar mempengaruhi keputusan
tentang tata letak fasilitas dan adaptasi organisasi terhadap perubahan?
1
2
PEMBAHASAN
3
4
3. Kualitas Produk atau Layanan: Tata letak fasilitas yang baik dapat memastikan
bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Ini berkontribusi pada kepuasan pelanggan dan reputasi organisasi.
4. Keamanan Kerja: Tata letak fasilitas juga memperhatikan aspek keamanan kerja.
Dengan menempatkan peralatan dan fasilitas dengan bijak, risiko kecelakaan dan
cedera dapat diminimalkan, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.
5. Pelayanan Pelanggan: Dalam bisnis layanan, tata letak fasilitas dapat memengaruhi
pengalaman pelanggan. Sebuah tata letak yang efisien dapat mempersingkat waktu
tunggu pelanggan dan meningkatkan kepuasan mereka.
6. Penghematan Biaya: Melalui perencanaan yang tepat, tata letak fasilitas dapat
mengurangi biaya operasional organisasi, termasuk biaya tenaga kerja, energi, dan
bahan.
7. Fleksibilitas: Tata letak fasilitas yang fleksibel memungkinkan organisasi untuk
dengan cepat menyesuaikan perubahan dalam permintaan pasar atau teknologi,
yang sangat penting dalam bisnis yang dinamis.
8. Keberlanjutan Lingkungan: Dalam era kesadaran lingkungan, tata letak fasilitas
juga dapat berkontribusi pada upaya organisasi dalam mengurangi dampak
lingkungan melalui pengurangan pemborosan sumber daya dan efisiensi energi.
Dengan demikian, tata letak fasilitas menjadi unsur kunci dalam manajemen
operasi dan bisnis secara keseluruhan, dan pemahaman yang baik tentang konsep ini
dapat membantu organisasi mencapai keunggulan kompetitif di pasar yang kompetitif.
2.2 Tata Letak Fasilitas Dapat Memengaruhi Efisiensi Operasional Dalam Berbagai
Jenis Organisasi
Tata letak fasilitas memiliki dampak signifikan terhadap efisiensi operasional
dalam berbagai jenis organisasi. Berikut adalah cara tata letak fasilitas dapat
memengaruhi efisiensi operasional dalam berbagai konteks bisnis:
1. Manufaktur:
Pengaturan Mesin
Minimalkan Pergerakan Material
Efisiensi Ruang
2. Layanan Kesehatan:
Optimalisasi Ruang Pelayanan
Kecepatan Akses ke Peralatan Medis
5
Keselamatan Pasien
3. Perdagangan Ritel:
Penyusunan Produk
Lalu Lintas Pelanggan
Manajemen Persediaan
4. Pusat Distribusi:
Aliran Material
Picking and Packing
Kendali Persediaan
Dalam semua jenis organisasi, tata letak fasilitas yang baik dapat meminimalkan
pemborosan waktu dan sumber daya, meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya
operasional, dan secara keseluruhan meningkatkan efisiensi operasional. Hal ini
merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan bisnis dan mempertahankan daya
saing di pasar.
2.3 Tata Letak Fasilitas Dapat Memengaruhi Efisiensi Operasional Dalam Berbagai
Jenis Organisasi
Ada beberapa metode desain tata letak fasilitas yang tersedia, dan pemilihan
metode yang tepat tergantung pada jenis bisnis, proses operasional, dan tujuan
organisasi. Berikut adalah beberapa metode desain tata letak fasilitas yang umum
digunakan beserta penerapannya dalam situasi bisnis yang berbeda:
1. Tata Letak Berdasarkan Proses (Process Layout):
Penerapan: Metode ini mengelompokkan mesin, peralatan, dan area kerja
berdasarkan jenis pekerjaan atau proses yang dilakukan. Ini cocok untuk bisnis
yang memiliki beragam produk atau layanan yang dihasilkan melalui proses yang
berbeda. Contohnya adalah rumah sakit, restoran, atau pabrik kecil yang
memproduksi berbagai produk dengan spesifikasi yang berbeda.
2. Tata Letak Berdasarkan Produk (Product Layout):
Penerapan: Metode ini mengatur fasilitas berdasarkan aliran produk atau layanan
yang dihasilkan. Ini cocok untuk bisnis dengan produksi massal atau aliran kerja
yang konsisten, seperti pabrik mobil atau pabrik perakitan elektronik.
3. Tata Letak Seluler (Cellular Layout):
Penerapan: Tata letak seluler mengorganisir fasilitas menjadi sel-sel yang mandiri,
di mana setiap sel memiliki semua peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan
6
manusia dalam tugas-tugas tertentu. Ini dapat memengaruhi tata letak fasilitas
dengan mengubah kebutuhan peralatan, pergerakan material, dan stasiun kerja.
Internet of Things (IoT): IoT memungkinkan peralatan dan sistem untuk
berkomunikasi secara real-time. Hal ini dapat memengaruhi tata letak fasilitas
dengan memungkinkan pemantauan dan pengendalian yang lebih baik terhadap
operasi fasilitas, termasuk perawatan preventif dan pengoptimalan energi.
Perubahan Proses Produksi: Perkembangan teknologi seringkali mempengaruhi
cara produk diproduksi. Penerapan teknologi baru dalam proses produksi dapat
memerlukan perubahan tata letak fasilitas untuk memaksimalkan manfaat
teknologi tersebut.
2. Perubahan Kebutuhan Pelanggan:
Perubahan Permintaan Produk: Jika kebutuhan pelanggan berubah, organisasi
harus merespons dengan cepat. Ini dapat mengharuskan perubahan dalam tata
letak fasilitas untuk memproduksi produk baru atau mengubah aliran kerja.
Pengiriman Cepat: Pelanggan saat ini sering mengharapkan pengiriman yang
cepat. Ini dapat memengaruhi tata letak fasilitas dengan memerlukan gudang
pusat distribusi yang lebih besar atau lokasi yang lebih strategis.
Personalisasi: Jika pelanggan menginginkan produk yang lebih personal, bisnis
mungkin perlu mengadopsi tata letak fasilitas yang memungkinkan kustomisasi
produk dalam jumlah kecil.
3. Tantangan Lingkungan:
Kesadaran Lingkungan: Tantangan lingkungan seperti perubahan iklim dan
kebutuhan untuk mengurangi dampak lingkungan telah mendorong organisasi
untuk mengadopsi tata letak fasilitas yang lebih berkelanjutan. Ini dapat
mencakup pengoptimalan penggunaan energi, pengurangan limbah, dan
penggunaan bahan ramah lingkungan.
Ketahanan Terhadap Bencana: Perubahan iklim juga dapat meningkatkan risiko
bencana seperti banjir atau badai. Ini dapat mempengaruhi pemilihan lokasi
fasilitas dan desain tata letak yang mencakup tindakan mitigasi risiko.
Regulasi Lingkungan: Perubahan dalam regulasi lingkungan dapat
mengharuskan organisasi untuk mengubah tata letak fasilitas mereka agar sesuai
dengan standar dan persyaratan baru.
8
1. Pertumbuhan Bisnis:
Perluasan Fasilitas: Ketika bisnis mengalami pertumbuhan signifikan, seringkali
perlu memperluas fasilitas fisiknya. Ini bisa berarti membangun fasilitas baru,
menambahkan area produksi, atau memperbesar gudang pusat distribusi.
Keputusan ini memerlukan perencanaan tata letak fasilitas yang
mempertimbangkan kapasitas tambahan yang diperlukan.
Optimalisasi Proses: Pertumbuhan bisnis dapat menghasilkan peningkatan dalam
volume produksi. Tata letak fasilitas yang optimal akan membantu organisasi
mengelola pertumbuhan ini dengan efisien. Ini dapat mencakup pengoptimalan
aliran kerja dan penggunaan ruang.
Peningkatan Keamanan: Seiring dengan pertumbuhan bisnis, seringkali ada
peningkatan dalam jumlah pekerja, pelanggan, dan aset. Keamanan fasilitas juga
menjadi lebih penting, dan ini dapat mempengaruhi tata letak dengan
memerlukan peningkatan keamanan, termasuk pengaturan pintu masuk dan
keluar yang aman.
2. Ketidakpastian Pasar:
Fleksibilitas Tata Letak: Dalam pasar yang tidak pasti, organisasi perlu memiliki
tata letak fasilitas yang dapat beradaptasi dengan cepat. Ini dapat berarti
8
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tata letak fasilitas adalah proses perencanaan, desain, dan pengaturan fisik dari
berbagai elemen di dalam suatu fasilitas atau organisasi. Hal ini mencakup pemilihan
lokasi, desain interior dan eksterior bangunan, pengaturan stasiun kerja, penggunaan
ruang, dan perencanaan pergerakan material. Tujuan utama dari tata letak fasilitas
adalah meningkatkan produktivitas, mengurangi pemborosan, dan mendukung tujuan
operasional dan strategis organisasi.
3.2 Saran
Selain memahami konsep dasar, penting juga untuk mempelajari kasus nyata
atau studi kasus terkait tata letak fasilitas dalam berbagai jenis organisasi. Ini akan
memberikan wawasan praktis tentang bagaimana konsep-konsep tersebut diterapkan
dalam situasi nyata. Kami dapat mencari studi kasus dari industri yang berbeda untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
10
DAFTAR PUSTAKA
11