Anda di halaman 1dari 23

36

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan aktivitas yang menuntut kerja efektif dan efisien. Untuk itu,

penelitian membutuhkan metode. Metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu

(Sugiyono, 2015:2).

Metode berasal dari bahasa Latin yaitu "methodos". "Methodos" berasal dari kata

"meta" dan "hodos". " Meta" yang berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah.

Sedangkan "hodos" yang berarti jalan, cara, arah. Jadi metode adalah cara-cara

atau strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk

memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya (Ratna, 2009:34).

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Cara ilmiah ini artinya kegiatan penelitian harus didasarkan

pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti

bahwa penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga

terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti bahwa cara-cara yang

dilakukan dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain bisa mengamati

dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis berarti bahwa proses yang

digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu (Sugiyono,

2000:1).
37

Berdasarkan pendapat diatas, maka metode penelitian adalah langkah-langkah

atau cara ilmiah untuk mendapatkan dan mengumpulkan data dengan

menggunakan tujuan tertentu.

A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan adalah asumsi-asumsi dasar yang dijadikan pegangan dalam

memandang suatu objek dengan adanya pilihan pendekatan dalam suatu

kajian, kritikan, atau penelitian dapat membantu mengarahkan kajian

atau penelitian sehingga menjadi lebih tajam dan dalam (Semi, 2012:80).

Dengan pendekatan maka cara pandang kita tidak lagi bebas berkeliaran,

namun menjadi terkendali dan ditunjukkan oleh konsep atau teori yang

koheren sehingga diperoleh kepastian didalam menangkap fenomena dan

proses analisis (Siswantoro, 2010:51). Pendekatan didefinisikan sebagai

cara-cara menghampiri objek (Ratna, 2015:53).

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif dengan kajian

nilai religius. Pengkajian deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan

berbagai informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan penuh

nuansa untuk mengungkapkan secara cermat sifat-sifat suatu hal

(individu atau kelompok), keadaan fenomena, dan tidak terbatas pada

pengumpulan data, melainkan meliputi analisis dan interpretasi

(Arikunto, 2006:8).

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan teori religius.

Menurut Mangunwijaya (1994:12) religiusitas lebih melihat aspek yang

didalam lubuk hati, riak getaran hati nurani pribadi, sikap personal yang
38

sedikit banyak misteri bagi orang lain, karena menampakkan intimitas

jiwa, cita rasa yang mencakup totalitas (termasuk rasio dan rasa

manusiawi) kedalam pribadi manusia. Karena itulah pada dasarnya

religiusitas mengatasi, atau lebih dalam dari agama yang tampak formal

dan resmi. Religiusitas merupakan hubungan yang terjalin antara

manusia dengan Tuhan, sedangkan agama lebih menunjuk kepada hukum

yang berlaku melingkupi segi kemasyarakatan.

Penelitian ini membahas aspek struktural karya sastra novel yang

meliputi: tema, penokohan dan perwatakan, dan konflik dan aspek

religius yang meliputi: hubungan manusia dengan Tuhan yang meliputi:

tawakal, kesabaran, dan taqwa dan hubungan manusia dengan manusia

yang meliputi: tolong menolong dan kasih sayang. Dideskripsikan dalam

bentuk kata, tertulis dan dibatasi oleh pertanyaan yang akan dibahas.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan kajian nilai

religius. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah (Moeleong, 2012:6).

Setiap penelitian pasti memiliki karakteristik. Karakteristik tersebut

digunakan untuk membedakan antara penelitian yang satu dengan


39

penelitian yang lainnya. Karakteristik penelitian kualitatif menurut

Moeleong (2012:8-13) adalah sebagai berikut:

1. Latar ilmiah

Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada

konteks dari suatu keutuhan. Hal ini dilakukan menurut Moeleong

(2012:8), karena antologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-

kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan

dari konteksnya. Menurut mereka hal tersebut didasarkan atas beberapa

asumsi: 1) tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat, karena

itu hubungan penelitian harus mengambil tempat dan keutuhan konteks

untuk keperluan pemahaman, 2) konteks sangat menentukan dalam

menetapkan apakah suatu penemuan mempunyai arti bagi konteks

lainnya, yang berarti suatu fenomena harus diteliti dalam keseluruhan

pengaruh lapangan.

2. Manusia sebagai alat

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang

lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena jika

memanfaatkan yang bukan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih

dahulu segala lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat

tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-

kenyataan yang ada dilapangan.

3. Metode kualitatif
40

Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan,

wawancara atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan

karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif

lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua,

metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat

menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh terhadap pola-

pola nilai yang dihadapi.

4. Analisis data secara induktif

Analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa alasan.

Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan

jamak sebagai yang terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih

dapat membuat hubungan peneliti dengan responden menjadi lebih

eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel. Ketiga, analisis demikian lebih

dapat menguraikan latar secara penuh dapat membuat keputusan-

keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya.

Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama

yang mempertajam hubungan-hubungan. Kelima, analisis demikian dapat

memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur

analitik.

5. Teori dan dasar

Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori

subtantif yang berasal dari data. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal.
41

Pertama, tidak ada teori apriori yang dapat mencakupi kenyataan-

kenyataan jamak yang mungkin akan dihadapi. Kedua, penelitian ini

mempercayai apa yang dilihat sehingga ia berusaha untuk sejauh

mungkin menjadi netral. Ketiga, teori dari dasar lebih responsif terhadap

nilai-nilai kontekstual.

6. Deskriptif

Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.

Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci

terhadap apa yang sudah diteliti.

7. Lebih mementingkan proses daripada hasil

Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada

hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang

diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dari proses.

8. Adanya batas yang ditemukan oleh fokus

Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkan adanya batas dalam

penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam

penelitian. Pertama, batas menentukan kenyataan jamak yang kemudian

mempertajam fokus. Kedua, penetapan fokus dapat lebih dekat

dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan fokus. Dengan kata lain,

bagaimanapun penetapan fokus sebagai pokok masalah penelitian


42

penting artinya dalam usaha menemukan batas penelitian. Dengan hal itu

dapatlah peneliti menemukan lokasi penelitian.

9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data

Penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas

dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam

penelitian klasik. Menurut Lincoln dan Guba (Moeleong, 2012:12) hal itu

disebabkan beberapa hal. Pertama, validitas internal cara lama telah gagal

karena hal itu menggunakan isomorfisme antara hasil penelitian dan

kenyataan tunggal dimana penelitian dapat dikonvergensikan. Kedua,

validitas eksternal gagal karena tidak taat asas dengan aksioma dasar dari

generalisasinya. Ketiga, kriteria realibilitas gagal karena

mempersyaratkan stabilitas dan keterlaksaan secara mutlak dan keduanya

tidak mungkin digunakan dalam paradigma yang didasarkan atas desain

yang dapat berubah-ubah. Keempat, kriteria objektivitas gagal karena

penelitian kualitatif justru memberi kesempatan interkasi antara peneliti,

responden dan peranan nilai.

10. Desain yang bersifat sementara

Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus

disesuaikan dengan kenyataan dilapangan. Jadi, tidak menggunakan

desain yang telah disusun secara ketat dan kaki sehingga tidak dapat

diubah lagi.

11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama


43

Penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil

interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia

yang dijadikan sebagai sumber data. Hal ini disebabkan oleh beberapa

hal. Pertama, susunan kenyataan dari merekalah yang akan diangkat oleh

peneliti. Kedua, hasil penelitian bergantung pada hakikat dan kualitas

hubungan antara pencari dengan yang dicari. Ketiga, konfirmasi hipotesis

kerja akan menjadi lebih baik verifikasinya apabila diketahui dan

dikonfirmasikan oleh orang-orang yang ada kaitannya dengan yang

diteliti.

B. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian merupakan rangkaian kegiatan dalam suatu penelitian

untuk mempermudah kegiatan penelitian tersebut. Tahapan atau langkah-langkah

penelitian haruslah memenuhi persyaratan penting, yaitu sistematis, berencana

dan mengikuti konsep ilmiah. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto

(2010:60-61) bahwa "persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian

adalah sistematis, berencana, dan mengikuti konsep ilmiah".

Prosedur penelitian merupakan tahapan yang dilakukan sehubungan

dengan proses penelitian secara keseluruhan. Arikunto (2010:59) menyatakan

tahap atau langkah-langkah penelitian ada tiga yaitu: 1) pembuatan rancangan

penelitian, 2) pelaksanaan penelitian, 3) pembuatan laporan penelitian.

1. Tahap Perencanaan
44

Tahap rancangan dilakukan dengan membuat rencana penelitian.

Tahap pembuatan rancangan penelitian merupakan tahap awal dari kegiatan

penelitian (Arikunto, 2010:61). Secara umum rancangan penelitian yang

dilakukan biasanya sesuai dengan aturan. Tahap perencanaan dilakukan

dengan membuat rencana penelitian. Adapun hal-hal yang perlu direncanakan

sebelum melakukan penelitian terdiri atas: (1) merumuskan judul penelitian,

(2) studi pendahuluan, (3) menyusun rancangan penelitian.

Merumuskan judul penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan

terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan merumuskan masalah-masalah.

Perumusan masalah dalam penelitian dimulai dari memilih masalah penelitian.

Setelah itu, peneliti membuat batasan-batasan yang jelas sesuai aspek yang

akan diteliti. Aspek yang diteliti adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur

intrinsik yang meliputi: tema, penokohan dan perwatakan dan konflik.

Sedangkan unsur ekstrinsik yaitu aspek religius yang meliputi Hubungan

Manusia dengan Tuhan yang meliputi: Tawakal, Kesabaran, dan Taqwa dan

Hubungan Manusia dengan Manusia yang meliputi: tolong menolong dan

kasih sayang dalam novel Hati Suhita karya Khilma Anis.

Secara khusus peneliti juga memiliki rancangan penelitian tersendiri

yang terdiri dari berbagai komponen yang dianggap perlu untuk dilakukan

peneliti. Komponen penting yang diperlukan dalam rancangan penelitian

tersebut antara lain: 1) latar belakang masalah, 2) tujuan penelitian, 3)

kegunaan penelitian, 4) metodologi penelitian, 5) landasan teori, 6) teknik

penelitian, 7) jadwal pelaksanaan penelitian, 8) biaya pelaksanaan penelitian,

9) dan daftar pustaka.


45

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi 1)

mengumpulkan data, 2) mengelompokkan data, 3) menganalisis data, 4)

penarikan kesimpulan.

Dalam tahap pengumpulan data, peneliti mulai melakukan pencatatan

dan pengumpulan data-data yang diperlukan dalam pengumpulan penelitian.

Setelah itu proses pembuatan berdasarkan ketentuan yaitu pembuatan halaman

judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi dan poinnya yaitu bab 1

sampai bab 3 dan daftar pustaka.

Pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam proses

penelitian. Dalam tahapan pengumpulan data, peneliti mulai melakukan

pencatatan dan pengumpulan data-data yang diperlukan dalam pengumpulan

peneliti. Data-data tersebut yang berhubungan dengan masalah yang diteliti

seperti pada aspek struktural yaitu tema, penokohan dan perwatakan dan

konflik dan data-data yang ada hubungannya dengan aspek religius yang

meliputi hubungan manusia dengan Tuhan yang meliputi: tawakal, kesabaran,

dan taqwa dan hubungan manusia dengan manusia yang meliputi: tolong

menolong dan kasih sayang. Pengumpulan data ini menggunakan instrumen

penelitian dengan teknik baca dan teknik tulis.

3. Tahap Pelaporan
46

Tahap pembuatan laporan penelitian adalah tahap terakhir dari

kegiatan penelitian (Arikunto, 2010:61). Adapun kegiatan yang dilakukan

pada tahap penyelesaian ini meliputi: (1) penyusunan laporan, (2) revisi

laporan, (3) penggandaan laporan, (4) penyerahan laporan.

Penyusunan laporan penelitian merupakan bagian yang harus

dilakukan peneliti. Peneliti melaporkan semua hasil kegiatan penelitian yang

telah dilakukan secara tertulis dibawah bimbingan para dosen pembimbing.

Apabila dalam isi laporan terdapat kesalahan harus dilakukan revisi. Hasil

revisi selanjutnya diserahkan kepada dosen pembimbing untuk mendapat

persetujuan.

C. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu yang digunakan untuk penelitian yang

mengarah pada proses pelaksanaan penelitian. Proses itu mencakup

keseluruhan kerja mulai dari proses penetapan judul sampai proses pelaporan

hasil penelitian.

Waktu penelitian ini dilaksanakan sejak bulan. Sedangkan rinciannya

sebagai berikut:
47
48

No. Bulan / Minggu

Oktober November Desember Januari Februari Maret


Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A. Tahap Perencanaan

1. Pemilihan Judul

2. Konsultasi Judul

3. Studi Pustaka

4. Merumuskan Masalah

5. Menentukan Instrumen

B. Tahap Pelaksanaan

1. Mengumpulkan Data

2. Mengelompokkan Data

3. Menganalisis data
49

4. Penarikan Kesimpulan

C. Tahap Pelaporan

1. Penyusunan Laporan

2. Revisi Laporan

3. Penarikan Kesimpulan
50

D. Sumber Data dan Data

1. Sumber Data

Sebuah penelitian diperlukan adanya sebuah sumber data. Menurut Arikunto

(2012:175) sumber data penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.

Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam

pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang

merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan

tertulis ataupun lisan.

Dalam penelitian kualitatif ini sumber data yang akan diteliti adalah berupa

dokumen teks sastra yang berupa novel Hati Suhita karya Khilma Anis yang

diterbitkan oleh penerbit Telaga Aksara pada tahun 2019, ada 405 halaman.

2. Data

Data merupakan segala fakta dan angka yang dapat disajikan untuk menyusun

suatu imajinasi-imajinasi (Arikunto, 2006:99). Data merupakan bahan yang

akan dianalisis sebagai dasar untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian.

Dalam penelitian sastra, data diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data primer

dan data sekunder (Siswantoro, 2005:63). Data primer adalah data yang

diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber

datanya (kutipan data langsung dalam teks novel). Data primernya yaitu novel

Hati Suhita karya Khilma Anis.

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau lewat

perantara tetapi masih berdasar kategori konsep, (Siswantoro, 2005:54).


51

Dalam penelitian ini sumber data sekundernya adalah referensi yang relevan

dengan objek penelitian.

Hasil penyimakan terhadap sumber data primer dan sumber data sekunder

tersebut kemudian ditampung dan dicatat untuk digunakan dalam penyusunan

laporan penelitian sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data adalah cara atau langkah mengumpulkan data.

Dalam penelitian kualitatif ada beberapa langkah atau teknik pengumpulan data

yang digunakan, yaitu teknik observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.

Instrumen berarti alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data

(Siswantoro, 2011:73). Dalam penelitian sastra yang menjadi instrumen penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Adapun instrumen pendukung dalam penelitian ini

adalah data-data tentang aspek struktural dan aspek religius.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi.

Teknik dokumentasi digunakan karena sumber data penelitian ini berupa tertulis,

yang terdapat dalam novel Hati Suhita karya Khilma Anis.

Adapun langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut:

1. Membaca beberapa literatur yang ada kaitannya dengan tujuan yang

diteliti.
52

2. Membaca berulang-ulang novel sampai dapat memahami isi dan

maksud ungkapan perasaan dan jiwa pengarang.

3. Menentukan unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan dan perwatakan

dan konflik) dan unsur ekstrinsik (aspek religius) pada novel.

4. Mencatat semua data kegiatan ke dalam kartu data dan

mengelompokkan data sesuai dengan jenisnya.

Adapun tabel pendukung yang digambarkan dengan tabel sebagai berikut:

a. Aspek Struktural

Tabulasi Data

1) Tema

No Tema Data Uraian Sumber Data

1. Tema Mayor

2. Tema Minor

2) Penokohan

No Jenis Data Uraian Sumber Data


53

Penokohan

1. Tokoh Utama

2. Tokoh

Pendamping

3. Tokoh

Bawahan

3) Perwatakan

No Watak Data Uraian Sumber Data

1. Watak Bulat

2. Watak Datar

4) Konflik

No Jenis Konflik Data Uraian Sumber Data

1. Konflik Sosial

2. Konflik Fisik
54

b. Aspek religius

Tabulasi Data

No Hubungan Data Uraian Sumber Data

manusia dengan

Tuhan

1. Tawakal

2. Taqwa

3. Kesabaran

No Hubungan Data Uraian Sumber Data

manusia dengan

manusia

1. Tolong

menolong

2. Kasih sayang

F. Teknik Analisis Data


55

Teknik data adalah proses pengorganisasian data dan menyusun data

kedalam pola, kategori dan satuan uraian data, cara ini dimaksudkan untuk

memperoleh gambaran yang jelas sesuai dengan tujuan yang diharapkan

(Moeleong, 2005:112).

Tindak lanjut dari pengumpulan data adalah analisis data. Untuk

menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskripsi kualitatif.

Penelitian ini menggunakan teknik deskripsi kualitatif karena penelitian ini

mendeskripsikan dan menginterpretasikan novel Hati Suhita karya Khilma Anis.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:245) bahwa analisis kualitatif adalah data

yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat dipisah-pisah menurut

kategori untuk memperoleh kesimpulan.

Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data meliputi kegiatan

sebagai berikut:

1. Mengumpulkan bacaan yang berhubungan dengan permasalahan yang

diteliti dan dijadikan sumber data yaitu buku-buku berisi tentang masalah

penelitian yang akan dikaji yaitu aspek struktural yang meliputi: tema,

penokohan dan perwatakan dan konflik dan aspek religius yang meliputi:

hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia.

2. Mengidentifikasi masing-masing aspek struktural yang meliputi: tema,

penokohan dan perwatakan dan konflik dan aspek religius yang meliputi:

hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia

yang ditemukan dengan cara memberi tanda data-data dalam novel yang

diteliti.
56

3. Mengklasifikasikan kembali hasil kegiatan sesuai dengan bagian-bagian

aspek struktural yang meliputi: tema, penokohan dan perwatakan dan

konflik dan aspek religius yang meliputi: hubungan manusia dengan

Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia yang dideskripsikan.

4. Menyimpulkan hasil klasifikasi aspek struktural yang meliputi: tema,

penokohan dan perwatakan dan konflik dan aspek religius yang meliputi:

hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia.

5. Mencatat pokok hasil kegiatan dengan pokok pikiran.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Menurut Moeleong (2005:320) bahwa dalam tubuh pengetahuan penelitian

itu sendiri sejak awal pada dasarnya sudah ada usaha meningkatkan derajad

kepercayaan data yang disini dinamakan keabsahan data.

Dalam penelitian ini, keabsahan data dilakukan dengan menggunakan

keabsahan kontruk. Keabsahan ini dapat dicapai dengan proses pengumpulan data

yang tepat. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan proses triangulasi, yaitu

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Siswantoro (2011:79) menjelaskan triangulasi adalah tindakan menguji

atau mengecek data temuan dengan temuan lain selagi tidak adanya kekontrasan

atau asal adanya kesesuaian antara satu dengan yang lainnya. Setidaknya ada 4

jenis triangulasi yaitu (1) triangulasi sumber, (2) triangulasi penyidik, (3)

triangulasi teori, (4) triangulasi teknik atau metode.


57

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan untuk mengkaji kredibilitas data dengan

cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono,

2015:127). Dalam penelitian ini, pengecekan keabsahan data dilakukan dengan

membandingkan data hasil observasi menggunakan teknik simak dan catat.

Triangulasi sumber untuk penelitian ini yaitu melibatkan buku teori yang sesuai

dengan analisis data.

2. Triangulasi penyidik

Triangulasi penyidik adalah triangulasi yang dilakukan dengan cara

memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan

kembali derajat kepercayaan data (Moeleong, 2013:331). Pengecekan keabsahan

dilakukan dengan diskusi bersama peneliti lain yang melakukan penelitian dengan

fokus yang sama, yaitu mengenai aspek religius. Triangulasi penyidik dalam

penelitian ini melibatkan orang lain untuk mengecek ini dari penelitian. Penyidik

dalam penelitian ini yaitu teman sejawat dan dosen pembimbing.

3. Triangulasi teori

Triangulasi teori adalah triangulasi yang beranggapan bahwa fakta tidak

dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori (Moeleong,

2013:331). Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan membandingkan data

hasil observasi maupun wawancara dengan teori yang digunakan dalam

penelitian. Selanjutnya data yang dipilih dianalisis berdasarkan teori religius.


58

Triangulasi teori yang terdapat dalam penelitian ini yaitu buku-buku acuan yang

sesuai dengan rumusan masalah.

4. Triangulasi teknik atau metode

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan

mengorek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono,

2012:127). Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan diskusi bersama orang-

orang yang mengetahui dan memahami metode dan teknik dalam penelitian yang

mengambil fokus pada novel Hati Suhita karya Khilma Anis. Triangulasi teknik

pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik simak dan catat dalam menganalisis

data.

Dalam penelitian ini peneliti juga memanfaatkan peneliti atau pengamat

lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data atau

keabsahan data penelitian. Dalam hal ini, peneliti berdiskusi dengan dosen

pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2, karena beliau mempunyai pengetahuan

dan wawasan yang luas mengenai sastra.

Anda mungkin juga menyukai