Anda di halaman 1dari 40

FUNGSI DUA VARIABEL ATAU LEBIH

Fungsi dua variabel atau lebih yaitu fungsi yang memadankan pasangan terurut (𝑥, 𝑦) ∈ 𝑅 2
dengan sebuah bilangan 𝑧 ∈ 𝑅.
Notasi :

f
(x,y) Z=f(x,y)

𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦)
𝑥, 𝑦 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠
𝑧 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑡𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠

Daerah Asal Domain


Contoh :

1. 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 + 3𝑦 2


𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛:
𝐷𝑓 = {(𝑥, 𝑦)|−~ < 𝑥 < ~ , −~ < 𝑦~}

2. 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑔(𝑥, 𝑦) = 2𝑥 √𝑦

𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 ∶
𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑦 ≥ 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝐷𝑔 = {(𝑥, 𝑦)|−~ < 𝑥~, 𝑦 ≥ 0}

√𝑥
3. 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑎𝑙 ℎ (𝑥, 𝑦) =
𝑦
𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 ∶
𝑥 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 ≥ 0, 𝑑𝑎𝑛 𝑦 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑦 ≠ 0
𝐷ℎ = {(𝑥, 𝑦)|𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≠ 0, 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑅}
Sketsa Derah Asal Alami
Contoh soal :
𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 1
√𝑦 − 𝑥 2
𝑑𝑖 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑥𝑦, 𝑠𝑘𝑒𝑡𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑓(𝑥, 𝑦) =
𝑥 2 + (𝑦 − 1)2
Penyelesaian :
Agar aturan ini bermakna, kita harus mengecualikan {(𝑥, 𝑦): 𝑦 < 𝑥 2 } 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 (0,1).
Untuk pembilang : Karena x dan y mengandung akar maka

𝑦 − 𝑥2 ≥ 0
𝑦 ≥ 𝑥2
Untuk penyebut : Karena x dan y mengandung pecahan maka

𝑥 2 + (𝑦 − 1)2 ≠ 0
𝑦−1 ≠0
𝑦 ≠ 1 𝑑𝑎𝑛 𝑥 2 ≠ 0 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 (0,1) 𝑑𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑐𝑢𝑎𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛.

𝑦 = 𝑥 2 𝑢𝑗𝑖 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 (0,2) 𝑚𝑎𝑘𝑎 2 ≥ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

(0,1)

x
Kurva Ketinggian
Setiap bidang mendatar z = c memotong permukaan menurut sebuah kurva, proyeksi kurva
ini pada bidang xy disebut kurva ketinggian dan koleksi kurva-kurva yang demikian adalah
plot kontur atau peta kontur.
Contoh 2
1
𝑆𝑘𝑒𝑡𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 𝑓(𝑥, 𝑦) = √36 − 9𝑥 2 − 4𝑦 2
3
Penyelesaian :
1
Misal 𝑧 = √36 − 9𝑥 2 − 4𝑦 2
3
2
(3𝑧)2 = (√36 − 9𝑥 2 − 4𝑦 2 )
9𝑧 2 = 36 − 9𝑥 2 − 4𝑦 2
9𝑥 2 + 4𝑦 2 + 9𝑧 2 = 36 : 36
2 2 2
𝑥 𝑦 𝑧
+ + = 1 (𝑒𝑙𝑙𝑖𝑝𝑠)
4 9 4
Menentukan daerah asal (domain)
36 − 9𝑥 2 − 4𝑦 2 ≥ 0
𝑥2 𝑦2
1− − ≥0
4 9
𝑥2 𝑦2
𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝐷𝑓 = + ≤1
4 9
y

3
1
Uji titik (0,1)  ≤ 1 (benar)
9

x
-2 2

Df
-3

Mencari jejak
 Pada bidang XoY, maka z = 0
9𝑥 + 4𝑦 2 = 36
2

𝑥2 𝑦2
+ =1
4 9

(2,0); (-2,0); (0,3); (0,-3)

 Pada bidang YoZ, maka x = 0

4𝑦 2 + 9𝑧 2 = 36

𝑦2 𝑦2
+ =1
9 4
(0,3); (0,-3); (0,2); (0,-2)
 Pada bidang XoZ, maka Y = 0
4𝑦 2 + 9𝑧 2 = 36

𝑦2 𝑦2
+ =1
9 4
(2,0); (-2,0); (0,2); (0,-2)

Grafik fungsi ini merupakan setengah bagian atas elipsoida

Jika dihubungkan dengan Peta kontur


𝑍 = 𝑐, 𝑧=𝑘
 𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑐 = 2
1
√36 − 9𝑥 2 − 4𝑦 2 = 2
3
√36 − 9𝑥 2 − 4𝑦 2 = 6
36 − 9𝑥 2 − 4𝑦 2 = 36
9𝑥 2 + 4𝑦 2 = 0
Titik untuk c = 2 adalah (0,0)
 𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑐 = 1
1
√36 − 9𝑥 2 − 4𝑦 2 = 1
3
√36 − 9𝑥 2 − 4𝑦 2 = 3
36 − 9𝑥 2 − 4𝑦 2 = 9
9𝑥 2 + 4𝑦 2 = 27
𝑥2 𝑦2
+ =1
3 6,75

 𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑐 = 0

36 − 9𝑥 2 − 4𝑦 2 = 0
9𝑥 2 + 4𝑦 2 = 36

𝑥2 𝑦2
+ =1
4 9

Grafik peta kontur

INTERPRETASI GRAFIK FUNGSI

𝐹𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 1 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑦 = 𝑓(𝑥) 𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑋𝑜𝑌 (𝑅 2 )


𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑟𝑣𝑎

𝐹𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 2 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦) 1. 𝐺𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 (𝑅 3 ) 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛


2. 𝐾𝑢𝑟𝑣𝑎 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝑎𝑛 (𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑋𝑜𝑌 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅 3 )

𝐹𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 3 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑤 = 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) 1. 𝐺𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑅 4 . . . . . . . ?


2. 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑅 4 .....?

𝐹𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 4 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑡 = 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧, 𝑤) 1. 𝐺𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘. . . ?


Soal 12.1
𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑒𝑡𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘

12. 𝑓(𝑥, 𝑦) = √16 − 4𝑥 2 − 𝑦 2


13. 𝑓(𝑥, 𝑦) = 3 − 𝑥 2 − 𝑦 2
𝑠𝑘𝑒𝑡𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑟𝑣𝑎 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑧 = 𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
1
17. 𝑧 = (𝑥 2 + 𝑦 2 ), 𝑘 = 0,2,4,6,8
2

Penyelesaian :

12. 𝑓(𝑥, 𝑦) = √16 − 4𝑥 2 − 𝑦 2

Misal 𝑧 = √16 − 4𝑥 2 − 𝑦 2
𝑧 2 = 16 − 4𝑥 2 − 𝑦 2
4𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 = 16 : 16
2 2 2
𝑥 𝑦 𝑧
+ + = 1 → 𝑒𝑙𝑖𝑝𝑠
4 16 16
Daerah asal alami
16 − 4𝑥 2 − 𝑦 2 ≥ 0
𝑥2 𝑦2
1− + ≥0
4 16
𝑥2 𝑦2
+ ≤ 1 → 𝐷𝑓
4 16
Grafik :
13. 𝑓(𝑥, 𝑦) = 3 − 𝑥 2 − 𝑦 2
𝑧 = 3 − 𝑥2 − 𝑦2
𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧 = 3
𝑥2 𝑦2 𝑧
+ + = 1 → 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑏𝑜𝑙𝑎
3 3 3
Daerah asal alami
3 − 𝑥2 − 𝑦2 = 0
3 = 𝑥2 + 𝑦2
𝑥2 𝑦2
1= + → 𝐷𝑓
3 3
𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘

1
17. 𝑧 = (𝑥 2 + 𝑦 2 ), 𝑘 = 0,2,4,6,8
2

2𝑧 = 𝑥 2 + 𝑦 2 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑧 = 𝑘
𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑧 = 0 → 0 = 𝑥 2 + 𝑦 2 (𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟 = 0)
𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑧 = 2 → 4 = 𝑥 2 + 𝑦 2 (𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟 = 2)

𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑧 = 4 → 8 = 𝑥 2 + 𝑦 2 (𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟 = √8)

𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑧 = 6 → 12 = 𝑥 2 + 𝑦 2 (𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟 = √12)

𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑧 = 8 → 16 = 𝑥 2 + 𝑦 2 (𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟 = 4)


Grafik
TURUNAN PARSIAL
Definisi
Andaikan bahwa 𝑓 adalah suatu fungsi dua variabel x dan y. Jika y dijaga
agar tetap konstan, katakanlah 𝑦 = 𝑦0 , maka 𝑓(𝑥0 , 𝑦0 ) adalah fungsi suatu
variabel 𝑥. Turunannya di 𝑥 = 𝑥0 disebut turunan parsial 𝑓 terhadap 𝑥 di
(𝑥0 , 𝑦0 ) dan dinyatakan oleh 𝑓(𝑥0 , 𝑦0 ). Jadi,
𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑓 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑥 𝑑𝑖 (𝑥, 𝑦)𝑑𝑖𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦)
𝑓 (𝑥0 + ∆𝑥, 𝑦0 )−𝑓(𝑥0 ,𝑦𝑜 )
𝑓𝑥 (x,y)= 𝑙𝑖𝑚
∆𝑥→0 ∆𝑥

𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑓 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑦 𝑑𝑖 (𝑥, 𝑦)𝑑𝑖𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦)


𝑓 (𝑥0 , 𝑦0 +∆𝑦)−𝑓(𝑥0 ,𝑦𝑜 )
𝑓𝑦 (x,y) = 𝑙𝑖𝑚
∆𝑦→0 ∆𝑥

Contoh 1
Carilah 𝑓𝑥 (1,2)𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑦 (1,2)𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 𝑦 + 3𝑦 3
Penyelesain

1. Dengan cara definisi


𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 𝑦 + 3𝑦 3
𝑓 (𝑥0 + ∆𝑥, 𝑦0 )−𝑓(𝑥0 ,𝑦𝑜 )
fx (x,y)= 𝑙𝑖𝑚
∆𝑥→0 ∆𝑥

((𝑥0 + ∆𝑥 )2 𝑦0 + 3𝑦 3 ) − (𝑥02 𝑦0 + 3𝑦0 3 )


lim
∆𝑥→0 ∆𝑥
(𝑥02 + 2∆𝑥𝑥0 + ∆x 2 )𝑦0 + 3𝑦03 − 𝑥02 𝑦0 − 3𝑦03
lim
∆𝑥→0 ∆𝑥
𝑥02 𝑦0 + 2∆𝑥𝑥0 𝑦0 + ∆𝑥 2 𝑦0 − 𝑥02 𝑦0
lim
∆𝑥→0 ∆𝑥
∆𝑥 (2𝑥0 𝑦0 + ∆𝑥𝑦0 )
lim = 2𝑥0 𝑦0
∆𝑥→0 ∆𝑥
𝑓 (1,2) = 2𝑥0 𝑦0
= 2(1)(2) = 4
𝑓 (𝑥0 , 𝑦0 +∆𝑦)−𝑓(𝑥0 ,𝑦𝑜 )
𝑓𝑦 (x,y) = 𝑙𝑖𝑚
∆𝑦→0 ∆𝑥

(𝑥02 (𝑦𝑜 + ∆𝑦) + 3(𝑦0 + ∆𝑦)3 ) − (𝑥02 𝑦0 + 3𝑦03 )


lim
∆𝑦→ 0 ∆𝑦
𝑥02 𝑦0 + 𝑥02 ∆𝑦 + 3 (𝑦03 + 3𝑦02 ∆𝑦 + 3𝑦0 ∆𝑦 2 + ∆𝑦 3 ) − 𝑥02 𝑦0 − 3𝑦03
lim
∆𝑦→0 ∆𝑦
𝑥02 ∆𝑦 + 3𝑦03 + 9𝑦02 ∆𝑦 + 9𝑦0 ∆𝑦 2 + 3∆𝑦 3 − 3𝑦03
lim
∆𝑦→0 ∆𝑦
∆𝑦(𝑥02 + 9𝑦02 + 9𝑦0 ∆𝑦 + 3∆𝑦 2 )
lim
∆𝑦→0 ∆𝑦
= 𝑥02 + 9𝑦02 + 0 + 0 = 𝑥02 + 9𝑦02
𝑓(1,2) = 𝑥02 + 9𝑦02
= 12 + 9(2)2 = 1 + 36 = 37
2. Dengan cara langsung diturunkan terhadap x dan y
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 𝑦 + 3𝑦 3
Terhadap x
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = 2𝑥𝑦 + 0
𝑓(1,2) = 2(1)(2) = 4
Terhadap y
𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 + 9𝑦 2
𝑓(1,2) = 12 + 9(2)2 = 1 + 36 = 37
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦), 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝜕𝑧 𝜕𝑓 (𝑥, 𝑦)
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = =
𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕𝑧 𝜕𝑓 (𝑥, 𝑦)
𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = =
𝜕𝑦 𝜕𝑦

Contoh 2
𝜕𝑧 𝜕𝑧
Jika 𝑧 = 𝑥 2 sin(𝑥𝑦 2 ), 𝑐𝑎𝑟𝑖𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛
𝜕𝑥 𝜕𝑦

Penyelesaian:
𝜕𝑧 𝜕 𝜕
= 𝑥 2 (sin(𝑥𝑦)2 ) + sin(𝑥𝑦 2 ) 𝑥 2
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕
= 𝑥 2 cos(𝑥𝑦)2 (𝑥𝑦 2 ) + sin(𝑥𝑦 2 )2𝑥
𝜕𝑥
= 𝑥 2 cos(𝑥𝑦 2 ) 𝑦 2 + sin(𝑥𝑦 2 ) 2𝑥
= 𝑥 2 𝑦 2 𝑐𝑜𝑠(𝑥𝑦 2 ) + 2𝑥𝑠𝑖𝑛(𝑥𝑦 2 )
𝜕𝑧 𝜕 𝜕
= 𝑥2 (sin(𝑥𝑦)2 ) + sin(𝑥𝑦2 ) 𝑥2
𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑦
𝜕
= 𝑥2 cos(𝑥𝑦)2 (𝑥𝑦2 ) + sin(𝑥𝑦2 ). 0
𝜕𝑦
= 𝑥2 cos(𝑥𝑦2 ) 2𝑥𝑦 + 0
= 2𝑥 3 𝑦 𝑐𝑜𝑠(𝑥𝑦 2 )
Interpretasi Geometri Dan Fisik
Tinjau permukaan yang persamaannya 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦). Bidang 𝑦 = 𝑦0
memotong permukaan ini pada kurva bidang QPR(gb.1)

dan nilai 𝑓𝑥 (𝑥0 , 𝑦0 )adalah kemiringan garis singgung pada kurva ini di
P(𝑥0 , 𝑦0 , 𝑓(𝑥0 , 𝑦0 )). Secara serupa, bidang x =𝑥0 memotong permukaan
pada kurva bidang LPM(gb.2) dan 𝑓𝑥 (𝑥0 , 𝑦0 ) adalah kemiringan garis
singgung pada kurva ini di titik P.
Turunan parsial boleh juga diinterpretasikan sebagai laju perubahan
(sesaat). Andaikan bahwa dawai biola diikat di titik A dan B dan bergetar
pada bidang xz(gb.3) memperlihatkan posisi dawai pada suatu waktu
tertentu t. Jika 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑡) menyatakan tinggi dawai di tiik P dengan absis x
𝜕𝑧 𝜕𝑧
pada waktu t, maka adalah kemiringan dawai di P dan adalah laju
𝜕𝑥 𝜕𝑡
perubahan ketinggian P di sepanjang garis vertikal yang ditunjukkan.
𝜕𝑧
Dengan kata lain, adalah kecepatan vertikal P.
𝜕𝑡
z

Posisi dawai pada waktu t


P

x
A x
Gb.3
Contoh 3

Permukaan z = f(x, y) = √9 − 2x 2 − y 2 dan bidang y = 1 saling


memotong dalam kurva seperti pada Gb 1. Carilah persamaan parameter
untuk garis singgung di titik (√2, 1, 2).
Penyelesaian:
1 1
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = (9 − 2𝑥 2 − 𝑦 2 )−2 (−4𝑥)
2
Dengan demikian, 𝑓𝑥 (√2, 1) = −√2 bilangan ini adalah kemiringan garis
singgung pada kurva di (√2, 1, 2); yaitu −√2 adalah hasil bagi kenaikan
terhadap jarak mendatar sepanjang garis singgung tersebut. Maka, sebagai
akibatnya, garis ini mempunyai vektor arah (1, 0, √2 ) dan oleh karena itu
garis ini melalui (√2, 1, 2).

𝑥 = √2 + 𝑡 , 𝑦 = 1 , 𝑧 = 2 − √2𝑡
Menyediakan persamaan parameter yang disyaratkan.

Turunan Parsial Lebih Tinggi


Secara umum. Karena turunan parsial suatu fungsi x dan y adalah fungsi
lain dari dua variabel yang sama ini, turunan tersebut dapat
didiferensiasikan secara parsial terhadap x atau y, menghasilkan empat
buah turunan parsial kedua fungsi f
𝜕 𝜕𝑓 𝜕2𝑓
𝑓𝑥𝑥 = ( )=
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥 2
𝜕 𝜕𝑓 𝜕2𝑓
𝑓𝑥𝑦 = (𝑓𝑥 )𝑦 ( )=
𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦𝜕𝑥
𝜕 𝜕𝑓 𝜕2𝑓
𝑓𝑦𝑦 = ( )=
𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑦 2
𝜕 𝜕𝑓 𝜕2𝑓
𝑓𝑦𝑥 = (𝑓𝑦 )𝑥 = ( )=
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥𝜕𝑦
Contoh 5
𝑐𝑎𝑟𝑖𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖
𝑥
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥𝑒 𝑦 − 𝑠𝑖𝑛 + 𝑥 3 𝑦 2
𝑦
Penyelesaian :
𝜕 𝜕 𝑥 𝜕
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = (𝑥𝑒 𝑦 ) − (𝑠𝑖𝑛 ( )) + (𝑥 3 𝑦 2 )
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝑦 𝜕𝑥

𝜕 𝑥 𝜕 𝑥
= 𝑒𝑦 − [ (𝑠𝑖𝑛 ( )) . ( )] + 3𝑥 2 𝑦 2
𝜕𝑥 𝑦 𝜕𝑥 𝑦

𝑥 1
= 𝑒 𝑦 − (𝑐𝑜𝑠 ( ) . ) + 3𝑥 2 𝑦 2
𝑦 𝑦
1 𝑥
= 𝑒 𝑦 + 3𝑥 2 𝑦 2 − cos ( )
𝑦 𝑦

𝜕 𝜕 𝑥 𝜕
𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = (𝑥𝑒 𝑦 ) − (𝑠𝑖𝑛 ( )) + (𝑥 3 𝑦 2 )
𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝑦 𝜕𝑦

𝜕 𝑥 𝜕 𝑥
= 𝑥𝑒 𝑦 − [𝜕𝑦 (𝑠𝑖𝑛 (𝑦)) . 𝜕𝑦 (𝑦)] + 2𝑥 3 𝑦

𝑥 𝑥
= 𝑥𝑒 𝑦 − (cos ( ) . (− 2 )) + 2𝑥 3 𝑦
𝑦 𝑦
𝑥 𝑥
= 𝑥𝑒 𝑦 + 2𝑥 3 𝑦 + 𝑐𝑜𝑠 ( )
𝑦2 𝑦

𝜕 𝜕 1 𝜕 𝑥
1. 𝑓𝑥𝑥 (𝑥, 𝑦) = (𝑒 𝑦 ) + (3𝑥 2 𝑦 2 ) − (𝑐𝑜𝑠 (𝑦))
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝑦 𝜕𝑥

1 𝜕 𝑥 𝜕 𝑥 𝑥 𝜕 1
= 0 + 6𝑥𝑦 2 − [ (𝑐𝑜𝑠 ( )) . ( )] + [(𝑐𝑜𝑠 ( )) . (− )]
𝑦 𝜕𝑥 𝑦 𝜕𝑥 𝑦 𝑦 𝜕𝑥 𝑦
1 𝑥 1 𝑥
= 6𝑥𝑦 2 − (−𝑠𝑖𝑛 ( ) . ) + 𝑐𝑜𝑠 ( ) . 0
𝑦 𝑦 𝑦 𝑦
1 𝑥
= 6𝑥𝑦 2 + 2 sin ( )
𝑦 𝑦

𝜕 𝜕 𝑥 𝜕 𝑥
2. 𝑓𝑦𝑦 (𝑥, 𝑦) = (𝑥𝑒 𝑦 ) + (2𝑥 3 𝑦) + . (𝑐𝑜𝑠 (𝑦))
𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝑦 2 𝜕𝑦

𝑥 𝜕 𝑥 𝜕 𝑥 𝑥 𝜕 𝑥
= 𝑥𝑒 𝑦 + 2𝑥 3 + 2
[ (𝑐𝑜𝑠 ( )) . ( )] + [(𝑐𝑜𝑠 ( )) . ( 2 )]
𝑦 𝜕𝑦 𝑦 𝜕𝑦 𝑦 𝑦 𝜕𝑦 𝑦
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 2𝑥
= 𝑥𝑒 𝑦 + 2𝑥 3 + (−𝑠𝑖𝑛 ( ) . (− )) + 𝑐𝑜𝑠 ( ) (− )
𝑦2 𝑦 𝑦2 𝑦 𝑦3
𝑥2 𝑥 2𝑥 𝑥
= 𝑥𝑒 𝑦 + 2𝑥 3 + 𝑠𝑖𝑛 ( ) − 𝑐𝑜𝑠 ( )
𝑦4 𝑦 𝑦3 𝑦

𝜕 1 𝑥
3. 𝑓𝑥𝑦 (𝑥, 𝑦) = (𝑒 𝑦 + 3𝑥 2 𝑦 2 − (𝑐𝑜𝑠 ( )))
𝜕𝑦 𝑦 𝑦

𝜕 𝑦 𝜕 1 𝜕 𝑥 𝜕 𝑥 𝑥 𝜕 1
= (𝑒 ) + (3𝑥 2 𝑦 2 ) − [ (𝑐𝑜𝑠 ( )) . ( )] + [(𝑐𝑜𝑠 ( )) . (− )]
𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝑦 𝜕𝑦 𝑦 𝜕𝑦 𝑦 𝑦 𝜕𝑦 𝑦
1 𝑥 𝑥 𝑥 1
= 𝑒 𝑦 + 6𝑥 2 𝑦 − (−𝑠𝑖𝑛 ( ) . (− 2 )) + 𝑐𝑜𝑠 ( ) . 2
𝑦 𝑦 𝑦 𝑦 𝑦
𝑥 𝑥 1 𝑥
= 𝑒 𝑦 + 6𝑥 2 𝑦 − 3 𝑠𝑖𝑛 ( ) + 2 𝑐𝑜𝑠 ( )
𝑦 𝑦 𝑦 𝑦

𝜕 𝑥 𝑥
4. 𝑓𝑦𝑥 (𝑥, 𝑦) = (𝑥𝑒 𝑦 + 2𝑥 3 𝑦 + (𝑐𝑜𝑠 ( )))
𝜕𝑥 𝑦2 𝑦

𝜕 𝜕 𝑥 𝜕 𝑥 𝜕 𝑥 𝑥 𝜕 𝑥
= (𝑥𝑒 𝑦 ) + (2𝑥 3 𝑦) + 2 [ (𝑐𝑜𝑠 ( )) . ( )] + [(𝑐𝑜𝑠 ( )) . ]
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝑦 𝜕𝑥 𝑦 𝜕𝑥 𝑦 𝑦 𝜕𝑥 𝑦 2
𝑥 𝑥 1 𝑥 1
= 𝑒 𝑦 + 6𝑥 2 𝑦 + 2 (−𝑠𝑖𝑛 ( ) . ) + 𝑐𝑜𝑠 ( ) . 2
𝑦 𝑦 𝑦 𝑦 𝑦
𝑥 𝑥 1 𝑥
= 𝑒 𝑦 + 6𝑥 2 𝑦 − 3 𝑠𝑖𝑛 ( ) + 2 cos ( )
𝑦 𝑦 𝑦 𝑦
Lebih Daripada Dua Variabel
Misalkan 𝑓 suatu fungsi tiga variabel 𝑥, 𝑦, 𝑑𝑎𝑛 𝑧, maka turunan parsial 𝑓
𝜕𝑓(𝑥,𝑦,𝑧)
terhadap 𝑥 di (𝑥, 𝑦, 𝑧) dinyatakan oleh 𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑎𝑡𝑎𝑢 dan
𝜕𝑥
didefinisikan oleh :
𝑓(𝑥 + ∆𝑥, 𝑦, 𝑧) − 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧)
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = lim
∆𝑥→0 ∆𝑥
Jadi, 𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦, 𝑧) dapat diperoleh dengan memperlakukan y dan z sebagai
konstanta dan melakukan diferensiasi terhadap x.
Turunan parsial terhadap x dan z didefinisikan dengan cara yang serupa.
Turunan parsial fungsi empat variabel atau lebih didefinisikan secara
serupa. Truunan-turunan parsial seperti 𝑓𝑥𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑦𝑦 yang melibatkan
diferensiasi terhadap lebih dari satu variabel disebut turunan parsial
campuran.
Contoh 6
Jika 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥𝑦 + 2𝑦𝑧 + 3𝑧𝑥, 𝑐𝑎𝑟𝑖𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑥 , 𝑓𝑦 , 𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑧
Penyelesaian :
1. 𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑦 + 0 + 3𝑧
= y+3z
2. 𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥 + 2𝑧 + 0
= 𝑥 + 2𝑧
3. 𝑓𝑧 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 0 + 2y+3x
= 2𝑦 + 3𝑥
Contoh 7
2 +𝑥 2 +𝑦 2
Jika 𝑇(𝑤, 𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑧𝑒 𝑤 , carilah semua turunan parsial pertama dan
𝜕2𝑇 𝜕2𝑇 𝜕2𝑇
, ,
𝜕𝑤 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑤 𝜕𝑧 2
Penyelesaian :;
Empat turunan parsial pertama adalah
𝜕𝑇 𝜕 2 2 2 2 2 2
= (𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦 ) = 2𝑤𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦
𝜕𝑤 𝜕𝑤
𝜕𝑇 𝜕 2 2 2 2 2 2
= (𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦 ) = 2𝑥𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕𝑇 𝜕 2 2 2 2 2 2
= (𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦 ) = 2𝑦𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦
𝜕𝑦 𝜕𝑦
𝜕𝑇 𝜕 2 2 2 2 2 2
= (𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦 ) = 𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦
𝜕𝑧 𝜕𝑧
Turunan-turunan parsial lainnya adalah
𝜕2𝑇 𝜕2 2 2 2 𝜕 2 2 2 2 2 2
= (𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦 ) = 2𝑥𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦 = 4𝑤𝑥𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦
𝜕𝑤 𝜕𝑥 𝜕𝑤 𝜕𝑥 𝜕𝑤
𝜕2𝑇 𝜕2 2 2 2 𝜕 2 2 2 2 2 2
= (𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦 ) = 2𝑤𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦 = 4𝑤𝑥𝑧𝑒 𝑤 +𝑥 +𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑤 𝜕𝑥 𝜕𝑤 𝜕𝑥
𝜕2𝑇 𝜕2 𝑤 2 +𝑥 2 +𝑦 2
𝜕 𝑤 2+𝑥 2 +𝑦 2
= (𝑧𝑒 ) = (𝑒 )=0
𝜕𝑧 2 𝜕𝑧 2 𝜕𝑧

Soal 12.2
𝜕2 𝑓 𝜕2 𝑓
17. 𝑓(𝑥, 𝑦) = 2𝑥 2 𝑦 3 − 𝑥 3 𝑦 5 periksa kebenaran bahwa =
𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦

Penyelesaian :
𝑓(𝑥, 𝑦) = 2𝑥 2 𝑦 3 − 𝑥 3 𝑦 5
𝜕𝑓
= 4𝑥𝑦 3 − 3𝑥 2 𝑦 5
𝜕𝑥
𝜕𝑓
= 6𝑥 2 𝑦 2 − 5𝑥 3 𝑦 4
𝜕𝑦
𝜕2 𝑓 𝜕2 𝑓
= 12𝑥𝑦 2 − 15𝑥 2 𝑦 4 dan = 12𝑥𝑦 2 − 15𝑥 2 𝑦 4
𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦

𝜕2 𝑓 𝜕2 𝑓
Jadi, = yaitu 12𝑥𝑦 2 − 15𝑥 2 𝑦 4
𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦
2𝑥−𝑦
21. Jika 𝐹(𝑥, 𝑦) = , 𝑐𝑎𝑟𝑖𝑙𝑎ℎ 𝐹𝑥 (3, −2) 𝑑𝑎𝑛 𝐹𝑦 (3, −2)
𝑥𝑦

Penyelesaian ;
2𝑥−𝑦
𝐹(𝑥, 𝑦) =
𝑥𝑦

𝑢 = 2𝑥 − 𝑦 𝑣 = 𝑥𝑦
𝑢′ = 2 𝑣′ = 𝑦
𝑢′ 𝑣 − 𝑢𝑣 ′
𝐹𝑥 (𝑥, 𝑦) =
𝑣2
2(𝑥𝑦) − (2𝑥 − 𝑦)𝑦
=
(𝑥𝑦)2
2𝑥𝑦 − 2𝑥𝑦 + 𝑦 2 𝑦2
= = 2 2
𝑥 2𝑦2 𝑥 𝑦
(−2)2 4 1
𝐹𝑥 (3, −2) = = =
(3)2 (−2)2 36 9
2𝑥 − 𝑦
𝐹(𝑥, 𝑦) =
𝑥𝑦
𝑢 = 2𝑥 − 𝑦 𝑣 = 𝑥𝑦
𝑢′ = 1 𝑣′ = 𝑥
𝑢′ 𝑣 − 𝑢𝑣 ′
𝐹𝑦 (𝑥, 𝑦) =
𝑣2
−1(𝑥𝑦) − (2𝑥 − 𝑦)(𝑥)
=
(𝑥𝑦)2
−𝑥𝑦 − 2𝑥 2 + 𝑥𝑦 −2𝑥 2
= = 2 2
𝑥 2𝑦2 𝑥 𝑦
−2(3)2 −18 1
𝐹𝑦 (3, −2) = = = −
(3)2 (−2)2 36 2
LIMIT DAN KONTINUITAS
DAN ATURAN RANTAI
Limit fungsi dua variabel atau lebih merupakan konsep yang lebih dalam
karena kita harus memperhitungkan untuk semua cara bahwa (x,y)
mendekati (a,b). Ini tidak dapat direduksi ke perlakuan “satu variabel pada
satu waktu” seperti diferensiasi parsial.
Limit fungsi dua variabel mempunyai makna intuisi yang biasa: yakni, nilai
f(x,y) semakin dekat dengan ke bilangan L ketika (x,y) mendekati (a,b)
Definisi Limit Fungsi Dua Variabel
Untuk mengatakan bahwa
𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝐿
𝑓(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 ε > 0 (berapapun kecilnya) terdapat 𝛿 >


0 yang berpadanan sedemikian sehingga |𝑓(𝑥, 𝑦) − 𝐿| < 𝜀 𝑎𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎
0 < ‖(𝑥, 𝑦) − (𝑎, 𝑏)‖ < 𝛿
Limit fungsi tiga variabel
Misalkan 𝑓 suatu fungsi tiga variable, dan andaikan 𝑓 didefinisikan pada
setiap titik dalam daerah lingkaran dengan pusat (𝑥˳ , 𝑦˳ , 𝑧˳) kecuali pada
titik (𝑥˳ , 𝑦˳ , 𝑧˳).
lim 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝐿
(𝑥,𝑦,𝑧)→((𝑥˳ , 𝑦˳ , 𝑧˳)

Menyatakan jika diberikan sebarang bilangan terdapat 𝛿 > 0 sedemikian


hingga 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) memenuhi |𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) − 𝐿| < 𝜀 dimana jarak antara (𝑥, 𝑦, 𝑧)
dan (𝑥˳ , 𝑦˳ , 𝑧˳) memenuhi

0 < √(𝑥 − 𝑥˳)2 + (𝑦 − 𝑦˳ )2 + (𝑧 − 𝑧˳)² < 𝛿

Limit fungsi dua variabel mempunyai makna : nilai 𝑓(𝑥, 𝑦) semakin dekat
ke bilangan L ketika (𝑥, 𝑦) mendekati (a,b) dengan cara tak terhingga
banyaknya (lihat gambar).
Untuk menginterpretasikan ‖(𝑥, 𝑦) − (𝑎, 𝑏)‖, pikirkan (𝑥 , 𝑦) dan (𝑎 , 𝑏)
sebagai vector. Maka

‖(𝑥, 𝑦) − (𝑎, 𝑏)‖ = √(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2


Dan titik-titik yang memenuhi 0 < ‖(𝑥, 𝑦) − (𝑎, 𝑏)‖ < 𝛿 adalah titik- titik
di dalam suatu lingkaran dengan jari-jari 𝛿 terkecuali pusat (𝑎, 𝑏). Intisari
dari definisi ini adalah kita dapat membuat 𝑓(𝑥, 𝑦) sedekat mungkin ke 𝐿
(di dalam 𝜀, dengan jarak diukur oleh |𝑓 (𝑥, 𝑦) − 𝐿| selama kita mengambil
(𝑥, 𝑦) cukup dekat ke (𝑎, 𝑏). (di dalam 𝛿 , dengan jarak diukur oleh
‖(𝑥, 𝑦) − (𝑎, 𝑏)‖). Bandingkan definisi ini dengan definisi limit yang
diberikan oleh Bab 1 dan definisi fungsi bernilai-vektor yang diberikan di
Bab 11; kemiripannya akan jelas.

Perhatikan beberapa segi dari definisi ini:


1. Jalur pendekatan ke (𝑎, 𝑏) tidak penting. Ini berarti bahwa jika jalur
pendekatan yang berlainan menuju nilai-nilai 𝐿 yang berlainan, maka
limit tidak ada.
2. Perilaku 𝑓(𝑥, 𝑦) di (𝑎, 𝑏) tidak penting, bahkan fungsi tidak harus
terdefinisikan di (𝑎, 𝑏). Ini sebagai akibat pembatasan 0 <
‖(𝑥, 𝑦) − (𝑎, 𝑏)‖.
3. Definisi diekspresikan sedemikian sehingga langsung dapat diperluas
ke fungsi tiga variabel (atau lebih). Cukup menggantikan (𝑥, 𝑦) dan
(𝑎, 𝑏) dengan (𝑥, 𝑦, 𝑧) dan (𝑎, 𝑏, 𝑐) mereka muncul.
Boleh jadi kita mengharapkan bahwa limit untuk banyak fungsi dapat
diperoleh dengan substitusi. Ini benar untuk banyak fungsi satu variabel
(tetapi tentu saja tidak untuk semuanya). Sebelum kita nyatakan sebuah
teorema yang membenarkan penghitungan limit dengan substitusi, kita
berikan beberapa definisi. Polinomial dalam variable x dan y fungsi
berbentuk
𝑛 𝑚

𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = ∑ ∑ 𝑐𝑖𝑗 𝑥 𝑖 𝑦 𝑖
𝑖=1 𝑗=1

Dan fungsi rasional dalam variable x dan y adalah fungsi berbentuk


𝑝(𝑥, 𝑦)
𝑓(𝑥, 𝑦) =
𝑞(𝑥, 𝑦)
Dengan 𝑝 dan 𝑞 polynomial dalam 𝑥 dan 𝑦 dengan asumsi 𝑞 tidak
identic nol. (analog dengan teorema 1.3B)
Teorema Limit Utama
𝐽𝑖𝑘𝑎 lim 𝑝(𝑥, 𝑦) = 𝐿1 𝑑𝑎𝑛 lim 𝑞(𝑥, 𝑦) = 𝐿2, 𝑚𝑎𝑘𝑎
(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏) (𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

1. lim 𝑘𝑝(𝑥, 𝑦) = 𝑘𝐿1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑘 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎


(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

2. lim [𝑝(𝑥, 𝑦) + 𝑞(𝑥, 𝑦)] = 𝐿1 + 𝐿2


(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

3. lim [𝑝(𝑥, 𝑦) − 𝑞(𝑥, 𝑦)] = 𝐿1 − 𝐿2


(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

4. lim [𝑝(𝑥, 𝑦)𝑞(𝑥, 𝑦)] = 𝐿1. 𝐿2


(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

𝑝(𝑥,𝑦) 𝐿1
5. lim = , 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝐿2 ≠ 0
(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏) 𝑞(𝑥,𝑦) 𝐿2

Teorema A
Teorema substitusi
Jika 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑛𝑜𝑚𝑖𝑎𝑙, 𝑚𝑎𝑘𝑎 :
lim 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑓(𝑎, 𝑏)
(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)
𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑝(𝑥, 𝑦)𝑓𝑞(𝑥, 𝑦)𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝 𝑑𝑎𝑛 𝑞 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑛𝑜𝑚𝑖𝑎𝑙,
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑝(𝑎, 𝑏)
𝑚𝑎𝑘𝑎 lim
(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏) 𝑞(𝑎, 𝑏)
𝑎𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑞(𝑎, 𝑏) ≠ 0. 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡 𝑗𝑖𝑘𝑎
lim 𝑝(𝑥, 𝑦) = 𝐿 ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 lim 𝑞(𝑥, 𝑦) = 0
(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏) (𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

𝑝(𝑥, 𝑦)
𝑚𝑎𝑘𝑎 lim 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎
(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏) 𝑞(𝑥, 𝑦)

Contoh 1
Hitunglah limit-limit berikut jika ada
(𝑎) lim (𝑥 2 𝑦 + 3𝑦)
(𝑥,𝑦)→(1,2)

𝑥2 + 𝑦2 + 1
(𝑏) lim
(𝑥,𝑦)→(0,0) 𝑥 2 − 𝑦 2

Penyelesaian :
(𝑎) 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑖𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑛𝑜𝑚𝑖𝑎𝑙, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑒𝑚𝑎 𝐴
lim (𝑥 2 𝑦 + 3𝑦) = 12 . 2 + 3 . 2 = 8
(𝑥,𝑦)→(1,2)

(𝑏) 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑖𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑒𝑚𝑎 𝐴


𝑥2 + 𝑦2 + 1 1
lim =
(𝑥,𝑦)→(0,0) 𝑥 2 − 𝑦 2 0
𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 0 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎 1, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑖𝑛𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎

Contoh 2
𝑥 2− 𝑦2
𝑝𝑒𝑟𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎𝑖 𝑙imit
𝑥 2+ 𝑦2

Penyelesaian :
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑖𝑛𝑖 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑙𝑎𝑟
𝑦 𝑥
𝑠𝑖𝑛𝜃 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 =
𝑟 𝑟

𝑦 = 𝑠𝑖𝑛𝜃. 𝑟 𝑥 = 𝑐𝑜𝑠𝜃. 𝑟
𝑦 2 = 𝑠𝑖𝑛2 𝜃. 𝑟 2 𝑥 2 = 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 . 𝑟 2
𝑥2 − 𝑦2 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 𝑟 2 − 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝑟 2
lim = lim
(𝑥,𝑦)→(0,0) 𝑥 2 + 𝑦 2 𝑟→0 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 𝑟 2 + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝑟 2

𝑟 2 (𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 − 𝑠𝑖𝑛2 𝜃)
= lim 2
𝑟→0 𝑟 (𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃)

= lim 𝑐𝑜𝑠2𝜃 = cos2𝜃


𝑟→0

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑖𝑛𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡


Contoh 3
Hitunglah limit-limit berikut jika mereka ada
𝑠𝑖𝑛(𝑥 2 +𝑦 2 ) 𝑥𝑦
(𝑎) lim (𝑏) lim
(𝑥,𝑦)→(0,0) 3𝑥 2 +3𝑦 2 (𝑥,𝑦)→(0,0) 𝑥 2 +𝑦 2

Penyelesaian :
(a) Dengan mengubah ke koordinat polar dan dengan menggunakan
aturan L’Hopital. Kita mempunyai
𝑠𝑖𝑛(𝑥 2 + 𝑦 2 ) sin 𝑟 2 1 2𝑟 cos 𝑟 2 1
lim = lim = lim =
(𝑥,𝑦)→(0,0) 3𝑥 2 + 3𝑦 2 𝑟→0 3𝑟 2 3 𝑟→0 2𝑟 3
(b) Mengubah ke koordinat polar memberikan
𝑥𝑦 𝑟 𝑐𝑜𝑠𝜃 𝑟 𝑠𝑖𝑛𝜃
lim = lim = 𝑐𝑜𝑠𝜃 𝑠𝑖𝑛𝜃
(𝑥,𝑦)→(0,0) 𝑥 2 + 𝑦 2 𝑟→0 𝑟2
Karena llimit tergantung kepada 𝜃, maka lintasan-lintasan garis lurus ke
titik asal akan menuju ke limit yang berlainan. Jadi, limit ini tidak ada.

Kontinuitas pada suatu titik


Untuk mengatakan bahwa 𝑓(𝑥, 𝑦) kontinu di titik (𝑎, 𝑏) kita syaratkan
bahwa
1. F mempunyai nilai di (𝑎, 𝑏)
2. F mempunyai limit (𝑎, 𝑏)
3. Nilai 𝑓 di (𝑎, 𝑏) sama dengan limitnya di sana.
Kesimpulan
lim 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑓(𝑎, 𝑏)
(𝑥,𝑦)→(0,0)
Suatu fungsi dua variable 𝒇 disebut kontinu di titik (𝒙˳, 𝒚˳) jika
1. 𝑓(𝑥˳, 𝑦˳) terdefinisi
2. lim 𝑓 (𝑥 , 𝑦) ada
(𝑥,𝑦)→𝑥˳ , 𝑦˳)
3. lim 𝑓 ( 𝑥 , 𝑦) = 𝑓 (𝑥˳ , 𝑦˳)
(𝑥,𝑦)→(𝑥˳ , 𝑦˳)
Suatu Fungsi tiga variable 𝒇 disebut kontinu di titik (𝒙˳ , 𝒚˳ , 𝒛˳) jika
1. 𝑓(𝑥˳, 𝑦˳ , 𝑧˳) terdefinisi
2. lim 𝑓 (𝑥 , 𝑦 , 𝑧) ada
(𝑥,𝑦,𝑧)→(𝑥˳ , 𝑦˳ , 𝑧˳)
3. lim 𝑓 ( 𝑥 , 𝑦) = 𝑓 (𝑥˳ , 𝑦˳ , 𝑧˳)
(𝑥,𝑦,𝑧)→(𝑥˳ , 𝑦˳ , 𝑧˳)

Teorema A (Komposisi Fungsi)


Jika sebuah fungsi dua variabel 𝑔 kontinu di (𝑎, 𝑏) dan sebuah fungsi satu
variabel 𝑓 kontinu di 𝑔(𝑎, 𝑏), maka fungsi komposisi 𝑓 𝑜 𝑔 yang
didefinisikan oleh
(𝑓 𝑜 𝑔) (𝑥, 𝑦) = 𝑓(𝑔(𝑥, 𝑦)) adalah kontinu di (𝑎, 𝑏)
Contoh 4
𝐹 (𝑥, 𝑦) = 𝑐𝑜𝑠 (𝑥 3 − 4𝑥𝑦 + 𝑦 2 )
Penyelesaian :
Fungsi 𝑔(𝑥, 𝑦) = 𝑥 3 − 4𝑥𝑦 + 𝑦 2 , yang merupakan sebuah polinomial,
adalah kontinu untuk semua (𝑥, 𝑦). Juga 𝑓(𝑡) = 𝑐𝑜𝑠 𝑡 kontinu untuk setiap
bilangan 𝑡. Kita simpulkan bahwa 𝐹(𝑥, 𝑦) kontinu untuk semua (𝑥, 𝑦)

Soal 12.3
𝑥 2 +𝑦 2
9. lim carilah limit yang ditunjukkan atau nyatakan bahwa limit
(𝑥,𝑦)→(0,0) 𝑥 4 −𝑦 4
tersebut tidak ada.
Penyelesaian :
𝑥 2 +𝑦 2
lim
(𝑥,𝑦)→(0,0) (𝑥 2 +𝑦 2 )(𝑥 2 −𝑦 2 )
1 1 1
lim = = (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡)
(𝑥,𝑦)→(0,0) (𝑥 2 − 𝑦 2 ) 0−0 0
𝑥 4 −𝑦 4
10. lim carilah limit yang ditunjukkan atau nyatakan bahwa
(𝑥,𝑦)→(0,0) 𝑥 2 +𝑦 2
limit tersebut tidak ada.
Penyelesaian :
(𝑥 2 + 𝑦 2 )(𝑥 2 − 𝑦 2 )
lim
(𝑥,𝑦)→(0,0) 𝑥2 + 𝑦2
lim 𝑥 2 − 𝑦 2 = 0 − 0 = 0 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡)
(𝑥,𝑦)→(0,0)

Aturan rantai
Jika 𝑦 = 𝑓(𝑥(𝑡)) dengan 𝑓 dan 𝑥 keduanya fungsi yang dapat
didiferensiasikan, maka :
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥
=
𝑑𝑡 𝑑𝑥 𝑑𝑡
Teorema A
Misalkan 𝑥 = 𝑥(𝑡) dan 𝑦 = 𝑦(𝑡) terdiferensiasikan di t dan misalkan 𝑧 =
𝑓(𝑥, 𝑦) terdiferensiasikan di (𝑥(𝑡), 𝑦(𝑡)) dapat didiferensiasikan di 𝑡 dan
𝑑𝑧 𝑑𝑧 𝑑𝑥 𝑑𝑧 𝑑𝑦
= +
𝑑𝑡 𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑦 𝑑𝑡
aturan rantai kasus dua variabel
contoh 1
andaikan 𝑧 = 𝑥 3 𝑦 dengan 𝑥 = 2𝑡 dan 𝑦 = 𝑡 2
𝑑𝑧
carilah .
𝑑𝑡

Penyelesaian :
𝑥′ = 2 𝑦 ′ = 2𝑡
𝑑𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= +
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡
= (3𝑥 2 𝑦)(2) + (𝑥 3 )(2𝑡) = 6𝑥 2 𝑦 + 2𝑥 3 𝑡
= 6(2𝑡)2 (𝑡)2 + 2(2𝑡)3 𝑡 = 24𝑡 4 + 16𝑡 4
= 40𝑡 4
Contoh 2
Ketika sebuah tabung lingkaran tegak pejal dipanaskan,jari-jarinya r dan
tingginya h bertambah,sehingga demikian pula luas permukaannya S.
Andaikan bahwa pada saatketika r : 10 cm dan h : 100 cm,r bertambah pasa
laju 0,2 cm/jam dan h bertambah pada tiap laju 0,5 cm/jam.Seberapa cepat
S bertambah pada saat ini ?
Penyelesaian :
Rumus total luas permukaan sebuah tabung adalah
𝑆 = 2𝜋𝑟ℎ + 2𝜋𝑟 2
𝑑𝑠 𝜕𝑠 𝑑𝑟 𝜕𝑠 𝑑ℎ
= +
𝑑𝑡 𝜕𝑟 𝑑𝑡 𝜕ℎ 𝑑𝑡

= (2𝜋ℎ + 4𝜋𝑟)(0,2) + (2𝜋𝑟)(0,5)


Pada r = 10 dan h = 100
𝑑𝑠
= (2𝜋 . 100 + 4𝜋 . 10 )(0,2) + (2𝜋 . 10 )(0,5)
𝑑𝑡
= 58 𝜋 𝑐𝑚2 / 𝑗𝑎𝑚
Contoh 3
Andaikan bahwa 𝑤 = 𝑥 2 𝑦 + 𝑦 + 𝑥𝑧 dengan
𝑑𝑤
x = cos𝜃 , y = sin𝜃 , dan z = 𝜃 2 , carilah
𝑑𝜃
𝜋
dan hitung nilainya di 𝜃 =
3

Penyelesaian :
𝑑𝑤 𝜕𝑤 𝑑𝑥 𝜕𝑤 𝑑𝑦 𝜕𝑤 𝑑𝑡
= . + . + .
𝑑𝜃 𝜕𝑥 𝑑𝜃 𝜕𝑦 𝑑𝜃 𝜕𝑧 𝑑𝜃
= ( 2𝑥𝑦 + 𝑧 )(− sin 𝜃) + (𝑥 2 + 1)(𝑐𝑜𝑠𝜃) +
(𝑥)(2𝜃)

= − (2𝑥𝑦 + 𝑦)(sin 𝜃) + (𝑥 2 + 1)(cos 𝜃) + 2𝑥𝜃


=− 2 cos 𝜃 . 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 − 𝜃 2 sin𝜃 + 𝑐𝑜𝑠 3 𝜃 + 𝑐𝑜𝑠𝜃 + 2𝜃𝑐𝑜𝑠𝜃
𝜋 𝜋 𝜋 𝜋 2 𝜋 𝜋 𝜋 𝜋 𝜋
𝜃 = → −2 𝑐𝑜𝑠 . 𝑠𝑖𝑛 − ( ) 𝑠𝑖𝑛 + 𝑐𝑜𝑠 3 + 𝑐𝑜𝑠 + 2 ( ) 𝑐𝑜𝑠
2
3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 3𝜋2 𝜋
=− − √ +
8 18 3

Teorema B Aturan Rantai


Misalkan x = x(s,t) dan y = (s,t) mempunyai turunan – turunan parsial
pertama di (s,t) dan misalkan z = f(x,y) terdiferensiasikan di x (s,t) ,maka z
= f(x(s,t)) , y(s,t) mempunyai turunan turunan parsial pertama yang
diberikan oleh :
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑧
1. = . + .
𝜕𝑠 𝜕𝑥 𝜕𝑠 𝜕𝑦 𝜕𝑠
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑧
2. = . + .
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝜕𝑦 𝜕𝑡

Contoh 4
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑧 = 3𝑥 2 − 𝑦 2 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 = 2𝑥 + 7𝑡 𝑑𝑎
= 5𝑠𝑡 , 𝑐𝑎𝑟𝑖𝑙𝑎ℎ 𝜕𝑧
/ 𝜕𝑡 , 𝑑𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑡
Penyelesaian :
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
= . +
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝜕𝑦 𝜕𝑡
= (6𝑥)(7) + (−2𝑦)(5𝑦)
= 42(2𝑥 + 7𝑡) − 10𝑠𝑡 (5𝑠)
= 84𝑠 + 294𝑡 − 50𝑠 2 𝑡
𝜕𝑧
= (6𝑥)(2) + (−2𝑦)(5𝑡)
𝜕𝑠
= 12x + 10yt
= 12 (2s + 7t) – 10st (5s)t
= 24s + 84t – 50𝑠𝑡 2
Disubtitusikan untuk x dan y kedalam rumus z dan kemudian
mengambil turunan parsial terhadap t
𝜕𝑧 𝜕
= 3 (2𝑥 + 7𝑡 )2 − (5𝑠)2 𝑡
𝜕𝑡 𝜕𝑡
𝜕
= (12𝑠 2 + 84𝑠𝑡 + 147𝑡 2 − 25𝑠 2 𝑡 2 )
𝜕𝑡
= 84𝑠 + 294𝑡 − 50𝑠 2 𝑡

Contoh 5
Jika 𝑤 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 + 𝑥𝑦 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 = 𝑠𝑡 , 𝑦 = 𝑠 − 𝑡, 𝑑𝑎𝑛 𝑧 = 𝑠 +
2𝑡, 𝑐𝑎𝑟𝑖𝑙𝑎ℎ 𝜕𝑤/𝜕𝑡
Penyelesaian :
𝜕𝑤 𝜕𝑤 𝜕𝑥 𝜕𝑤 𝜕𝑦 𝜕𝑤 𝜕𝑧
= + +
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝜕𝑦 𝜕𝑡 𝜕𝑧 𝜕𝑡
= (2𝑥 + 𝑦)(𝑠) + (2𝑦 + 𝑥)(−1)( 2𝑧)(2)
= (2𝑠𝑡 + 𝑠 − 𝑡)(𝑠) + (2𝑠 − 2𝑡 + 𝑠𝑡) − 1 + (2𝑠 + 4𝑡)2
= 2𝑠 2 𝑡 + 𝑠 2 − 2𝑠𝑡 + 2𝑠 + 10𝑡
Fungsi Implisit
Andaikan bahwa f(x,y) = 0 mendefinisikan y secara implisit sebagai
fungsi x,misalnya y = g(x) tetapi bahwa fungsi g sukar atau tidak
mungkin ditentukan . Kita masih tetap dengan mencari dy/dx.Satu
metode untuk melakukan ini,yakni didefereansi implisit ,dibahas di
Subbab 2.7.Berikut ini suatu metode lain.Turunkan kedua ruas f(x,y)
= 0 terhadap x dengan menggunakan aturan rantai
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑓 𝑑𝑦
+ =0
𝜕𝑥 𝑑𝑥 𝜕𝑦 𝑑𝑥

Untuk menyelesaikan persamaaan mencari nilai dy/dx dengan rumus


𝑑𝑦 𝜕𝐹/𝜕𝑥
=−
𝑑𝑥 𝜕𝐹/𝜕𝑦
Contoh 6
Carilah dy/dx jika 𝑥 3 + 𝑥 2 𝑦 − 10𝑦 4 = 0 menggunakan
(a) Aturan rantai
(b) Diferensiasi implisit
Penyelesaian
(a) Misalkan F (x,y) =𝑥 3 + 𝑥 2 𝑦 − 10𝑦 4 = 0 , maka
𝑑𝑦 𝜕𝐹/𝜕𝑥 3𝑥 2 + 2𝑥𝑦
= =− 2
𝑑𝑥 𝜕𝐹/𝜕𝑦 𝑥 − 40𝑦 2
(b) Turunkan kedua ruas terhadap x untuk memperoleh
𝑑𝑦 𝑑𝑦
3𝑥 2 + 𝑥 2 + + 2𝑥𝑦 − 40𝑦 3 =0
𝑑𝑥 𝑑𝑥
Jika z suatu fungsi implisit dari x dan y yang didefinisikan oleh persamaan
F(x,y,z) =0 maka dideferensiasi kedua ruas terhadap x dengan
mempertahankan y tetap menghasilkan
𝜕𝐹 𝜕𝑥 𝜕𝐹 𝜕𝑦 𝜕𝐹 𝜕𝑧
+ + =0
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑥

Contoh 7
Jika F(x,y,z) =𝑥 3 𝑒 𝑦+𝑧 − 𝑦 sin(𝑥 − 𝑧) = 0 mendefinisikan z secara implisit
sebagai suatu fungsi x dan y carilah 𝜕𝑧/𝜕𝑥
Penyelesaian :
𝜕𝑧 𝜕𝐹/𝜕𝑥 3𝑥 2 𝑒 𝑥−𝑦 − 𝑦 cos(𝑥 − 𝑧)
= = 3 𝑦+𝑧
𝜕𝑥 𝜕𝐹/𝜕𝑧 𝑥 𝑒 + 𝑦𝑐𝑜𝑠 (𝑥 − 𝑧)
MAKSIMUM DAN MINIMUM
Definisi
𝑀𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 (𝑥0, 𝑦0) 𝐷𝑓, 𝑚𝑎𝑘𝑎
– 𝑓(𝑥0, 𝑦0)𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 𝒈𝒍𝒐𝒃𝒂𝒍 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑓 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐷𝑓,
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑓(𝑥0, 𝑦0) ³ 𝑓(𝑥, 𝑦), " (𝑥, 𝑦) 𝐷𝑓
– 𝑓(𝑥0, 𝑦0)𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒊𝒏𝒊𝒎𝒖𝒎 𝒈𝒍𝒐𝒃𝒂𝒍 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑓 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐷𝑓,
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑓(𝑥0, 𝑦0) £ 𝑓(𝑥, 𝑦), " (𝑥, 𝑦) 𝐷𝑓
– 𝑓(𝑥0, 𝑦0)𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒆𝒌𝒔𝒕𝒓𝒊𝒎 𝒈𝒍𝒐𝒃𝒂𝒍 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑓 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐷𝑓,
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙.
𝑺𝒚𝒂𝒓𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒙 & 𝒎𝒊𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 :
𝑓𝑥 = 0, 𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑦 = 0

Teorema A
Eksistensi maksimum dan minimum
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑓 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑡𝑢𝑝 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑠,
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑚𝑎𝑢𝑝𝑢𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
Teorema B
Titik kritis
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑓(𝑥0 , 𝑦0 ) adalah suatu nilai ekstrim, maka
(𝑥0 , 𝑦0 ) harus berupa suatu titik kritis, yaitu:
1. Titik perbatasan
2. Titik stasioner dari 𝑓
3. Titik singular dari 𝑓
Contoh 1
Carilah nilai-nilai maksimum dan minimum lokal dari
𝑦2
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 – 2𝑥 +
4

Penyelesaian :
𝑓𝑥 (𝑥0 , 𝑦0 ) = 2𝑥 − 2 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑓𝑥 (𝑥0 , 𝑦0 ) = 0
Maka 2𝑥 − 2 = 0 → 𝑥 = 1
𝑦
𝑓𝑦 (𝑥0 , 𝑦0 ) = 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑓𝑦 (𝑥0 , 𝑦0 ) = 0
2
𝑦
Maka = 0 → 𝑦 = 0
2

Maka (1,0) 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠


Selanjutnya, substitusikan 𝑥 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 0

2
02
𝑓(1,0) = 1 − 2(1) + = 1 − 2 = −1
4
Selanjutnya, 𝑓(𝑥, 𝑦) dimodifikasi menjadi

2
𝑦2
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥 − 2𝑥 +
4

2
𝑦2
= 𝑥 − 2𝑥 + 1 + −1
4
𝑦2 2
= (𝑥 − 1) + − 1 ≥ −1
4
perhatikan bahwa nilai (𝑥 − 1)2 𝑑𝑎𝑛 𝑦 2 selalu bernilai positif, maka
𝑓(𝑥, 𝑦) ≥ 𝑓(1,0) 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑚𝑢𝑚 𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙 untuk 𝑓
Syarat cukup untuk ekstrim
Teorema C
Apabila bahwa 𝑓(𝑥, 𝑦) mempunyai turunan parsial kedua yang kontinu di
(𝑥0 , 𝑦0 ) 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛
𝐷 = 𝐷(𝑥0 , 𝑦0 ) = 𝑓𝑥𝑥 (𝑥0 , 𝑦0 )𝑓𝑦𝑦 (𝑥0 , 𝑦0 ) − (𝑓𝑥𝑦 (𝑥0 , 𝑦0 ))
Maka :
1. 𝑓(𝑥0 , 𝑦0 ) 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝐷 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑥𝑥 (𝑥0 , 𝑦0 ) < 0
2. 𝑓(𝑥0 , 𝑦0 ) 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝐷 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑥𝑥 (𝑥0 , 𝑦0 ) > 0
3. 𝑓(𝑥0 , 𝑦0 ) 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝐷 < 0
4. 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑖𝑚𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝐷 = 0
Contoh 3
Carilah ekstrim jika ada untuk fungsi F yang didefinisikan oleh
𝐹(𝑥, 𝑦) = 3𝑥 2 + 𝑦 2 − 9𝑥 + 4𝑦
Penyelesaian:
𝐹(𝑥, 𝑦) = 3𝑥 2 + 𝑦 2 − 9𝑥 + 4𝑦
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = 9𝑥 2 − 9 𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = 2𝑦 + 4
𝑓𝑥𝑥 (𝑥, 𝑦) = 18𝑥 𝑓𝑦𝑦 (𝑥, 𝑦) = 2
𝑓𝑥𝑦 = 0
Mencari titik kritis
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = 0 𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = 0
9𝑥 2 − 9 = 0 2𝑦 + 4 = 0
9𝑥 2 = 9 2𝑦 = −4
𝑥2 = 1 𝑦 = −2
𝑥 = ±1
Titik kritis (1,-2) (-1,-2)
Untuk (1,-2)
2
𝐷(𝑥0 , 𝑦0 ) = 𝑓𝑥𝑥 (𝑥0 , 𝑦0 )𝑓𝑦𝑦 (𝑥0 , 𝑦0 ) − (𝑓𝑥𝑦 (𝑥0 , 𝑦0 ))
= (18𝑥) (2) − (0)
= 36𝑥 → (𝑥 = 1)
= 36 > 0
Maka (1,-2) merupakan titik kritis
Untuk (-1,-2)
𝐷 = −36 < 0
Maka (-1,-2) merupakan titik pelana dan -36 bukan merupakan nilai ektrim
dan bukan tiitk kritis.
Jadi, 𝑓(1, −2) = 3 (1)3 + (−2)2 − 9(1) + 4(−2) = 10 merupakan nilai
minimum lokal.
Contoh 4
Carilah jarak minimum antara titik asal dan permukaan 𝑧 2 = 𝑥 2 𝑦 + 4
Penyelesaian :
Misal P(x,y,z) adalah titik P di permukaan 𝑧 2 = 𝑥 2 𝑦 + 4

d : √𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2
𝑑 2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 → 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑃(𝑥, 𝑦, 𝑧)
𝑧 2 𝑑𝑖𝑠𝑢𝑏𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑑 2
𝑑2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2
𝑑 2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + (𝑥 2 𝑦 + 4)
Mencari titik kritis
Fx (x,y) = 0 fy(x,y) = 0
2x + 2xy = 0........(1) 2y +𝑥 2 = 0 → 2𝑦 = −𝑥 2 … (2)
Dengan menghilangkan y,maka
2𝑥 − 𝑥 3 = 0
(2 − 𝑥 2 )𝑥 = 0

𝑥 = ±√2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 0
x = 0 dan 𝑥 = ±√2 disubstitusikan ke persamaan 2
2
𝑥 = 0 → 2𝑦 = 𝑥 2 𝑥 = ±√2 → 2𝑦 = (±√2 )
2𝑦 = 0 2𝑦 = 2
𝑦=0 𝑦=1
Maka tiitk kritisnya adalah
(0,0), (√2, −1), dan (-√2, −1)
𝑓𝑥𝑥 (𝑥, 𝑦) = 2 + 2𝑦
𝑓𝑦𝑦 (𝑥, 𝑦) = 2
𝑓𝑥𝑦 (𝑥, 𝑦) = 2𝑥
2
𝐷(𝑥, 𝑦) = 𝑓𝑥𝑥 (𝑥, 𝑦)𝑓𝑦𝑦 (𝑥, 𝑦) − (𝑓𝑥𝑦 (𝑥, 𝑦))

= (2 + 2𝑦)(2) − (2𝑥)2
= 4 + 4𝑦 − 4𝑥 2
D (√2, −1) = 4 + 4(-1) -4 (√2 )2
= -8 < 0
D (−√2, −1) = 4 + 4(-1) -4 (−√2 )2
= -8 < 0
D (0,0) = 4 + 4.0 – 4 (0)2
=4>0
𝑓𝑥𝑥 (0,0) = 2 + 2.0
=2.0
Sehingga (0,0) menghasilkan jarak minimum dengan mensubtitusikan ke
𝑑 2 , maka
𝑑 2 = 02 + 02 + 0 2 + 0 + 4 = 4
𝑑2 = 4
d=2
Contoh 5
Carilah nilai nilai maksimum dan minimum fari f(x,y) = 2 + 𝑥 2 + 𝑦 2 pada
1
himounan tertutup S = {(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 + 𝑦 2 ≤ 1}
4

Penyelesaian :
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = 0 𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = 0
2𝑥 = 0 2𝑦 = 0
𝑥=0 𝑦=0
Maka titik kritisnya adalah (0,0)
𝑓𝑥𝑥 (𝑥, 𝑦) = 2
𝑓𝑦𝑦 (𝑥, 𝑦) = 2
𝑓𝑥𝑦 (𝑥, 𝑦) = 0
2
𝐷(𝑥, 𝑦) = 𝑓𝑥𝑥 (𝑥, 𝑦)𝑓𝑦𝑦 (𝑥, 𝑦) − (𝑓𝑥𝑦 (𝑥, 𝑦))

= 2 (2) − 0 = 4
𝐷(0,0) = 4 > 0
𝑓𝑥𝑥 (0,0) = 2 > 0 menghasilkan nilai maksimum
Maksimuj global harus terjadi pada perbatasan s, kita dapat menguraikan
secara parameter.
Perbatasan S oleh :
𝑥 = 𝑐𝑜𝑠 𝑡 𝑥 = 𝑎 cos 𝑡
𝑦 = 2 𝑠𝑖𝑛 𝑡 𝑦 = 𝑏 sin 𝑡
0 ≤ 𝑡 ≤ 2𝜋
𝑔(𝑡) = 𝑓(cos 𝑡 , 2 sin 𝑡), 0 ≤ 𝑡 ≤ 2𝜋
𝜕𝑓 𝑑𝑥 𝜕𝑓 𝑑𝑦
𝑔′ (𝑡) = +
𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡
= 2𝑥(− sin 𝑡) + 2𝑦 (2 cos 𝑡)
= 2 (cos 𝑡)(− sin 𝑡) + 2 (2 sin 𝑡)(2 cos 𝑡)
= −2 sin 𝑡 cos 𝑡 + 8 sin 𝑡 cos 𝑡
= 6 sin 𝑡 cos 𝑡 = 3 sin 2 𝑡
𝑔′ (𝑡) = 0
3 sin 2 𝑡 = 0
𝜋 3𝜋
Diperoleh 𝑡 = 0, , 𝜋, , 2𝜋
2 2

t X= cos t Y= 2 sin t Titik (x,y) F(x,y)


0 1 0 (1,0) 3
𝜋 0 2 (0,2) 6
2
𝜋 -1 0 (-1,0) 3
3𝜋 0 -2 (0,-2) 6
2
2𝜋 1 0 (1,0) 3

Untuk nilai maksimum adalah 6


Untuk nilai minimum adalah f(0,0)= 2

Soal 12.8
Metode Pengali Lagrange
Teorema A
Untuk memaksimumkan dan meminimumkan 𝑓(p) terhadap kendala
g(p) = 0, selesaikan sistem persamaan
∇ 𝑓(p) = λ ∇g(p) dan g(p) = 0
Untuk p dan λ. Tiap titik p yang demikian adalah suatu titik kritis untuk masalah
nilai ekstrim terkendala, dan λ yang berpadanan disebut Lagrange.
Contoh 1
Berapa luas daerah terbesar yang dapat dimiliki oleh suatu persegi panjang jika
panjang diagonalnya 2?
Penyelesaian:
Letakkan persegi panjang itu di kuadran pertama dengan dua sisinya sepanjang
sumbu-sumbu koordinat; maka titik sudut yang berhadapan dengan titik asal
mempunyai koordinat (x,y), dengan x dan y positif. Panjang diagonalnya adalah
√𝑥 2 + 𝑦² = 2 dan luasnya adalah xy.
Jadi kita boleh merumuskan masalah berupa pemaksimuman 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥𝑦
terhadap kendala g(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4 = 0. Gradien-gradien yang berpadanan
adalah
∇ 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑓𝑥(𝑥, 𝑦) i + 𝑓𝑦(𝑥, 𝑦) j = y i + x j
∇g (𝑥, 𝑦) =g 𝑥(𝑥, 𝑦) i +g 𝑦(𝑥, 𝑦) j = 2 x i + 2y j
Sehingga persamaan-persamaan Lagrange menjadi
(1) y = λ(2x)
(2) x = λ(2y)
(3) 𝑥2 + 𝑦2 = 4
Yang harus kita selesaikan secara serentak. Jika persamaan pertama kita
kalikan dengan y dan persamaan kedua dengan x, kita peroleh y²=2λxy,
yang menghasilkan
(4) y²=x²
dari (3) dan (4) kita dapatkan x = √2 dan y = √2; dengan
1
mensubstitusikan nilai-nilai ini ke dalam (1), kita dapatkan λ = . Jadi
2
penyelesaian persamaan (1) sampai (3), dengan mempertahankan x dan y
1
positif, adalah x = √2, y = √2, dan λ = .
2

Kita simpulkan bahwa persegi panjang yang luasnya terbesar dengan


diagonal 2 adalah persegi, yang panjang sisinya √2. Luasnya adalah 2.
Contoh 2
Gunakan Metode Lagrange untuk mencari nilai-nilai maksimum dan
𝑥²
minimum 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑦 2 − 𝑥² pada elips + y² = 1
4

Penyelesaian:
Kita bisa menulis kendala sebagai g(x,y) = x²+4y²−4=0. Sekarang
∇ 𝑓(𝑥, 𝑦)= -2x i + 2y j dan ∇g (𝑥, 𝑦) = 2x i + 8y j
Persamaan-persamaan Lagrange:
(1) -2x = λ2x
(2) 2y = λ8y
(3) x²+4y²=4
perhatikan dari persamaan ketiga bahwa x dan y keduanya tidak dapat
sama dengan nol. Jika x ≠ 0, persamaan pertama mengimplikasikan
bahwa λ = -1, kemudian persamaan kedua mensyaratkan bahwa y = 0.
Kita simpulkan dari persamaan ketiga bahwa x = ±2. Jadi kita telah
memperoleh titik-titik kritis (±2,0).
1
Argumen yang persis sama dengan y ≠ 0, menghasilkan λ = dari
4
persamaan kedua, kemudian dari persamaan pertama x = 0, dan
akhirnya dari persamaan ketiga y = ±1. Kita simpulkan bahwa (0,±1)
juga merupakan titik-titik kritis.
Sekarang untuk 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑦 2 − 𝑥²
𝑓(2,0) = −4
𝑓(−2,0) = −4
𝑓(0,1) = 1
𝑓(0, −1) = 1
Nilai minimum 𝑓(𝑥, 𝑦) pada elips yang diberikan adalah -4; nilai
maksimum adalah 1.
Contoh 3
Tentukan minimum 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 + 5 terhadap kendala
g(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 9𝑥 2 + 4𝑦 2 − 𝑧 = 0
Penyelesaian:
Gradien-gradien 𝑓 dan g adalah ∇ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 3i + 2j + k dan
∇g (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 18x i + 8y j – k. Untuk menemukan titik-titik kritis, kita
pecahkan persamaan-persamaan
∇ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = λ∇g (𝑥, 𝑦, 𝑧) dan g (𝑥, 𝑦, 𝑧)=0
Untuk (𝑥, 𝑦, 𝑧, 𝜆), dengan λ pengali Lagrange. Ini ekuivalen, dalam soal
yang sekarang, dengan memecahkan sistem empat persamaan simultan
berikut dalam empat variabel x,y,z, dan λ.
(1) 3 = 18xλ
(2) 2 = 8yλ
(3) 1 = -λ
(4) 9x²+4y²-z = 0
Dari (3), λ= -1. Dengan mensubstitusikan hasil ini ke dalam (1) dan (2),
1 1
kita dapatkan x = - dan y = - . Dengan memasukkan nilai-nilai ini
6 4
1
untuk x dan y dalam persamaan (4), kita peroleh z = . Jadi penyelesaian
2
1 1 1
sistem empat persamaan simultan tersebut adalah (- , - , , −1), dan
6 4 2
1 1 1
satu-satunya titik kritis adalah (- , - , ). Karenanya, minimum 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧)
6 4 2
1 1 1 9
terhadap kendala g (𝑥, 𝑦, 𝑧)= 0 adalah 𝑓 (− , − , ) = .
6 4 2 2

DUA KENDALA ATAU LEBIH


Ketika ada lebih dari satu kendala yang diberlakukan pada variabel-
variabel suatu fungsi yang dimaksimumkan atau diminimumkan, maka
digunakan pengali-pengali Lagrange tambahan (satu untuk setiap
kendala). Misalnya, jika kita mencari ekstrim suatu fungsi 𝑓 tiga
variabel, terhadap dua kendala g (𝑥, 𝑦, 𝑧)= 0 dan ℎ (𝑥, 𝑦, 𝑧)= 0, kita
pecahkan persamaan-persamaan.
∇ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = λ∇g (𝑥, 𝑦, 𝑧) + μ ℎ (𝑥, 𝑦, 𝑧), g (𝑥, 𝑦, 𝑧)= 0, ℎ (𝑥, 𝑦, 𝑧)=0
Untuk x,y,z,λ dan μ, dengan λ dan μ adalah pengali-pengali Lagrange. Ini
ekuivalen dengan pencarian penyelesaian sistem lima persamaan simultan
dalam variabel-variabel x,y,z,λ dan μ.
(1) 𝑓𝑥(𝑥, 𝑦, 𝑧) = λg 𝑥(𝑥, 𝑦, 𝑧) + μ ℎ𝑥 (𝑥, 𝑦, 𝑧)
(2) 𝑓𝑦(𝑥, 𝑦, 𝑧) = λg 𝑦(𝑥, 𝑦, 𝑧) + μ ℎ𝑦 (𝑥, 𝑦, 𝑧)
(3) 𝑓𝑧(𝑥, 𝑦, 𝑧) = λg 𝑧(𝑥, 𝑦, 𝑧) + μ ℎ𝑧 (𝑥, 𝑦, 𝑧)
(4) g(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 0
(5) ℎ (𝑥, 𝑦, 𝑧)= 0
dari penyelesaian sistem ini kita peroleh titik-titik kritis
contoh 4
carilah nilai-nilai maksimum dan minimum dari 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧
pada elips yang merupakan perpotongan tabung x²+y²= 2 dan bidang
y+z = 1
Penyelesaian:
Kita ingin memaksimumkan dan meminimumkan 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) terhadap
g(𝑥, 𝑦, 𝑧) = x²+y²- 2=0 dan ℎ (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑦 + 𝑧 − 1 persamaan Lagrange
yang berpadanan adalah
(1) 1= 2λx
(2) 2= 2λy + μ
(3) 3= μ
(4) x²+y²- 2=0
(5) 𝑦+𝑧−1=0
1 1
Dari (1), x = ; dari (2) dan (3), y = − . Jadi, dari
2𝜆 2𝜆
1 1 1
(5) ( )² + (− )²=2, yang mengimplikasikan bahwa λ=± .
2𝜆 2𝜆 2
1
Penyelesaian λ = menghasilkan titik kritis (𝑥, 𝑦, 𝑧) = (1, -1, 2)
2
1
dan λ = - menghasilkan titik kritis (𝑥, 𝑦, 𝑧) = (-1,1,0). Kita
2
simpulkan bahwa 𝑓(1, -1, 2)=5 adalah nilai maksimum dan
𝑓 (-1,1,0)=1 adalah nilai minimum.

Anda mungkin juga menyukai