Anda di halaman 1dari 2

PENERAPAN PERSAMAAN ORDE-KEDUA (Bag 1)

Banyak masalah dalam fisika menuju ke persamaan diferensial linear orde-kedua. Pertama kita tinjau
masalah pegas bergetar, dengan beberapa anggapan.

Pegas Bergetar (Getar Harmonik Sederhana) Pandang sebuah pegas lilit yang dibebani suatu benda A
dan digantung secara tegak pada suatu gantungan, seperti pada gambar 1(a) berikut. Kita ingin
meninjau gerakan titik 𝑃 jika pegas ditarik ke bawah sejauh 𝑦0 dari posisi keseimbangannya (gambar
1(b)) dan kemudian dilepaskan. Kita anggap gesekan dapat diabaikan.

Gambar 1

Sesuai dengan hukum Hooke, gaya 𝐹 yang cenderung mengembalikan 𝑃 ke posisi seimbang pada 𝑦 = 0
memenuhi 𝐹 = −𝑘𝑦, dengan 𝑘 suatu konstanta yang tergantung pada karakteristik pegas dan 𝑦 adalah
𝑤
koordinat dari 𝑦 dari 𝑃. Tetapi dari Hukum Kedua Newton, 𝐹 = 𝑚𝑎 = 𝑎, dengan 𝑤 berat benda A, 𝑎
𝑔
percepatan 𝑃 , dan 𝑔 konstanta percepatan karena gravitasi (𝑔 = 32 𝑘𝑎𝑘𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘). Jadi,

𝑤 𝑑2 𝑦
= −𝑘𝑦, 𝑘>0
𝑔 𝑑𝑡 2

Adalah persamaan diferensial dari gerak tersebut.


𝑘𝑔
JIka kita andaikan 𝑤
= 𝐵2 , maka persamaan ini mengambil bentuk

𝑑2 𝑦
+ 𝐵2 𝑦 = 0
𝑑𝑡 2

Dan mempunyai penyelesaian umum

𝑦 = 𝐶1 cos 𝐵𝑡 + 𝐶2 sin 𝐵𝑡

Created by Sadiana Putra Page 1


Syarat 𝑦 = 𝑦0 dan 𝑦 ′ = 0 pada saat 𝑡 = 0 menentukan konstanta 𝐶1 dan𝐶2 masing-masing berupa 𝑦0
dan 0. Jadi,

𝑦 = 𝑦0 cos 𝐵𝑡

Kita katakan bahwa pegas melaksanakan gerak harmonik sederhana dengan amplitudo 𝑦0 dan peroide
2𝜋
𝐵
seperti pada gambar 2 berikut.

Gambar 2

Contoh 1 Bilamana sebuah benda seberat 5 pon dikaitkan pada titik paling rendah 𝑃 pada suatu pegas
yang tergantung tegak, ia menyebabkan pegas itu bertambah panjang 6 inci. Benda 5 pon itu diganti
dengan benda 20 pon, dan sistem ini dibiarkan mencapai keseimbangan. Jika benda 20 pon itu sekarang
ditarik ke bawah sejauh 2 kaki dan kemudian dilepaskan, berikan gambaran tentang gerak titik paling
rendah 𝑃 pada pegas itu.

Penyelesaian Kalimat pertama pada contoh membolehkan kita menentukan konstanta pegas. Dari
1
Hukum Hooke, 𝐹 = 𝑘𝑠, dengan 𝑠 jarak pegas direntang, sehingga 5 = 𝑘 2
, atau 𝑘 = 10. Sekarang
letakkan titik asal di titik keseimbangan setelah benda 20 pon dikaitkan. Dari penurunan persis sebelum
contoh, kita mengetahui bahwa 𝑦 = 𝑦0 cos 𝐵𝑡. Dalam kasus sekarang, 𝑦0 = 2 dan
𝑘𝑔 10 32
𝐵2 = 𝑤
= 20
= 16 . Kita simpulkan bahwa

𝑦 = 2 cos 4𝑡
1
Gerak 𝑃 adalah gerak harmonik sederhana dengan periode 2
𝜋 dan amplitudo 2 kaki. Artinya, 𝑃
berosilasi ke atas dan ke bawah dari 2 kaki di bawah 0 hingga 2 kaki di atas 0 dan kemudian kembali ke 2
1
kaki di bawah nol setiap 2 𝜋 ≈ 1,57 detik.

Created by Sadiana Putra Page 2

Anda mungkin juga menyukai